KURIKULUM DAN

PEMBELAJARAN
DEDEN ALDILA ZULKHIDA

KURIKULUM
SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN
MENGENAI TUJUAN, KONTEN, DAN BAHAN
PELAJARAN SERTA CARA YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN PENDIDIKAN TERTENTU (UU NOMOR 20
TAHUN 2003; PP NOMOR 19 TAHUN 2005).

DUA PANDANGAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM DI AMERIKA
Kurikulum
Berpusat pada Mata
yang
pelajaran atau Materi
Berorientasi Pelajaran yang
Subjek
diajarkan.
Kurikulum
Berpusat pada minat
yang
dan kebutuhan siswa.
Berorientasi
Siswa

KEDUANYA
SALING
BERTOLAK
BELAKANG

Pendekata
n Area
Mata
Pelajaran

Pendekata
n
Kurikulum
Inti
(19301940-an)
Siswa mempelajari
suatu kumpulan mata
pelajaran wajib/mata
pelajaran yang
dianggap sebagai pusat
pendidikan bagi seluruh
siswa

Variasi
Pendekatan
dalam
Kurikulum
yang
Berorientasi
Subjek

Pendekata
n
Kurikulum
Back to
Basics
(1980-an

Pemilihan konten mata

pelajaran membuka
tawaran pilihan untuk
siswa

Pengaruh
Perenniali
sm dan
Essentialis
m

Perenialism mengkonsentrasikan
tata Bahasa, retorika dan logika
di level dasar dan sastra pada
level menengah
Esentialism tata Bahasa,
retorika, dan logika di level
dasar, level menengah:
Bahasa, matematika, sains,
sejarah, Bahasa asing,
geografi.

Menitikberatkan pada
kebutuhan untuk mencapai
standar minimal

Pendekat
an
Berpusat
Kegiatan

Menekankan kepada
pengembangan
moral dan etika

Kurikulum
Berbasis
Nilai

Siswa bebas
mengeksplorasi minat
mereka

Program
Sekolah
Alternatif

Variasi
Pendekatan
dalam
Kurikulum
yang
Berorientasi
pada Siswa

Kurikulum sekolah
tidak terhubung
dengan masalahmasalah di kehidupan
nyata

Kurikulum
yang
Relevan
(Kontekst
ual)
Dikaitkan dengan kehidupan
nyata

Pendekat
an
Kurikulum
Humanist
ik

Menekankan Hasil
Afektif sebagai
tambahan hasil
kognitif

PENGEMBANGAN KURIKULUM MELIBATKAN

DUA HAL

Memperkirakan
Keperluan dan
Kemampuan Semua
Pelajar

Memilih atau membuat

materi pembelajaran
dan aktivitas yang
sesuai keperluan

PERKEMBANGAN KURIKULUM INDONESIA

DARI MASA KE MASA
1964

1947
RENTJANA
PELAJARAN
(masih
terpengaruh
system
pendidikan
colonial)

2002 2004
KBK
2006
KTSP

1952
RENTJANA
PELAJARAN
TERURAI
(Setiap rencana
pelajaran harus
menghubungkan
dengan kehidupan
sehari-hari)

1994
CBSA
(berorientasi
pada materi
pelajaran)

RENTJANA
PENDIDIKAN
(Pengembangan
moral,
kecerdasan,
emosional/.artistic
, keprigelan
(kerajinan
tangan), dan
jasmani

1984
CBSA
(menggunakan
pendekatan
keterampilan
proses)

1968
PENGEMBANGAN
KURIKULUM 1964
(Pembinaan Jiwa
Pancasila,
pengetahuan
dasar, dan
keakapan khusus)

1975
Pengganti
Kurikulum 1968
(dipengaruhi
psikologi tingkah
laku dengan
menekankan
kepada stimulus
respon dan
latihan)

Perkembangan Kurikulum di
Indonesia
1975
2004
1947
Kurikulum
Sekolah Dasar

Rencana Pelajaran
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai

1994
Kurikulum 1994

1968
Kurikulum
Sekolah Dasar

1945 1955 1965

1975

1985

1995

1984
Kurikulum 1984

1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar

1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)

Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)

2013
Kurikulum 2013

2005

2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)

1997
Revisi Kurikulum 1994

Proses Pengembangan dan Implementasi

Kurikulum Nasional
PROSES
PERBAIKAN;
Berdasarkan
evaluasi dan
masukan publik

KURIKULUM
TAHUN 2006
(KTSP)

KURIKULUM
2013

Pengembang
an:
Nilai-nilai
kebangsaan
Pendidikan
karakter
terintegrasi
Ketrampilan
bernalar
Penilaian
otentik
(menyeluruh
dari proses
sampai

KURIKULUM
2013
(PERBAIKAN)

2015

PROSES KONTINU PENERAPAN KURIKULUM

NASIONAL
PROSES
PELATIHAN
GURU DAN
PENDAMPING
AN SEKOLAH

PENERAPAN
BERTAHAP DAN
PENDAMPINGA
N SEKOLAH

2016 - 2020

PELIBATAN PUBLIK
(PRAKTISI [FORMAL DAN NON
FORMAL]), AKADEMISI DAN PENGAMAT,
DUNIA USAHA/INDUSTRI DAN
ORGANISASI PROFESI, ORANGTUA, DAN
SISWA)

MONITORIN
G DAN
EVALUASI

ORIENTASI PENYUSUNAN KURIKULUM

DI AMERIKA DAN INDONESIA
AMERIKA

INDONESIA

BERPUSAT PADA SUBJEK (PELAJARAN)

BERPUSAT PADA NILAI-NILAI PANCASILA

BERPUSAT PADA SISWA

BERPUSAT PADA KOMPETENSI SISWA

BERBASIS KARAKTER

REKOMENDASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

MASA DEPAN DI INDONESIA
1. PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI (KARAKTER)
PENYUSUNAN KURIKULUM SEBAIKNYA MENGANUT PRINSIP BENAR, BAIK, DAN INDAH.
KURIKULUM YANG DIKEMBANGKAN SEBAIKNYA TERKAIT DENGAN TEORI PENGETAHUAN.
PENGETAHUAN SEBAGAI KEBENARAN DAN BUKAN SEBAGAI VESTED INTERESTS.
PERLU DIPERHATIKAN ASPEK-ASPEK NORMATIF KURIKULUM, SEPERTI PERAN PENDIDIKAN
NILAI DALAM KURIKULUM, PENGARUH KULTUR SOSIAL DAN TUNTUTAN MASYARAKAT ATAU
KEPERLUAN INDIVIDU, DAN PERANCANGAN KURIKULUM YANG KONTEKSTUAL TANPA
KEHILANGAN ASPEK NORMATIF.
PENGINTEGRASIAN TEORI NILAI SAMBIL MEMPERHATIKAN HIRARKI NILAI, SERTA
SOSIALISASI NILAI DASAR KEMANUSIAAN YANG UNIVERSAL SEJAK JENJANG PENDIDIKAN
DASAR.
PEMBERIAN PERHATIAN KEPADA DIMENSI ESTETIK KURIKULUM.

REKOMENDASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

MASA DEPAN DI INDONESIA (LANJUTAN)
2. PENDIDIKAN AGAMA YANG UTUH
PERLU DISIASATI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA YANG
DIRASAKAN TERLALU SEDIKIT MENDAPATKAN JATAH, SEMENTARA PADA SISI
YANG LAIN TERAMAT BANYAK/BERAT TUNTUTAN YANG DIBEBANKAN PADA
PENDIDIKAN AGAMA.
KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA YANG MAMPU MENGINTEGRASIKAN ILMU
PENGETAHUAN AGAMA DENGAN ILMU-ILMU PENGETAHUAN YANG LAIN (NONAGAMA), YANG PALING SEDIKIT DIANGGAP SAMA KEPENTINGAN DAN
KEGUNAANNYA BAGI HIDUP DAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA DAN BAHKAN
UMAT MANUSIA PADA UMUMNYA.

REKOMENDASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

MASA DEPAN DI INDONESIA (LANJUTAN)
3. PERLUNYA PENDIDIKAN PROGRESIF
PERLU DIKEMBANGKAN POLA PENDIDIKAN YANG PROGRESIF, ANTISIPATIF KE MASA DEPAN, MUDAH
BERADAPTASI, DAN TERBEBAS DARI KUNGKUNGAN DAN DOMINASI PEMERINTAH.
PENDEKATAN BELAJAR AKTIF LEBIH COCOK UNTUK MENDORONG PERUBAHAN PADA LINGKUNGAN
SEKOLAH DAN DUNIA PENDIDIKAN UMUMNYA. ANEKARAGAM POTENSI SISWA DAPAT BERKEMBANG
MAKSIMAL JIKA DIBERI RUANG GERAK, RUANG BERMANUVER, DAN RUANG KEBEBASAN BERDAYA
CIPTA
TANTANGAN GLOBALISASI HENDAKNYA DIGUNAKAN SEBAGAI PELUANG, TIDAK DILIHAT SEBAGAI
MASALAH YANG PERLU DIRISAUKAN. DUNIA AKAN TETAP BERUBAH DENGAN CEPAT, TERLEPAS
DARI DUNIA PENDIDIKAN MAU BERUBAH ATAU TIDAK. MODEL-MODEL SEKOLAH BARU,
EKSPERIMENTASI PENDIDIKAN, KIAT LAYANAN PENDIDIKAN YANG BARU, E-LEARNING, DISTANT
LEARNING, CONTEXTUAL LEARNING, PENDEKATAN MULTI-KECERDASAN, PENGGUNAAN INTERNET
DALAM PENDIDIKAN, PEMANFAATAN JEJARING PENDIDIKAN HARUS SELALU DIKEMBANGKAN UNTUK
MENGUBAH ORGANISME PENDIDIKAN AGAR TERUS BERADAPTASI BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT
YANG BERUBAH.

REKOMENDASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

MASA DEPAN DI INDONESIA (LANJUTAN)
4. PERLUNYA PENDIDIKAN YANG MENEKANKAN KEMAMPUAN LITERASI
PERLU DISUSUN KURIKULUM YANG MENEKANKAN KEPADA LITERASI YANG
MENCAKUP KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PENGETAHUAN, BERDISKUSI, MELAKUKAN
PENELITIAN DAN MELAPORKANNYA DALAM BAHASA. JUGA DIHARAPKAN, SISWA
BERPERILAKU LAYAKNYA ORANG TERPELAJAR SEBAGAI HASIL DARI KEMAMPUAN
MEMBACANYA DAN PERILAKU TERSEBUT AKAN BERDAMPAK KEPADA MASYARAKAT
SEKITARNYA. TINGKAT LITERASI INI MENJADI TARGET TERAKHIR KEMAMPUAN
BERBAHASA INDONESIA DAN BERBAHASA INGGRIS PARA SISWA.
PERLUNYA SINERGI DAN SINKRONISASI ANTAR-KURIKULUM BAHASA, YAITU BAHASA
DAERAH (BAHASA IBU ANAK), BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, DAN BAHASA
ASING LAINNYA.
PERLUNYA KURIKULUM YANG BERBASIS PADA TEKNOLOGI

TERIMA KASIH