Negara Republik Indonesia yang selaku alat Negara yang dibantu oleh masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia,menjadikan Polri sebagai alat Negara penegak hukum,penjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat serta sebagai pengayom,pelindung dan pelayan
masyarakat. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tugas bagi Polri, karena satu sisi
dibutuhkan keahlian manajerial pada aspek manajemen yang berkaitan erat dengan
masalah-masalah pelaksanaan koordinasi dan disisi lain dituntut penguasaan tentang
penyidikan yang ruang geraknya senantiasa dibatasi oleh ketentuan hukum yang
berlaku.Profesionalisme seorang penyidik polri untuk melaksanakan tugas nya secara
cepat,akuntebel dan transparan,menjadi salah satu jalan untuk menjawab keraguan
masyarakat terhadap kinerja Polri yang terus menerus disorot.
Untuk menjawab tuntutan masyarakat yang seiring perkembangan waktu semakin
terus bertambah, Polri mengambil langkah-langkah cepat dan tepat. Langkah tersebut
bukan tidak pernah dilakukan, dari tahun ketahun sesungguhnya Polri terus menerus
berbenah.Sesuai dengan kebijakan Kapolri Jenderal.Pol.Bambang Hendarso Danuri diawal
kepemimpinannya,yang menyatakan bahwa perlu adanya transformasi budaya ditubuh
Polri. Dengan berpedoman pada Grand Strategy Polri (2005-2025) yang berupa
pencanangan trust building, partnership building, dan strive for excellent.
Grand Strategy adalah perwujudan reformasi Polri, sebagai titik pijak pemulihan
kepercayaan publik, diharapkan tidak hanya untuk menutupi persoalan-persoalan yang
sesungguhnya terjadinya di lembaga tersebut, tetapi sebagai awal perubahan dalam
penyelesaian persoalan yang ada. Sehingga pada tahap pertama Grand Strategy Polri yaitu
trust building yang dimulai pada tahun 2005-2010 untuk mendapatkan dukungan dan
kepercayaan kembali dari masyarakat terhadap eksistensi dan kinerja Polri.
Tahap trust building yang telah berlalu pada tahun 2010 memberikan dampak positif
dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dilapangan. Lebih
humanis, tansparan, dan akuntabel itu yang dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat
merasa saat ini Polri lebih melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dari pada
saat yang lalu, dimana Polri dikenal arogan dan penuh kekerasan. Perubahan culture dan
mainset ini telah membawa banyak perubahan baik dari segi kinerja sampai pada
profesionalisme tugas Polri di tengah-tengah masyarakat. Pada tahap kedua Grand
Strategy Polri yaitu Patnership Building yang dimulai pada tahun 2010-2015. Dengan
dengan harapan tingkat kepuasan terhadap rasa aman dan keadilan diharapkan semakin
baik. Sehingga nantinya tuntutan masyarakat akan melebar pada manajemen rasa aman
dan adil yang akuntabel, transparan, open dan patuh rule of law. Tahap yang ketiga yaitu
Strive For Excellent yang dimulai pada tahun 2016-2025. Dengan harapan pada tahap ini
kebutuhan masyarakan akan lebih mengharapkan multi dimensional service quality yang
efektif dan efisien ditengah globalisasi serta perkembangan kejahatan yang makin canggih.
Grand Strategi Polri diharapkan dapat menjadi langkah dalam hal penguatan institusi
yang berkelanjutan dari seluruh program dan kebijakan yang telah dikeluarkan selama ini.
Secara keseluruhan Grand Strategy berkaitan dengan visi dan misi organisasi meliputi
semua bidang dalam organisasi Polri. Sebagai upaya untuk melanjutkan reformasi birokrasi
polri sebagai salah satu program good governance dari negara yang saat ini telah
dicanangkan kea rah kebijakan strategis melalui program revitalisasi polri, yang terdiri tiga
pilar, yang merupakan road map atau peta utama, yaitu : penguatan institusi, terobosan
kreatif, dan peningkatan integritas. Sehingga dihapkan dari adanya tiga pilar tersebut Polri
mampu mendayagunakan sumber daya yang dimiliki berdasarkan skala prioritas sehingga
mampu berperan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang bersih,
transparan, akuntabel, humanis, professional, proporsional, adil, serta menjunjung tinggi
hak asasi manusia yang dibingkai dengan prinsip moral, etika dan etos kerja yang baik.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, merupakan ujung tombak fungsi kepolisian di
daerah bertekad untuk selalu professional dalam menjalankan tugas kepolisian dengan
slogan SALAM ZERO. SALAM ZERO tersebut merupakan penjabaran dari Grand
Strategy Polri tahap ke III Strive For Excellent yang dimulai pada tahun 2015 sampai
dengan 2025. Dalam slogan SALAM ZERO memiliki makna Zero Pungli, Zero Pelanggaran,
dan Zero Kekerasan.
Bertitik tolak dari hal di atas, penulis merasa penting untuk menjabarkan
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI POLRI TAHAP III STRIVE FOR EXCELLENT
PADA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT menurut hemat penulis dalam tulisan
ini.
1.2 Perumusan Masalah
Proses perubahan culture set dan mainset Polri dalam program Grand Strategy Polri
telah menempatkan aspek-aspek poerubahan di berbagai bidang untuk membangun
perubahan organisasi Polri lebih kearah yang lebih humanis, bersih, transparan dan
akuntabel. Sehingga diharapkan nantinya penghayatan dan pengamalan terhadap
sosialisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Tribrata dan Catur Prasetya akan mewujudkan
jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Grand Strategy Polri 2005-2025 diharapkan akan membawa perubahan mendasar
dan menyeluruh dalam organisasi Polri. Pada tahap pertama Trust Building dan pada tahap
ke dua Patnership Building telah dirasakan dan membawa dampak besar bagi organisasi
Polri terutama dalam hal culture set dan mainset Polri yang mampu secara perlahan
menggeser paradigma Polri kearah Civilian Police atau Polisi yang berwatak sipil. Pada
akhirnya saat ini sampai kepada tahap yang ketiga yaitu Strive For Excellent tahun 20162025 sebagai wujud akhir penyempurnaan dari tahapan-tahapan sebelumnya, dimana Polri
harus mampu mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
Kepolisian Daerah Kalimanan Barat telah berupaya untuk menjabarkan Grand
Strategy Polri pada tahap ketiga Strive For Excellent dengan penerapan Komitmen
Integritas antar personel melalui slogan Salam Zero. Sehingga Penerapan atau
Implementasi terhadap Grand Strategy Polri tahap ketiga tahun 2016-2025 diharapkan
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang konsep yang terkait dengan manajemen strategis,
kebijakan publik, implementasi kebijakan, reformasi birokrasi, serta
memberikan kerangka pemikiran yang menjadi arah penulis dalam melakukan
penulisan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pendekatan yang digunakan dalam penulisan, teknik
pengumpulan data, konsep, metode analisis data, lokasi penelitian serta
keterbatasan dalam penulisan.
BAB IV
BAB V
PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan implementasi Grand Strategi Polri tahap ketiga
Strive For Excellent tahun 2016-2025 dengan menggunakan tahapan-tahapan
dalam proses impelentasi suatu kebijakan publik ditinjau dari teori kebijakan
publik.
BAB VI