Keperawatan Maternitas Stikper
Keperawatan Maternitas Stikper
MATERNITAS
RITA RANGGUNG
12 = 1
22 = 4
1,1
32 = 9
14,2
42 = 16
18,0
52 = 25
316
6 x 5 = 30
630
7 x 5 = 35
1045
8 x 5 = 40
1680
9 x 5 = 45
2478
10
10 x 5=50
3405
Defenisi Kehamilan :
Kehamilan adalah pertemuan antara
sel telur dg sel spermatozoa yg diikuiti
dg perubahan fisiologis dan psikologis.
4.
5.
6.
7.
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Neurologi
Integumen
Endokrin
Gastrointestinal :
Mulut
Usus
8. Sistem Urinarius :
Protein
Glukosa
Keton
Bakteri
9. Sistem Reproduksi :
Payudara
Organ reproduksi Internal
Organ reproduksi Eksternal
ASUHAN KEPERAWATAN PD
BUMIL
Tujuan ASKEP pada BUMIL
1. Menentukan diagnosis kehamilan &
kunj ulang
2. Memonitor kemajuan kehamilan
3. Penyuluhan kes bagi ibu & kel
4. Mbantu menurunkan keluhan
ketidaknyamanan
5. Midentifikasi komplikasi
3. Trimester III
a. Nyeri
b. Perubahan Pola Nafas tdk efektif
c. Perubahan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Perubahan Pola seksual
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Perawatan :
1. Kehamilan didiagnosis dan TP dpt
ditentukan
2. Ibu & kel mdpt informasi ttg adaptasi
tibuh akibat pkembangan janin
3. Ibu dapat merawat diri
4. Faktor resiko dpt diidentifikasi
5. Ibu mpsiapkan rencana persalinan
6. Ibu waspada dg bahaya kehamilan
7. Terbina hubungan saling percaya
IMPLEMENTASI
1. Pencegahan infeksi neonatus
2. Penyuluhan ttg nutrisi, hygiene,aktivitas,
kebiasaan tidur, hub seksual,pemakaian obat
3. Jadwal kunj :
Trimester I
: 1 bln
sekali
Trimester II
:
2 minggu sekali
Trimester III
:1
minggu sekali
4. Informasi tanda bahaya kehamilan
5. Postur & mekanik tubuh
6. Pakain yg nyaman ,praktis, dan longgar
7. Imunisasi TT
8. Dukungan emosional & sosial
9. Persiapan menyusui
10.Persiapan sebelum melahirkan
Informed consent
Uji laboratorium
Akses IV , bila diperlukan
Persiapan perineum
Pengosongan VU dan rektum
Kala II Persalinan
Kala dua persalinan dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi
lahir. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam
pada multi.
Tanda dan gejala kala II persalinan, yaitu:
1. Ibu merasakan ingin mengeran
bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
2. Ibu merasakan adanya peningkatan
pada rektum dan/atau vaginanya.
3 . Perineum menonjol.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Kala IV Persalinan
Kala IV persalinan dimulai dari saat lahirnya
plasenta sampai 2 jam pertama postpartum.
Asuhan yang diberikan pada kala IV, yaitu:
1. Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus
untuk merangsang uterus berkontraksi baik
dan kuat.
2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan
jari tangan secara melintang dengan pusat
sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri
setinggi atau beberapa jari di bawah pusat.
3. Memperkirakan kehilangan darah secara
keseluruhan.
PERUBAHAN FISIK
PENGKAJIA
N
a. TANDA VITAL
Khusus untuk TD dimonitor setiap 15 menit pd 1 jam pertama
kelahiran. Apabila stabil, diulang setiap 30 menit pd jam kedua,
selanjutnya 1 jam sekali selama 4 jam. Pengukutan TV setiap 8
jam sampai dg pulang. TD yg cenderung menurun merupakan
tanda kehilangan banyak darah. TD yang cenderung meningkat
dapat disertai edema, proteinuria, sakit kepala, penglihatan kabur
tanda adanya PIH (Pregnancy Include Hypertensi). Penggunaan
Oxytoksin dapat menyebabkan TD cenderung meningkat.
b. SUHU
Selama kala IV banyak ibu mengalami tremor &
kedinginan, hal tersebut bs disebabkan oleh :
c.
NADI
Kaji frekuensi, kuat/lemahnya
Bila terjadi perdarahan maka nadi mulai cepat & lemah.
Nadi normal selama 1 jam setelah melahirkan & fase
istirahat/tidur.
Nadi dapat melambat atau turun hingga 50 x permenit setelah
2-4 jam melahirkan
d. PERNAFASAN
Jarang terjadi penurunan, apabila terjadi kenaikan, curiga
pendarahan uterus.
e. UTERUS
Perubahan terjadi pada miometrium & endometrium.
I
N
V
O
L
U
S
I
f.
g.
1)
2)
3)
4)
ENDOMETRIUM
Pada tahap involusi, kontraksi miometrium menekan
pembuluh darah yg melalui decidua & pd perlekatan plasenta
menimbulkan terjadinya hemostatis (penghentian
perdarahan). Kontraksi pada dinding arteriolar stl persalinan
mempercepat proses homeostatis. Vena dan arteriola pada
tempat peerlekatan plasenta mengalami hialinisasi. Oklusi pd
pembuluh darah decidua menimbulkan nekrosis pd bag
superficial yg akhirnya mengelupas & menjadi bagian lochea.
LOCHEA
Jumlah Lochea dapat dihitung dengan cara :
Scant ( < 2,5 cm)
Light (1- 4)
Moderat ( 4 6)
Heavy (pembalut penuh dalam 1 jam)
h. Perianal
Bila ada luka episiotomi, kaji tanda-tanda REEDA
R : Redness
E : Ecchymosis
A : Approximation
E : Edema
D : Discharge
Poin
ts
Redness
Ecchymo
sis
Discharg
e
Approxi
mation
Tdk
ditemuka
n
Tdk
ditemuka
n
Tertutup
< kulit
terpisah 3
mm
Perineum
& vulva,
1-2 cm
dari insisi
> 1 cm
bilateral /
2 cm
unilateral
Serosang
uineuos
Kulit &
lemak
subcutan
terpisah
Perineum
& vulva,
> 2 cm
dari insisi
Darah,
pus
Kulit,
lemak
subcutan,
lapisan
permukaa
n terpisah
Score
Edema
i. BLADDER (vu)
AMBULASI
Fleksi
Ambulasi yg
sederhana
dapat
dilakukan
dengan
cara :
Dx N
1. Resiko terjadinya hemoragia b/d atonia uteri atau trauma
2. Resiko terjadinya retensi urine b/d proses persalinan
3. Gangguan rasa nyaman b/d afterpain (nyeri persalinan) atau
trauma jalan lahir
4. Defisit perawatan diri b/d keletihan
5. Resiko kurangnya volume cairan b/d pembatasan intake
selama proses persalinan
6. Resiko disstres spirit b/d sist pdukung kel
INTERVENSI
Diangnosa kep 1
a. Masase lembut sec intermitten fundus uteri dpt
mbantu mengeluarkan darah & bekuan yg
menumpuk, shg uterus dpt berkontraksi kembali.
b. Kaji jml drh yg keluar yg tdpt pd pembalut
c. Pantau tanda-tanda vital
d. Bila keluar jaringan dpt menandakan terjdnya sisa
plasenta di dlm uterus.
e. Bila pdrhan tjd tiba2 kemungkinan laserasi pd
serviks atau vagina
Tali Pusat :
Pengkajian
Setelah kelahiran terjadi dalam 3 tahapan :
1. Nilai Apgar Score untuk kondisi fisik
bayi. Skoring Gray untuk interaksi bayi
orang tua.
2. Transisional, selama periode reaktivitas.
3. Periodik, dengan pengkajian fisik secara
sistematis.
njkhdskfhiufsss
ASUHAN KEPERAWATAN pd
KEHAMILAN dg KOMPLIKASI
PREEKLAMPSIA
Preeklampsia adalah penyakit dg tanda-tanda
hypertensi,
edema,proteinuria yg timbul
karena
kehamilan.
Umumnya terjadi pd triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dpt
terjadi sebelumnya, misal pd molahidatidosa.
ETIOLOGI
1. Idiopatik
2. Sering tjd pd primigravida, kehamilan ganda, hidramnion,
molahidatidosa
Faktor resiko preeklampsia :
1. Primigravida
2. Kelompok sosial ekonomi rendah
3. Hypertensi esensial
4. Penyakit ginjal kronis
5. DM
6. Multipara
7. Polihidramnion
8. Obesitas
9. Riwayat preeklampsia pd kehamilan yg lalu/kel
PATOFISIOLOGI
Preeklampsia tjd spasme pembuluh darah disertai dg
retensi garam & air. Pd biopsi ginjal ditemukan
spasme yg hebat pd arteriola glomerulus. Pd bbrp
kasus lumen arteriola sedemikian sempit shg dpt
dilalui 1 sel darah merah. Jd jika semua arteriola dlm
tubuh spasme, mk tekanan darah dg sendirinya akan
naik, sbg usaha utk mengatasi kenaikan tekanan
perifer agar oksigenasi jaringan tercukupi. Sdgkan
kenikan berat badan & edema yg disebabkan
penimbunan air yg berlebihan dlm ruang interstisial
blm diket penyebabnya. Proteinuria mgk disebabkan
oleh spasme arteriola.
Manifestasi Klinik
1. Tekanan darah meningkat
2. Kenaikan berat badan yg berlebihan
(n. 0,5 kg/minggu)
3. Proteinuria
4. Nyeri kepala
5. Nyeri epigastrium
6. Gangguan penglihatan
KOMPLIKASI
Ibu
: Eklampsia , Solusio plasenta,
perdarahan subkapsula hepar,
kelainan pembekuan darah, ablasio
retina, gagal jantung.
Janin : Terhambatnya pertumbuhan
dlm uterus, prematur, asfiksia
neonatorum, KDJR,
TUGAS INDIVIDU
1. ABORTUS
2. KEHAMILAN EKTOPIK
3. SOLUSIO PLASENTA
4. PLACENTA PREVIA
5. HIPEREMISIS GRAVIDARUM
6. DM
7. MOLA HIDATIDOSA
ETIOLOGI :
1. Trauma
: amniosintesis,
pemeriksaan pelvis, hubungan seksual.
2. Peningkatan tek intrauterus, kehamilan
kembar, polihidramnion.
3. Infeksi vagina, serviks, korioamnionitis
streptokokus, bakteri vagina.
4. Selaput amnion yg mpunyai struktur
tipis.
5. Keadaan abnormal dr fetus spt :
malpresentasi.
6. Serviks pendek
7. Multipara dan peningkatan usia ibu
8. Defisiensi nutrisi
Manifestasi Klinik :
Ibu biasanya dtg dg keluhan utama keluar cairan
amnion/ketuban melewati vagina. Utk mengetahui
bahwa tjd infeksi ini adl mula-mula dg tjd
takhikardi pd janin. Takikardi pd ibu tjd kemudian,
ketika ibu mulai demam. Dx korioamnionitis
ditegakkan bila demam ibu diperkuat dg adanya
pus dan bau pd sekret
Manajemen Terapeutik
Tes Ferning: letakkan sedikit cairan amnion diatas gls
kaca, kemudian tambahkan sedikit sodium klorida
dan protein. Hslnya akan tbtk spt tanaman pakis
(neg) artinya tdk ada kebocoran cairan amnion
Tes kertas nitiozine : Kertas Nitiozine ditetesi sedikit
cairan amnion bl tdk ada perubahan wrn artinya
neg ( membran tdk ruptur)
pH wanita hamil : 7,0 7,2
3. Pemerisaan Fisik
Abdomen
Interpeksi : ada/tidak bekas operasi, striae, dan linea
Palpasi : TFU, Kontraksi ada/tidak, posisi, kandung
kemih penuh/ tidak.
Auskultasi : DJJ ada/tidak.
Genitalia
Interpeksi : ada/tidaknya tanda-tanda REEDA (red,
edema, discharge, approximately); pengeluaran air
ketuban (jumlah, warna, bau); dan lendir merah muda
kecokelatan.
Palpasi : pembukaan serviks (0-4).
Ekstremitas : edema, varises ada/tidak.
Dx N
1. Resti infeksi maternal yg berhub dg
prosedur invasif, pem vagina berulang,
ruptur membran amniotik.
2. Kerusakan pertukaran gas pd janin yg
berhub dg adanya penyakit
3. Resti cedera pd janin yg berhub dg
melahirkan bayi prematur
4. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman pd diri
sendiri/janin
5. Resti penyebaran infeksi/sepsis b/d
adanyainfeksi, prosedur invasif
6. Intoleransi aktifitas b/d hipersensitivitas otot
7. Resti kekurangan vol cairan b/d penurunan
intake cairan
Intervensi
Mandiri :
A.
Pantau DJJ setiap 15-30 menit.
B.
Rasional
Takikardi atau bradikardi janin
adl indikasi dari kemungkinan
penurunan yg mgk perlu
intervensi.
Mendeteksi distress janin karena
kolaps.
Distosia Bahu
2.
3.
Seksio Caesarea
4.
Ekstraksi Vacum
5.
6.
Ruptur Uterus
64
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Aktivitas dan istirahat (kelelahan
berlebihan)
2. Sirkulasi
3. Integritas ego, cemas, ketakutan,
kekhawatiran
Pdarahan Postpartum Awal (sampai 24
jam setelah kelahiran )
1. Sirkulasi
a. Perubahan TV
b. Pucat, kulit dingin/lembab
c. Plasenta tertahan
d. Pdarahan pervaginam yg b;lebihan
e. Hemoragi berat atau gejala syok
2. Eliminasi
Kesulitan bkemih dpt menunjukkan
hematoma dari porsio
3. Nyeri/Ketidaknyamanan
Sensasi nyeri
terbakar/robekan(laserasi), nyeri
vulva/vagina/pelvis,punggung, nyeri
uterus lateral, nyeri panggul
(hematoma ke dlm ligamen luas), nyeri
tekan abdomen (atonia
uterusmfragmen plasenta tertahan),
nyeri abdominal (inversi uterus).
4. Keamanan
a. Laserasi jalan lahir
b. Hematoma
5. Seksualitas
a. Pembesaran uterus,lunak,menonjol,
sulit
dipalpasi, bila uterus diurut
keluar bekuan drh
b.Uterus kuat, kontraksi baik atau
kontraksi parsial dan agak menonjol
(fragmen plasenta yang tertahan )
1.
2.
3.
4.
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan b/d
hipovolemia
2. Resiko penurunan curah jantung b/d
ggn sirkulasi
3. Ggn pola nafas b/d intake O2 yg
rendah
4. Nyeri b/d laserasi dan episiotomi
5. Resiko tinggi terjadinya infeksi yg b/d
adanya trauma jalan lahir
05/19/16
Dasar-dasar Keperawatan
Bayi baru lahir
Tugas perkembangan untuk memperoleh dan
mempertahankan eksistensi fisik secara
mandiri
Perubahan biologis yang besar transisi
dari intrauterine ke ekstrauterine
Dasar Tumbang di kemudian hari
Peran perawat : Membantu bayi baru lahir
menjalani proses transisi
05/19/16
Karakteristik Biologis
Kehamilan matur, sistem fisiologi dan
anatomi bayi
tingkat
perkembangan & fungsi yang memungkin
janin memiliki eksistensi terpisah dari ibunya
Bayi Baru Lahir (BBL) memiliki kompetensi
perilaku dan kesiapan interaksi sosial
Masa Neonatal
waktu
berlangsungnya perubahan fisik dramatis
pada bayi baru lahir
05/19/16
SISTEM
KARDIOVASKULAR
05/19/16
Sistem Hematopoises
Sistem Kardiovaskular
Napas I BBL
paru-paru mengembang &
menurunkan resistensi vaskuler pulmoner
darah paru-paru mengalir
Frekuensi denyut jantung bayi : 140 x/mnt
(120 160 x/mnt)
TDS BBL 78 dan TDD 42
Volume darah BBL : 80 110 ml/kg bbrp hari I
dan meningkat setelah 1 thn I
Pengkleman tali pusat mengubah dinamika
sirkulasi darah BBL
Tindakan Klem yang terlambat volume
darah dari tranfusi placenta.
05/19/16
Sistem Pernafasan
Sistem Ginjal
Bulan ke4 kehidupan janin, ginjal terbentuk,
urine sdh terbentuk dan dieksresikan lewat
cairan amnion
Sejumlah kecil urine terdapat dalam
kandung kemih bayi saat lahir, ttp BBL
mgkn tdk mengeluarkan urine selama 12
24 jam
Berkemih 6 10 x dengan warna pucat
Bayi aterm mengeluarkan urine 15 60
ml/kg/24 H
05/19/16
Sistem
Gastrointestinal
Pencernaan
Keasaman lambung bayi = orang
dewasa
Dan akan menurun dlm 1 minggu dan
menetap smpi 3 bln kolik
Tinja
Saat bayi lahir usus bagian bawah pnh
dgn mekonium I : steril, ttp bbrp jam
kemudian mengandungi bakteri
05/19/16
Sistem HEPATIKA
Hati bayi dapat dipalpasi 1cm di bwh
bts kanan iga sktr 1 cm hati
membesar
Berfungsi produksi hemoglobin
(menyimpan besi sejak dalam
kandungan
Mengatur jumlah bilirubintidak terikat
dalam darah
Hiperbilirunemia setelah 24 jam I
kelahiran sampai 10 hari
05/19/16
Sistem IMUN
Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi
berkembang pada awal kehidupan janin
tidak aktif selama beberapa bulan
3 bulan I bayi dilindungi oleh
kekebalanpasif yang didapat dari ibunya
Barier alami keasaman
lambung/produksi pepsin dan tripsin
yang tetap mempertahankan kesterilan
usus halus
05/19/16
SISTEM
INTEGUMEN
Struktur kulit bayi sdh terbentuk saat lahir, ttp
belum matang
Sangat sensitif, mudah rusak
Kulit srg terlihat bercak ekstremitas , terlihat
sianotik disebabkan oleh ketidak stabilan
vasomotor, statis kapiler, dan kadar Hb yang
tinggi N & bersifat sementara ( 7 10 hari)
Lanugo halus di wajah, bahu dan punggung
Petekie dpt timbul jika daerah tsb d tekan
Petekie seluruh tubuh Ht / infeksi.
05/19/16
05/19/16
05/19/16
Sistem
Reproduksi
Wanita
Pengeluaran cairan
mukoid/pengeluaran cairan darah dari
vagina (pseudomenstruasi)
H.estrogen dari ibu yang tiba-tiba
Genetalia eksterna edema
Matur labia mayora & minora
menutupi vestibulum
premature Klitoris menonjol labia
mayora kecil dan terbuka
05/19/16
05/19/16
05/19/16
Keluarga BERENCANA
Metode Kontrasepsi :
1.Abstinence adl menahan diri dari koitus
baik secara periodik maupun permanen.
Abstinence sec periodik (continence),
dilakukan dalam sejumlah sistem
termasuk :
Koitus interuptus
Masturbasi
Metode kalender
Metode suhu tubuh basal
05/19/16
2. Pencegahan Fertilisasi
Menggunakan pelindung fisik atau kimiawi
untuk mencegah terjadinya konsepsi,
seperti :
Kondom : terbuat dari karet yg lembut.
Diafragma : terbuat dari plastik yg
diletakkan
diatas serviks 1 jam seblm
bersenggama,
mengandung spermisid
segar dan tetap berada di tempatnya
selama 8 jam stl bersenggama.
Cap serviks : cap plastik kecil yg
berdiameter 1
inchi dan diletakkan
selama 1 thn
diserviks. Ada katub kecil
sbgai celah utk keluarnya darah haid.
05/19/16
Lanjut......
05/19/16
Vulvitis
VULVIT
IS pd vulva.
adl peradangan
Tanda-tanda :
Vulva bengkak tampak merah, agak
nyeri, kadang disertai rasa gatal,
terasa panas. Peradangan ini
khususnya pd kelompok bartolini pd
labia mayora & minora.
Etiologi :
1. Gonore akibat bakteri sterptococcus.
2. Herpes genitalis, yg disebabkan oleh
herpes labialis.
3. Adanya jaringan yg banyak glukosa
pada penderita DM.
Klasifikasi :
1. Bersifat lokal
2. Timbul bersama-sama atau sebagai
akibat vaginitis.
3. Merupakan permulaan atau
manifestasi dari penyakit umum.
ASKEP VULVITIS
PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan Istirahat
Gejala : malaise.
2. Eliminasi
Gejala : diare, penurunan
pengeluaran, konsentrasi urine
meningkat,
perkembangan
kearah oliguria dan
anuria.
3. Pencernaan
Gejala : penurunan lemak sub
kutan (malnutrisi).
6. Seksualitas
Gejala : pruritus
perineum, bisa krn baru
melahirkan atau aborsi.
Tanda : Laserasi vulva,
pengeringan bagian
purulen.
7. Riwayat Splenektomi
Baru sj
menjalani operasi, luka traumatik,
penggunaan antibiotik dlm
jangka yg
panjang.
8. Nyeri, ketidaknyamanan
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi b/d kegagalan
untuk
mengatasi infeksi.
2. Hipertermia b/d proses penyakit dan
efek
langsung dari sirkulasi pada
hipotalamus serta
perubahan pada
regulasi temperatur.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosis 1: Risiko tinggi infeksi yang berhubungan
dengan kegagalan untuk mengatasi infeksi.
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas atau tindakan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tindakan yang
sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan
keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, bukan atas
petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan
keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan dokter atau
EVALUASI KEPERAWATAN
Merupakan hasil perkembangan klien
dengan berpedoman kepada hasil dan
tujuan yang hendak dicapai.
dismenor
Dismenore adalah nyeri menstruasi yang
ekejang otot uterus.
disebabkan oleh
Klasifikasi :
1. Dismenore Primer :
Biasanya terjadi akibat adanya kelainan
pd gangguan fisik yang mendasarinya,
sebagian besar dialami oleh wanita
yang telah mendapatkan haid. Lokasi
nyeri dapat terjadi di daerah
suprapubic, terasa tajam, menusuk,
terasa diremas, sgt sakit. Biasanya di
daerah perut bag bawah tapi dpt
menjalar sampai daerah paha dan
pinggang.
b. Faktor Endokrin
Pd umumnya nyeri haid dihubungkan
dg
kontraksi uterus yg tdk
bagus.Hal ini erat
kaitannya dg
pengaruh hormonal.
Peningkatan
produksi prostaglandin akan
merangsang kontraksi uterus yg tdk
terkoordinasi shg menimbulkan nyeri.
c. Alergi
Teori ini dikemukakan stl
memperhatikan hubungan antara
dismenore dg urtikaria, migren, asma
bronkial, namun belum dapat
dibuktikan mekanismenya.
2.Dismenore Sekunder
a. Faktor konstitusi seperti : anemia
b. Faktor seperti obstruksi kanalis servikalis
c. Anomali uterus kongenital
d. Leiomioma submukosa
e. Endometriosis dan adenomiosis
Gejala Klinis, yang sering ditemukan :
1. Nyeri tdk lama timbul sebelum atau bersama-sama dg
permulaan haid & berlangsung bbrp jam atau lebih.
2. Bersamaan nyeri dpt dijumpai rasa mual, muntah, sakit
kepala, diare, dsb.
Komplikasi : syok dan penurunan kesadaran
Penatalaksanaan Medis :
1.
2.
3.
4.
Pemberian analgetik
Terapi hormon
Terapi obat nonsteroid antiprostaglandin
Dilatasi kanalis servikalis ( dpt memberikan
keringanan krn memudahkan pengeluaran
darah haid & prostaglandin di dalamnya).
ASKEP
DISMENORE
Pengkajian
Hal-hal yg perlu dikaji adl sbb :
1.Siklus haid
2.Karakteristik nyeri
3.Gejala yang mengikutinya
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri yang berhubungan dengan
meningkatnya kontraktilitas uterus,
hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus.
2. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan adanya
mual, muntah.
3. Koping individu tidak efektif yang
berhubungan dengan kelebihan emosional.
Intervensi Keperawatan
1. Diagnosis 1 : Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya
kontraktilitas uterus, hipersentstivitas saraf nyeri uterus.
Tujuan : Nyeri klien berkurang dalam waktu 1 x 24 jam
Intervensi Mandiri
Kolaborasi
Pemberian analgetik (aspirin, fenasetin, kafein).
Rasional : diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri agar ibu
dapat istirahat.
Terapi diometasin, ibuprofen, naprosen.
Rasional : biasanya digunakan untuk menormalkan produksi
prostagladin.
2.
Intervensi Mandiri
Kaji pemahaman klien tentang penyakit yang
dideritanya.
Rasional : kecemasan ibu terhadap rasa sakit yang
diderita akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan.
Tentukan stres tambahan yang menyertainya.
Rasional : stres dapat mengganggu respons saraf otonom,
sehingga dikhawatirkan akan menambah rasa sakit.
Berikan kesempatan pada ibu untuk mendiskusikan
bagaimana rasa sakit yang dideritanya.
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
MATERNITAS
A. PERSPEKTIF KEPERAWATAN
Abad
MATERNITAS
20
Dokter
pemberi asuhan utama.
mulai mengambil spesialisasi dlm bidang
childbearing, yg disebut obstetricians
Askep di Rumah Sakit
Perawat
Obstetric Nurses
D. PARADIGMA KEPERAWATAN
MATERNITAS
Ada 4 komponen dasar :
1. Manusia
WUS, PUS, yang berkaitn dg sist
reproduksi tanpa/ adanya kehamilan, BULIN
,BUFAS, wanita diantara 2 kehamilan, neonatus,
keluarga & masy yg merupakan kesatuan
holistik: biopsikososial & kultural.
2. Lingkungan
sosbud (positif & neg)sangat
mempengaruhi ibu dlm proses kehamilan,
kelahiran, nifas. Sikap, nilai & perilaku dimana
ibu berasal sangat mempengaruhinya.Proses
kelahiran merupkan suatu permulaan hub baru
dlm keluarga yg sgt penting, perlu dipersiapkan
sejak wanita tsb dinayatakan hamil.
4. Keperawatan Maternitas
yan kep
profesional yg ditujukan kepada klien
beserta keluarga yg berfokus dlm
melakukan adaptasi fisik &
psikososial dg menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Askep yg diberikan dapat
dipertanggungjawabkan &
dipertanggunggugatkan krn klien
memiliki hak utk mendapat
pelayanan yang berkualitas.
3. Populasi Khusus
Masalah-masalah yang berhubungan
dg keperawatan pd populasi khusus ini
meliputi: bahasa, kurangnya
pengetahuan/pemahaman, & keunikan
keyakinan kes yg mempengaruhi
selama periode ANC, INC, PNC. Hal ini
supaya perawat meningkatkan
kesadaran budaya mereka shg dapat
menjadi beradaptasi sec kreatif &
berpengetahuan dlm menangani
sesuai kebutuhan klien.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH