Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA PENGAMBILAN DARAH DAN SAMPEL DARAH

DONOR
No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD 0 1/1
KABUPATEN MELAWI
Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RSUD Kabupaten Melawi
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Gunadi Linoh
NIP.19710610 200212 1 006
PENGERTIAN Mengambil darah dari donor yang telah lolos seleksi untuk keperluan
transfusi
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tentang tata cara pengambilan
darah pada pendonor
KEBIJAKAN Mengacu pada Surat Keputusan Direktur RSUD kabupaten Melawi
Nomor
........ Tahun.......... tentang Peberlakuan Pedoman Pelayanan UTD
RSUD Kabupaten Melawi Tahun 2022
PROSEDUR 1. Bahan
1. Kantong darah 2. Kasa Steril
3. Alkohol Semprot 4. Plester
5. Leukopore 6. handscoon
7. Tabung sampel darah dan penutup
2. Alat
1. Tempat Tidur 2. spidol
3. Tensi meter 4. Rak tabung
5. Timbangan Darah 6. Pinset
7. Arteri Klem 8. Tempat kapas
9. Hand Sealer 10. Tempat pinset,gunting,kasa
11. Gunting 12. Jas laboratorium
3. Cara kerja
1. Pendonor dipersilahkan mencuci lengan dengan menggunakan
sabun antiseptic kemudian dipersilahkan baring di tempat tidur.
2. Tensimeter dipasang dengan posisi slang/pipa tensimeter di atas
3. Kantong darah diidentifikasi dan tabung sampel darah sesuai
dengan formulir donor darah, yaitu : nomor kantong darah,
golongan darah, tanggal pengambilan,tanggal kadaluarsa,nama
pengambil darah, durasi pengambilan.
4. Tensi meter dinaikan sampai batas antara sistole dan diastole, raba
dan tentukan letak vena dimana akan dilakukan penusukan, tensi
meter diturunkan
5. Lakukan fiksasi dengan kapas alkohol dengan cara melingkar ke
arah luar. Lakukan 2-3 kali dg kapas baru
6. Buatlah simpul longgar pada slang kantong darah 15 cm dari arah
jarum.
7. Tempatkan kantong darah di atas timbangan darah, hidupkan
timbangan darah.
8. Lakukan penusukan vena dengan cara:
• Buka tutup jarum, posisi lubang jarum di sebelah atas
• Tusukan jarum 1 atau 2 cm dari vena, dorong sampai berada di
tengah vena.
• Atur posisi jarum searah dengan vena setelah darah keluar.
• Turunkan tensimeter antara 40 mmHg – 50 mmHg.
12. Tempelkan leukopore pada selang darah agar jarum tidak bergeser.
14. Apabila volum darah sudah tercapai sesuai dengan jenis kantong
darah yang dipakai, jepitlah selang dengan klem A 5 cm dari arah
jarum.
15. Serut selang kantong darah dari klem A ke arah kantong darah
dengan menggunakan hand sealer sepanjang 5 cm,kemudian jepit
slang kantong darah dengan klem B 2 cm dari klem A. Jangan
menyerut slang kantong darah kearah tubuh pendonor karena
berbahaya bagi pendonor.
16. Potong selang kantong darah diantara klem A dan klem B,
kemudian kencangkan simpul pada slang.
17. Tempatkan tabung/botol sampel diujung potongan slang, buka
klem A dan isilah tabung/botol sampel tersebut dengan darah vena
donor langsung dari slang yang masih ada ditangan donor tersebut.
18. Tutup klem A.
19. Turunkan tensimeter sampai batas nol.
20. Ambil kapas alkohol 70%, letakan di atas tusukan vena dengan
sedikit ditekan, kemudian cabutlah jarum dari tubuh donor dengan
perlahan.
21. Minta donor menekan bekas tusukan pada vena dengan kapas
alkohol 70% tadi dan mengangkat tangan ke atas.
22. Masukan ke dalam tabung/botol sampel, darah yang masih tersisa
di dalam slang darah. Tutup jarum kembali, buang slang ke dalam
tempat sampah infeksius.
23. Serut slang kantong darah dengan hand sealer hingga darah masuk
ke dalam kantong darah yang telah tercampur antikoagulan.
Ulangi 2-3 kali.
24. Cocokan nomor sampel dengan nomor kantong darah dan nomor
pada formulir. Simpan darah pada blood bank pada temperatur 2-6
C atau biarkan di temperatur kamar bila darah tersebut
diperuntukan untuk komponen trombosit.
25. Periksa luka tusukan pada vena donor, bila tidak ada pendarahan,
tutup dengan tensoplast, amati selama 1 menit.
26. Persilahkan pendonor ke ruang istirahat,
UNIT TERKAIT Unit Tansfusi Darah

Anda mungkin juga menyukai