04 Januari 2022 Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai Jl. Murakata No.4 Telp: 0811 5008080 Fax.(0517) 41287 Barabai 71314 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama,Sp.B NIP. 19840920 201001 1 007 PENGERTIAN Menyadap darah dari donor yang telah lolos seleksi calon donor untuk keperluan transfusi. TUJUAN Agar penyadapan darah dilakukan dengan cara yang benar dan aman baik bagi pendonor maupun petugas.
KEBIJAKAN Kebijakan Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai dengan ditetapkannya
Surat Keputusan Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai No.445/110.A /SK/RSUD/2022 tentang Penyediaan dan Pelayanan Darah PROSEDUR 1. Untuk calon donor yang baru pertama kali mendonorkan darah, petugas menjelaskan mengenai hal-hal yang dapat terjadi selama dan sesudah proses penyadapan. Diantaranya munculnya gejala pusing, mual, ingin kencing, berkeringat dingin, deg-degan dan pingsan. Calon donor dimohon untuk memberitahu petugas apabila gejala dan tanda tersebut dirasakan. 2. Konfirmasi identitas donor dengan identitas di Formulir Seleksi Calon Donor. 3. Petugas menuliskan nomor kantong darah pada Formulir Seleksi Calon Donor. 4. Petugas melengkapi isian di label kantong darah dan tabung sampel sesuai dengan data di Formulir Seleksi Calon Donor. 5. Persilakan donor berbaring di tempat donor yang sudah disediakan dengan posisi terlentang. Tempatkan tangan donor lurus di samping badan dengan posisi menghadap ke atas.. 6. Pasang tensimeter dengan posisi selang/pipa tensimeter di atas. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. DAMANHURI Penyadapan Darah Donor BARABAI No.Dokumen: No. Revisi : Halaman : 1.3.6.6/PP017 445/7.A-1/RSUD/2022 2 2/4
7. Naikkan tekanan tensimeter sampai 100-110 mmHg, raba dan
tentukan letak vena dimana akan dilakukan penusukan, turunkan tekanan tensimeter sampai 0 mmHg. 8. Lakukan disinfeksi dengan alcohol 70% lokasi yang akan ditusuk dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar dengan diameter 5 cm. buang kapas ke tempat sampah medis. 9. Lakukan disinfeksi kedua dengan betadin di lokasi tersebut dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar. Buang kapas ke tempat sampah medis. 10. Setelah 30 detik, lakukan disinfeksi ketiga dengan alcohol 70% di lokasi tersebut dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar. Buang kapas ke tempat sampah medis. Jangan menyentuh area yang telah didesinfeksi. Jika area tersebut tersentuh, ulangi prosedur desinfeksi lagi. 11. Buatlah simpul longgar pada selang kantong darah ±15 cm dari arah jarum. 12. Tempatkan kantong darah di atas timbangan darah. 13. Naikkan tekanan tensimeter sampai 100-110 mmHg. 14. Lakukan prosedur penusukan vena berikut ini: a. Tekuk selang untuk memastikan tidak ada udara yang masuk ke selang ketika tutup jarum dibuka. b. Buka tutup jarum dan posisikan lubang jarum menghadap ke atas. c. Fiksasi vena yang akan ditusuk dengan cara menekan kulit di bawah lokasi tusukan. d. Tusukkan jarum dengan kemiringan 15⁰ e. Setelah jarum ditusukkan, lepaskan tekukan selang. Masukkan jarum lebih dalam sekitar 1-1,5 cm dengan sekali tusuk agar aliran darah lancar. f. Pasang plester pada pangkal jarum dan selang agar posisi jarum tidak berubah RUMAH SAKIT UMUM Penyadapan Darah Donor DAERAH H. DAMANHURI BARABAI No.Dokumen: No. Revisi : Halaman : 1.3.6.6/PP017 445/7.A-1/RSUD/2022 2 3/4
15. Tutup lokasi tusukan dengan kasa steril.
Catatan: Apabila penusukan vena gagal, ulangi prosedur pada lengan yang lainnya dengan meminta ijin donor terlebih dahulu. 16. Turunkan tensimeter antara 40 mmHg – 50 mmHg. 17. Goyanglah kantong darah secara perlahan-lahan agar darah tercampur sempurna dengan antikoagulan. 18. Petugas secara berkala menanyakan munculnya gejala dan tanda reaksi donor kepada door selama proses penyadapan. 19. Apabila volume darah sudah tercapai sesuai dengan jenis kantong darah yang dipakai, jepitlah selang dengan klem A ±5 cm dari pangkal jarum. 20. Tekan selang untuk mengosongkan selang kemudian jepit selang kantong darah dengan klem B dengan jarak ±2 cm dari klem A. 21. Goyanglah kantong darah secara perlahan-lahan agar darah tercampur sempurna dengan antikoagulan. 22. Petugas secara berkala menanyakan munculnya gejala dan tanda reaksi donor kepada door selama proses penyadapan. 23. Apabila volume darah sudah tercapai sesuai dengan jenis kantong darah yang dipakai, jepitlah selang dengan klem A ±5 cm dari pangkal jarum. 24. Tekan selang untuk mengosongkan selang kemudian jepit selang kantong darah dengan klem B dengan jarak ±2 cm dari klem A. 25. Potong selang kantong darah diantara klem A dengan klem B, kemudian kencangkan simpul pada selang. 26. Tempatkan tabung sampel di ujung potongan selang, bukaklem A dan isilah tabung sampel tersebut dengan darah vena donor langsung dari selang yang masih ada di tangan donor tersebut 27. Tutup klem A. 28. Turunkan tensimeter sampai 0 mmHg. RUMAH SAKIT UMUM Penyadapan Darah Donor DAERAH H. DAMANHURI BARABAI No.Dokumen: No. Revisi : Halaman : 1.3.6.6/PP017 445/7.A-1/RSUD/2022 2 4/4
29. Cabutlah jarum dari lengan donor secara perlahan dengan
menekan kasa penutup tempat tusukan. 30. Setelah jarum lepas, petugas meminta donor untuk menekan kasa penutup luka pada lokasi tusukan selama 5 menit. 31. Buang jarum ke wadah yang mengandung larutan hipoklorit. 32. Serut selang kantong darah dengan hand sealer hingga darah masuk ke dalam kantong darah, goyang perlahan agar tercampur sempurna, lepaskan handsealer hingga selang darah dapat terisi kembali dengan darah yang telah tercampur antikoagulan. Ulangi 2-3 kali. Rapikan selang. 33. Ucapkan terima kasih pada donor, plester luka di lengan donor. Tanyakan adanya keluhan reaksi donor. 34. Persilakan donor untuk minum dan beristirahat selama 10 menit. 35. Ketika donor akan meninggalkan tempat donasi, pastikan tidak ada perdarahan maupun hematom pada lengan yang ditusuk. a. Jika ada rembesan darah, bersihkan dan tekan luka lebih lama dengan kasa steril. b. Jika ada hematom, berikan salep Thrombopop. Beritahukan pula untuk mengompres dengan es apabila terasa nyeri di lokasi hematom. 36. Catat data donor dan kejadian donasi dalam Buku Rekapitulasi Donor Unit terkait -