Anda di halaman 1dari 2

TOLERANSI UMAT BERAGAMA

Pada dasarnya setiap makhluk sosial walaupun berbeda suku, agama, ras dan golongan
saling membutuhkan. Karena itu, toleran adalah salah satu sifat dan budaya yang dimiliki
manusia sebagai mahluk sosial.
Toleransi berasal dari kata bahasa Latin "Tolerare", yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Pengertiannya secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang
tidak menyimpang dari aturan. Dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan
yang orang lain lakukan.
toleransi juga adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam konteks sosial budaya dan
agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompokkelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.

Di Indonesia banyak penganut agama yang berbeda-beda, namun dalam lingkup


sosialnya mereka tetap harus saling menghargai dan menjalin hubungan kekerabatan yang baik
untuk menciptakan kerukunan dalam beragama. Apalagi sebagai sebuah bangsa yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, sudah sepatutnya untuk memelihara nilai-nilai agama
dalam berbagai dimensi kehidupan tanpa harus meninggalkan kesadaran akan perubahan sosial
yang berlangsung. Contoh sikap toleransi beragama itu diantaranya ialah: ketika bulan
Ramadhan tiba dimana seluruh umat Muslim menjalankan ibadah puasa, dan umat non muslim
bisa saling menghargai dengan melakukan hal-hal yang mengganggu misalnya, tidak makan dan
minum di tempat umum seperti jalanan, bus kota, tempat berbelanja dan lain-lain.
Atau pada saat hari raya Nyepi, dimana ummat Hindu sedang bertapa brata, maka umat non
hindu bisa bertoleransi dengan tidak membuat gaduh atau keramaian. Sikap seperti ini harus ada
pada diri setiap manusia. Kita harus saling menghargai dan menghormati antar umat
beragama,.meski keyakinan kita berbeda. Karena pada dasarnya kita pasti memiliki tujuan yang
sama yaitu mengikuti dengan patuh ajaran agama kita masing-masing.

Toleransi antar umat beragama -- khususnya, bila kita bina dengan baik, maka akan dapat
menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana
tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan -- termasuk dalam melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan keyakinan yang dianut.
Di dalam Negara demokrasi yang menjunjung tinggi tolong-menolong dan saling
menghormati merupakan kunci kesuksesan. Karena itu untuk mewujudkannya kita perlu
memiliki sifat dan etika yang baik terhadap sesama makhluk sosial. Dan sikap toleransi
membawa kita agar tetap rukun bertetangga dan tetap saling tolong-menolong.
Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan
keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, ras, golongan, ideologi, atau
pandangannya. Seorang yang toleran berani mengadakan dialog dengan sikap terbuka untuk
mencari pengertian dan kebenaran dalam pengalaman orang lain, untuk memperkaya
pengalaman dengan tidak mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini. Manfaat dengan adanya
toleransi: a. Hidup berdampingan secara damai; b. Adanya kesejahteraan; c. Persatuan dan
kesatuan terwujud; d. Pembangunan berjalan dengan lancar.
Indonesia memiliki banyak provinsi, suku, ras, agama dan golongan. Namun kota Jakarta
menjadi pusat para pencari nafkah mengadu nasib. Karena itu banyak sifat-sifat toleran yang
sangat bisa terjadi dalam kehidupan seperti ini. Misalnya saling menghormati dan menghargai
sesama manusia walaupun berasal dari suku yang berbeda. Sebagai misal orang Jawa yang
mudah dikenal dengan suaranya yang lembut, dan orang Sumatera terkenal dengan suaranya
yang lantang. Maka apabila berada dalam tempat umum, sudah semestinya dapat saling
menghargai.
Dengan tidak perlu menegur yang bersuara lantang, dan sebaliknya yang bersuara lantang
untuk dapat berbisacara secara sewajarnya. Dengan demikian toleransi akan membawa makna
yang baik dalam kehidupan, dan membawa kedamaian di dunia

Anda mungkin juga menyukai