Anda di halaman 1dari 12

NAMA

: Ellena Maggyvin

NPM

: 260110140137

ETNOFARMASI ETNIK BALI


Ramuan

tradisional

adalam

media

pengobatan

yang

menggunakan

tanaman dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai bahan bakunya.


Metode ini sangat erat kaitannya dengan tradisi nenek moyang manusia pada zaman
dahulu, ketika proses pengobatan masih dilakukan secara primitive dengan
menggunakan berbagai jenis tanaman yang diyakini mempunyai khasiat obat. Karena
itu, ramuan ini disebut dengan ramuan tradisional. Berbagai jenis tanaman yang
berkhasiat obat sebenarnya banyak yang dapat diperoleh disekitar kita, seperti
dihalam rumah, pinggir jalan, atau di dapur sebagai bahan atau bumbu masakan.
Di Indonesia, penggunaan ramuan tradisional erat kaitannya dengan
pengobatan

yang

diwariskan

secara

turun-temurun.

Pembuatan

dan

pemjualannya biasanya dilakukan oleh para dukun di desa, penjual jamu


gendongan, dan kadang-kadang oleh seorang pelayan atau perempuan tua
berasal dari sebuah desa (Agromedia, R., 2007)
Pengobatan tradisional Bali (usada) yang dikenalkan oleh para leluhur
merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama
Hindu. Di Propinsi Bali diperkirakan terdapat kurang lebih 50.000 buah Lontar Usada
yang tersebar di seluruh desa-desa
yang ada.
Menurut Sukantra (1992), usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali,
yang sumber ajarannya terdapat pada lontar. Di beberapa daerah kata Usada ini telah
dijadikan bahasa Bali,

sehingga menjadi wisada, yang berarti ubad, tamba, atau obat.. Di dalam lontar usada,
secara mitologi tumbuh-tumbuhan dikatakan dapat berbicara dan menceritrakan
khasiat dirinya. Cara
penggunaan obat yang terdapat dalam Lontar Usada, pada umumnya dilakukan secara
tradisional
seperti dijadikan loloh atau obat minum, tutuh (pemberian obat dengan jalan
mengisap cairan melalui hidung atau dengan meneteskan pada hidung), boreh
(parem), urap atau usug (obat gosok), ada pula yang berupa minyak yang dioleskan
pada tubuh. Bagian-bagian dari tumubuhan yang dapat digunakan dalam pengobatan
menurut usada bermacam-macan mulai dari daun, bunga, buah, biji, kulit batang,
getah, akar, rimpang maupun keseluruhan bagian tumbuhan tersebut.
Beberapa contoh usada Bali diantaranya usada tua, usada rare, usada buduh,
usada upas, usada netra, usada kuranta bolong, dan lain-lain. Dimana masing-masing
dari usada tersebut mempunyai berbagai keunikan dalam mendiagnosa penyakit, jenis
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat, cara meracik dan berbagai sarana
pendukung serta serangkaian upacara yang berkaitan dengan pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan dari satu sisi penyakit (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
2008).
Pengertian Usada dan Balian
Usada adalah pengetahuan pengobatan tradisional Bali, sebagai sumber
konsep untuk memecahkan masalah di bidang kesehatan. Dengan menguasai
konsep usada tersebut dan memanfaatkannya dalam kerangka konseptual di bidang
pencegahan, pengobatan, rehabilitasi serta penelitian berguna untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Kata usada berasal dari kata
ausadhi (bhs. Sansekerta) yang berarti tumbuhtumbuhan yang mengandung khasiat
obat-obatan (Nala, 1992:1). Kata usada ini tidaklah asing bagi masyarakat di Bali,
karena kata usada sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kaitan
dengan mengobati orang sakit. Menurut Sukantra (1992:124) menyatakan usada

adalah ilmu pengobatan tradisional. Masyarakat di Bali masih percaya bahwa


pengobatan dengan usada banyak maanfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit.
Balian adalah pengobat tradisional Bali yakni, orang yang mempunyai
kemampuan untuk mengobati orang sakit. Kemampuan untuk mengobati ini diperoleh
dengan berbagai cara yaitu :
1.

Jenis balian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh :

Balian

katakson adalah balian yang

mendapat

keahlian

melalui taksu.Taksu adalah kekuatan gaib yang masuk kedalam diri


seseorang dan mempengaruhi orang tersebut, baik cara berpikir,
berbicara maupun tingkah lakukanya. Karena kemasukan taksu inilah

orang tersebut mampu untuk mengobati orang yang sakit.


Balian kapican adalah orang yang mendapat benda bertuah yang dapat
dipergunakan untuk menyembuhkan orang sakit. Benda bertuah ini
disebut pica. Dengan mempergunakan pica yang didapatkan balian

tersebut mampu menyembuhkan penyakit.


Balian usada adalah seseorang dengan sadar belajar tentang ilmu
pengobatan, baik melalui guru waktra, belajar pada balian, maupun

belajar sendiri melalui lontar usada.


Balian campuran adalah balian tatakson maupun balian pica yang
mempelajari usada.

2.

Jenis balian berdasarkan tujuannya :

3.

Balian panengen (baik)


Balian Pangiwa (jahat)

Jenis balian berdasarkan profesi :

Lung (patah tulang)


Manak (beranak)
Apun (lulur)
Wuut (urut)
Kacekel (pijat)

Usada Netra membahas berbagai penyakit yang dapat terjadi pada manusia
dan pengobatannya. Pengobatan Usada Netra didasarkan atas pengalaman, sabda atau
wahyu dengan
memanfaatkan tanaman-tanaman, mantra serta rajahan atau lukisan untuk mengobati
berbagai
penyakit. Ditinjau dari namanya, Usada Netra merupakan ilmu pengobatan untuk
penyakit mata.
Namun, pada kenyataannya dalam Usada Netra tidak hanya penyakit mata yang
dicantumkan,
melainkan terdapat pengobatan pada penyakit perut, penyakit kepala, penyakit
dengan gejala
panas/dingin, penyakit menggigil, penyakit dalam dengan gejala letih, penyakit luka,
gatal-gatal,
dan koreng, penyakit pada bayi, bahkan untuk pengobatan untuk gigitan binatang
berbisa. (Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, 2008).

TABEL TUMBUHAN DALAM USADA NETRA

DAFTAR PUSTAKA
Nala, I G.N. 2002. Kebudayaan Kesehatan. Denpasar: Program Doktor Ilmu
Kedokteran Pascasarjana Universitas Udayana.
Agromedia, redaksi. 2007.Buku Pintar.Tanaman Hias. PT. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2008. Himpunan Usada I.Denpasar: UPTD B POT
KOM.
Sukantra,

Drs.

Made.

1992.Kamus Bali-

Indonesia: Didang Istilah Pengobatan Tradisional Bali.Denpasar:


Sastra.

pada

Anda mungkin juga menyukai