Anda di halaman 1dari 14

MENENTUKAN AREA MASALAH

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan cara
mempelajari dan menganalisis laporan tahunan Puskemas mengenai data-data penyakit yang
ada di desa Tanjung Pasir. Dari data tersebut di dapatkan :
1. Persalinan yang ditolong oleh Paraji
Puskesmas Desa Tanjung Pasir saat ini berpenduduk 848.616 jiwa, 48,3 %
diantaranya usia produktif. Sebanyak 218.983 adalah wanita usia subur. Pada
tahun 2010 sebanyak 106 kelahiran (9,8%) dengan 72 kelahiran ditolong dukun,
tahun 2011 sebanyak 277 kelahiran (27,2%) dengan 217 kelahiran ditolong dukun,
tahun 2012 sebanyak 380 kelahiran (38,9%) dengan 300 kelahiran ditolong dukun.
2. Perdarahan pasca melahirkan
Berdasarkan data puskesmas desa tanjung pasir pada tahun 2010 terdapat 97 kasus
perdarahan pasca melahirkan. Tahun 2011 terdapat 205 kasus perdarahan pasca
melahirkan. Pada tahun 2012, ada 300 kasus perdarahan pasca melahirkan.
Menurut data desa tanjung pasir, rata-rata perdarahan pasca melahirkan, akibat
tidak berkontraksinya uterus pasca melahirkan dan tidak segera di bawa ke pusat
kesehatan.
3. Lebih menyukai sikap dukun yang ramah dan sabar
Dari hasil pengamatan dalam beberapa bulan oleh pihak puskesmas, masyarakat
di desa tanjung pasir lebih menyukai ditolong oleh dukun karena dukun lebih
sabar, ramah, dan lemah lembut dibanding petugas kesehatan. Terutama pada
mereka yang sedang mengalami pembukaan dan sedang dalam proses persalinan.
Ini diakibatkan karena kurangnya pengetahuan bagi mereka tentang pentingnya
pengetahuan mengenai persalinan yang sehat dan aman.

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu
metode delbeq dan metode delphi. Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah
dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga
diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman
peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu di minta untuk mengemukakan beberapa masalah.
Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.
Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan
melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung
(tatap muka), dan identitas dari masing masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar
tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya
dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.
Dalam penelitian di desa tanjung pasir, kelompok kami menentukan area masalah
dengan menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, Dokter
puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah.Setelah
mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing masing keluarga binaan
terdapat berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:
-

Peneliti I (Juhartatik), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:


1. Kurangnya pengetahuan mengenai persalinan yang sehat dan aman
2. Lebih menyukai sikap dukun yang ramah, sabar, dan lembut
3. Tradisi keluarga turun temurun yang lebih memercayai pertolongan dukun
4. Kepercayaan banyak anak banyak rezeki
5. Jauhnya sarana kesehatan dari tempat tinggal
6. Lingkungan rumah yang kotor
7. Ketidaktersediaan air bersih
8. Kepercayaan banyak anak banyak rezeki

Peneliti II (Febrita), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:


1. Tidak memahami cara merawat tali pusat dengan benar
2. Persalinan dengan pertolongan dukun lebih ramah dan sabar
3. Kepercayaan banyak anak banyak rezeki
4. Ketidak tersediaan air bersih
5. Jauhnya rumah dari sarana kesehatan
6. Persalinan dengan pertolongan dengan dukun lebih murah dibandingkan dengan
dokter
7. Kurangnya pengetahuan tentang persalinan yang sehat dan aman
8. Dukun lebih bersedia untuk datang ke rumah

Peneliti III ( Heru ), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan tentang persalinan yang sehat dan aman
2. Dukun lebih bersedia untuk datang ke rumah

3.
4.
5.
6.

Jauhnya rumah dari sarana kesehatan


Tidak memahami cara merawat tali pusat dengan benar
Ketidaktersediaan air bersih
Persalinan dengan pertolongan dengan dukun lebih murah dibandingkan dengan

dokter
7. Kepercayaan banyak anak banyak rezeki
8. Lebih menyukai ditolong dukun karena lebih ramah dan sabar
Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Desa
Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan dan kami
memutuskan untuk mengangkat permasalahan tentang Perilaku Bersalin Ke Paraji dengan
alasan adanya data empiris yang di dapat dari puskesmas dimana masih tingginya angka
kejadian dimana warga melakukan persalinan ke dukun di Desa Tanjung Pasir. Dalam
penelitian di desa tanjung pasir kelompok kami menentukan area masalah dengan
menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas
setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

KERANGKA TEORI
Pengertian Persalinan

Partus normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, danmembran dari
dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal daripembekuan dan dilatasi serviks akibat
kontraksi uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
padakehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasibelakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawihardjo, 2008)
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Syaifuddin, 2002, hal.: 100).
Persalinan normal adalah persalinan yang :
1.

Terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur)

2.

Mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi)

3.

Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus
presipitatus atau partus lama)

4.

Mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput pada
bagian anterior pelvis

5.

Terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forceps)

6.

Tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat)

7.

Mencakup pelahiran plasenta yang normal (Helen Farrer, 2001. hal.: 118).
Paraji adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk

menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. Kepercayaan
masyarakat terhadap keterampilan paraji berkaitan dengan sistem nilai budaya masyarakat.
4

Paraji diperlakukan sebagai tokoh masyarakat setempat sehingga memiliki potensi dalam
pelayanan kesehatan . pelayanan paraji tidak berbeda dengan seorang bidan, paraji juga
melakukan pemeriksaan kehamilan melalui indra raba ( palpasi ). Biasanya ibu ibu yang
sedang hamil, sejak mengidam sampai melahirkan selalu berkonsultasi kepada paraji.
Perbedaan paraji dengan bidan adalah jika di bidan ibu ibu yang sedang hamil datang ke
tempat praktek bidan untuk berkonsultasi, sedangkan bagi paraji biasanya paraji sendiri yang
berkeliling dari pintu ke pintu memeriksa ibu yang sedang hamil. Sejak usia kehamilan 7
bulan kontrol dilakukan lebih sering. Paraji menjaga jika ada gangguan, baik fisik maupun
non fisik terhadap ibu dan janinnya. Agar janin lahir normal paraji biasa melakukan
perubahan posisi janin dalam kandungan dengan cara pemutaran perut ( di urut urut disertai
doa ).
Teori Health Belief Model adalah teori perubahan perilaku kesehatan dan psikologis
yang dikembangkan oleh Irwin M. Rosenstock pada tahun 1966 untuk mempelajari dan
mempromosikan pelayanan kesehatan. Model ini dikembagkan lebih lanjut oleh Becker di
tahun 1970-an dan 1980-an. Setelah amandemen model dibuat hingga akhir 1988, telah
dikembangkan penelitian tentang peran pengetahuan dan persepsi dalam komunitas
kesehatan. Awalnya, model hanya dirancang untuk memprediksi respons perilaku terhadap
pengobatan yang diterima pada pasien dengan penyakit akut dan kronis, namun dalam
beberapa tahun terakhir model ini telah digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan
yang lebih umum. Dalam hal ini, model keyakinan kesehatan adalah nilai harapan dari segi
teori yang diasumsikan bahwa seseorang memiliki keinginan untuk menghindari penyakit
atau untuk mendapatkan kebaikan didasarkan pada keyakinannya bahwa tindakan kesehatan
tertentu akan dapat mencegah masalah kesehatan (Conner, 1996).

Berikut kerangka teori perilaku health belief model dalam Soekidjo Notoatmodjo
(2007)
dilukiskan pada gambar 1.
Berdasarkan tinjauan teori dan tujuan penelitian, penelitian ini mengacu pada kerangka teori
perilaku health belief model dengan kerangka konsep yang dilukiskan pada gambar 2.

KERANGKA KONSEP

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah perincian suatu konsep penelitian sehingga jelas unsur-unsur yang
diteliti. Variabel ini secara umum dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
1. Variabel bebas atau variabel independen
7

Adalah

variabel

yang

mempengaruhi

variabel

tergantung

atau

dependen

(Notoatmodjo, 2005). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, paritas, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan dukungan keluarga.
2. Variabel tergantung atau variabel dependen
Adalah

variabel

yang

dipengaruhi

oleh variabel

bebas

atau

independent

(Notoatmodjo, 2005). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pemilihan


tenaga penolong persalinan.
Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan memilih paraji sebagai penolong persalinan di
Puskesmas Tanjung Pasir.
2. Ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan memilih paraji sebagai penolong
persalinan di Puskesmas Tanjung Pasir.
3. Ada hubungan tingkat ekonomi dengan memilih paraji sebagai penolong persalinan di
Puskesmas Tanjung Pasir.
4. Ada hubungan keterjangkauan pelayanan kesehatan dengan memilih paraji sebagai
penolong persalinan di Tanjung Pasir.
5. Ada hubungan dukungan keluarga ibu dengan memilih paraji sebagai penolong
persalinan di Puskesmas Tanjung Pasir.

DEFINISI OPERASIONAL
NO

Variabel

Definisi

Alat

Cara

Hasil

Skala

Persalinan
normal

proses
pengeluaran Kuesioner
janin yang terjadi
pada kehamilan cukup
bulan , lahir spontan
dengan
presentasi
belakang
kepala
,tanpa
komplikasi
baik pada ibu maupun
pada janin

Wawancara

< 10 belum Ordinal


melakukan
persalinan
> 10 sudah
melakukan
persalinan

Pendidikan
ibu

Wawancara

Rendah ( < 9 nominal


tahun )
Tinggi ( > 9
tahun )

Sosial
ekonomi

Tingkat
pendidikan Kuesioner
terakhir yang telah
diselesaikan oleh ibu
penderita,minimal
9
tahun
Jumlah
penghasilan Kuesioner
yang diperoleh dari
kegiatan atau pekerjaan
anggota keluarga dibagi
dengan jumlah anggota
keluarga
yang
ada
dalam periode waktu
bulan yang dinyatakan
dalam rupiah

wawancara

Kurang

4.

Tenaga
kesehatan

5.

Paraji

Setiap
orang
yang Kuesioner
mengabdikan diri dalam
bidang
kesehatan,
memiliki pengetahuan
dan atau keterampilan
melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang
memerlukan
kewenangan
dalam
menjalankan pelayanan
kesehatan
orang yang dianggap Kuesioner

Pelayanan
kesehatan

Upaya
yang Kuesioner
diselenggarakan
sendiri / secara bersama
sama dalam suatu
organisasi
untuk
memelihara
dan
meningkatkan

< ordinal

Rp.500.000
Cukup

Rp.500.000

Rp. 1.000.000

wawancara

Lebih
=
>
Rp.1.000.000
>5 memuaskan
< 5 tidak
ordinal
memuaskan

wawancara

< 5 melahirkan
dengan tenaga
paraji
> 5 tidak
melahirkan
dengan tenaga
paraji

Ordinal

wawancara

>5 memuaskan
< 5 tidak
memuaskan

ordinal

terampil
dan
dipercaya
oleh
masyarakat
untuk
menolong persalinan
dan perawatan ibu
dan
anak
sesuai
kebutuhan masyarakat
6.

kesehatan,
mencegah
dan
menyembuhkan
penyakit
serta
memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga,
keompok
atau
masyarakat.

KUESIONER
DAFTAR KUESIONER
I.
UMUM
IDENTITAS RESPONDEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama
Umur
Status keluarga
Alamat
Pendidikan
Pekerjaan
Suku
Penghasilan

:
:
:
:
:
:
:
:

10

II.

KHUSUS
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang dianggap benar

Kuesioner tentang Pendidikan Ibu dan Pendapatan Perkapita


1. Pendidikan ibu :
a. Tidak sekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Tamat Akademi/Perguruan Tinggi
2. Pekerjaan ibu :
a. Bekerja
b. Tidak Bekerja
3. Pendapatan keluarga per bulan :
a. < Rp. 500.000,00
b. Rp. 500.000,00 Rp. 1.000.000
c. > Rp. 1.000.000

11

3a. Dengan jumlah pendapatan tersebut, apakah sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari?
3b. Berapa jumlah pengeluaran yang ibu gunakan untuk konsumsi pangan keluarga
selama satu bulan?
3c. Berapa jumlah anggota keluarga yang ditanggung?
4. Jumlah anak : .............

Kuesioner tentang Pengetahuan ibu tentang Persalinan


5. Apakah ibu pernah mendengar istilah persalinan?
a. Pernah, darimana ?
b. Tidak pernah
6. Menurut ibu apakah persalinan itu ?
a. Keluar bayi
b. Proses bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
c. Tidak tahu
7. Menurut ibu persalinan itu sebaiknya dimana?
a. Paraji
b. Tenaga medis
c. Tidak tahu
8. Menurut ibu proses persalinan itu berapa lama?
a. 11 jam -14 jam
b. 9 bulan
12

c. Tidak tahu
9. Menurut ibu apa yang akan terjadi jika proses persalinan terdapat kendala?
a. Kematian
b. Biasa saja
c. Tidak tahu
10. Sudah berapa kali anda bersalin ?
a) > 5 kali
b) < 5 kali

11. Jika > 5 kali, berapa kali persalinan anda ditolong oleh tenaga kesehatan ?
a) 1 2 kali
b) 3 4 kali
c) > 5 kali
12. Apakah bayi anda mendapatkan suntikan jika bersalin ke dukun ?
a) Ya
b) Tidak
c) Tidak tahu
13. Jika ibu sedang hamil atau berencana akan memiliki anak, ibu akan memeriksakan
kandungan kepada siapa ?
a) Tenaga kesehatan
Alasan : ..
b) Paraji
Alasan : .
14. Ibu pernah melahirkan di paraji ?
a) Ya
b) Tidak
15. Jika Ya, Sudah berapa kali ibu melahirkan di paraji ?
a) 1 kali
b) 2 kali
c) 3 kali
d) > 4 kali

16. Apa alasan ibu masih memilih pelayanan dari paraji ?


a) Lebih tenang jika dengan paraji
b) Puas dengan pelayanan paraji
c) Biaya pelayanan paraji lebih murah
d) Anjuran keluarga
e) Kebiasaan
13

f) Lainnya.
Mengenai pelayanan kesehatan di Tanjung Pasir
17. Apakah para petugas kesehatan disini pernah melakukan penyuluhan di lingkungan
rumah sekitar ibu?
a. Tidak Pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
18. Apakah ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan saat penyuluhan?
a. Ya
b. Sedikit
c. Tidak sama sekali
19. Menurut ibu jarak dari rumah ibu ke puskesmas jauh?
a. Ya
b. Sedikit
c. Tidak
20. Apakah ibu merasa puas dengan pelayanan disana?
a. Tidak
b. Cukup
c. Memuaskan

14

Anda mungkin juga menyukai