Anda di halaman 1dari 5

TELAAH KRITIS JURNAL

I. Pendahuluan
Kanker serviks adalah kanker yang paling umum kedua dijumpai pada
wanita, hal itu menyebabkan 275000 wanita meninggal tiap tahun.
Diantara beberapa tipe kanker, prospek penyembuhan kanker serviks
adalah beberapa yang terbaik yang bisa dikakukan karena kanker serviks
bisa didiagnosis sejak dini dan bisa dilakukan penyembuhan.
Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia penderita
kanker serviks di Indonesia jumlahnya meningkat, saat ini ada sekitar 200
ribu kasus setiap tahunnya.
Dalam praktik klinik seorang dokter akan membuat pilihan uji diagnostik
yang terbaik untuk mengetahui kondisi penyakit pasiennya. Jawaban atas
pertanyaan ini tergantung pada pengetahuan dokter, keterampilan dan
sikap, sumber-sumber yang tersedia serta kepentingan, harapan, dan nilai
pasien.
Untuk itu, diperlukan Evidence Based Medicine (EBM) yang
mengintegrasikan keahlian klinis seorang dokter dengan bukti klinis
eksternal terbaik yang tersedia dari penelitian yang sistematik untuk
mencapai manajemen pasien sebaik mungkin. Evidence Based Medicine
(EBM) bermanfaat untuk meningkatkan mutu informasi yang dijadikan
dasar pengambilan keputusan pelayanan kesehatan. EBM membantu
dokter untuk menghindari kelebihan informasi, tetapi pada saat yang
sama mencari dan menerapkan informasi yang paling berguna melalui
telaah kritis artikel ilmiah.
Berikut, penulis melakukan telaah kritis terhadap jurnal berkaitan dengan
screening kanker serviks dimana pada jurnal tersebut membandingkan
sensitivitas dan spesifisitas antara pemeriksaan paps smear dan
kolposkopi dengan biopsi serviks untuk wanita dengan imunodefisiensi
sekunder.
II. Pertanyaan Klinis
Manakah pemeriksaan yang lebih baik antara pap smear dan kolposkopi
sebagai skrining kanker serviks pada pasien dengan imunodefisiensi
sekunder?
III.Formulasi Pertanyaan Klinis dalam PICO Penelusuran Bukti
Patient /
Intervention/
Comparison/
Problem /
Indicator/
Outcome
Control
Population
Index
Pasien dengan
Pemeriksaan pap Pemeriksaan
Sensitivitas dan
imunodefisiensi smear
biopsi serviks
spesifisitas yang
sekunder
konvensional dan
lebih baik untuk
kolposkopi
skrining kanker
serviks

IV. Penyusunan Struktur Umum PICO untuk Penelusuran Bukti


Struktur Umum Penelusuran Bukti:
- (patient OR women with secondary immunodeficiency) AND
- (cervical cancer) AND
- (pap smear OR colposcopy) AND
- (screening)
V. Bukti (Jurnal) Terbaik yang Diperoleh
Penulis :
Mojgan Karimi-zarchi1, Leila Zanbagh, Alireza Shafii, Shokouh TaghipourZahir, Soraya Teimoori, Pouria Yazdian-Anari
Judul
Comparison of Pap Smear and Colposcopy in Screening for Cervical
Cancer in Patients with Secondary Immunodeficiency
Nama & Tahun Jurnal
Electronic Physician (ISSN: 2008-5842), Volume: 7, Issue: 7, Pages: 15421548
VI.

VII.

Relevansi PICO Pertanyaan Klinis dengan PICO Jurnal


PIC
Pertanyaan Klinis
Jurnal yang Diperoleh
O
P
Pasien dengan
101 pasien imunodefisiensi yang
imunodefisiensi sekunder
dirujuk ke klinik kandungan RS
Shahid Sadughi mulai Maret 2011
sampai Agustus 2012 (hal. 1543)
I
Pemeriksaan pap smear
Pemeriksaan pap smear dan
konvensional dan kolposkopi kolposkopi dilakukan bersamaan
pada kunjungan pertama (hal.
1543)
C
Pemeriksaan biopsi serviks
Biopsi sebagai standar baku
diagnostik dilakukan serentak
pada kunjungan pertama
bersamaan dengan pemeriksaan
lainnya (hal. 1543)
O
Sensitivitas dan spesifisitas
Sensitifitas dan spesifisitas dari
yang lebih baik untuk
paps smear adalah 18,2% dan
skrining kanker serviks
98,5%, sedangkan kolposkopi
adalah 66,7% dan 98,94% (hal.
1545)
Disain Penelitian, Fokus dan Worksheet yang digunakan untuk
telaah kritis dari Jurnal yang diperoleh.
Disain Penelitian: Cross Sectional Study
Fokus Jurnal: Screening
Worksheet yang digunakan pada telaah kritis: Diagnosis

VIII. Telaah Kritis Jurnal yang Diperoleh

RAMMBO

Telaah
Validity
Worksheet
Diagnosis
Apakah uji
diagnostik
dilakukan
dengan
mencakup
semua
spektrum
pasien (seperti
akan digunakan
dalam praktik?)

Recruitme
nt

Allocation
Maintenan
ce

Apakah tes
akhir standar
baku dikenakan

Validity
Jawaba
n sesuai
Bukti
Worksh
eet
Ya
Sampel diambil secara
Tidak
keseluruhan di Klinik Kandungan
Tidak
RS Shahid Sadughi pada periode
jelas
Maret 2011 sampai Agustus 2012.
Kriteria inklusi:
- Sudah menikah
- Tidak sedang hamil
- Usia 21 tahun keatas atau aktif
secara seksual dalam tiga
tahun terakhir
- Tanpa riwayat histerektomi
- Tanpa riwayat pengobatan lesi
serviks dengan penurunan
imunitas
- Pasien dengan imunodefisiensi:
resipien transplantasi ginjal,
pasien HIV, pasien dalam
pengobatan imunosupresan
lebih dari dua bulan
(siklosporin, takrolimus,
sirolimus, mikofenolat mofetil,
azatrioprin, siklofosfamid,
talidomid, etanercept,
kortikosteroid selama lebih dari
tiga bulang dengan dosis
15mg/hari, pasien kemoterapi
selain kanker serviks lebih dari
dua bulan)
Kriteria eksklusi
- Pasien dengan hasil Pap Smear
yang tidak memuaskan (hal.
1543)
Ya
Tidak
Tidak
jelas
Ya
Setiap subjek penelitian dilakukan
Tidak
biopsi serviks sebagai standar
Tidak
baku diagnosis (hal.1543)

Measurem
ent
Blinding
Outcome

untuk semua
subjek?
Apakah penilai
disamarkan
terhadap hasil
tes dan/atau
apakah tes
akhir standar
baku bersifat
objektif?

jelas
Ya
Tidak
Tidak
jelas

Tidak disebutkan dengan jelas


operator biopsi disamarkan
terhadap hasil pap smear dan
kolposkopi

Importancy
Telaah Importancy
Worksheet Diagnosis
Apakah kemaknaan statistik dan
kemaknaan klinis dari hasil penelitian
tergambar dengan baik?
Pengukuran apa yang digunakan dan
seberapa dampak perlakuannya?
(Sn, Sp, LH, PPV, NPV ?)

Jawaban sesuai Worksheet


Ya
Kemaknaan statistik dan
kemaknaan klinis tergambar
dengan baik pada artikel
tersebut
Pemeriksaan paps smear
Sn : 18,2 %
Sp : 98,5 %
LR+ : 12,36
LR- : 0,83
PPV : 85,7 %
NPV : 71,3 %
Pre-test probability : 33 %
Pemeriksaan kolposkopi
Sn : 66,7 %
Sp : 98,9 %
LR+ : 63,3
LR- : 0,34
PPV : 80 %

Mungkinkah dampak terjadi karena


kebetulan?
P-value ?
Interval kepercayaan (CI)?

NPV : 97,9 %
Pre-test probability : 6%
(hal. 1545)
Tidak
Kolposkopi (p=0.000) lebih baik
digunakan sebagai skrining
kanker serviks dibandingkan
dengan paps smear (p=0.002)

Perhitungan pengukuran :

Applicability
N
o
1.
2.
3.

4.
5.

6.

IX.

Telaah Applicability
Apakah PICO jurnal yang diperoleh
sesuai PICO pertanyaan klinis?
Apakah pasien anda cukup mirip
dengan pasien dalam penelitian?
Apakah intervensi/indikator/indeks
dalam penelitian ini dapat diterapkan
untuk manajemen pasien di
lingkungan anda?
Apakah outcomes penelitian ini
penting bagi pasien anda?
Akankah potensi manfaat lebih besar
dibanding potensi merugikan bila
intervensi / indikator/ indeks ini
diaplikasikan pada pasien anda?
Apakah hasil penelitian ini dapat
diintegrasikan dengan nilai-nilai serta
harapan pasien anda?

Ya

Jawaban
Tidak

Tidak
Jelas

Kesimpulan
1. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut TIDAK VALID
2. IMPORTANCY dalam penelitian tersebut tergambar dalam jurnal.
3. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut bersifat
APPLICABLE untuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai