TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
tempat
tinggal
dari
berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram,
aman dan damai. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi
8
Universitas Sumatera Utara
sebagai hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan (Depkes RI, 1999).
Pemukiman adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk
tempat berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,
perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan
sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu. Pemukiman atau perumahan sangat
berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial, pendidikan, tradisi atau kebiasaan,
suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan perumahan atau pemukiman
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas lingkungan
perumahan tersebut antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang
dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik,
10
2.1.3
Sanitasi Rumah
Pengertian Sanitasi yang dikemukakan oleh Elher dan Stell adalah usaha
usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor faktor lingkungan yang dapat
merupakan mata rantai penularan penyakit. Sedangkan pendapat lain Sanitasi
merupakan usaha usaha pengawasan yang ada dalam lingkungan fisik yang
memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial (Kusnoprutanto, 1996).
Rumah adalah tempat berlindung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya (
misalnya hujan, matahari, dan lain lain ) serta merupakan tempat untuk beristirahat
setelah bertugas memenuhi kebutuhan sehari hari. Dari pengertian tersebut sanitasi
rumah adalah usaha pengawasan terhadap suatu tempat yang dipakai untuk
berlindung dan beristirahat terhadap faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
kesehatan penghuninya (Sarudji, 2010).
2.1.4
Rumah Sehat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan rumah sebagai tempat
untuk tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani, rohani dan sosial. Artinya dalam
rumah diperlukan segala fasilitas untuk tumbuh dan berkembang. Fasilitas tersebut
harus ada didekat rumah seperti sekolah, toko, pasar, tempat kerja, fasilitas air bersih,
sanitasi dan lain lain (Wahyuningsih, 1999).
Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun mental. APHA (American Public Health Association) telah merumuskan 4
11
fungsi pokok dari rumah sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan
keluarga selama masa hidupnya yang meliputi : (Wahyuningsih, 1999)
1. Rumah adalah tempat memenuhi kebutuhan jasmani (fisik) manusia yang
pokok.
2. Rumah adalah tempat memenuhi kebutuhan rohani (psikis) manusia yang
pokok.
3. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap penyakit menular.
4. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap kecelakaan.
2.2
rohani maupun sosial. Dengan adanya fungsi dan peranan dari rumah maka
selayaknya setiap individu mendapatkan rumah yang sehat dan layak (Depkes
RI,1994). Adapun persyaratan kesehatan suatu rumah tinggal (Permenkes
No.829/1999) adalah sebagai berikut :
1.
Bahan bangunan
a.
Tidak terbuat dari bahan bahan yang dapat mengeluarkan zat zat
yang membahayakan kesehatan, antara lain :
1) Debu total tidak lebih dari 150g/m3
2) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/jam
3) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b.
Tidak
terbuat
dari
bahan
yang
dapat
menjadi
tumbuh
dan
12
2.
b.
Dinding :
1) Di ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan daran ventilasi
sebagai tempat pertukaran udara.
2) Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan.
c.
d.
Ruang didalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, dapur, kamar mandi dan
ruang bermain anak.
e.
3.
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.
4.
Kualitas Udara
Kualitas udara dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a.
b.
c.
13
5.
d.
e.
Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari
luas lantai.
6.
Air
a.
b.
7.
Limbah
a.
Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b.
8.
Pengertian Campak
Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbilli dalam bahasa latin dan
meales dalam bahasa Inggris. Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular
yang disebabkan oleh virus dan dapat mendatangkan komplikasi serius, dengan gejala
gejala eksanterm akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran
14
paramyxovirus. Virus ini berbentuk bulat dengan tepi yang kasar dan begaris tengah
140 milimikron, dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein,
yang dalamnya terdapat nulkeokapsid yang bulat lonjong terdiri dari bagian protein
yang mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan struktur heliks nucleoprotein
15
yang berada dari myxovirus. Selubung luar sering menunjukan tonjolan pendek, satu
protein yang berada di selubung luar muncul sebagai hemaglutinin (Depkes RI,
1994).
2.5
apabila berada diluar tubuh manusia virus campak akan mati. Pada temperature
kamar virus campak kehilangan 60% sifat infeksitasnya selama 3 5 hari. Tanpa
media protein virus campak hanya akan hidup selama 2 minggu dan hancur oleh sinar
ultra violet, Virus Campak dapat tumbuh dengan cepat dan mencapai maksimum
selama 2 4 hari (Depkes RI, 1994).
Agent Campak adalah measles virus yang termasuk dalam famili
paramyxoviridae anggota genus morbilivirus. Virus Campak sangat sensitif terhadap
temperatur sehingga virus ini menjadi tidak aktif pada suhu 37 derajat celcius, bila
dimasukkan kedalam lemari es selama beberapa jam dan pembekuan lambat maka
infektifitasnya akan hilang, campak biasanya ditularkan melalui udara saat penderita
batuk atau bersin, campak merupakan infeksi manusia yang paling mudah ditularkan
dengan berada didalam ruangan yang sama dengan seseorang penderita campak dapat
menyebabkan infeksi (Chin, 2007).
2.6
reservoir penyakit campak. Virus campak berada di secret nasoparing dan didalam
darah minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat setelah timbul ruam.
Penularan terjadi melalui udara dengan penyebaran droplet, kontak langsung dengan
16
sekresi hidung atau tenggorokan dari orang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi
mulai dari hari pertama sebelum munculnya ruam, antara 1 2
hari sebelum
timbulnya gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Dengan masa inkubasi
berkisar antara 7 8 hari atau rata rata 10 hari.(Chin, 2007).
2.7
a. Orang
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi anak
anak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau kadang kala pada remaja
dan dewasa. Penyebaran
daerah dengan daerah lain, tergantung dari kepadatan penduduknya, terisolasi atau
tidaknya daerah itu. Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil, epidemik
cenderung terjadi lebih luas dan berat. Setiap orang yang telah terkena campak akan
memiliki imunitas seumur hidup (Chin, 2000).
b. Tempat
Berdasarkan tempat penyebaran penyakit campak berbeda, dimana pada
daerah perkotaan siklus epidemik campak terjadi setiap 2 4 tahun sekali, sedangkan
di daerah pedesaan (terpencil) penyakit campak jarang terjadi, tetapi bila sewaktu
waktu terjadi penyakit campak maka serangan dapat bersifat wabah dan menyerang
kelompok umur yang rentan (Depkes RI, 2009).
c. Waktu
Virus campak menagalami keadaan yang paling stabil pada kelembaban
dibawa 40%. Udara yang kering menimbulkan efek positif pada virus dan
meningkatkan penyebaran di rumah yang memiliki alat penghangat ruangan seperti
17
pada musim dingin di daerah yang memiliki 4 musim, lain halnya dengan di Negara
tropis dimana kebanyakan kasus terjadi pada musim panas. Ketika virus menginfeksi
populasi yang belum mendapatkan kekebalan atau vaksinasi maka 90-100% akan
menjadi sakit dan menunjukkan gejala klinis.(Haaneim, 2002)
Dari hasil penelitian oleh Jusak di rumah sakit umum daerah Dr. Sutomo,
ditemukan campak di Indonesia sepanjang tahun, dimana peningkatan kasus dapat
terjadi pada bulan maret dan mencapai puncak pada bulan Mei, Agustus, September
(Depkes RI, 1994).
2.8
2.8.1
Faktor Host
a. Status iminusasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan
yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam
tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut
(misalnya vaksin polio) (Depkes RI, 2004).
Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga kelak ia terpapar antigen yang serupa
tidak pernah terjadi penyakit. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anakanak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa,
sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya (Wahab, 2002).
18
19
puskesmas Kori Kecamatan Kodi Utaran kabupaten smatera barat dengan desain
cross sectional terhadap anak berumur 6 bulan 15 tahun mendapatkan hasil bahwa
kejadian campak ada hubungannya dengan status gizi dimana anak dengan status gizi
kurang mempunyai resiko 2,9 kali lebih besar untuk terkena campak.
2.8.2
Faktor lingkungan
Virus campak sangat mudah menular, lingkungan merupakan salah satu faktor
20
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
21
tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik
karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini
akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri dan virus penyebab penyakit,
(Mukono, 2006).
Menurut Soedarto (1995) Ventilasi yang tidak baik akan menyebabkan
transmisi melalui udara dengan penyebaran droplet, kontak langsung, melalui sekret
hidung atau tenggorokan dari orang-orang yang terinfeks Secara umum, penilaian
ventilasi rumah dengan cara membandingkan antara luas ventilasi dan luas lantai
rumah dengan menggunakan role meter.
Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
22
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
23
2.9
2.9.1
mata merah. Pada akhir stadium,kadang timbul bercak koplik (koplik spot) pada
mukosa pipi / daerah mulut,tetapi gelaja khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak koplik
ini berupa bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi daerah
kemerahan.
2.9.2
Stadium Erupsi
Stadium ini berlangsung setelah 4 7 hari,ditandai dengan batuk pilek
disebut hiperpigmentation, tetapi lama lama akan hilang sendiri, panas badan akan
menurun sampai normal bila tidak ada komplikasi.
2.10
sehingga mudah terjadi infeksi tumpangan. Hal ini yang menyebabkan mudahnya
terjadi komplikasi sekunder antara lain :
24
2.10.1 Bronchopneumonia
Bronchopneumonia dapat terjadi apabila virus campak menyerang epitel
salura
pernafasan
sehingga
terjadi
peradangan
disebut
radang
paru-paru.
25
26
2.12
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep
Lingkungan Rumah :
Kepadatan hunian
Ventilasi
Pencahayaan
Status Imunisasi
Penyakit Campak
Pendidikan
Pekerjaan
Hipotesa
1. Ada hubungan antara Kepadatan Hunian terhadap kejadian penyakit Campak di
desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
2. Ada hubungan antara Ventilasi terhadap kejadian penyakit Campak di desa
Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
3. Ada hubungan antara Pencahayaan terhadap kejadian penyakit Campak di desa
Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
4. Ada hubungan antara Status Imunisasi Campak terhadap kejadian penyakit
Campak di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas
tahun 2013.