Anda di halaman 1dari 20

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Gizi Lebih (Obesitas) pada
Remaja dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan
Cilincing Periode 17 Maret 2014 sampai dengan 18 April 2014 telah disetujui
oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, September 2013

Pembimbing,
Dr. Dian Mardiyah, MKK.

KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Gizi Lebih
(Obesitas) pada Remaja dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di
Puskesmas Kecamatan Cilincing Periode 17 Maret 2014 sampai dengan 18
April 2014. Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka memenuhi
tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
3. DR. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku kepala Bagian Ilmu Kedokteran
Masyarakat dan staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Dr. Dian Mardhiyah M.KK selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan masukan yang bersifat membangun juga
sebagai Kepala SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dr. Fathul Jannah,
M.Si, Dr. Dini, Rifda Wulansari SP., M.Kes selaku dosen Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat yang telah
memberikan bimbingan dan data untuk kelancaran pembuatan Studi Kasus
Pasien ini.
7. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama
sehingga tersusun laporan ini.

Dalam pembuatan laporan ini penulis masih banyak kekurangan dan


keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.
Wassalamu`alaikum, Wr. Wb

Jakarta, September 2013

Penulis

Penulis

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku
Puskesmas
Tanggal berobat

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Nn. R
Perempuan
17 tahun
Belum Menikah
Pelajar
SMP
Islam
Batak
Puskesmas Cilincing
20 Maret 2014

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 20 Maret 2014:
1. Keluhan Utama
.
2. Keluhan Tambahan
Batuk dan pilek ringan sejak 3 hari yang lalu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. R, 35 tahun, G3P2A0 dengan usia kehamilan 38 minggu datang ke
Puskesmas Johar Baru untuk kontrol kehamilan trimester ke III. Pasien
mengeluh sejak tiga hari yang lalu mengalami batuk dan pilek ringan.
Batuk yang dialami pasien tidak berdahak, dan frekuensi batuknya jarang,
hanya sesekali pada saat tiba-tiba tenggorokannya terasa gatal. Pasien tidak
merasakan adanya demam, nyeri kepala atau pusing, dan hanya merasakan
akhir-akhir ini sering merasa mudah sekali kecapekan. Pasien mengaku
selama kehamilan ini, jarang mengkonsumsi sayur - sayuran karena pasien
sama sekali tidak menyukai sayuran terutama sayuran yang berwarna hijau
seperti bayam dan lain-lain. Pasien juga mengaku jarang memakan buahbuahan karena pasien juga tidak terlalu menyukai buah, hanya beberapa
jenis buah yang pasien suka yaitu pisang dan pepaya. Pasien lebih memilih
sehari-harinya untuk mengkonsumsi nasi dalam porsi besar beserta laukpauknya. Kebiasaan selama hamil ini pun pasien mengaku jarang
berolahraga. Selama kehamilan pasien rutin kontrol di Puskesmas Johar
Baru. Keluhan mules mules yang sering dan kuat belum dirasakan pasien.
Riwayat Obstetri

: G3P2A0

1.

: Aterm, dilahirkan oleh Bidan, proses persalinan spontan, berat


bayi: 3.000 gram, usia saat ini 14 tahun.

2.

: Aterm, dilahirkan oleh Bidan, proses persalinan spontan, berat


bayi: 3.000 gram, usia saat ini 5,5 tahun.

3. Hamil ini.
Riwayat Pernikahan

: : 35 th, SMP, IRT


: 40 th, SMP, Karyawan swasta

HPHT

: 27 November 2012

TP

: 04 September 2013

TUK

: 38 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat hipertensi

: disangkal

b. Riwayat DM

: disangkal

c. Riwayat penyakit TBC

: disangkal

d. Riwayat penyakit Ginjal

: disangkal

e. Riwayat asma

: disangkal

f. Riwayat penyakit jantung

: disangkal

g. Riwayat alergi obat

: disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga


(-)
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan
suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya
Rp. 2.500.000,- /bulan. Pasien membuka warung didepan rumah, dengan
penghasilan tidak menentu setiap bulannya. Jika penghasilan semuanya
digabungkan, maka semua kebutuhan dapat terpenuhi.
7. Riwayat Kebiasaan
a. PNC
: di bidan Puskesmas Jalan Baru
b. Vaksin
: TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2
28 minggu
c. KB
:(-)

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 21 Agustus 2013:
1. Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
2. Vital Sign
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Nadi
: 82 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu
: 36,6 0 C
3. Status Gizi
Berat badan
Berat badan sebelum hamil
: 65 Kg
Berat badan saat ini
: 87 kg
Tinggi badan
: 169 cm
LILA
: 35 cm
-Persentase LILA = Hasil ukur X 100 % = 35 X 100% = 122,80 %
Standar LILA
28,5
Kesan: Gizi Lebih (Obesitas)
IMT
:
-sebelum Hamil
: 65
= 22,75 (Normal)
(1,69)2
-hamil
: 87
= 30,46 (Obesitas)
(1,69)2
4. Status Generalis
- Kepala
: Bentuk oval, simetris
- Rambut
: Hitam, tumbuh lebat
- Mata
: Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),
pupil
-

Hidung
Telinga
Mulut
T1-T1
Leher
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi

bulat, isokor
: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
: tidak terdapat sekret
: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil
: tidak teraba pembesaran KGB
: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
: Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
: Iktus kordis tidak terlihat
: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
: Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung

Auskultasi
-

: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat


murmur

Abdomen
Inspeksi

: Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran

Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Genitalia
Ekstrimitas

vena (-)
: Bising usus normal
: Nyeri tekan perut bawah, nyeri lepas (-)
: Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
: Tidak diperiksa
: Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

5. Status Lokalis
Status Obstetri
Pemeriksaan Abdomen
a. TFU
: 33 cm
b. HIS
: (-)
c. LA
: kepala, punggung kanan
d. BJA
: 140-145 x/menit
Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:

Hb

Leukosit

Trombosit

Hematokrit

Eritrosit

: 10,5 mg/dl
: 11.500/mm3
: 388.000/mm3
: 32 %
: 4,40 juta/l

E. Penatalaksanaan
Non farmakologi

: Menyarankan agar pasien makan tidak berlebihan

serta istirahat yang cukup dan makan . Rujuk ke bagian gizi.


Farmakologi
: SF 2 x 1 tablet
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
b. Identitas Ibu kandung
c. Struktur Komposisi Keluarga

: Tn. A
: Ny. R
: The nuclear family

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah


No

Nama

Status

Gender

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

1.

Tn. A

keluarga
Kepala

40 thn

SMP

Karyawan

Tambahan
-

2.
3.
4.

Ny. R
An. S
An. E

Keluarga
Istri
Anak 1
Anak 2

P
L
P

SMP

Swasta
Ibu rumah

SD
Tidak sekolah

tangga
Pelajar
-

35 thn
14 thn
5,5 thn

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: Pribadi
Daerah perumahan: Padat
Karakteristik Rumah dan

Kesimpulan

Lingkungan
Luas rumah : 8 x 10 m2
Tn. A tinggal di rumah milik sendiri
Jumlah penghuni dalam satu rumah :
bersama istri (pasien) dan keempat
4 orang
orang anaknya.
Luas halaman rumah : tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat : tidak Rumah keluarga pasien berada dalam
bertingkat
Lantai rumah terbuat dari : Keramik
Dinding rumah terbuat dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 700 watt
Air bersih : ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah : ada

lingkungan padat penduduk. Rumah


terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang
keluarga, 3 kamar tidur, sebuah dapur, 2
kamar
mandi.
Pasien tidur di kamar berukuran 2,5 x 3
m2, dengan pencahayaan dan sirkulasi
udara yang cukup.
Ketersediaan

air

bersih

dan

pembuangan sampah keluarga cukup


baik.
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Keluarga Tn. A memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya
antara lain yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin,
satu buah penghangat nasi, satu buah kompor gas, satu buah lemari es,
dan dua buah telepon genggam serta satu buah sepeda motor yang biasa

digunakan oleh Tn. A untuk bekerja ataupun untuk mengantarkan


pasien ke Puskesmas.
c. Denah Rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Tempat Berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. A yang sakit, maka Tn. A akan
langsung membawa keluarganya yang sakit tersebut ke Puskesmas.
b. Asuransi/ Jaminan Kesehatan.
Keluarga Tn. R tidak memiliki jaminan kesehatan.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan

Keterangan
Kendaraan pribadi

Kesimpulan
Keluarga Tn. A
berobat ke

atau angkutan

puskesmas dengan menggunakan

umum
Murah

kendaraan

pribadi

miliknya

kesehatan
Kualitas pelayanan
kesehatan

Memuaskan

(motor) atau angkutan umum.


Menurut Tn. A tarif berobat di
puskesmas murah dan

pasien

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makanan
Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali
sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan sore atau malam
hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A didapatkan dari
membeli lauk di warung, dan terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
Mereka selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
makan mereka setelah selesai makan.
a.

Penerapan Pola Gizi Seimbang


Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. R
antara lain nasi, ikan, daging ayam, tahu, tempe, dan telur ayam.
Sedangkan menu lainnya seperti daging dan sayur-sayuran jarang sekali
dikonsumsi. Pola gizi seimbang belum diterapkan pada keluarga Ny. R.
Ny. R pun jarang mengkonsumsi buah-buahan. Ny. R mengkonsumsi
buah hanya jika pedagang buah keliling terlihat melintas didepan
rumahnya.

Pola makan pasien selama 2 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal
19
Agustus
2013

Waktu Makan
Pagi

Menu
Nasi uduk
Ayam goreng
Tempe goreng
Susu

Jumlah
1 piring penuh
1 potong
1 potong ukuran sedang
1 gelas ukuran sedang

Siang

Mie instan
Telur rebus

1 bungkus
1 buah

Selingan Roti isi cokelat


Ubi
Teh Manis

1 bungkus
1 buah ukuran sedang
1 gelas ukuran sedang

Malam

Nasi putih
Ikan goreng
Tahu goreng
Sayur bayam
Susu

1 piring penuh
1 ekor sedang
1 potong besar
1 mangkuk kecil
1 gelas ukuran sedang

Pagi

Nasi putih
Ayam kecap
Tempe goreng
Sayur kacang
Susu

1 piring penuh
1 potong
1 potong ukuran sedang
1 mangkuk kecil
1 gelas ukuran sedang

Siang

Nasi putih
Telur ayam goreng
kecap manis
Ikan teri
Jeruk

1 piring penuh
1 telur ayam
+3 sendok makan
+ 2 sendok makan
2 buah ukuran sedang

20
Agustus
2013

Selingan Bakso
Teh manis

1 mangkuk
1 gelas ukuran sedang

Malam

1 piring penuh
2 hati ukuran sedang
1 potong ukuran sedang
2 buah ukuran sedang
1 gelas sedang

Nasi putih
Hati ayam
Tempe bacem
Pisang
Susu

BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )


BBI = ( TB 110) = 169 110 = 59 kg, maka:
BBIH = 59 + ( 38 x 0,35 ) = 59 + 13,3 = 72,3 kg
Kebutuhan Kalori Basal = 655 + (9,6 x BBIH) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 72,3) + (1,7 x 169) (4,7 x 35)
= 655 + 694,08 + 287,3 164,5 = 1.471,88 kalori
Karena Ny. R sedang hamil trimester III dengan aktivitas ringan yang
dilakukan sehari-harinya, serta berat badan yang berlebih (obesitas), maka
diperlukan koreksi jumlah kalori lebih lanjut seperti dibawah ini.
= KKB + (10%KKB) (20%KKB) + 300

= 1.471,88 + (10% x 1.471,88) (20% x 1.471,88) + 300


= 1.471,88 + 147,188 294,376 + 300
= 1.624,692 dibulatkan menjadi 1.600 kalori/ hari
Kebutuhan Zat Gizi :
a . Protein 10% dari total kalori
= ( 10% X 1.500) : 4 = 37,5 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% X 1.500) : 9 = 33,3 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak
= ( 70% X 1.500) : 4 = 262,5 gr
Kesimpulan :
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat
gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari
sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya
menu makan pasien melebihi jumlah energi/ kalori yang dibutuhkan setiap
harinya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Suami dan anak tertua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada
pasien dengan cara :
- Mengingatkan pasien untuk menjaga kehamilannya.
- Mengantarkan pasien kontrol ke puskesmas jika ada waktu, dan
meminta saudara/ tetangga terdekat untuk mengantar jika tidak ada
waktu.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Kurangnya pengetahuan suami, pasien, anak dan keluarga terdekat
mengenai gangguan gizi dalam kehamilan membuat pasien tidak
mengontrol pola makannya, serta suami juga tidak turut serta
mengingatkan pasien mengenai mengatur pola makan.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti
Bentuk keluarga pasien ini adalah The nuclear family yang terdiri dari
suami ( Tn. A) dan istri (Ny. R) dan 2 orang anak.
2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. A berada pada tahapan siklus


keluarga yang kelima, yaitu tahap ini dimulai ketika anak pertama melewati
umur 13 tahun. Tahap ini berlangsung selama 6-7 tahun, meskipun tahap ini
bisa lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih
lama jika anak masih tinggal di rumah hingga umur 11-20 tahun. Anakanak lain dalam rumah biasanya masih dalam usia sekolah. Tujuan keluarga
yang terlalu enteng pada tahap ini yang melonggarkan ikatan keluarga
memungkinkan tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar bagi
remaja dalam persiapan menjadi remaja dewasa muda. Preto (1988), dalam
membahas tentang transformasi sistem keluarga dalam masa remaja
menguraikan metamorfisis keluarga yang terjadi. Metamorfisis ini meliputi
pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi, dan
sementara pergeseran ini pada awalnya ditandai dengan kematangan fisik
remaja, pergeseran ini seringkali sejalan dan bertepatan dengan perubahan
pada orang tua karena meraka memasuki pertengahan hidup dan dengan
transformasi utama yang dihadapi oleh kakek-nenek dalam usia tua.
Menurut Kidwell (1983), tahap kehidupan keluarga ini mungkin yang
paling sulit. Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga dengan anak
remaja bergerak sekitar perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja
dalam

batasan

perubahan

kognitif,

pembentukan

identitas,

dan

pertumbuhan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang berdasarkan


perkembangan.
Adams (1971) menguraikan tiga aspek proses perkembangan remaja yang
menyita banyak perhatian, yakni:
1. Emansipasi (otonomi yang meningkat),
2. Budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya),
3. Kesenjangan antar generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma
antara orang tua dan remaja).
Duval (1977) juga mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang
penting pada masa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan tanggung
jawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri mereka sendiri.
Friedman (1957) juga mendefinisikan serupa bahwa tugas orang tua
selama tahap ini adalah menerima penolakan tanpa meninggalkan anak.
Ketika orangtua menerima remaja apa adanya, dengan segala kelemahan
dan kelebihan meraka, dan ketika meraka menerima sejumlah peran

mereka pada tahap perkembangan ini tanpa konflik atau sensitifitas yang
tidak pantas, mereka membentuk pola untuk semacam penerimaan diri
yang sama. Hubungan antara orangtua dan remaja seharusnya lebih mulus
bila orang tua merasa produktif, puas, dan dapat mengendalikan kehidupan
mereka sendiri dan orangtua / keluarga berfungsi secara fleksibel.

3. Family Map

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :
1. Masalah dalam fungsi psikologis : Pasien beranggapan semakin banyak
makan, serta semakin gemuk badannya, maka kehamilannya akan semakin
sehat sehingga pasien tidak mengontrol pola makan selama kehamilan.
2. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan
pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas. Namun, pasien dan keluarga kurang mengerti
mengenai gangguan gizi serta dampak dari gangguan gizi yang dialaminya,
sehingga pasien tidak merubah pola makan yang tidak terkontrol dan
pasien sendiri kurang mengetahui pola makan seimbang bagi dirinya yang
memiliki berat badan berlebih.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal

Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri


yang

menginginkan

pemeriksaan

terhadap

kehamilannya.

Dengan

datangnya pasien ke puskesmas, pasien berharap dapat mengetahui


pengaruh gizi ibu hamil yang kurang terhadap kandungannya, serta pasien
ingin mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.
2.

Aspek Klinik
Pada hasil anamnesa, pasien datang untuk kontrol kehamilan pada usia
kehamilan 38 minggu dengan keluhan batuk-pilek yang ringan.
Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
lanjutan (laboratorium) yang dilakukan pada pasien.
Sementara, pada pemeriksaan status gizi, didapatkan nilai IMT pasien saat
hamil ini adalah 30,46, serta pada pengukuran LILA didapatkan hasil
persentase LILA adalah 122,80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : Gizi Lebih (Obesitas) pada Ibu Hamil Trimester III.
- Diagnosis Banding: -

3.

Aspek Resiko Internal


Gangguan gizi pada Kehamilan pasien dapat dipengaruhi oleh faktor
internal antara lain adalah pola makan Ny. R yang terlalu berlebihan.
Untuk makan sehari-harinya Ny. R hanya memasak nasi, sedangkan untuk
lauk-pauk, Ny. R membeli di luar. Ny. R juga memiliki kebiasaan
memasak Mie Instan dan telur ayam jika sedang malas keluar dan Ny. R
merasa sudah sangat lapar. Ny. R jarang mengonsumsi sayur-sayuran serta
buah-buahan secara teratur.

4.

Aspek Psikososial Keluarga


Faktor yang menghambat kesembuhan pasien adalah keluarga tidak
mengetahui dampak gangguan gizi yang dialami pasien. Sedangkan faktor
yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya usaha dari
pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan materi untuk
kesembuhan Ny. R.

5.

Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, berdasarkan urutan Ecog, pasien ini dapat
digolongkan pada tingkat ke 5, yaitu pasien masih dapat melakukan
aktivitas sehari-harinya tanpa adanya hambatan ataupun tanpa memerlukan
bantuan orang lain.

E. Rencana Pelaksanaan
Aspek

Kegiatan

Aspek

Mengedukasi

Personal

Pasien

Pada saat

Hasil yang

keluarga

tentang keluarga

ke rumah

memahami

gizi

Biaya

diharapkan
Pasien
dan -

kunjungan

gangguan
yang

Waktu

dan dan

pasien
keluarga

Sasaran

dengan

dapat
baik

diderita

tentang gangguan

pasien yakni Gizi

gizi yang sedang

Lebih/

diderita

pada

Obesitas
kehamilan

(definisi,
penyebab,

pasien

sehingga

di

kemudian hari ia
gejala,

dampak, serta cara

dapat

mengupa-

yakan pencegah-

penanganannya)
Mengedukasi

an agar gangguan

pasien untuk

pasien tidak ber-

berobat ke dokter

dampak

dan periksa

terhadap kesehat-

kesehatan secara

an

rutin.
Mengedukasi

gizi yang dialami

janin

buruk
dan

pasien sendiri.
Pasien rutin me-

pasien untuk

meriksakan keha-

mengonsumsi jenis

milannya

buah-buah dan

berat

dan
badan

Keterangan
Pasien
bersedia

sayuran yang kaya

selama

akan nutrisi untuk

keha-

milannya.
Pasien menjaga

ibu hamil serta


harganya cukup

pola makan se-

terjangkau.

imbang secara
teratur dan

Aspek

Kegiatan

Sasaran

Pemberian

Pasien

Waktu

terjadwal.
Hasil yang

diharapkan
Puskesmas Pasien
dapat

suplemen zat besi

minum

sebanyak

dua

dengan teratur dan

setiap

kontrol kembali ke

Aspek

tablet

Klinik

harinya.

suplemen

Puskesmas

Biaya

Keterangan
Pasien
bersedia

sesuai

dengan waktunya.

Aspek

Mengedukasi

Pasien

Puskesmas Pasien

dapat

Risiko

pasien bahwa salah

mengkonsumsi

Internal

satu penyebab dari

makanan-makanan

penyakit

yang

yang

bersedia

bergizi

dideritanya saat ini

selama kehamilan

adalah asupan gizi

yaitu karbohidrat,

yang berlebih.
Mengedukasi

protein hewani dan


nabati,

pasien

tentang

buah

makanan

bergizi

secara

yang

diperlukan

selama kehamilan.

sayuran,
dan

berlebihan.

Pasien

susu
tidak

Aspek

Kegiatan

Sasaran

Mengedukasi

Aspek
Psikososial
Keluarga

Pasien

Waktu

diharapkan
Pada saat Keluarga memberi

suami dan keluarga dan

kunjungan

pasien agar dapat Keluarga

ke rumah

selalu

perhatian

lebih

kepada pasien.
Pasien meminum
suplemen

memperhatikan
pasien

Hasil yang

Biaya

Keterangan
Pasien
dan
keluarga
bersedia

dan

kontrol kehamilan

dan

secara teratur.
Pasien menerapkan

kehamilannya.

pola makan dengan


gizi seimbang.
Aspek

Pasien melakukan

Pasien

Puskesmas Aktivitas

tetap

Fungsion

aktivitas

seperti

dilakukan

dan

al

biasanya,

namun

kehamilan

pasien

tetap

menjaga

kondisi dan jangan


terlalu lelah.
Mengingatkan
untuk

makan

teratur serta makan

terjaga
baik.

dengan

Pasien
bersedia

makanan

dengan

gizi seimbang dan


tidak berlebihan.
Mengingatkan
pasien

agar

istirahat

yang

cukup

setiap

harinya.

F. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanasionam
3. Ad fungsionam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

Anda mungkin juga menyukai