Anda di halaman 1dari 15

Kepala

Bentuk (vita)

Ukuran (vita)

Rambut
Pemeriksaan
Inspeksi :warna, kelebatan, distribusi.
Palpasi :kekeringan, kerontokan
Normal :warna hitam, lebat, distribusi merata, tidak kering, tidak mudah dicabut
Kelainan :
Malnutrisi / kwashiorkor :rambut menjadi pirang seperti rambut jagung atau
belang-belang seperti bendera (flag sign). Kering,
mudah rontok hingga menjadi tipis, tidak berkilat, bila

Alopecia
Hipotiroidisme
Hipertiroidisme

tadinya keriting maka akan menjadi lurus.


:kerontokan rambut (difus, bercak, atau total).
:rambut menjadi jarang.
:rambut menjadi halus seperti sutera, mudah dicabut.

Wajah
Pemeriksaan
Inspeksi :ekspresi, bentuk, warna.
Normal :tidak teampak sakit, simetris, tidak pucat, tidak sianosis, tidak kemerahan,
tidak ikterik, tidak tampak facies yang menandai suatu penyakit.
Kelainan :
Dehidrasi
:facies Hippocrates
Lepra
:facies leonine (wajah seperti seekor singa)
Hipertrofi tonsil dan adenoid
:facies adenoid (wajah tampak seperti bodoh,

Skleroderma
Parkinson

lubang hidung besar, mulut selalu terbuka).


:wajah seperti wajah seekor burung..
:wajah seperti memakai topeng, tak
bermimik.

Raut Wajah Parkinson

Hipertiroidisme

:wajah

seperti

waspada

Myxedema

(hyperalert).
:wajah seperti mengantuk.

berlebihan

Raut Wajah Miksedema

Sindrom Cushing

:wajah bulat seperti bulan purnama (moon


face).

Raut Wajah Sindrom Cushing

Paresis atau paralisis N.VII satu sisi :wajah asimetris.


Demem tifoid berat
:wajah toksik.

Mata (vita)

Hidung
Pemeriksaan
Inspeksi :bentuk, ukuran, deformitas, liang hidung, mukosa hidung, septum nasi,
cairan yang keluar.
Untuk melihat permukaan anterior dan inferior hidung lakukan
penekanan lembut pada ujung depan hidung pasien dengab ibu jari tangan
untuk memperlebar lubang hidung dan dengan bantuan lampu senter
kecil (penlight). Sedangkan untuk melihat bagian dalam rongga hidung,
dapat menggunakan speculum hidung.
Palpasi :krepitasi
Normal :bentuk normal, simetris, lubang hidung simetris, mukosa tidak hiperemis,
konka normal, tidak ada sekret, tidak ada darah.
Kelainan :
Epistaxis
Sinusitis
Rhinitis
Alergi
Polip

:keluar darah dari hidung.


:lender banyak, kental, berbau, dan keruh.
:mukosa hidung merah, bengkak.
:mukosa hidung pucat atau kebiruan, bengkak.
:massa pucat dan semitranslusen yang biasanya berasal dari meatus
media.

Sinus Paranasalis
Pemeriksaan
Palpasi :lakukan penekanan lembut di aderah-daerah di mana terdapat sinus
paranasalis
sinus frontalis
Sinus ethmoidalis
Sinus maxillaris
Sinus sphenoidalis

:pertengahan alis
:pertengahan kedua mata, di pangkal hidung
:pertengahan pipi
:bagian frontalis, ujung lateral alis

Teknik Pemeriksaan Sinus Paranasalis


Normal :nyeri tekan (-)
Kelainan :
Sinusitis : nyeri tekan (+)

Bibir
Pemeriksaan
Inspeksi :bentuk, warna, kelainan
Normal :bentuk normal, warna merah muda, tidak pucat, tidak sianosis, tidak
kering, , tidak ada efloresensi bermakna, tidak tampak massa atau benjolan.
Kelainan :
Syok, anemia
:pucat
Kelainan jantung
:sianotik
Kelainan paru
:sianotik

Herpes labialis

:vesikel kecil-kecil sebesar ujung jarum pentul


berkelompok, cepat memecah meninggalkan

krusta
Defisiensi B2 (ariboflavinosis) :cheilosis (lecet-lecet/deskuamasi pada sudut
mulut. Yang bila meradang/terkena infeksi,

Syphilis congenital

misalnya oleh kandidda disebut perleche)


:pada sudut mulut mungkin terdapat rhagades
(parut kecil-kecil, linear seperti lipatan-lipatan.

Gigi dan gusi


Pemeriksaan
Inspeksi :kebersihan (hygiene) oral, jumlah dan kelainan pada gigi, pembengkakan
Normal

gusi
:oral hygiene cukup baik, gigi lengkap bejumlah 32 buah, tidak ada karies,

tidak ada kalkulus, tidak tampak pembengkakan pada gusi


Kelainan :
Diabetes mellitus
:pyorrhea alveolaris (retraksi gusi, pocket
dengan

pus

berbau

di

dalamnya),

gigi

longgar/goyang, banyak karies (berlubang),

Hipopituarisme
Defisiensi fluor

dan kalkulus (karang gigi).


:letak antar gigi agak berjauhan (gigi jarang).
:sering terdapat karies dentis.

Karies Dentis

Kelebihan fluor

:mottled enamel (terdapat bintik-bintik pada

Gingivitis

gigi, berwarna kuning kecoklatan).


:mukosa gusi merah disertai pembengkakan,
mudah berdarah, dan terasa nyeri.

Gingivitis

Keracunan kronik timah hitam

:terdapat lead line (titik-titik halus berwarna


biru kehitamam membentuk garis sedikit di

Keracunan bismuth

bawah batas antara gigi dan gusi


:lead line disertai bercak kehitaman pada
lidah/mukosa mulut.

Lead Line

Defisiensi vitamin C

:gusi bengkak, mudah berdarah, nyeri, pada

Pengobatan dilantin
Leukemia

perabaan serasa seperti spons, gigi longgar.


:gusi bengkak, kenyal (terjadi hiperplasia).
:gusi bengkak, mudah luka, nekrotis, mudah

Fibroma

berdarah.
:tumor pada gusi, biasanya pada wanita hamil.

Lidah

Pemeriksaan
Inspeksi :ukuran, bentuk, kesimetrisan, warna, kelainan, papil lidah.
:minta pasien untuk menjulurkan lidah untuk melakukan inspeksi lidah
Normal

dan untuk menentukan kesimetrisannya.


:normoglosia, bentuk normal, simetris, warna merah muda, tidak hiperemis,
tidak ada sianosis lidah, lidah tidak kotor, tidak terlihat kering, tidak tampak
fisura, tidak tampak geographic tongue (gambaran seperti peta), tidak
tampak scrotal tongue (gambaran seperti kerutan-kerutan pada skrotum),

tidak tampak papil atrofi.


Kelainan :
Dehidrasi
:lidah mengecil, kering, keriput
Diabetes mellitus
:lidah kering, merah, terasa seperti terbakar, sering
disertai bercak keputihan seperti bekas susu karena

Demam
Demam tifoid

kandidiasis.
:lidah kering dan kotor.
:lidah kering, kotor lutih kelabu dengan pinggiran

Scarlet fever

hiperemis (disebut coated tongue).


:lidah merah dengan papil besar-besar sehingga
menyerupai buah rasberi (raspberry tongue /

Defisiensi vitamin B
Defisiensi vitamin B2
Polisitemia rubra vera
Anemia pernisiosa
Pelallgra
Neurosis

strawberry tongue).
:tampak gambaran scrotal tongue.
:warna lidah magenta.
:warna lidah magenta
:lidah pucat, licin, berkilat.
:lidah merah, bengkak, licin
:tampak gambaran geographic tongue.

Geographic Tongue

Addison

:lidah kecil dengan bercak-bercak datar berbentuk

Sindrom Peutz Jegher

bulat atau oval berwarna coklat kehitaman


:bercak-bercak datar berbentuk bulat atau oval
berwarna coklat kehitaman yang tersebar di
mukosa mulut dan sekitar bibir.

Sindrom Peutz Jegher

AIDS

:bercak merah coklat kehitaman sedikit menonjol


dari permukaannya (sarcoma Kaposi) dan bercak
kandidiasis pada lidah.

Sarkoma Kaposi

Kandidiasis

Kelainan jantung
Keracunan darah
Epilepsi
Hipertiroidisme
Parkinson
Kelumpuhan N.XII

:lidah sianotik
:lidah sianotik
:sikatriks pada lidah karena lidah sering tergigit.
:tremor pada lidah
:tremor pada lidah
:lidah menengok ke sisi yang sakit.

Paralisis N.XII

Dekompnsasi kordis kanan

:penonjolan vena-vena di lidah.

Mukosa mulut dan palatum


Pemeriksaan
Inspeksi :warna mukosa, bercak/efloresensi, kelainan.
:dengan mulut tetap terbuka, tapi lidah tidak usah dijulurkan, minta pasien
mengucapkan ah atau menguap untuk memungkinkan palatum, tonsil,
uvula,

dan faring terlihat dengan baik. Apabila tidak terlihat, tekan

bagian tengah lidah yang melengkung menggunakan spatel lidah, jangan


letakkan spatel lidah terlalu belakang karena akan merangsang reflek
Normal

muntah.
:mukosa mulut berwarna merah muda, tidak hiperemis, tidak pucat, tidak

sianosis, palatum utuh, tanpa bercak.


Kelainan :
Anemia
:mukosa pucat
Radang
:mukosa hiperemis
Kelainan jantung
:mukosa sianotik
Kelainan saluran nafas :mukosa sianotik
Morbili
:terdapat bercak Koplik (bercak sebesar ujung jarum
pentul, berwarna putih kelabu dikelilingi zona merah di
mukosa bukal yang berhadapan dengan gigi molar
bawah), merupakan tanda dini dari morbili.

Malnutrisi berat

:terdapat noma (gangrene progresif destruktif pada


mukosa bukal sehingga menyebabkan perforasi mukosa

tersebut).
:terdapat ulkus atau perforasi pada palatum.

Sifilis

Uvula
Pemeriksaan
Inspeksi :posisi, warna, ukuran, gerak/pulsasi
Normal :uvula normal ditengah, warna merah muda,ukuran normal, tidak tampak
pulsasi.
Kelainan :
Peradangan
Insufisiensi katup aorta

:uvula tampak berwarna merah dan memanjang


:tampak pulsasi yang sinkron dengan denyut jantung
(tanda Muller).

Tonsil
Pemeriksaan
Inspeksi :ukuran, warna, kelainan
Normal :Tonsil T1/T1 (tonsil yang sudah diangkat T0/T0), tenang, tidak hiperemis,
kripta tidak melebar, tidak ada detritus.
Kelainan :

Peradangan : tonsil membesar, berwarna merah, kripta melebar, mungkin ada


detritus.

Faring
Pemeriksaan
Inspeksi :warna, kelainan
Normal :mukosa faring merah muda, tidak hiperemis
Kelainan :
Peradangan :mungkin disertai bercak-bercak kotoran (detritus)

Faringitis

Difteri

:tersapat selaput/membrane berwarna putih kelabu yang melekat erat


(sulit dilepaskan) dari dinding faring dan mudah berdarah.

Difteri

Palatum, Uvula, Tonsil, dan Faring

Bau nafas
Normal :tidak tercium bau nafas khas suatu penyakit.
Kelainan :
Uremia
:nafas berbau urine/amoniak.
Gagal hati :nafas berbau busuk (foetor hepaticus/musty smell).
Asidosis :nafas berbau aseton (misalnya pada penderita diabetes mellitus).
Difteri
:nafas berbau tikus (mousy smell).
Kelainan pada gigi, lidah, gusi, hidung, sinus paranasalis, paru-paru (misalnya
bronkiektasis), lambung (misalnya karsinoma lambung). Makan makanan atau
minuman yang berbau, merokok.

Telinga
Pemeriksaan
Inspeksi :daun telinga, daerah sekitar telinga, liang telinga, membrane timpani

:inspeksi dilakukan dengan menarik aurikula ke arah superoposterior


menjauhi kepala untuk meluruskan kanalis auditorius. Untuk dapat
melihat liang telinga dan membran timpani, dapat menggunakan otoskop
dengan speculum telinga. Atur posisi kepala pasien agar dapat melihat
dengan nyaman melalui otoskop

Teknik Pemeriksaan Telinga


Palpasi :nyeri tekan tragus, nyeri tekan mastoid, nyeri tarik aurikula.
Normal :normothia, sepasang, sama tinggi, tidak ada benjolan, nyeri tekan di sekitar
telinga (-), nyeri tarik (-), liang telinga lapang, dinding tidak merah, tidak ada
serumen, tidak ada sekret, tidak ada darah, membran timpani mengkilat,
reflek cahaya (+) (telinga kiri arah jam 7, telinga kanan arah jam 5),
membrane timpani intak, tidak hiperemis, tidak tampak bulghing, tidak
tampak perforasi.

Gambaran Membran Timpani


Kelainan :
Cretin
Tophi

:daun telinga relatif besar.


:benjola (nodul) keras, putih kekuningan yang merupakan
deposit asam urat, biasanya terdapat pada daun telinga
penderita gout.

Tophi

Tetani

:tanda Chovstek (bila daerah pipi tepat di depan daun


telinga diketuk dengan satu jari, maka akan menyebabkan
kontraksi atau spasme otot-otot wajah di sisi tersebut).
:liang telinga membengkan, menyempit, basah, pucat, nyeri

Otitis eksterna akut

tekan (+).
Otitis eksterna kronis :kulit liang telinga sering menebal, warna merah, dan terasa
gatal.

Perforasi Membran Timpani

Anda mungkin juga menyukai