Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA


PRE DAN POST OP HERNIA PADA LANSIA

KELOMPOK 2 :
KARISMA S.
NUR KHALIMAH

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI D IV KEPERAWATAN MAGELNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. L a tar Belakang

Penyakit hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok,


adalah penyakit akibat

turunnya

buah

zakar

seiring

melemahnya

lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki,


terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika
terjadi infeksi didalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu
aktif.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga
melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga
yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin.
Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa
bagian dari usus. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan
karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan
turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya
tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang
menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal di daerah
perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan
dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina yang tinggi. Jika stamina
kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera
menghinggapinya.

B. Rumusan Masalah
Apa dan bagaimana pengertian, etiologi, klasifikasi, stadium, pathway,
patofisiologi,

pemeriksaan

diagnostik,

penatalaksanaan,

dan

asuhan

keperawatan pada klien dengan hernia.


B. Tujuan
Mahasiswa
klasifikasi,stadium,

mampu

untuk

pathway,

memahami

patofisiologi,

pengertian,
pemeriksaan

etiologi,
diagnostik,

penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan hernia.

BAB II
ISI
A. Defenisi
1.

Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati


dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian

2.

tersebut.
Hernia scrotalis merupakan hernia inquinalis lateralis yang mencapai
scrotum (penjelasannya sama seperti hernia inquinalis hanya lokasinya

3.

saja yang berbeda), kadang-kadang ukurannya dapat sangat besar


Hernia skrotaliis reponibel adalah suatu keadaan di mana isi hernia
dapat keluar masuk dan Isi hernia keluar jika berdiri atau mengedan
dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan
nyeri atau gejala obstruksi usus.

B. Klasifikas

1.

Menurut lokalisasi
a.
Hernia Inguinalis
1) Indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti
saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
2) Direk: batang usus melewati dinding inguinalis bagian
b.
c.
d.

2.

posterior.
Hernia Diafragma
Hernia yang melalui diafragma.
Hernia Umbilikal
Batang usus melewati cincin umbilical.
Hernia Femoralis.
Batang usus melewati femoral ke bawah ke dalam kanalis

femoralis.
e.
Hernia Scrotalis
Batang usus yang masuk ke dalam kantong skrotum.
Hernia insisi menurut sifatnya
a.
Hernia Reponibel

Isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika mengedan, dan
masuk jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan
b.

nyeri/gejala.
Hernia Ireponibel
Kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini

c.

disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritonial.


Hernia Inkaserada/Hernia Stragulata
Isi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidak dapat
kembali ke dalam rongga perut.

C. Etiologi
1. Kongenital/cacat bawaan
Sejak kecil sudah ada, prosesnya terjadi intrauteri, berupa kegagalan
2.
3.
4.
5.

perkembangan.
Herediter (kelainan dalam keturunan)
Umur (hernia dijumpai pada semua umur)
Jenis kelamin
Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita
Didapat, seperti mengedan terlalu kuat, mengangkat barang-barang

yang berat.
D. Tanda dan Gejala
1. Berupa benjolan keluar masuk/keras
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
4. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang
berisi kandung kencing.

E. Patofisiologi

F.

Komplikasi

1. Terjadi perlengketan dengan isi hernia dan dinding kantong hernia,


2.
3.
4.
5.

sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali


Obstruksi usus
Gangguan perfusi jaringan
Perforasi
Nekrosis isi hernia dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan

serosanguinus
6. Nyeri hebat ditempat hernia
G. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Pemeriksaan Diagnostik
1)
Rontgen foto
2)
Pada abdomen akan menunjukkan kuantitas cairan atau gas
3) Pemeriksaan darah lengkap: Hb yang rendah dapat mengarah pada
anemia/kehilangan darah dan keseimbangan oksigenasi jaringan
dan

pengurangan

Hb

yang

tersedia

dengan

anestesi

inhalasi,peningkatan Ht mengidetifikasikan dehidrasi.Penurunan Ht


mengarah pada kelebihan cairan.
4) Waktu
koagulasi
mempengaruhi

hemostatis

intraoperasi/pascaoperasi
5) EKG:penemuan akan sesuatu yang sesuatu yang tidak normal
membutuhkan prioitas perhatian untuk memberikan anestesi.
2. Farmakologi
Terapi obat analgetik
3. Pembedahan
a. Herniatomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian diare
posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
b. Henia plastic
Dilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan
memperkuat dinding belakang kanalis linguinalis
4. Keperawatan

a. Preoperatif hernia yang terserat sering kali dapat dilakukan dengan


membaringkanpasien dengan kaki diangkat atau berbaring didalam
bak air hangat dan mendorongnaik maju hernia dengan arah rongga
abdomen kembali.
b. Post operatif
1 ) Kompres Es bila timbul nyeri akibat post operatif seperti
peradangan edema dan perdarahan.

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HERNIA


A. DiagnosaKeperawatan
a.

Preoperasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot akibat penekakan oleh isi hernia
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidaknyamanan,
spasme otot
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan informasi
b.

Pascaoperasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat tindakan


operasi
2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual muntah
4. Resiko perdarahan

5. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif

5. Rencana Tindakan Keperawatan


Preoperasi
No.
1.

Diagnosa
Keperawatan
Nyeri
akut
berhubungan
dengan
diskontinuitas
jaringan
akibat
tindakan operasi

Tujuan dan
Kriteria Hasil
NOC
a.Pain level

Rencana Tindakan

a. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
(lokasi,
b.Pain control
karakteristik,
c.Comfort level
durasi,frekuensi)
b. Observasi
reaksi
Kriteria Hasil
nonverbal
dari
a.mampu
ketidaknyamanan
mengontrol nyeri c. Gunakan
teknik
(tahu
penyebab
komunikasi
terapeutik
nyeri,
mampu
untuk mengetahui nyeri
menggunakan
pasien
teknik
d. Kontrol lingkungan yang
nonfarmakologis
dapat
mempengaruhi
dalam
nyeri
seperti
suhu
mengurangi
ruangan,
pencahayaan
nyeri)
dan kebisingan
penanganan
b.
melaporkan e. Lakukan
nyeri non farmakologis:
bahwa
relaksasi nafas dalam dan
nyeriberkurang
massage
dengan
f.
Ajarkan keluarga teknik
menggunakan
relaksasi nafas dalam
manajemen nyeri

Rasional
a. Menentukan skala nyeri pasien

b. Mengetahui tingkat nyeri pasien dari reaksi nonverbal


c. Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien dan
menggali tingkat nyeri pasien
d. Mengurangi faktor penyebab nyeri

e. Mengontrol dan menurunkan nyeri pasien

f. Memberikan pengetahuan kepada keluarga


g. Menurunkan tngkat nyeri pasien secara cepat dan tepat

2.

c.
Mampu
mengenali nyeri
(skala,intensitas,
frekuensi
dantanda nyeri)
d. menyatakan
rasa
nyaman
setelah
nyeri
berkurang
Hambatan mobilitas NOC
fisik berhubungan a.Joint movement:
dengan nyeri dan
active
ketidaknyamanan,
b.Mobility level
spasme otot
c.Self care: ADLs
d.Transfer
performance
Kriteria Hasil
a.Klien meningkat
dalam
aktifitas
fisik
b.Mengerti tujuan
dari peningkatan
mobilitas fisik
c. Mengungkapkan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan
dan
kemampuan
berpindah

g. Kolaborasikan
dengan
dokter
pemberian
penanganan
nyeri
farmakologis analgesic

a. Berikan
tindakan
pengamanan
sesuai
indikasi dengan situasi
yang spesifik
b. Catat respon emosi atau
perilaku
pada
saat
immobilisasi,
berikan
aktivitas yang disesuaikan
dengan pasien
c. Bantu
pasien
dalam
melakukan
aktivitas
ambulasi progresif
d. Ikuti
aktivitas
atau
prosedur dengan periode
istirahat
e. Berikan atau bantu pasien
untuk melakukan latihan
rentang gerak aktif, pasif

a. Mengurangi resiko cidera kepada pasien


b. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien

c. Memberikan bantuan secara total kepada pasien


d. Mengurangi kelelahan pasien selama prosedur
e. Mengurangi kekauan otot dan sendi pasien, melancarkan
sirkulasi darah

3.

Ansietas
NOC
a. Identifikasi
tingkat
berhubungan
a.Anxiety
selfkecemasan
dengan perubahan
kontrol
b. Gunakan
pendekatan
status kesehatan
b.Anxiety level
yang menenangkan
c.Coping
c. Jelaskan semua prosedur
dan apa yang dirasakan
selama prosedur
d. Lakukan back rub
Kriteria Hasil
e. Kolarorasi
pemberian
a.Klien
mampu
obat
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
b.mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan menunjukkan
tehnik
untuk
mengontrol cemas
c.Vital sign dalam
batas normal
d.Postur
tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa
tubuh
menunjukkan
penurunan
kecemasan

4.

Kurang pengetahuan NOC

a. Jelaskan kembali

a. Mempermudah dalam mengontrol kecemasan


b. Memberikan perasaan yang tenang kepada pasien
c. Penjelasan tentang prosedur merupakan hal yang harus
dijelaskan
d. Melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan tingkat nyeri
e. Menurunkan nyeri secara cepat

a. Memberikan pengetahuan kepada pasien

berhubungan
a.Knowledge:
prosespenyakit dan
dengan
kesalahn
disease process
prognosis
informasi
b.Knowledge:
b. Diskusikan mengenai
health behavior
pengobatan dan juga efek
Kriteria Hasil
sampingnya
a.Pasien
dan c. Diskusikan mengenai
keluarga
kebutuhan diet
menyatakan
d. Anjurkan untuk melakukan
pemahaman
evaluasi medis secara
tentang penyakit,
teratur.
kondisi, prognosis
dan
program
pengobatan
b.Pasien
dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur
yang
dijelaskan secara
benar
c.Pasien
dan
keluarga mampu
menjelaskan
kempabi apa yang
dijelaskan

b. Menjelaskan prosedur tindakan


c. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
d. Melakukan evaluasi selama tindakan

Pascaoperasi
No
.
1.

Diagnosa
Keperawatan
Nyeri
akut
berhubungan
dengan
diskontinuitas
jaringan akibat
tindakan operasi

Tujuan dan
Kriteria Hasil
NOC
a.Pain level
b.Pain control
c.Comfort level
Kriteria Hasil
a.
mampu
mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab
nyeri, mampu
menggunakan
teknik
nonfarmakolo
gis
dalam
mengurangi
nyeri)
b. melaporkan
bahwa
nyeriberkuran
g
dengan
menggunakan
manajemen
nyeri

Rencana
Tindakan
a. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehen
sif (lokasi,
karakteristi
k,
durasi,frek
uensi)
b. Observasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknya
manan
c. Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
nyeri

Rasional
a. Menentukan skala nyeri pasien

b. Mengetahui tingkat nyeri pasien dari reaksi nonverbal


c. Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien dan menggali tingkat nyeri
pasien
d. Mengurangi faktor penyebab nyeri

e. Mengontrol dan menurunkan nyeri pasien


f. Memberikan pengetahuan kepada keluarga
g. Menurunkan tngkat nyeri pasien secara cepat dan tepat

c.
Mampu
mengenali
nyeri
(skala,intensita
s,
frekuensi
dantanda
nyeri)
d.
menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang

pasien
d. Kontrol
lingkungan
yang dapat
mempengar
uhi nyeri
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaa
n
dan
kebisingan
e. Lakukan
penanganan
nyeri non
farmakolog
is: relaksasi
nafas
dalam dan
massage
f. Ajarkan
keluarga
teknik
relaksasi
nafas
dalam
g. Kolaborasi
kan dengan
dokter
pemberian
penanganan

2.

Resiko infeksi NOC


berhubungan
a.Immune status
dengan
luka b.Knowledge:
insisi bedah
Infection
control
c.Risk control
Kriteria Hasil
a.Klien
bebas
dari tanda dan
gejala infeksi
b.mendeskripsik
an
proses
penularan
penyakit,
factor
yang
mempengaruhi
penularan
serta
penatalaksanaa
nnya
c.menunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi
d.Jumlah
leukosit dalam

a.

b.
c.
d.

e.

f.

nyeri
farmakolog
is analgesik
Bersihkan
lingkungan
setelah
dipakai
pasien lain
Pertahanka
n
teknik
isolasi
Batasi
pengunjung
jika perlu
Instruksika
n
pada
pengunjung
untuk cuci
tangan
dengan
sabun saat
berkunjung
dan setelah
berkunjung
Monitor
tanda dan
gejala
infeksi
lokal dan
sistemik
Ajarkan

a. Mengurangi resiko infeksi silang


b. Meminimalkan resiko infeksi silang
c. Memberikan kenyamanan pada pasien
d. Meminimalkan resiko infeksi silang

e. Mengetahui secara cepat tanda-tanda infeksi


f. Memberikan pengetahuan pada keluarga tentang infeksi
g. Meminimalkan perkembangbiakan bakteri dalam tubuh
h. Meminimalkan resistensi bakteri terhadap antibiotik

batas normal

3.

Ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
mual
muntah

pasien dan
keluarga
tentang
tanda dan
gejala
infeksi
g. Kolaborasi
dengan
dokter
pemberian
antibiotik
h. Instruksika
n kepada
pasien
untuk
minum
antibiotik
sesuai
dengan
resep

NOC
a. Kaji
a.Nutritional
adanya
status:
food
alergi
and fluid
makanan
b.
Nutritional b. Berikan
status: nutrient
makanan
intake
yang
c.Weight control
terpilih
Kriteria Hasil
sesuai
a.Adanya
dengan

a. Mengurangi resiko keracunan makanan


b. Diet yang tepat membantu proses penyembuhan penyakit
c. Mengotimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien
d. Mengetahui perkembangan berat badan pasien
e. Meminimalkan resiko kesalahan pemberian nutrisi yang berlebih atau kurang

4.

Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan
kognitif

peningkatan
hasil
berat
badan
konsultasi
sesuai tujuan
ahli gizi
b.Berat badan c. Berikan
ideal
sesuai
informasi
dengan tinggi
tentang
badan
kebutuhan
c.Mampu
nutrisi
mengidentifika d. Monitor
si kebutuhan
BB pasien
nutrisi
d.Tidak
e. Kolaborasi
menunjukkan
dengan ahli
penurunan
gizi untuk
berat badan
menentuka
n
jumlah
kalori dan
nutrisi
NOC
a. Berikan
a.Knowledge:
penilaian
disease
tentang
process
tingkat
b.Knowledge:
pengetahua
health
n
pasien
behavior
tentang
Kriteria Hasil
proses
a.Pasien
dan
penyakit
keluarga
yang
menyatakan
spesifik
pemahaman
b. Jelaskan
tentang
patofisiolog

a. Pengetahuan yang baik memudahkan penyampaian materi pada pasien


b. Penjelasan yang tepat dapat menurunkan kecemasan pasien

c. Penjelasan pada keluarga merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi
kecemasan keluarga
d. Memberikan kondisi terbaru yang sedang dialami pasien
e. Memberikan pengetahuan penanganan yang tepat

penyakit,
i
dari
kondisi,
penyakit
prognosis dan
dan
hal
program
yang
pengobatan
berhubunga
b.Pasien
dan
n dengan
keluarga
penyakit
mampu
melalui
melaksanakan
cara yang
prosedur yang
tepat
dijelaskan
c. Sediakan
secara benar
bagi
c.Pasien
dan
keluarga
keluarga
informasi
mampu
tentang
menjelaskan
kondisi
kempabi apa
pasien
yang
dengan
dijelaskan
cara yang
tepat
d. Sediakan
bagi
keluarga
informasi
tentang
kemajuan
pasien
dengan
cara yang
tepat
e. Beri

penjelasan
penanganan
pasien
setelah
pulang
5.

Resiko
perdarahan

NOC
a.Blood
lose
severity
b.Blood
coagulation
Kriteria Hasil
a.Tidak
ada
hematuria
b.Tekanan darah
dalam
batas
normal
c.Tidak
ada
distensi
abdominal
d.Hemoglobin
dan hematokrit
dalam
batas
normal

a. Monitor
ketat tandatanda
perdarahan
b. Monitor
TTV
c. Pertahanka
n bed rest
selama
perdarahan
aktif
d. Monitor
status
cairan yang
meliputi
intake dan
output
e. Kolaborasi
dalampemb
erian
produk
darah
(transfusi
darah)

a.
b.
c.
d.
e.

Mengurangi resiko kehilangan darah berlebih


Mengetahui kondisi umum pasien
Pergerakan yang berlebih meningkatkan resiko perdarahan
Memenuhi kebutuhan cairan yang hilang akibat perdarahan
Meningkatkan volume darah yang hilang akibat perdarahan

Daftar Pustaka

Herdman,T. Heather. 2012. Nanda International Nursing Diagnosis: Definitions & Classification
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.

Hudak dan Gallo. 1996. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistic. Jakarta: EGC
Nanda International. 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC
Nurarif & Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA
and NIC-NOC. Jakarta: Mediaction Publishing.

Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius FK UI
Smeltzer & Bare, 2005.Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai