PENDAHULUAN
1.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Terowongan
Menurut Paulus P Raharjo (2004) bahwa terowongan transportasi bawah
kota merupakan grup tersendiri diantara terowongan lalu lintas, dapat berupa
terowongan
kereta
jalan
BAB III
METODE PENGGALIAN TEROWONGAN
Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang
lebih dari lebar penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang
kurang dari 15%. Terowongan umunya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua
ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil
mendefinisikan terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan
yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari itu
dinamakan underpass.
Tabel 2.1
Klasifikasi Tanah untuk Terowongan (Terzaghi, 1950)
Firm
Raveling
maka
lempung
mulai
sedikit
digali,
dan
Squeezing
Cohesive Running,
Running
atau
kecil. Rata - rata squeezenya
extrudes plastically pada terowongan tergantung
Running
Material
terlihat granular tanpa kohesi tidak
tabil
Adanya kohesi pada pasir basah
lereng kurang lebih 30 - 35. Pada
atau
lereng
Flowing
Swelling
sementasi
lemah
beberapa
Lanau,
pasir
atau pada
butiran
kasar
mengalir ke
dibawah
kental.
lempung
preconsolidated, mempunyai
terowongan
indeks
diledakkan seluruh bidang muka. Ini umumnya dilakukan pada adit yang
mempunyai diameter kecil yaitu kurang dari 10 feet.
Keuntungan :
a. Pekerjaan akan lebih cepat karena penampang permukaan
terowongan digali secara bersamaan,
b. Proses tunneling dapat dilakukan dengan kontinyu.
Kerugian :
a. Banyak membutuhkan alat alat mekanis
b. Metoda ini tidak dapat digunakan apabila kondisi tanah tidak
stabil,
c. Hanya untuk terowongan dengan lintasan pendek
Keuntungan :
a.Memungkinkan pekerjaan pengeboran dan pembuangan
sisa peledakan dilakukan secara simultan,
b.
Metoda ini efektif untuk pekerjaan terowongan
dengan penampang besar dan dengan lintasan yang relative
panjang
C. Metoda Drift
Top Drift
Centre Drift
Bottom Drift
10
Side Drift
bersamaan
dengan
penggalian.
Kerugian :
a. Pekerjaan perluasannya harus menunggu center drift
selesai secara keseluruhan,
b. Alat bor harus dipasang dengan pola tertentu.
(c) Bottom drift
11
Keuntungan :
a. Proses pekerjaan lining dapat dilakukan sebelum
penggalian bagian tengah selesai
b. Cocok untuk penggalian terowongan besar dan dengan
kondisi tanah yang buruk.
12
Keuntungan :
a. Cocok untuk penggalian terowongan besar dengan
medan yang/kondisi geologi ktiris.
b. Tingkat resiko pada kondisi geologi yang kritis dapat
dinimalisir.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metode Pembuatan terowongan terdiri atas 5 macam yaitu :
Metode Full face, Metode
4.2 Saran
Diharapkan pascasarjana lebih aktif lagi dalam mencari referensi,
agar isi makalah yang di dapat lebih kompleks.
14
16
DAFTAR PUSTAKA
Adimuhtadi.2011.
Reaksi
massa
tanah
terhadap
proses
gheoteknik.
adhimuhtadi.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/Reaksi-Massa-TanahTerhadap-Proses-Geoteknik-dan-Proses_part3.ppt.
diakses
pada
07
September 2011
Anonim. 2012. Cakupan. http://www.scribd.com/doc/94309857/20/Cakupan.
diakses pada 07 September 2012.
Aphiin. 2012. Fungsi terowongan tambang. http://fileq.wordpress.com/2012/08/
27/fungsi-terowongan-tambang/ diakses pada 03 September 2012.
Aphiin. 2012. Terowongan pada batuan. http://fileq.wordpress.com/2012/08/27
/terowongan-pada-batuan/ diakses pada 03 September 2012.
Hendrach.2010.Adit. http://www.scribd.com/doc/29627499/Adit. diakses pada 07
September 2012.
________ SNI+03-6460.2-2000. xa. yimg.com/kq/groups/18225712/.../SNI +036460.2-2000.doc .diakses pada 02 September 2012
________repository.upi.edu/operator/upload/s_tb_0608564_chapter2.pdf. diakses
pada 02 September 2012
15
16