dan berasal dari golongan ekonomi manapun, agar dapat dicapai peningkatan derajat
kesehatan ibu hamil dan bayi melalui peningkatan mutu dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di wilayah mereka berada.
Sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor 23 tahun 1972 tentang system rujukan adalah
suatu system penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan tanggung
jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara
vertical dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih
mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unit yang setingkat kemampuannya.
Tujuan Depkes
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan mekanisme rujukan berjenjang antar
puskesmas dengan RS Dati II, RS Dati I dan RS tingkat pusat dan labkes dalam suatu
system rujukan, sehingga dapat mendukung upaya mengurangi kematian ibu hamil
dan melahirkan dan angka kematian bayi.
Tugas Sistem Rujukan
Memeratakan pelayanan kesehatan melalui system jaringan pelayanan kesehatan
mulai dari Dati II sampai pusat karena keterbatasan sumber daya daerah yang
seyogyanya bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayahnya
Syarat Rujukan
Adanya unit yang mempunyai tanggung jawab baik yang merujuk maupun yang
menerima rujukan .
Surat rujukan
Adanya pengertian timbal balik antar yang merujuk dan yang menerima rujukan
Sifat rujukan horizontal dan vertical (kearah yang lebih mampu dan lengkap).
Jenis Rujukan
o Rujukan medis
-
Rujukan pasien
Rujukan pengetahuan
o Rujukan kesehatan
-
Pengiriman asisten ahli senior ke RS Kabupaten yang belum ada dokter ahli
dalam jangka waktu tertentu.
o Rujukan manajemen
-
Pengiriman informasi
Alur Rujukan
Manfaat Rujukan
Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan :
1) Membantu penghematan dana karena tidak perlu menyediakan berbagai macam
alat kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
2) Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, kemudian terdapat hubungan antara
kerja berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
3) Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama aspek perencanaan.
Dari sudut masyarakat sebagai jasa pelayanan :
1) Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama
secara berulang-ulang.
2) Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui
dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana pelayanan kesehatan.
Dari sudut tenaga kesehatan :
1) Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif,
semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.
2) Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui jalinan kerjasama.
3) Memudahkan/meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan
mempunyai tugas dan kewajiban tertentu