Menimbang :
Mengingat :
1. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Np.
298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan.
4. Pedoman Praktek Laboratorium (Good Laboratory Practice) Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Laboratorium Kesehatan Tahun
2008.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan.
6. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003.
7. Surat Keputusan Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius No.
464/YKKSV-RSSV/SK/ADM/XI/2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Santo Vincentius Singkawang.
8. Surat Keputusan Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius
No.055/YKKSV-RSSV/SK/SP/2017 tentang Pengangkatan direktur Rumah
Sakit Santo Vincentius periode 2017-2020.
MED-1.1.0.15
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ketiga : Perubahan kebijakan harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, sewaktu – waktu akan dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
DITETAPKAN : DI SINGKAWANG
PADA TANGGAL : 20 JULI 2017
Direktur
MED-1.1.0.15
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Santo Vincentius
Nomor : 2388/RSSV-SK/DIR/VII/2017, Tanggal: 20 Juli 2017
Tentang : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium
MED-1.1.0.15
19. Menetapkan waktu untuk proses pelayanan laboratorium dan laporan hasil pemeriksaan.
20. Melaksanakan prosedur memandu permintaan pemeriksaan, pengambilan dan identifikasi
spesimen, pengiriman, penyimpanan dan pengawetan spesimen, penerimaan dan tracking
spesimen, kontrol mutu laboratorium.
21. Menetapkan nilai rujukan/nilai normal hasil pemeriksaan berdasarkan standar internasional
secara umum, dan berdasarkan kit reagen yang dipakai pada setiap parameter pemeriksaan
secara khusus.
22. Pelayanan POCT dilaksanakan untuk pemeriksaan glukosa sewaktu oleh laboratorium, IGD,
dan ruang perawatan.
23. Peralatan laboratorium harus selalu dilakukan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
24. Laboratorium berkoordinasi dengan bagian farmasi Rumah Sakit berkenaan dengan
penyediaan reagensia laboratorium.
MED-1.1.0.15