Anda di halaman 1dari 13

Penyusun : Akhmad Rendy Firmansyah, S.

ked Pembimbing : dr Yulia L Dewanti, spA

penelitian ini memperlihatkan dampak dari pemberian

Heptavalent-Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV-7) pada anak-anak berusia dibawah lima tahun. Penelitian ini menunjukkan adanya penurunan pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit sebesar 41,2% dan penurunan pasien dengan rujukan pneumonia sebesar 38,7% setelah diperkenalkannya vaksin PCV-7

Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri anaerobik gram

positif. Bakteri ini dapat memproduksi polisakarida yang dapat digunakan untuk membentuk serotype. Ada lebih dari 90 serotype yang sudah teridentifikasi

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumococcus

memiliki dampak yang luar biasa, dimana 1,9 juta kematian pada anak usia dibawah lima tahun, yang disebabkan oleh S.pneumoniae. Di daerah amerika latin, diperkirakan ada 60.000 kematian setiap tahunnya yang disebabkan oleh infeksi pernapasan. Sekitar 14% anak-anak pada daerah itu meninggal karena ISPA.

Dikarenakan tingginya beban sosial dan ekonomi dari

penyakit pneumonia, WHO menyebutkan penyakit ini sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Vaksinasi merupakan strategi pencegahan yang utama, dan pada tahun 2006, WHO merekomendasikan vaksinasi S.pneumonia sebagai prioritas.

Pada tanggal 1 desember 2008, pemerintah panama

memperkenalkan vaksin PCV7 untuk seluruh anak-anak dengan usia dibawah 9 tahun di daerah Ngobe-Bugle. Vaksin tersebut diberikan sebanyak 4 kali untuk anak-anak usia dibawah dua tahun (2,4,6 dan 12-15 bulan) dan satu kali untuk anak usia antara 2-9 tahun

Daerah Ngobe-Bugle terletak di sebelah barat republik panama.

Memiliki luas 6.994,06 km2, dengan populasi sebanyak 122.423, dimana 25.178 diantaranya merupakan anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Tingkat kemiskinan di daerah ini sebesar 93,4%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari pemberian

vaksin PCV-7 di daerah kumuh dan memiliki risiko tinggi. Penelitian menganalisa pengaruh dari pemberian vaskin PCV-7 terhadap banyaknya pasien rujukan dan yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia.

Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Materno Infantil

jose Domingo de Obaldia (HMIJDDO). Rumah sakit ini memilki 278 bangsal pediatric yang melayani pasien pediatric di daerah Ngobe-Bugle. Penelitian ini dibagi menjadi dua periode. Yang pertama adalah P1, yaitu sebelum diperkenalkannya vaksin PCV-7 (Juni 2007 sampai November 2008), dan yang kedua adalah P2, yaitu setelah diperkenalkannya vaksin PCV-7 (Desember 2008 sampai May 2010). Subjek penelitian dibedakan menjadi usia <12 bulan, 13-24 bulan, 24-36 bulan, dan 37-60 bulan.

Data-data pasien pneumonia didapatkan dari rekam medis di

departemen statisik HMIJDDO. Dari rekam medis tersebut didapatkan informasi seperti usia, kelamin, tempat asal, rujukan, tanggal masuk, tanggal keluar, dan keadaan saat keluar rumah sakit. Kriteria pasien yang masuk dalam penelitian adalah laki-laki dan perempuan dengan usia 2 60 bulan, dari daerah miskin, dan terdiagnosa pneumonia.

Ada total 179 pasien dengan pneumonia dirawat di rumah

sakit pada periode P1 dan ada 99 pasien pada periode P2. Tidak ada perbedaan usia, jenis kelamin, lama inap dan prognosis yang signifikan. Insidensi pasien yang masuk rumah sakit per 10.000 jiwa berkurang dari sebanyak 548 jiwa pada periode P1 menjadi hanya 322 pada periode P2. Pengurangan ini cukup signifikan, yaitu sebesar 41,2 %. Rujukan pasien pneumonia juga berkurang. Dari sebanyak 637 jiwa pada P1 menjadi hanya 391 pada P2

Dari penelitian ini didapatkan pengurangan sebesar 41,2%

untuk pasien rawat di rumah sakit dan 38,6% untuk pasien rujukan setelah diperkenalkannya vaksin PCV-7. Data-data yang didapatkan ini kurang lebih sama dengan penelitian lain yang diadakan di Uruguay, AS, dan Polandia. Dimana terdapat pengurangan sebesar 56% di Uruguay, 39% di AS, dan 65% di Polandia.

Pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa yang terjangkit

pneumonia kebanyakan adalah anak-anak usia dibawah 12 bulan, diikuti dengan usia 13-24 bulan. Penelitan ini sedikit terbatas dikarenakan tidak bisa melihat perubahan pada foto thoraks, karena tidak adanya rekam medis hasil radiografi yang sistematis. Sedikitnya penurunan angka penderita pneumonia pada anak usia lebih dari 2 tahun disebabkan sampel yang sedikit, sehingga membutuhkan interpretasi lebih lanjut. Jumlah sampel yang lebih banyak akan menunjukkan hasil yang lebih obyektif.

Penjelasan mengapa pada anak usia dibawah 1 tahun,

dampak pemberian vaksinnya sangat ampuh adalah karena grup ini mendapatkan cakupan vaksin yang lebih besar.

Ini merupakan penelitian pertama di amerika latin dimana terlihat pengurangan pasien yang masuk rumah sakit dan rujukan untuk pneumonia pada anak dibawah 5 tahun, dengan efek terbesar terlihat pada anak usia dibawah satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai