Anda di halaman 1dari 13

BAB II

SISTEM TENAGA LISTRIK

24

INDUSTRI

BISNIS

PLTA
PLTD
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU

RUMAH
TRAFO
STEP DOWN
GARDU
STEP DOWN

GARDU
STEP-UP

SISTEM PEMBANGKIT

SISTEM TRANSMISI

SISTEM DISTRIBUSI

SOSIAL/
PUBLIK

KONSUMEN

25

Definisi umum :
1. Pembangkitan adalah sesuatu yang membangkitkan, atau alat untuk
membangkitkan sesuatu.
2. Pembangkit tenaga listrik, adalah alat (peralatan)/ komponen untuk
membangkitkan tenaga listrik, dengan cara merubah tenaga mekanik
menjadi tenaga listrik.
3. Istilah lain pembangkit tenaga listrik, adalah pusat tenaga listrik.
Definisi khusus/ spesifik :
1. Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik, yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan sipil, bangunan/ fasilitas
pelengkap dan bangunan/ komponen bantu lainnya.
2. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara merubah
potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik.

26

Jenis pembangkit tenaga listrik :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA).


Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Pembangkit listrik tenaga gas - uap (PLTGU/ CCPP).
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Beberapa hal yang perlu diketahui :


1. Tegangan keluaran (output voltage) yang dihasilkan
oleh
pembangkit tenaga listrik, pada umumnya kecil. Karena akan
disalurkan pada jarak yang jauh, maka tegangannya dinaikkan
melalui gardu induk yang ada di lokasi pembangkit tenaga listrik.

27

2. Sampai saat ini penyediaan energi listrik di Indonesia mengalami


kendala antara lain :
a. Biaya pokok produksi/ penyediaan (BPP) lebih besar dibanding tarif
dasar listrik (TDL) atau harga jual.
b. Kerugian daya listrik (power losses) masih cukup besar.
c. BPP mahal karena sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia
menggunakan BBM.
Beberapa hal yang perlu diketahui :
1. Memasang instalasi listrik dengan baik, benar dan legal.
2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna listrik, tentang
penggunaan listrik secara baik, benar, legal dan efisien.
3. Membantu pemerintah/ PLN dalam menekan terjadinya kerugian daya
listrik, dengan cara berpartisipasi dalam pemeliharaan jaringan listrik.
4. Oleh karenanya para pelaku usaha jasa konstruksi bidang elektrikal
harus memahami masalah ketenagalistrikan di Indonesia.

28

Definisi umum :
Penyaluran adalah proses, perbuatan, cara menyalurkan.
Definisi khusus/ spesifik :
1. Penyaluran tenaga listrik adalah proses dan cara menyalurkan energi
listrik dari satu tempat ke tempat lainnya (dari pembangkit tenaga
listrik ke gardu induk dan/ atau dari satu gardu induk ke gardu induk
lainnya.
2. Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower),
melalui isolator-isolator dengan sistem tegangan tinggi.
3. Besarnya tegangan yang digunakan di masing-masing negara, belum
tentu sama.
4. Besarnya tegangan pada sistem transmisi di Indonesia : 70 KV, 150
KV, 245 KV, 275 KV, 500 KV.
5. Untuk yang 70 KV secara berangsur ditiadakan dan ditingkatkan
menjadi 150 KV (up-rating).

29

Jenis dan ruang lingkup :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 KV.


Gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) 500 KV.
Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 KV, 150 KV dan 275 KV.
Saluran kabel tanah tegangan tinggi (SKTT).
Saluran kabel bawah laut (sub marine cable) tegangan tinggi.
Gardu Induk (konvensional dan GIS).

Beberapa hal yang perlu diketahui :


1. Sistem transmisi di Pulau Jawa telah terintegrasi antara satu pembangkit
listrik yang satu dengan lainnya (interconnection system).
2. Sistem transmisi di luar Pulau Jawa, pada umumnya masih parsial dan
belum ter-interkoneksi satu dengan lainnya.
3. Gas insulated sub station (GIS) dibangun di kota-kota besar yang tidak
memungkinkan dibangun SUTT.
4. Saluran kabel bawah laut tegangan tinggi : Ketapang Gilimanuk (Jawa
Bali) dan Gresik Madura (Jawa Madura).
5. Saat ini sedang dikembangkan (akan dibangun) sistem interkoneksi
transmisi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

30

Definisi umum :

Distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) ke beberapa


tempat.
Definisi khusus/ spesifik :
1. Distribusi tenaga listrik adalah pembagian atau penyaluran/
pendistribusian tenaga listrik ke beberapa tempat.
2. Yang dimaksud tempat adalah pengguna listrik (pelanggan).
3. Pada sistem tenaga listrik, sistem distribusi merupakan sub sistem
yang langsung terhubung dengan pelanggan, karena catu daya pada
pusat pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
4. Jadi jaringan tegangan tinggi ( di atas 35 KV) yang langsung
terhubung (melayani) dengan pelanggan, disebut sistem (jaringan)
distribusi.

31

Jenis dan ruang lingkup :


1. Saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
2. Saluran kabel tanah tegangan tinggi (SKTT).
3. Gardu Induk.
4. Saluran udara tegangan menengah (SUTM).
5. Saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM).
6. Saluran kabel tanah tegangan memengah (SKTM).
7. Gardu distribusi.
8. Saluran udara tegangan rendah (SUTR).
9. Saluran kabel udara tegangan rendah (SKUTR).
10.Saluran kabel tanah tegangan rendah (SKTR).
11. Saluran luar pelayanan (SLP).
12.Saluran masuk pelayanan (SMP).
13.Alat pembatas dan pengukur (APP).
14.Standar tegangan : 150 KV, 70 KV, 20 KV, 6 KV, 220 Volt dan 110 Volt.

32

Beberapa hal yang perlu diketahui :


1. Sistem distribusi tegangan tinggi (di atas 35 KV), melayani pelanggan
besar (pelanggan industri).
2. Standar/ jenis konstruksi di masing-masing Daerah/ PLN Wilayah/
PLN Distribusi, belum tentu sama.
3. Karena berbagai sebab dan penyebab, susut distribusi di Indonesia
pada saat ini masih di atas 10%.
4. Tingkat mutu layanan distribusi, ditentukan oleh :
a. System average interuption duration index (SAIDI).
b. System average interuption frequensi index (SAIFI).
c. Tegangan pelayanan.
d. Frequensi.
5. Pihak PLN yang menjual (memasarkan) listrik :
a. Di Pulau Jawa dan Bali : PLN Distribusi.
b. Di luar Pulau Jawa Bali : PLN Wilayah

33

Instalasi pemanfaatan tenaga listrik adalah instalasi listrik milik


pelanggan atau yang ada di sisi pelanggan.
Definisi umum :
1. Yang dimaksud pelanggan, adalah orang
yang membeli,
berlangganan atau menggunakan barang atau sesuatu yang lainnya.
2. Yang dimaksud pelanggan PLN adalah pihak yang membeli,
berlangganan atau menggunaka n energi lsitrik PLN.
Definisi khusus/ spesifik :
1. Yang dimaksud instalasi pemanfaatan tenaga listrik, adalah instalasi
listrik yang dimulai dari (setelah) APP, diteruskan ke instalasi sirkit
utama, PHB utama, sirkit cabang sampai dengan sirkit akhir.
2. Merupakan instalasi listrik yang memanfaatkan energi listrik dari
pemasok (PIN).

34

Jenis dan ruang lingkup :


1. Instalasi domestik (rumah tangga/ rumah tinggal) :
a. Adalah instalasi listrik untuk rumah tempat tinggal, rumah
kontrakan, rumah susun milik perseorangan, rumah susun milik
Perumnas, asrama milik swasta, asrama mahasiswa, dan lainlain.
b. Golongan tarif R.
2. Instalasi bangunan (non domestik) :
a. Sosial : rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat rehabilitasi
cacat , asrama pelajar milik pemerintah, kantor partai politik,
kantor LSM, museum, dan lain-lain. Golongan tarif S.
b. Bisnis : usaha jual beli barang/ jasa, perhotelan, usaha perbankan,
perdagangan, kantor firma, CV, PT, atau badan hukum yang
bergerak dalam bidang perdagangan, pergudangan, praktek
dokter bersama, dan lain-lain. Golongan tarif B.
c. Publik : tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum,
kepentingan pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan
asing dan lain-lain. Golongan tarif P.
35

3. Instalasi industri :
a. Tenaga listrik untuk kegiatan industri pengolahan, selain untuk
keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis dan publik . Jenis
kegiatan tersebut masuk di dalam International Standard Industrial
Classification of All Economic Activities (ISIC), yang telah disesuaikan
dengan kondisi di Indonesia, dengan nama Klasifikasi Lapangan
Usaha Indonesia (KLUI)
b. Golongan tarif I.
Menurut spesifikasi dan tempatnya :
1. Instalasi listrik di luar bangunan (outdoor instalation).
2. Instalasi listrik dalam bangunan (indoor instalation).
3. Instalasi listrik khusus (rumah sakit, pertamina dan lain-lain)
4. Jumlah fasa : 1 fasa atau 3 phasa

36

Anda mungkin juga menyukai