Anda di halaman 1dari 11

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

KONSEP UMUM VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA ALAM


Oleh : Mukhamadun

1.0

PENDAHULUAN

Kepedulian terhadap lingkungan yang ditujukan dengan menjaga kualitasnya dapat dipandang
sebagai preferensi yang positif, seperti misalnya menjaga agar air dan udara tetap bersih,
mengurangi kebisingan, perlindungan satwa liar dan lain sebagainya.
Ilmu ekonomi terutama sekali berkaitan dengan pilihan yang menghadapkan pada situasi
dimana seseorang hanya dapat mempunyai preferensi atau pilihan utama yang terbatas pada
beberapa hal saja, dan tidak dapat memilih semuanya. Ini disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah penghasilan dan sumber daya yang terbatas. Akan tetapi, manusia akan
berusaha semaksimal mungkin memenuhi pilihan tersebut untuk mencapai kepuasan
maksimum. Dalam ilmu ekonomi, apabila yang dilakukan merupakan gabungan antara
preferensi dengan kemampuan untuk mendapatkan hal yang paling memuaskan, disebut
dengan kesejahteraan (welfare).
Apabila ekonomi diaplikasikan pada isu-isu lingkungan, maka dapat diharapkan adanya
kesadaran yang lebih mendalam untuk meningkatkan lingkungan, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan yang diharapkan. Secara singkat, peningkatan kualitas
lingkungan juga merupakan peningkatan ekonomi apabila meningkatkan kepuasan atau
kesejahteraan sosial.
Definisi ini mengundang banyak pertanyaan dan permasalahaan. Misalnya, kesejahteraan
siapa yang kita bicarakan? Banyak kasus menunjukkan bahwa upaya meningkatkan
kesejahteraan generasi masa kini menjadi biaya generasi masa depan. Apakah hal ini harus
diperhitungkan, dan bagaimana? Sejauh mana masa depan harus diperhitungkan, berapa
generasi, seratus tahun, atau mungkin seribu tahun?
Permasalahan lain adalah legitimasi penghitungan keuntungan dan kerugian yang hanya
mengaitkan kesejahteraan manusia. Terdapat beberapa perbedaan pendapat terhadap hak
moral dan kedudukan makhluk hidup selain manusia, apabila hak mereka eksis, bagaimana
hubungan hal ini dengan hak manusia, apakah setara, lebih tinggi atau lebih rendah?
Masalah Iainnya adalah dengan adanya tujuan sosial yang didasarkan pada kebutuhan umat
manusia masa kini belum tentu konsisten dengan kesejahteraan jangka panjang atau lebih
jauh lagi pada keberlanjutan umat manusia. Ini berarti bahwa mekanisme sistem ekonomi
harus menyatu dengan sistem lingkungan untuk keberlanjutan dalam jangka panjang, tetapi
pada kenyataannya sistem ekonomi lebih mengutamakan telaahan jangka pendek dan
mengabaikan aspek jangka panjangnya.

13

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

Oleh sebab itu, preferensi terhadap lingkungan, yang menunjukkan keuntungan terhadap
kesejahteraan umat manusia perlu dihitung. Kedengarannya agak janggal, membicarakan
penghitungan preferensi seseorang terhadap lingkungan, tetapi inilah salah satu bagian dari
ilmu ekonomi lingkungan, yaitu menjelaskan tentang penghitungan manfaat dari berbagai
pilihan terhadap lingkungan.
Manfaat (benefit) adalah setiap keuntungan pada kesejahteraan (welfare) atau kepuasan
(utility). Biaya (cost) adalah setiap kerugian yang mengakibatkan menurunnya kesejahteraan.
Satu hal penting yang perlu dilakukan adalah penghitungan manfaat dari perbaikan, atau
biaya dari penurunan kualitas lingkungan. Apabila kualitas dan kebersihan udara diutamakan,
maka nilai untuk udara dapat dihitung dan diperhitungkan. Akan tetapi, mengingat udara
bersih tidak diperjualbelikan oleh pasar secara langsung, maka uang tidak terlibat dalam
proses tersebut karena tidak adanya kegiatan transaksi. Paling tidak, harus disadari bahwa
manfaat dari udara bersih adalah manfaat ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam mengestimasikan manfaat, satuan moneter digunakan sebagai patokan penghitungan
yang dianggap sesuai. Selama disadari selalu terdapat hal yang keuntungan dan kerugiannya
tidak dapat diukur dalam terminologi moneter, pengukuran terhadap keuntungan dan kerugian
dalam terminologi ini mempunyai tujuan memperlihatkan bagaimana pentingnya nilai sumber
daya alam dan lingkungan.
Kadangkala dengan menggunakan batasan satuan moneter dapat menimbulkan banyak
pertanyaan. Sebagai contoh, apa maksudnya menetapkan nilai satuan moneter pada manfaat
Taman Nasional di Ujung Kulon atau Badak Cula Satu? Ada anggapan yang mengatakan
bahwa hal seperti itu merupakan hal di luar jangkauan atau tidak ternilai harganya.
Terdapat dua interpretasi yang dapat ditempatkan pada sesuatu yang dianggap tidak ternilai
atau tidak mempunyai harga. Pertama adalah bahwa obyek yang tidak mempunyai harga
adalah tidak ternilai dengan ukuran moneter (infinite atau tidak terhitung). Apabila seniman
berbicara tentang hasil seninya yang tidak ternilai tidak berarti mereka menganggap bahwa
nilai seninya memiliki nilai yang tidak terhitung. Maksudnya adalah nilai seninya unik dan tidak
dapat ditukarkan, yang dalam pelelangan biasanya dihargai sangat tinggi. Secara logika tidak
seorangpun dapat atau ingin membayar harga yang tidak terhitung.
Demikian pula dengan Taman Nasional Ujung Kulon dan Badak Cula Satu, pelestariannya
mempunyai nilai uang yang sangat besar, tetapi tidak seorangpun akan menilainya sebagai
harga yang tidak terhingga. Pernyataan tentang adanya lingkungan yang tidak mempunyai
harga atau nilai yang tidak terhingga adalah tidak absah.
Interpretasi kedua adalah hal-hal yang di dalam kehidupan ini tidak dapat dihitung dengan nilai
satuan moneter, serta adanya pemikiran yang menolak menetapkan dalam nilai satuan
moneter, misalnya, jiwa manusia. Mengingat hal ini, interpretasi yang lebih dapat diterima
logika dibandingkan dengan ungkapan seperti di luar jangkauan harga, perlu ditetapkan dalam

14

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

aplikasinya. Hal seperti jiwa manusia dapat dinilai misalnya melalui pengeluaran untuk
menyelamatkan jiwa, maka walaupun masih terdapat keragu-raguan bahwa nilai uang tidak
absah untuk beberapa hal, pada kenyataanya pilihan harus diambil di dalam konteks
kelangkaan sumber daya. Satuan moneter sebagai patokan pengukuran merupakan ukuran
kepuasan untuk suatu tindakan.
Perbaikan kualitas lingkungan dapat diwujudkan sebagai dampak yang mempunyai nilai uang
secara langsung. Peningkatan kualitas pantai, sungai atau areal lahan basah, misalnya, dapat
meningkatkan jumlah pengunjung, dan apabila dikenakan pungutan, pendapatan akan
meningkat pula.
Contoh lainnya adalah dengan menurunnya pencemaran udara dapat meningkatkan
pertumbuhan dan kualitas produk pertanian dan merupakan peningkatan nilai moneter dari
manfaat tersebut. Menurunnya emisi sulfur dapat mengurangi korosi pada bangunan atau
struktur metal. Secara sederhana, nilai pasar langsung dari pengurangan korosi dapat
diestimasikan melalui pengamatan pada umur teknis struktur dan pengurangan biaya
perlindungan serta pergantiannya.
Dampak pada kesehatan manusia terkait pada penghematan sumber daya alam yang
dipasarkan. Misalnya, menurunnya penderita infeksi saluran pernafasan akut akibat
menurunnya pencemaran udara dapat ditujukan melalui menurunnya permintaan pelayanan
kesehatan, sehingga menghemat biaya kesehatan, dan berkurangnnya waktu yang hilang
karena harus istirahat (tidak dapat bekerja akibat sakit).
Akan tetapi perlu dicatat bahwa manfaat dari berkurangnya sumber-sumber biaya dan
meningkatnya produktivitas bukan merupakan ukuran yang sesuai untuk peningkatan
kesejahteraan. Hal ini hanya dapat diukur melalui nilai yang ditetapkan pada peningkatan
kesehatan oleh seseorang yang menghadapi resiko, yang hubungannya tidak terlampau erat
dengan biaya sumber daya yang dapat dihemat.
Contoh-contoh di atas memberi gambaran tentang beberapa cara pendekatan valuasi moneter
pada peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan kualitas lingkungan. Tetapi banyak
manfaat yang sulit untuk ditunjukkan walaupun dengan cara tidak langsung. Misalnya,
perbaikan area hutan bukan sebagai akibat dikenakan pungutan untuk masuk tetapi akibat
meningkatnya pengunjung. Tidak terdapat pasar untuk peningkatan kualitas lingkungan,
dimana manfaat yang didapat tidak diperjualbelikan oleh siapapun.
Suatu hal yang penting untuk disadari bahwa ketidakhadiran pasar atau pasar yang tidak
langsung membuat proses valuasi ekonomi sumber daya menjadi lebih sulit, atau harus
dilakukan melalui beberapa tahap yang tidak sederhana. Oleh karena itu ketidakhadiran pasar
atau pasar tidak langsung tidak berarti bahwa manfaat ekonomi tidak ada. Pada dasarnya,
tetap ada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mengutamakan peningkatan area
hutan. Preferensi ini dapat ditentukan dengan melakukan penilaian yang menggunakan
satuan moneter.

15

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

2.0

PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM

2.1

SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI

Ilmu ekonomi, secara tidak langsung menyelesaikan masalah pemanfaatan bahan bakar
sampai habis, karena ilmu tersebut hanya memusatkan perhatian pada cakrawala yang relatif
pendek dan secara optimistik percaya pada perubahan teknologi untuk meyediakan pengganti
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Berdasarkan pendekatan yang
konvensional, masalah dasar pemanfaatan sumber daya alam adalah menemukan tingkat
eksploitasi pemanfaatan yang memaksimumkan nilai sekarang dari manfaat bersih bagi
masyarakat selama tersedianya sumber daya tersebut alam, dengan harapan bahwa
perubahan teknologi dan ekonomi akan dapat menemukan pengganti apabila sumber daya
alam tersebut habis terpakai.
Secara umum, sebagian besar model pemanfaatan sumber daya alam secara optimal tidak
berhasil dalam memasukkan unsur lingkungan sebagai sumber daya yang habis terpakai.
2.2

SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBAHARUI

Tingkat waktu pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui penting dalam bidang
kehutanan, perikanan dan pertanian, misalnya. Kedudukan bidang-bidang tersebut
menghendaki konservasi, yaitu bahwa sumber daya alam yang dapat diperbaharui haruslah
dikelola berdasarkan prinsip dimana hasil maksimum dipertahankan. Di bidang kehutanan, hal
ini sering ditafsirkan sebagai usaha memaksimumkan hasil fisik tahunan selama waktu yang
tidak terbatas.
Teori pengawasan optimal sering digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang secara
ekonomis diharapkan terhadap sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti hasil
hutan. Teori pengawasan optimal menentukan apa yang harus dilakukan pada setiap waktu
dengan kenyataan bahwa terdapat hubungan berbalik secara proporsional antara konsumsi
dan persediaan sumber daya alam. Pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui tingkat
pertumbuhan atau pengurangan sumber daya alam haruslah diperhitungkan.
Pendekatan ekonomi terhadap pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
secara optimal memerlukan maksimalisasi nilai sekarang yang diperoleh dari produksi sumber
daya alam tersebut. Kebijakan bagi pengelolaan seperti itu mengarah pada situasi dengan
hasil fisik yang dapat dipertahankan secara terus-menerus. Dengan tingkat bunga yang tinggi
serta tingkat pertumbuhan biologis yang rendah, kebijakan ekonomi optimal akan
mengakibatkan habisnya sumber daya alam.

16

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

3.0

PENGGUNAAN PERHITUNGAN MONETER

Terdapat beberapa alasan mengapa penghitungan moneter untuk peningkatan dan penurunan
kualitas lingkungan diperlukan. Preferensi untuk perbaikan lingkungan dapat diwujudkan
melalui berbagai cara. Misalnya, meningkatnya anggota organisasi lingkungan merupakan
perwujudan dari meningkatnya kesadaran akan lingkungan. Lobi politik secara internasional
adalah mekanisme lainnya, tidak perlu terkait pada keanggotaan organisasi lingkungan, dan
keperdulian partai politik untuk mengamankan pemihakan terhadap lingkungan adalah
manifestasi lain dari pentingnya sumber daya alam dan lingkungan. Ekspresi kepedulian
tercakup pada intensitas untuk pilihan pada lingkungan, tetapi ketertarikan untuk
menempatkan nilai satuan moneter pada pilihan ini dapat dinilai sebagai seberapa besar
tingkat kepeduliannya. Hal ini dapat diartikan sebagai moneterisasi keinginan atau kesediaan
seseorang untuk membayar bagi kepentingan lingkungan.
Secara sederhana, apa yang ingin diketahui adalah berapa keinginan untuk membayar
pelestarian atau perbaikan kualitas lingkungan. Perhitungan ini secara langsung
mengekspresikan bukan hanya fakta tentang preferensi lingkungan, tetapi juga intensitas
terhadap preferensi utamanya.
Pada isu dimana seseorang kehilangan manfaat lingkungan, maka permasalahannya dapat
disebut sebagai keinginan untuk menerima kompensasi kerugian dan bukan hanya keinginan
untuk membayar upaya pelestarian lingkungan dari kerugiannya. Hal ini dapat menghasilkan
implikasi yang besar terhadap kualitas lingkungan. Alasan utamanya adalah menentukan
perhitungan moneter, selanjutnya dapat menunjukkan keperdulian yang kuat terhadap aset
sumber daya alam dan lingkungan.
Alasan kedua adalah, perhitungan moneter dari manfaat dan biaya lingkungan dapat menjadi
pendukung untuk pemihakan/advokasi terhadap kualitas lingkungan. Suatu jenis flora atau
fauna menghadapi masalah kelangkaan akibat pembangunan akan dinilai tinggi karena
adanya ekspresi moneter yang menunjang terhadap hal tersebut.
Alasan ketiga untuk melakukan penghitungan moneter adalah adanya dasar pembanding
secara kuantitatif dalam bentuk moneter terhadap beberapa alternatif pilihan dalam
pemutusan suatu kebijakan atau pemanfaatan dana.
Hal ini menegaskan bahwa pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan bukan merupakan
pilihan yang tidak perlu pengorbanan, tetapi membutuhkan dana dan memanfaatkan sumbersumber riil lainnya. Pengeluaran yang aktual sebagai pembayaran pelestarian habitat,
menyekat rumah-rumah dari kebisingan, melakukan pengurangan emisi sulfur, atau
mengalokasikan biaya konservasi dapat dinyatakan sebagai manfaat yang seringkali
dilupakan. Pelestarian areal lahan basah, misalnya, mungkin saja dinilai dengan hasil yang
diperoleh dari produksi pertanian yang memanfaatkannya. Dengan demikian perhitungan
moneter dari manfaat lingkungan dapat dipastikan, hal ini dilakukan melalui
membandingkannya atau menghitungnya melalui manfaat produksi pertanian.

17

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

Pada sisi lain, valuasi sumber daya alam dan lingkungan dapat dipergunakan untuk
perhitungan yang membandingkan biaya dan manfaat dari dua atau lebih pilihan pemanfaatan
sumber daya, atau dikenal dengan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Analisis
biaya-manfaat dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan rasional, merupakan
suatu instrumen yang ideal untuk membuat keputusan yang didasarkan pada kelebihan dan
kekurangan dari berbagai pilihan kegiatan atau kebijakan yang diusulkan.

4.0

NILAI EKONOMI TOTAL

Walaupun secara teoritis terminologinya masih menjadi bahan perdebatan, pakar ekonomi
lingkungan telah sampai pada hal-hal yang cukup mendasar tentang taksonomi nilai ekonomi
yang dikaitkan dengan lingkungan alam. Hal yang cukup menarik adalah bahwa taksonomi
tersebut menimbulkan keperdulian para pecinta lingkungan.
Dimulai dengan membedakan nilai pemanfaatan (use value) dari nilai intrinsik. Biaya
penggunaan atau manfaat penggunaan (user benefit) didapat dari pemanfaatan lingkungan
yang aktual.
Nelayan, pemburu binatang, ahli serangga, atau ahli burung memanfaatkan lingkungan alam
dan memperoleh manfaatnya. Para pecinta alam, secara langsung atau melalui media lain
seperti potret dan film juga menggunakan lingkungan dan mendapatkan manfaatnya. Nilainya
dinyatakan dalam nilai ekonomi seperti yang didefinisikan di atas.
Sedikit lebih kompleks adalah nilai yang dinyatakan melalui pilihan dalam penggunaan
lingkungan, yaitu, nilai lingkungan sebagai manfaat yang potensial sebagai hal yang
berlawanan dengan nilai pemanfaatan sekarang. Pakar ekonomi merujuk hal ini pada nilai
pilihan (option value). Esensi hal ini adalah suatu ekspresi atau pilihan utama, kesediaan
untuk membayar (willingness to pay), untuk pelestarian lingkungan dinyatakan pada
kemungkinan bahwa seseorang akan memanfaatkannya dikemudian hari. Adanya
ketidakpastian tentang pemanfaatan masa depan dikaitkan dengan ketersediaannya, atau
persediaan dari lingkungan, teori menjelaskan bahwa nilai pilihan lebih mungkin menjadi
positif. Dengan cara ini bagian pertama dari seluruh persamaan untuk nilai ekonomi total
adalah:
Nilai Total Pemanfaatan = Nilai Pemanfaatan Sebenarnya + Nilai Pilihan
Ketidakpastian ini berbeda dengan ketidakpastian tentang lingkungan di masa depan yang
membuat nilai pilihan menjadi positif. Bila diasumsikan bahwa memasukkan preferensi individu
yang belum Iahir (generasi masa depan) dapat dianggap absah, ketidakpastian tentang
preferensi masa depan dapat membuat nilai pilihan menjadi negatif dan dapat dinyatakan
bahwa:
Nilai intrinsik = Nilai Eksistensi
Sehingga nilai ekonomi total dapat dinyatakan sebagal berikut:

18

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

Nilai ekonomi total = Nilai pemanfaatan aktual + Nilai pilihan + Nilal eksistensi
Berdasarkan persamaan ini dapat dinyatakan hal sebagai berikut:
Nilai pilihan = Nilai pemanfaatan + nilai pemanfaat oleh generasi masa depan + nilai yang
digunakan untuk hal-hal lainnya
Tiga hal penting perlu disadari yaitu:
1.

Pertama, tidak dapat diperbaharuinya sumber daya alam apabila sudah mengalami
kepunahan. Bila sumber daya alam sebagai suatu aset tidak dapat dilestarikan terdapat
kecenderungan akan musnah dengan sedikit atau tanpa regenerasi.

2.

Kedua, ketidakpastian; masa depan penuh ketidakpastian sehingga akan timbul biaya
yang potensial apabila aset dihilangkan dan pilihan masa depan diabaikan. Hal yang
dominan untuk ketidakpastian seperti ini adalah diabaikannya ekosistem.

3.

Ketiga, adalah keunikan, Beberapa studi empiris mencoba menghitung nilai keberadaan
dengan mengaitkannya pada flora fauna jenis langka atau daerah yang memiliki keunikan
pemandangannya.

Teori ekonomi menjelaskan bahwa kombinasi dari faktor tersebut di atas dapat mengarahkan
preferensi dari ketidak mengertian melalui upaya yang lebih berhati-hati dalam melakukan
eksploitasi. Ini berarti, upaya pelestarian dan konservasi akan lebih diutamakan dibandingkan
dengan kegiatan pembangunan yang menurunkan atau merusak kualitas lingkungan.
Selanjutnya untuk dapat memahami nilai sumber daya alam dan fungsi lingkungan, ilmu
ekonomi telah mengambangkan taksonomi dari apa yang dikenal sebagai Nilai Ekonomi Total
(NET). NET dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai guna dan nilai non-guna (penggunaan
secara pasif).
Persamaan: Total Environmental and Economic Value
Nilai guna

Nilai non-guna atau pasif

TEV

F( DUV, IUV, OV, QOV + BV, EV)

TV

G(

PV

TEV)

Non-anthropocentric Anthropocentric
Instrumental
value
value
dimana:
TV
TEV
DUV
IUV
OV
QOV

= Nilai Lingkungan Total (Total Environmental Value)


= Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value)
= Nilai Guna Langsung (Direct use Value)
= Nilai Guna Tidak Langsung (Indirect Use Value)
= Nilai Pilihan (Option Value)
= Quasi Nilai Pilihan (Quasi Option Value)
19

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

BV
PV
EV

= Nilai Warisan (Bequest Value)


= Nilai Primer (Primary Value)
= Nilai Keberadaan (Existence Value)

sumber: Perrings et. al., 1996 pp 830

Nilai guna dari sumber daya alam dapat diperkirakan langsung dari konsumsi atau produksi,
seperti banyaknya sumber daya biologi yang diperdagangkan di pasar dimana harga
ditentukan oleh mekanisme pasar. Nilai guna ini dibayar oleh orang yang secara langsung
menggunakan barang publik dan mendapatkan manfaat darinya. Penebangan kayu
merupakan nilai guna dari hutan, juga pengambilan rotan. Mereka yang melihat dan menikmati
pemandangan karang laut, baik langsung maupun tidak langsung, seperti melalui media cetak
maupun elektronik, dapat dianggap sedang menggunakan barang publik dan mendapatkan
nilai guna dari padanya. Nilai guna juga dapat berupa hal tidak langsung seperti mendukung
terhadap nilai guna langsung dari sumber daya alam yang berkaitan, seperti plasma nutfah
dan daya asimilasi terhadap buangan manusia.
Nilai masa datang adalah nilai dari barang publik sebagai manfaat potensial yang dapat
diambil. Hal ini merupakan preferensi untuk melindungi barang publik dari kemungkinan
pemanfaatannya untuk masa yang akan datang. Apabila terdapat ketidak pastian yang
behubungan dengan pemanfaatan yang akan datang berkaitan dengan ketersediaan akan
adanya pasokan barang tersebut, maka nilai pilihan akan positif. Salah satu nilai pilihan
spesifik berhubungan dengan nilai dari informasi mengenai masa yang akan datang.
Nilai berikutnya adalah nilai warisan, dimana adanya dorongan untuk menjaga keberadaan
sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang berikutnya. Walaupun nilai
warisan dapat didasari oleh adanya kepuasan karena memberikan sesuatu pada orang lain,
akan tetapi juga dengan adanya harapan agar generasi mendatang dapat menggunakan
sumber daya alam yang diwariskan, dimana hal ini merupakan penggunaan pasif. Nilai disini
sangat berkaitan dengan konsep penggunaan masa yang akan datang atau pilihan dari orang
lain untuk menggunakannya.
Nilai keberadaan adalah bagian dari nilai guna yang sebetulnya tidak berhubungan dengan
penggunaan oleh manusia dari barang publik, baik untuk masa kini maupun mendatang. Nilai
ini termasuk kepedulian akan keberadaan suatu objek sebagai mahluk. Salah satu contohnya
adalah nilai yang diberikan terhadap keberadaan paus biru. Pada umumnya orang tidak akan
memberi nilai/harga terhadap paus ini dengan harapan akan melihatnya atau
memanfaatkannya (walaupun mereka mengetahui keberadaannya tersebut melalui foto atau
film).
Kegunaan merupakan salah satu alasan mengapa mereka mempunyai nilai keberadaan.
Orang bersedia untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk melindungi suatu habitat dimana
mungkin belum tentu memperdulikan apa yang tinggal di dalam habtiat tersebut, baik itu
manusia, flora maupun fauna. Alasan kedua, adalah adanya pemikiran bahwa makhluk hidup
lain juga mempunyai hak untuk hidup layak, sehingga manusia merasa bertanggung jawab
untuk memelihara keberadaannya, karena tanpa upaya itu sumber daya tersebut dapat habis
atau punah. Alasan ketiga, adalah adanya kesadaran bahwa melindungi lingkungan dan bumi
merupakan tanggung jawab manusia agar bumi tetap dapat mendukung kehidupannya secara
berkelanjutan.

20

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

Sumber daya alam mempunyai banyak komponen dari nilai non-guna dan nilai tidak langsung
yang berhubungan dengannya sesuai dengan jasa yang dihasilkannya dalam mendukung
makhluk hidup. Lebih luas lagi dalam menmberikan jasa secara ekologis dimana secara tidak
langsung juga mendukung kegiatan ekonomi dan kesejahteraan manusia.
Nilai ekonomi total, terdiri dari nilai guna, nilai untuk masa datang dan nilai keberadaan.
Terdapat tiga ciri utama yang membentuknya, yaitu, satu: tidak dapat pulih kembali. Apabila
sumber daya alam dimanfaatkan secara terus menerus dan tidak efisien, maka akan
menurunkan kemampuannya untuk pulih kembali bahkan dapat menyebabkan kepunahannya.
Kedua, adanya ketidak pastian. Masa yang akan datang tidak dapat diketahui apa yang akan
terjadi, maka akan ada biaya potensial yang harus dikeluarkan apabila barang publik
mengalami kepunahan. Juga terdapat ketidak pastian, apabila satu sumber daya alam
mengalami kepunahan, kita tidak dapat menduga hal lain apalagi yang mungkin akan hilang.
Sebagai contoh, dalam ekosistem hutan, kita tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana
sistem tersebut bekerja sehingga tidak dapat memberikan kepastian apa yang akan terjadi
apabila sistem ini rusak atau hilang. Ketiga, sifatnya yang unik. Apabila suatu barang publik
mulai langka, seperti spesies yang terancam kepunahan, maka nilai ekonomis akan lebih
didorong oleh pertimbangan untuk melestarikannya daripada untuk pembangunan.
Nilai ekonomi total merupakan konsep yang sesuai untuk memperhitungkan manfaat dari
peningkatan kualitas barang publik (misalnya, upaya peningkatan kualitas air sungai) atau
kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan (seperti, penurunan atau kerusakan
ekosistem terumbu karang). Kerusakan dan manfaat merupakan dua hal yang sangat
berhubungan. Nilai ekonomi total dianggap sebagai instrumen yang tepat untuk menghitung
keuntungan dan kerugian bagi kesejahteraan masyarakat sebagai akibat dari pengalokasian
sumber daya alam. Metoda analisis untuk ini perlu menunjukkan biaya dan manfaat yang
berhubungan dengan masing-masing pilihan yang ada.
Pada saat melakukan evaluasi dari suatu keputusan atau pada saat menentukan pilihan dari
pemanfaatan atau kegiatan pembangunan, perbandingan yang dilakukan adalah antara biaya,
manfaat dan nilai ekonomi total yang mungkin hilang, misalnya biaya kesempatan yang
mungkin terjadi. Apabila manfaat dari pembangunan lebih besar dari biaya ditambah manfaat
kalau dilakukan upaya perlindungan (tidak dilakukan pembangunan), maka kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan; akan tetapi proyek tidak dapat dilanjutkan apabila perhitungan
menunjukkan manfaat dari pembangunan lebih kecil dari biaya ditambah manfaat kalau
dilakukan upaya perlindungan. Nilai ekonomi total adalah perhitungan untuk manfaat dari
upaya perlindungan (konservasi).
Perhitungan biaya dan manfaat dari kegiatan pembangunan biasa dilakukan secara langsung,
karena biasanya menggunakan input dan output berdasarkan harga pasar, dimana
mempunyai kuantitas dan harga yang mudah didapat. Akan tetapi biasanya tidak dikenakan
harga yang sesuai dengan peningkatan manfaat yang didapatkan dari sumber daya alam dan
lingkungan. Nilai guna juga biasanya mengalami hal yang sama terutama sekali apabila
merupakan hal yang non-konsumtif, seperti, dampak yang kecil dari kegiatan pariwisata atau
pemanfaatan lingkungan sebagai wahana rekreasi.
Menghitung nilai dari perlindungan menimbulkan beberapa kesulitan, hal ini dikarenakan tidak
ada pasar atau harga perkiraan atau kuantitas bagi perlindungan tersebut. Nilai non-guna

21

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

merupakan suatu hal yang lebih sulit lagi untuk dihitung. Pada kenyataannya batasan dari nilai
guna dan non-guna sangat sulit untuk dipisahkan. Nilai pilihan ada karena adanya
ketidakpastian dari individu akan permintaan terhadap sumber daya untuk masa yang akan
datang, juga akan ketersediaan suplai dari sumber daya tersebut. Walaupun terdapat orang
yang menilai sesuatu hanya untuk mengetahui bahwa sumber daya tersebut ada, tanpa tujuan
untuk menggunakannya, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Nilai intrinsik
diperhitungkan sebagai nilai keberadaan dan sangat sulit untuk dihitung, karena diperlukan
suatu pendugaan subyektif oleh individu tanpa ada hubungannya dengan penggunaan
mereka ataupun orang lain. Salah satu jenis dari nilai keberadaan adalah nilai warisan
(bequest value) yang mewakili nilai dari individu pada saat sekarang ini untuk meneruskannya
pada generasi yang akan datang.

5.0

NILAI EKONOMI TOTAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Perbandingan yang relevan bila mengamati keputusan suatu usulan kegiatan proyek adalah
antara biaya yang harus dikeluarkan oleh proyek maupun yang akan diderita oleh pihak lain
sebagai dampak dari proyek dan manfaat yang akan diperoleh selama dan setelah proyek
tersebut selesai seluruhnya.
Formulasinya adalah sebagai berikut:
(i) melanjutkan pembangunan apabila:
(Bp - Cd - Bp) > 0
(ii) tidak membangun apabila:
(Bd - Cd - Bp) < 0
dimana:
- Bd mengacu pada manfaat pembangunan
- Cd mengacu pada biaya pembangunan, dan
- Bp mengacu pada manfaat pelestarian lingkungan tanpa membangun.
Nilai ekonomi total adalah fakta untuk menghitung Bp, sebagai nilai total dari aset yang tersisa
pada sumber daya alam dan lingkungan. Manfaat dan biaya pembangunan tidak terlampau
sulit untuk dihitung, karena mempunyai nilai moneter. Hal ini berbeda dengan menghitung nilai
ekonomi total.

6.0

PENDEKATAN UMUM VALUASI

Pendekatan perhitungan ekonomi untuk manfaat yang diperoleh dari sumber daya alam dan
lingkungan secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam pendekatan langsung dan tidak
langsung.
Pendekatan langsung yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan nilai pasar
yang dimiliki oleh suatu komoditi sumber daya alam. Contoh yang paling sederhana adalah
pada penghitungan nilai kayu dari hutan. Dimana secara langsung dapat dilakukan dengan

22

Konsep Umum Valuasi Ekonomi

menghitung volume kayu yang ditebang kemudian dikalikan dengan harga pasar dimana
komoditi tersebut diperjual belikan (untuk mendapatkan nilai gross). Pendekatan lain yang
termasuk kategori ini misalnya adalah pada upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
seperti meningkatkan kualitas air dan kualitas udara. Pada kasus ini dapat dilakukan melalui
teknik pasar pengganti (surrogate market) atau dengan teknik eksperimental.
Pendekatan pasar pengganti digunakan untuk mencari pasar di mana barang atau faktor
produksi (terutama jasa tenaga kerja) diperjualbelikan dan mengamati manfaat atau biaya
lingkungan yang menjadi bagian dari barang atau faktor produksi tersebut. Sehingga manfaat
yang dinikmati dari lingkungan (peningkatan kualitas air atau udara, misalnya) dianggap
sebagai atribut atau faktor dari suatu kegiatan manusia atau pekerjaan.
Pendekatan eksperimen mensimulasikan pasar dengan menempatkan responden pada posisi
dimana mereka dapat mengungkapkan nilai hipotesis mereka dari suatu perbaikan nyata dari
kualitas lingkungan. Dalam hal ini tujuannya adalah membuat nilal hipotesis agar pasar untuk
komoditi tersebut dapat dibayangkan secara nyata oleh seseorang.
Pendekatan yang lain, yaitu pendekatan tidak langsung, dimana dalam mengestimasikan
biaya atau manfaat lingkungan tidak dilakukan secara langsung, tetapi dengan mencoba
menghitung keterkaitan antara penurunan kualitas lingkungan dengan berbagai dampaknya,
misalnya: dampak terhadap kesehatan, kerusakan material, ekosistem perairan, dan terhadap
vegetasi.
Pada pendekatan tidak langsung ini, tidak memperhitungkan faktor kesediaan untuk
membayar (willingness to pay) untuk manfaat yang diperoleh dari lingkungan, atau kesediaan
untuk menerima kompensasi (willingness to accept) terhadap kerusakan lingkungan. Pada
pendekatan ini yang diperhitungkan adalah hubungan antara suatu penyebab (kegiatan yang
mempunyai dampak) dengan dampaknya yang tidak diperhitungkan langsung dalam nilai uang
(dampak bagi kesehatan, misalnya).

23

Anda mungkin juga menyukai