RS ELISABETH
1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Pengambilan darah kapiler adalah tindakan untuk mendapatkan sampel /
PENGERTIAN bahan darah kapiler ujung jari atau tumit kaki guna pemeriksaan
laboratorium.
RS ELISABETH
02
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Pengambilan darah vena adalah tindakan untuk mendapatkan sampel /
PENGERTIAN bahan darah vena guna pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN Mendapatkan darah yang baik untuk bahan pemeriksaan laboratorium
KEBIJAKAN Semua sampel wajib diambil melalui Vena, kecuali untuk kasus yang sulit.
03
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR Direktur RS ELISABETH
OPERASIONAL 02-02-2015
KEBIJAKAN Bila vena tidak jelas dianjurkan pengambilan darah tidak menggunakan
Venojek
05
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-03-2015
MEMASUKAN SAMPEL :
1. Ambil darah vena dengan antikoagulan EDTA , homogenkan darah
dengan antikoagulan
2. Tekan (MODE) untuk memilih “Whole Blood”
3. Usap bagian luar dispenser dengan tisu
PROSEDUR 4. Lalu letakan sampel darah yang sudah tercampur di bawah diuent
dispenser sehingga ujung dari diluent dispenser tepat masuk pada tabung
EDTA
5. Tekan tombol diluent dan pindahkan tempat sampel setelah ada bunyi
beeb, lalu akan muncul pesan.
6. Usap bagian luar diluent dispenser dari atas ke bawah dengan tisu.
7. Siapkan tempat sampel yang sudah bersih di bawah diluent dispenser
dan pastikan tempat sampel dimiringkan menghadap dispenser, jangan
sampai tumpah dan bergelembung.
8. Tekan tombol diluent untuk mengeluarkan diluent
9. Seteleh pengeluaran diluen selesai, maka homogenkan dengan sampel
Kemudian tempatkan sampel tersebut pada sampel suction nuzzle.
13
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN LED adalah kecepatan pengendapan eritrosit/jam
TUJUAN Untuk mengetahui kecepatan pengendapan eritrosit dalam plasma darah.
KEBIJAKAN Jika tidak ada keterangan waktu pembacaan pada pengantar pemeriksaan,
maka pembacaan dilakukan sampai 2 jam.
15
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Waktu perdarahan adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengukur
PENGERTIAN waktu berhentinya perdarahan atau terbentuknya sumbatan trombosit.
TUJUAN Untuk menilai fungsi vaskuler dan trombosit.
KEBIJAKAN Bila setelah 6 menit darah belum ada benaang fibrin pemeriksaan di
hentikan
1. Cara Duke
2. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alkohol 70%
PROSEDUR 3. Buat tusukan dengan needle
4. Tiap 30 detik, darah yang keluar disentuh dengan kertas saring sampai
perdarahan berhenti
5. Bila lebih dari 10 menit pemeriksaan dihentikan.
16
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Waktu perdarahan adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengukur
PENGERTIAN waktu berhentinya perdarahan atau terbentuknya sumbatan trombosit.
TUJUAN Untuk menilai fungsi vaskuler dan trombosit.
17
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Golongan darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya antigen dan
PENGERTIAN antibodi dalam erytrosit dan serum.
Untuk mengetahui jenis aglutinogen dalam sel darah dengan antisera yang
TUJUAN
telah diketahui jenisnya (Golongan Darah seseorang)
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS LISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah suatu langkah yang harus dilakukan sebelum pada saat akan
PENGERTIAN dimulainya suatu pemeriksaan.
TUJUAN Untuk mengetahui apakah alat dalam keadaan layak pakai atau tidak.
KEBIJAKAN Jika kondisi listrik tidak stabil AD AUTO ZERO harus sering dicek.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-03-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Memasukkan data-data item pemeriksaan yang diperlukan
Untuk mengetahui cara-cara pengisian program item-item yang akan
TUJUAN
diperiksa.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2014
dr. Frederick cokro M D
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan nilai serum normal, high
PENGERTIAN maupun low
TUJUAN Untuk mengetahui apakan reagen layak digunakan atau tidak.
KEBIJAKAN
21
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan nilai serum normal.
TUJUAN Untuk mengetahui apakah reagen layak digunakan atau tidak.
KEBIJAKAN
22
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Merupakan suatu keadaan dimana nilai yang keluar tidak sesuai dengan
PENGERTIAN nilai yang ditargetkan.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan apa bila nilai
TUJUAN
kontrol tidak sesuai nilai target.
KEBIJAKAN
23
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Pemeriksaan menggunakan alat semiautomatic analyzer Mindray
PENGERTIAN BA-88
TUJUAN Untuk mengetahui cara-cara menjalankan parameter pemeriksaan
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Glukosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang berfungsi sebagai
PENGERTIAN sumber utama energi di dalam tubuh dan merupakan gula utama yang
dibuat oleh tubuh.
TUJUAN Untuk mengetahui cara pemeriksaan kadar glukosa dalam sampel pasien.
KEBIJAKAN
19
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh
PENGERTIAN dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku
beberapa hormon.
Untuk mengetahui cara penetapan kadar cholesterol total dalam sampel
TUJUAN
pasien.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Kolestrol HDL merupakan lemak yang baik karena bisa membersihkan dan
PENGERTIAN mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati.
Untuk mengetahui cara penetapan kadar cholesterol yang baik dalam
TUJUAN sampel pasien.
KEBIJAKAN
20
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Kreatinin adalah produk limbah dari protein yang ada dalam makanan dan
PENGERTIAN dari otot -otot tubuh.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar creatinin dalam sampel pasien.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Urea adalah produk akhir dari metabolisme protein di dalam tubuh
PENGERTIAN yang diproduksi oleh hati dan dikeluarkan lewat urin.
TUJUAN Untuk mengetahui kada urea dalam sampel pasien.
KEBIJAKAN
24
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang berada
PENGERTIAN dalam tubuh, berfungsi sebagai antioksidan yang berperan untuk
meregenerasi sel.
Untuk mengetahui langkah-langkah pemeriksaan kadar urea dalam sampel
TUJUAN
pasien.
KEBIJAKAN
25
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah enzim yang terdapat dalam sel hati dan jantung. SGOT dilepaskan
PENGERTIAN ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak.
TUJUAN Untuk mengetahui cara penetapan kadar SGOT dalam sampel pasien.
KEBIJAKAN
26
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Merupakan enzim yang biasanya terdapat dalam sel-sel hati dan jantung.
PENGERTIAN SGPT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar SGPT dalam sampel pasien.
KEBIJAKAN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
27
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan hati .
TUJUAN Untuk mengetahui cara penetapan kadar GGT dalam sampel pasien.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-03-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah pigmen berwarna kuning produk utama dari hasil perombakan
PENGERTIAN heme dari hemoglobin yang terjadi akibat perombakan sel darah merah
oleh sel retikuloendotel.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar creatinin dalam sampel pasien.
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah alat untuk pemeriksaan Kimia Klinik secara otomatis
TUJUAN Untuk membantu pemeriksaan Kimia Klinik secara otomatis
KEBIJAKAN
SOP URINALISA
PROSEDUR PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS URIN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
PENGERTIAN dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
TUJUAN Untuk mengetahui warna dan kejernihan urin pasien.
1. MELIHAT WARNA
Masukkan urin dalam tabung setrifuge, lihat adanya warna urin
PROSEDUR dengan latar belakang putih pada cahaya terang.
2. MELIHAT KEKERUHAN
Masukkan urin dalam tabung centrifuge sampai ¾ penuh, amati
adanya kekeruhan pada latar belakang hitam dengan cahaya terang.
3. Centrifuse urine,ambil supernatan amati di bawa mikroskop
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Untuk mengetahui zat-zat kimia yang terdapat dalam urin.
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 25-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Merupakan zat-zat yang terdapat dalam urin setelah dilakukan pemusingan
PENGERTIAN baik zat organik dan anorganik.
Untuk melihat adanya elemen-elemen (sel-sel, Kristal dan lain-lain) dengan
TUJUAN
mengidentifikasi di bawah mikroskop..
KEBIJAKAN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-04-2015
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus
TUJUAN Untuk mengetahui warna dan konsistesi feses.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-02-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan
PENGERTIAN melalui anus
TUJUAN Untuk mengetahui adanya protozoa dan telur cacing dalam feses.
KEBIJAKAN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 05-11-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
Untuk menegtahui adanya antibodi spesipik dalam serum terhadap antigen
TUJUAN Salmonela secara kualitatif dan semikuantitatitaif berdasarkan reaksi
aglutinasi.
KEBIJAKAN
A. KUALITATIF
1. Pipet 80 ul serum dan teteskan pada gelas benda
2. Tambahkan 1 tetes suspensi antigen
3. Aduk selama 5 detik dan goyangkan selama 1 menit lalu amati
PROSEDUR hasilnya apakan ada aglutinasi atau tidak.
B. TITRASI TABUNG
1. Pipet masing-masing 80, 40, 20, 10 dan 5 ul sampel,
2. yang tidak diencerkan pada papan pereaksi.
3. Tambahkan masing-masing pada sampel masing-masing 1 tetes
antigen, aduk selama 5 detik, goyangkan selama 5 menit.
4. Tentukan titernya.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR 01-01-2014
OPERASIONAL
dr. Frederick Cokro M D
Adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB),
PENGERTIAN yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
TUJUAN Untuk menegetahui adanya HbsAg dalam serum secara kualitatif
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Merupakan antibodi terhadap virus hepatitis B
TUJUAN Untuk mengetahui adanya HHBsAb dalam serum/plasma secara kualitatif
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya antibodi terhadap bakteri
PENGERTIAN Mycobacterium tubercolosis
TUJUAN Untuk mengetahuilangkah-langkah pemeriksaan Micotec TB.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Merupakan sediaan darah yang terdiri hapusan darah tebal dan hapusan
PENGERTIAN darah tipis.
1. Untuk mengetahui adanya parasit malaria dalam darah
TUJUAN
2. Untuk mengetahui adanya jenis spesies parasit malaria
1. Sebaiknya menggunakan darah kapiler
KEBIJAKAN
2. Diutamakan pengambilan sampel pada saat pasien menggigil –
demem – berkeringat.
1. Teteskan 1 tetes darah di bagian tengah objek glas untuk sediaan tipis
dan 2-3 tetes untuk sediaan tebal.
2. Letakkan objek glas yang berisi tetesan darah di atas meja/permukaan
yang rata.
3. Untuk membuat SD tipis, ambil obyek glas baru, tempelkan ujungnya
PROSEDUR pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar sepanjang sisi
objek glas.
4. Dengan sudut 450 geser objek glas tersebut dengan cepat ke arah yang
berlawanan dengan arah tetes darah tebal sehingga didapatka sediaan
seperti bentuk lidah.
5. Untuk SD tebal, ujung objek glas ditempelkan pada tetes darah untuk
Sd tebal. Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung objek glas
searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.
6. Tulis identitas pasien pada pangkal sediaan tipis.
7. Keringkan sediaan dalam keadaan datar.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Merupakan pewarnaan sedian darah malaria dengan menggunakan larutan
PENGERTIAN gymsa.
1. Untuk mengetahui adanya parasit malaria dalam darah
TUJUAN
2. Untuk mengetahui adanya jenis spesies parasit malaria
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Centrifuge adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk
PENGERTIAN memisahkan partikel-partikel dalam suatu larutan yang mempunyai masa
molekul yang berbeda.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Centrifuge secara
TUJUAN baik dan benar untuk mencegah dan meminimalisir kerusakkan pada
mikroskop.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
Serum adalah bagian darah yang terjadi setelah darah dibiarkan beberapa
PENGERTIAN saan tanpa antikoagulan.
TUJUAN Untuk mendapatkan serum yang baik untuk bahan pemeriksaan.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
Serum adalah bagian darah yang terjadi setelah darah dibiarkan beberapa
PENGERTIAN saan dengan antikoagulan..
TUJUAN Untuk mendapatkan plasma yang baik untuk bahan pemeriksaan.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah suatu prosedur intuk menengani sampel yang lisis
TUJUAN Untuk mengetahui cara menengani sampel yang lisis
1. Bila mendapatkan sampel yang lisis pastikan bahwa sampel tidak bisa
KEBIJAKAN digunakan.ara
2. Preparasi sampel secara hati-hati supaya tidak terjadi lisis
3. Ambil ulang sampel dan jelaskan kepada pasien bahwa sampel lisis.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
Adalah suatu cara menangani sampel cito, mulai dari pengambilan sampel
sampai keluar hasil pemeriksaan.cipta pelayanan yang cepat dan akurat
PENGERTIAN sehingga penatalaksanaan pasien dapat cepat dan tepat sehingga
memuaskan pasien dan dokter.
Untuk mengetahui cara penanganan pemeriksaan cito supaya terlaksananya
TUJUAN
pelayanan yang cepat dan tepat.
KEBIJAKAN Bila ada pemeriksaan cito, untuk sementara setiap bagian pemeriksaan
fokus pada sampel cito.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah alur yang harus dilalui pemeriksaan untuk pasien RAJAL.
Untuk mengetahui alur yang harus dilalui oleh pasien dalam melakukan
TUJUAN
pemeriksaan Lab demi memperlancar pelayanan RAJAL
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
Adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
PENGERTIAN diagnosis, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa
mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam memperlancar pelayanan
TUJUAN
pemeriksaan Lab terhadap pasien RAJAL.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap pemeriksaan
PENGERTIAN pasien yang berasal dari luar rumah sakit
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam memperlancar pelayanan
TUJUAN
pemeriksaan Lab terhadap pasien berasal dari luar RS Elisabeth.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah pelayannan Lab yang diberikan terhadap pasien yang berasal dari
PENGERTIAN luar RS Elisabeth
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan pelayanan
TUJUAN
pemeriksaan Lab terhadap pasien berasal dari luar RS Elisabeth.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2013
dr. Frederick Cokro M D
Adalah pelayanan Laboratorium kepada seorang pasien untuk tujuan
PENGERTIAN pengamatan dan diagnosis.
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam memperlancar pelayanan
TUJUAN
pemeriksaan Lab terhadap pasien RAJAL.
KEBIJAKAN
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-05-2015
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
TUJUAN
1. Jika ada hasil yang ektrim konfirmasi kepada pemeriksa
KEBIJAKAN
2. Beri catatan jika ada pemeriksaan duplo, serum ikterik, lipemik dan
lisis.
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Tertusuk jarum adalah suatu kejadian dimana korban tertusuk jarum bekas
PENGERTIAN pakai yang dianggap sebagai sumber penularan penyakit.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila ada yang
TUJUAN
tertusuk jarum.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 05-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Percikkan spesimen ke mulut adalah suatu kejadian dimana secara tidak
PENGERTIAN sengaja spesimen masuk ke dalam mulut.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi
TUJUAN
percikkan spesimen ke dalam mulut.
KEBIJAKAN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-04-2015
dr. Frederick Cokro M D
Percikkan spesimen ke mata adalah suatu kejadian dimana secara tidak
PENGERTIAN sengaja spesimen masuk ke dalam mata.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi
TUJUAN
percikkan spesimen ke dalam mata.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah suatu kejadian terhirupnya zat-zart kimia/reagen terutama zat-zat
PENGERTIAN yang mudah menguap.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi
TUJUAN
percikan di Lab RS Elisabeth spesimen ke dalam mata.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 15-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Limbah Needle dan Spuit adalah sampah yang tidak digunakan lagi yang
PENGERTIAN dianggap sebagai sampah yang berbahaya, sehingga perlu di tangani secara
khusus.
Untuk mengetahui cara-cara menangani Spuit dan Needle setelah
TUJUAN
digunakan oleh pasien.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 03-05-2014
dr. Frederick Cokro M D
Limbah cair adalah limbah sisa hasil pemeriksaan, dapat berupa urin,
PENGERTIAN diluent dan cairan sisa pemeriksaan kimia klinik dan eletrolit
TUJUAN Sebagai panduan untuk menegani limbah cair Lab RS Elisabeth.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 10-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Darah sisa pemeriksaan adalah sampel sisa yang digunakan untuk
PENGERTIAN pemeriksaan setelah disimpan selama 1 kali 24 jam.
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menangani darah sisa
TUJUAN
pemeriksaan Lab RS Elisabeth.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 10-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Urin sisa pemeriksaan adalah sampel sisa yang digunakan untuk
PENGERTIAN pemeriksaan urin
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menangani urin sisa
TUJUAN
pemeriksaan Lab RS Elisabeth.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Feses sisa pemeriksaan adalah sampel sisa yang digunakan untuk
PENGERTIAN pemeriksaan
Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menangani Feses sisa
TUJUAN
pemeriksaan Lab RS ELISABETH.
KEBIJAKAN
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 07-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah sampah khusus berupa spuit, needle, kapas, kemesan reagen, tips
PENGERTIAN kuning, biru maupun putih serta barang habis pakai lainnya yang telah
digunakan (Bekas) sebagai penunjang pemeriksaan laboratorium.
Mengetahui langkah-langkah penanganan limah medis padal Laboratorium
TUJUAN
RS ELISABETH.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 07-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Limbah padat non medis adalah limbah/sampah berupa kertas, plastik, tisu,
PENGERTIAN sampah sisa makanan yang tidak dipakai lagi.
Sebagai acuan untuk menangani limbah padat non medis Lab RS
TUJUAN
ELISABETH.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 05-01-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah bahan yang digunakan untuk melindungi diri ketika bekerja dengan
PENGERTIAN bahan yang infeksius.
Mengetahui langkah-langkah melepaskan sarung tangan setelah tidak
TUJUAN
digunakan lagi.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah larutan hypoklorit yang berasal dari larutan klorin 5,25% yang
PENGERTIAN digunakan untuk pencucian barang-barang bekas pakai dari bahan
infeksius.
TUJUAN Untuk mengetahui cara-cara pembuatan larutan hypoklorit 0,5%.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah alat-alat yang digunakan untuk menampung sampel dan masih
PENGERTIAN dapat digunakan kembali.
TUJUAN Untuk mengetahi langkah dan cara mencuci alat setelah digunakan.
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-10-2015
dr. Frederick Cokro M D
Adalah suatu kejadian terjadi tumpahnya spesimen yang dianggap infeksius
PENGERTIAN ke lantai atau ke meja kerja.
Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi
TUJUAN
tumpahan spesimen.
KEBIJAKAN
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
Adalah tempat di mana segala aktifitas pemeriksaan spesimen yang
PENGERTIAN dianggap infeksius.
Untuk mengetahui cara yang harus dilakukan ketika berada di dalam
TUJUAN
laboratorium klinik.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 10. Gunakan peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet
otomatis.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali
selesai bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
STANDAR
PROSEDUR 02-01-2014
OPERASIONAL dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN Adalah cara yang harus dilakukan dalam pemesanan barang berupa Reagen
dan BHP
TUJUAN 1. Untuk menetahui cara pemesanan barang
2. Memperlancar pelayanan
3. Untuk menghindari terjadi mkekosongan barang
KEBIJAKAN
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014 dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
UNIT TERKAIT
PROSEDUR PEMESANAN BARANG NON MEDIS
RS ELISABETH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
02/I/31/I/2014 00 1/1
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL 02-01-2014
dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Frederick Cokro M D
Enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam
PENGERTIAN jumlah yang rendah ditemukan di limfa, kelenjar prostat dan otot
jantung
TUJUAN Untuk mengetahui kadar γ-GT dalam sampel pasien
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Frederick Cokro M D
Bilirubin total adalah bilirubin Direct ditambah dengan bilirubin
PENGERTIAN Indirect
Untuk menentukan kadar Bilirubin Total dalam serum atau plasma
TUJUAN
pasien secara kuantitatif
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Frederick Cokro M D
Bilirubin Direct adalah bilirubin indirect yang dikonjugasikan dalam
PENGERTIAN hati dan larut dalam air kemudian dieksresikan melalui saluran
empedu
Untuk mengetahui kadar bilirubin Direct dalam serum atau plasma
TUJUAN
pasien yang diperiksa secara kuantitatif
KEBIJAKAN
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Frederick Cokro M D
PENGERTIAN
Untuk menentukan adanya Bakteri Tahan Asam (BTA) dalam dahak
TUJUAN
penderita/pasien
KEBIJAKAN
LAB RS
ELISABETH
Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur RS ELISABETH
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Frederick Cokro M D
Pengambilan sampel dahak guna untuk mengetahui bakteri BTA pada
PENGERTIAN sputum,yang mengarah pada adanya gangguan paru pada tubuh
seseorang akibat bakteri BTA
TUJUAN Untuk mengetahui adanya bakteri BTA dalam sputum pasien
KEBIJAKAN