SKLERITIS
Oleh :
Mia Puteri Rahayu, S. Ked
201420401011110
Pembimbing:
dr. Fatin Hamamah, Sp.M
dr. Iqbal Hilmi, Sp.M
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SMF ILMU MATA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN JOMBANG
2015
sklera
Penyakitvaskulitik,antara
lain:
Polyarteritis nodosa
Allergic angitis of
Churg-Strauss
Syndrome
Wegeners
granulomatosis
Behcet disease
Giant cell arteritis
Cogan syndrome
II.Infeksidan
Granulomatosa
Tuberkulosis
Sifilis
Sarkoidosis
Toksoplasmosis
Herpessimpleks
HerpesZoster
InfeksiPseudomonas
InfeksiStafilokokus
Aspergilosis
Leprosi
III.Lain-lain
Atopi
Sekunderdikarenakan
bendaasing,trauma
kimia,atauobat-obatan
(pamidronate,
alendronate,risedronate,
zoledronicacid,
ibundronate)
IV.Idiopatik
Skleromalasia perforans
Skleritis Posterior .
Skleritis posterior ini jarang terjadi dan ditandai dengan
adanya nyeri tekan bulbus okuli dan proptosis.
Skleritis anterior hampir 80% terlibat dalam proses
terjadinya skleritis posterior.
Terdapat :
defective ocular motility,
Vitritis,
disc oedema,
Choroidal ring detachment dan chorioretinal folds,
macular oedema,
exudative detachment (intraretinal deposits, subretinal
exudation dan mass).
PemeriksaanFisikdanOftalmologi
Visus dapat berada dalam keadaan normal atau
menurun.
Gangguan visus lebih jelas pada skleritis posterior.
Pemeriksaan Sklera
Sklera tampak difus, merah kebiru biruan dan
setelah beberapa peradangan, akan terlihat daerah
penipisan sklera dan menimbulkan uvea gelap.
Area berwarna hitam, abu abu, atau coklat yang
dikelilingi oleh peradangan aktif menandakan proses
nekrosis. Apabila proses berlanjut, maka area
tersebut akan menjadi avaskular dan menghasilkan
sequestrum berwarna putih di tengah, dan di kelilingi
oleh lingkaran berwarna hitam atau coklat gelap.
Pemeriksaanslitlamp
Injeksi yang meluas adalah ciri khas dari diffuse
anterior scleritis.
kongesti maksimum terdapat dalam jaringan
episkleral bagian dalam dan beberapa pada jaringan
episkleral superfisial.
Pemberian topikal 2.5% atau 10% phenylephrine
hanya akan menandai jaringan episklera superfisial,
tidak sampai bagian dalam dari jaringan episklera.
Penggunaan lampu hijau dapat membantu
mengidentifikasi area avaskular pada sklera.
Perubahan kornea juga terjadi pada 50% kasus.
Pemeriksaanskleritisposterior
Dapatditemukantahanangerakanmata,sensitivitas
padapalpasidanproptosis.
Dilatasifundusdapatbergunadalammengenali
skleritisposterior.Skleritisposteriordapat
menimbulkanamelanotikkoroidal.
Pemeriksaanfunduskopidapatmenunjukan
papiledema,lipatankoroid,danperdarahanatau
ablasioretina.
PemeriksaanPenunjang
Dilakukanuntukmencarietiologiskleritis
toksik, alergik, bagian dari infeksi, serta dapat juga terjadi secara
spontan dan idiopatik.
Episkleritis sering tampak seperti skleritis. Namun, pada episkleritis
proses peradangan dan eritema hanya terjadi pada episklera, yaitu
perbatasan antara sklera dan konjungtiva.
Episkleritis mempunyai onset yang lebih akut dan gejala yang lebih
ringan dibandingkan dengan skleritis.
Episkleritis tidak menimbulkan turunnya tajam penglihatan.
PengobatanawalmenggunakanNSAIDs.Jikagagaldapat
menggunakan2jenisNSAIDsyangberbeda:Ibuprofen
400mg-600mgtabletp.o;Naproxen250mg-500mgtablet
p.o;Indomethacin25mgtabletp.o.Untukpasienresiko
tinggi,berikanjugamisoprostolatauomeprazoleuntuk
perlindungangastrointestinal
JikaNSAIDstidakefektif,gunakankortikosteroidoral.
Jikaterjadiremisi,dipertahankanmenggunakan
NSAIDs.DiberikanPrednison60mg-100mgp.oselama
1minggu,diikutitapering offhingga20mgselama2-3
minggu,diikutinslow tapering off.
Jikaoralkortikosteroidgagal,obatobatan
imunosupresifdapatdigunakan.Methotrexateadalah
obatpilihanpertama,tapidapatjugadigunakan
azathioprine,mycophenolate,mofetil,
cyclophosphamide,ataucyclosporine.Untukpasien
denganWegeners granulomatosisataupolyarteritis
nodosa,cyclophosphamideadalahpilihanutama.
Jikamasihgagal,dapatdiberikanobatobatan
imunomodulatorsepertiinfliximabatauadalimumab
yangdiharapkandapatefektif.
o Necrotizing scleritis
Obatobatanimunosupresifditambahkandengankortikosteroid
padabulanpertama,kemudianjikamungkindikurangiperlahan
lahan.
Jikagagal,pengobatanimunomodulatordapatdigunakan.
Injeksisteroidperiokulartidakbolehdilakukankarenadapat
memperparahprosesnekrosisyangterjadi.
2.Pengobatanuntukskleritisyanginfeksius.Pengobatan
sistemikdenganatautanpaantimikrobialtopikaldapat
digunakan.Sementarakortikosteroiddanimunosupresif
tidakbolehdigunakan.
3.Konsultasi.Dapatdilakukankepadaahlipenyakitdalam
untukpenyakitpenyerta,dankonsultasidenganspesialis
hematologiatauonkologiuntukpengawasanterapi
imunosupresif.
Makularedema
penurunanpenglihatan
perforasidarisklera
Skleromalasia
Uveitisanteriorterjadipadasekitar30%kasus
skleritis.
Uveitisposteriorterjadipadahampirseluruh
kasusskleritisposterior,namuntakjarangjuga
dijumpaipadakasusskleritisanterior.
Skleritisdapatberulangdanberpindahkeposisi
sklerayangberbeda.