pengertian
penelitian
yang
diungkapkan
para
ahli
di
atas, dapat
hipotesis sampai
dengan
penarikan
kesimpulan
dan
melaporkan hasilnya.
2. Unsur penemuan, berarti berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang mengisi
kekosongan atau kekurangan.
3. Unsur pengembangan, berarti memperluas dan menganalisis lebih dalam apa
yang telah ada. Dalam hal ini seseorang sudah pernah meneliti sesuatu objek
tertentu, akan tetapi hasilnya belum memuaskan; sehingga hasil penelitian
tersebut masih perlu dikembangkannya.
4. Unsur pengujian kebenaran, ini diartikan sebagai mengetes hal-hal yang
masih diragukan kebenarannya.
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi =
pada, Demos = penduduk, Logos = ilmu), sehingga epidemiologi dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan menurut WHO,
epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan
dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah
kesehatan.
Penelitian epidemiologi adalah jenis penelitian yang mengkaji problema kesehatan.
Dengan penelitian epidemiologi dapat diungkap kejadian, distribusi dan determinan
suatu penyakit atau status kesehatan tertentu dalam masyarakat, dan faktor-faktor
yang berperan.
B. Macam-macam Penelitian Epidemiologi
Menurut sejarah perkembangannya Epidemiologi dapat dibagi menjadi 2 :
1. Epidemiologi klasik : terutama mempelajari tentang penyakit menular wabah
serta
terjadinya
penyakit
menurut
konsep
epidemiologi
klasik.
menjadi
dasar
berkembangnya
epidemiologi
klasik
yang
harus
diperhitungkan
dalam
studi
epidemiologi.
Faktor
usia
berhubungan dengan rasio morbiditas dan rasio mortalitas dari suatu populasi.
Hubungan faktor usia dengan mortalitas secara umum dapat dikatakan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Hal ini disebabkan oleh
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan
adanya keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti
dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari
populasi tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.
D. Teknik Sampling
Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai
macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam
penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua)
macam yaitu probability sampling dan non-probability. Probability sampling adalah
suatu teknik sampling yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Non
probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
teknik sampling non probability, karena seluruh individu dalam populasi tersebut
memiliki kesmpatan yang sama untuk mejadi sampel dari penelittian.
Teknik probability sampling terbagi lagi menjadi teknik simpel random sampling,
teknik proprtionate random sampling, teknik disproportionate random sampling dan
cluster sampling. Menurut kelompok kami teknik sampling yang cocok adalah teknik
simpel random sampling, pada teknik ini sampel diambil dari populasi secara acak
tanpa memperhatikan strata pada populasi tersebut dan cara ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen. Sampel diambil secara merata pada 30 SD di
kecamatan sigara dan apabila jumlah siswa di tiap SD jumlahnya berbeda maka
sampel yang diambil jumlahnya di proporsionalkan.
Daftar Pustaka
1. Budiarto,
Eko.2003. Pengantar
Epidemiologi.
Jakarta:
Penerbit
Buku
Kedokteran EGC
2. Gerstman, B. Burt. 2003. Epidemiology Kept Simple: An Introduction
to Traditional and
Modern
Epidemiology.
dan
Metode
Jakarta: Penerbit
Riset
Epidemiologi.