Pengertian
Cybercrime
menurut Teguh
Wahyono,
S.
Kom,
(2006)
yang
berbasis
pada
kecanggihan
teknologi
komputer
dan
gak akan berani untuk bergerak karna pengaturan yang ketat dan system
kontrol yang lebih high-tech lagi yang dipunyai pemerintah Amerika Serikat
c. Perkiraan perkembangan cyber crime di masa depan
Dapat diperkirakan perkembangan kejahatan cyber kedepan akan semakin
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi atau globalisasi dibidang
teknologi
informasi dan komunikasi, sebagai berikut :
Hate sites.
Situs ini sering digunakan oleh hackers untuk saling menyerang dan
melontarkan komentar-komentar yang tidak sopan dan vulgar yang dikelola
oleh para ekstrimis untuk menyerang pihak-pihak yang tidak disenanginya.
Penyerangan terhadap lawan atau opponent ini sering mengangkat pada isuisu rasial, perang program dan promosi kebijakan ataupun suatu pandangan
(isme) yang dianut oleh seseorang / kelompok, bangsa dan negara untuk bisa
dibaca serta dipahami orang atau pihak lain sebagai pesan yang
disampaikan.
Cyber Stalking
adalah segala bentuk kiriman e-mail yang tidak dikehendaki oleh user atau
junk e-mail yang sering memakai folder serta tidak jarang dengan pemaksaan.
Walaupun e-mail sampah ini tidak dikehendaki oleh para user.
Jenis Cybercrime
Jenis-jenis Cybercrime dikelompokan menjadi 3 bagian :
1.
2.
3.
Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa
izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang
dimasukinya. Contoh : Probing dan Port Scanning.
Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat
dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya
adalah penyebarluasan pornografi dan isu-isu terhadap pihak tertentu.
Penyebaran virus secara sengaja
Penyebaran virus yang dilakukan dengan sengaja menggunakan email
yang bertujuan untuk merugikan seseorang atau suatu instansi.
Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada
dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini
biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web
database.
Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan
memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage and Extortion
merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
Cyberstalking
mempelajari
sistem
komputer
secara
detail
dan
bagaimana
meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksiaksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini
sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk
hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang
sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan
situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack
merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash)
sehingga tidak dapat memberikan layanan.
Cybersquatting and Typosquatting
Cybersquatting
merupakan
kejahatan
yang
dilakukan
dengan
2.
kejahatan, misalnya carding yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang
lain untuk digunakan dalam bertransaksi di internet.
b.
Perbuatan yang dilakukan dalam jenis ini masuk dalam wilayah abuabu, karena sulit untuk menentukan apakah hal tersebut merupakan
kriminal atau bukan mengingat motif kegiatannya
terkadang
tidak
dimaksudkan
untuk
berbuat
kejahatan,
3.
yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut,
contoh : Pornografi, Cyberstalking, CyberTresspass.
b.
milik orang lain, contoh : pengaksesan komputer secara tidak sah, pencurian
informasi, carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery.
c.
Saat ini sudah sering sekali terjadi tindakan cybercrime oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab, misalnya saja pemalsuan dan penyebarluasan
foto-foto maupun video yang dinilai sebagai pornografi dan terjadi dikalangan
artis atau public figure Indonesia. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Photoshop. Hanya dengan mencuri foto milik target
kemudian menyesuaikannya dengan foto orang lain yang menjadi pelaku,
sehingga foto editan tersebut tampak seperti foto milik target. Tentu saja
perbuatan tersebut dapat merugikan pihak-pihak tertentu.
Selain itu, contoh kasus lain yang sering terjadi yaitu hacking atau pencurian
akun facebook. Tidak jarang kita temukan bahkan pernah dialami oleh
sebagian pengguna yang merasa bahwa akun jejaring sosial miliknya itu
berhasil diambil alih oleh orang lain. Tidak hanya dirugikan, pengguna pasti
merasa kesal dan jengkel karena merasa informasi serta aktivitas lainnya
dapat terganggu karena disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab. Namun dari banyak kasus yang terjadi dapat juga dijadikan pelajaran
yang berharga bagi kita, bahwa dalam beraktivitas di dunia maya sesama
pengguna harus saling menghargai dan tidak sembarangan baik dalam
perkataan maupun perbuatan.
Penanggulangan CyberCrime
Response
Team)untuk
memberikan
informasi
tentang
cybercrime.
Melakukan sosialisasi secara intensif dan meningkatkan kesadaran kepada
kejahatan tersebut.
Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara
Referensi :
http://nina_mr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29132/08.+Kejahatan+Bi
dang+TI.pdf
http://mistertica.blogspot.com/2010/12/cybercrime-kabel-group.html