JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2013
TI 2013
UKM
TI 2013
UKM
2. Sistem Pengendalian Untai Tertutup( Closed Loop System ), adalah suatu system yang tindakan pengendalianya tergantung pada keluarannya. 3.1.1. Sistem Kendali Loop Terbuka Sistem Kendali Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada setiap masukan akan didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan ketelitiannya akan tergantung pada kalibrasi. Dalam prakteknya sistem kendali loop terbuka dapat digunakan jika hubungan output dan inputnya diketahui serta tidak adanya gangguan internal dan eksternal.
Gambar 2.1 SistG Gambar 3.1 .Sistem Kendali Loop Terbuka 3.1.2. Sistem Kendali Loop Tertutup
Rudy Wawolumaja
Halaman 23
TI 2013
UKM
Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. Jadi sistem ini adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (berupa sinyal keluaran dan turunannya) yang diteruskan ke pengendali / controller sehingga melakukan aksi terhadap proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang diingankan.
Contoh sistem kendali loop tertutup: a. Sistem Kendali Loop Tertutup Manual
Gambar 3.3 Sistem Kendali Loop Tertutup Manual dari Sistem Termal
Rudy Wawolumaja
Halaman 24
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi b. Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
UKM
Gambar 3.4 Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
Gambar 3.5 Sistem Kendali Modern dari Sistem boiler untuk generator
Rudy Wawolumaja
Halaman 25
TI 2013
UKM
Input ( Masukkan ) : Rangsangan atau perangsangan yang diterapkan ke suatu system pengendalian dari sumber energi, biasanya agar menghasilkan tanggapan tertentu dari system yang dikendalikan. Output (keluaran) : Tanggapan sebenarnya yang diperoleh daari sebuah system pengendalian. Plant ( Proses ) : Seperangkat peralatan yang terdiri dari atau sebagian mesin yang bekerja secara bersama-sama dan digunakan untuk suatu Proses Proses : Merupakan suatu bagian operasi atau perkembangan alamiah, yang berlangsung secara kontinyu ( Continue ), yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil yang berurutan, dengan cara yang relative tetap, untuk mendapatkan suatu ahkiran yang dikehendaki. Gangguan : gangguan bila ada, memungkinkan suatu sinyal yang cendearung mempunyai pengaruh yang merugiakan pada harga keluaran system.
Didalam analisis biasanya digambarkan sebagaimana diagram blok /kotak sbb: Rudy Wawolumaja Halaman 26
TI 2013
UKM
R(s)
+
E(s) G(s
)
C(s)
H(s)
Dimana : R(s) = Input Laplace transform C(s) = Output Laplace transform G(s) = Transfer function forword element H(s) = TF. Feedback element E(s) = Error sinyal G(s)H(s) = transfer function open-loop Transfer function closed-loop : E(s) = R(s) B(s) .. (1) B(s) = C(s) . H(s) . (2) C(s) = E(s) . G(s) ..(3) 21 : E(s) = R(s) C(s).H(s) ..(4) 43 : C(s) = (R(s) C(s).H(s)) G(s) C(s) + G(s)H(s)C(s) = G(s)R(s)
C(s) G(s) R(s) 1 G(s)H(s)
Rudy Wawolumaja
Halaman 27
TI 2013
UKM
Persolan pokok dalam analisis sitem dalam sintesa sebuah system pengendalian anatara lain : 1. Waktu gejala peralihan ( Transient period ) : yaitu setiap system pengendalian/pengaturan diharapkan mempunyaim transient time (waktu untuk gejala peralihan ) sekecil mungkin, artinya dapat proses sesingkat-singkatnya, sehingga harga keluarannya sesuai dengan yuang diinginkan. Tetapim dengan transient time yangkecil, keluaran dakan mempunyai simpangan dan atau osilasi yang besar dalam menuju harga yana lebih besar ( semakin meningkat ). 2. Waktu steady state ( setelah wahtu gejala peralihan dianggap selesai ), disini ada 2 hal yang sangat penting yaitu: a. Adanya kesalahan (steady state error ) ialah output yag sebenarnya tidak sama dengan output yang diinginkan. b. Besarnya kesalahan steady state error dari kedua system tersebut sangat dipengaruhi oleh type system dan macam input 3. Kestabilan : Yaitu menentukan apakah system itu mempunyai besaran-besaran (terutama outputnya ) dengan harga yang tidak membesar tak terkendali (contoh .gambar 3.9 Impulse response for various root location) untuk root yang letaknya dikanan sumbu Imajiner adalah tidak stabil.
Gambar 3.7. Waktu transient, waktu steady state & steady state error
Rudy Wawolumaja
Halaman 28
TI 2013
UKM
.Gambar 3.9. Impulse response for various root location) Rudy Wawolumaja Halaman 29
TI 2013
UKM
Untuk mengatasi persoalan pokok dalam sistem pengendalian, yaitu kinerja transient, steady state time yang pendek, steady state error nol dan sistem yang stabil maka kontrol engineer perlu memodelkan sistem pengaturan dan merancang controller dengan baik.
Gambar 3.10.
Sistem pengaturam yang advamced akan memperhitungkan gangguan dari luar dan bagaiman merancang controller yang dapat membawa sistem keseluruhan berkinerja baik dan tahan terhadap noise / gangguan (robust design).
Gambar 3.11. Sistem pengaturan modern yang memperhitungkan disturbance dari luat.
Rudy Wawolumaja
Halaman 30
TI 2013
UKM
Dengan berkembangnya teknologi komputer & VLSI maka applikasi komputer sebagai controller menjadi sangat membantu untuk mengatasi Persolan-persoalan dalam system pengendalian. Salah satu sistem piranti keras komputer yang dirancang untuk sistem otomasi dalam industri adalah PLC (Programmable Logic Control).
Gambar 3.12. Sistem pengaturan modern yang menggunakan komputer sebagai controller.
Rudy Wawolumaja
Halaman 31