Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengertian Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai
bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan
diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui
sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal
atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan
proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi
penyangkalan dari pernyataannya.
Ads by Rich Media ViewAd Options
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian
hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya
keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya
risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan
bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan
pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai
dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Konsep hipotesis

Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5) mengartikan


hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau
lebih. Selanjutnya menurut Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah
asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H 1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan

menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah


penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata
dilapangan.Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat
positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antaraparameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan
dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan
pasti nilai parameter.

Ads by Rich Media ViewAd Options

C. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah


yang di pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut
ini langkah-langkah pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut.

1.

Menentukan Formulasi Hipotesis

Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut;
a.

Hipotesis nol / nihil (HO)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang
akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol
dengan hipotesis sebenarnya.
b.

Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)

Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau


tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3
keadaan berikut.

1)
H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang
di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
2)
H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kiri.
3)
H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :

Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (H a) di tolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (H a) di terima (benar) maka
hipotesis nol (H0) ditolak.

2.

Menentukan Taraf Nyata ()

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima


kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi
taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau
hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata
dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara
umum taraf nyata di tuliskan sebagai 0,01, 0,05, 0,1. Besarnya nilai bergantung
pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya
kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan

tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau
daerah penolakan ( region of rejection).
Nilai yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk
menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi
normal (Z), distribusi t, dan distribusi X. Nilai itu sudah di sediakan dalam
bentuk tabel di sebut nilai kritis.

3.

Menentukan Kriteria Pengujian

Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam


menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai
tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan
bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau
arah pengujian.
a.
Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b.
Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.

Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di


bawah ini

4. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan
dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara
random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka
yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan
dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan
kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan
nilai uji statistik dengan nilai tabel atau nilai kritis.
a.

Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.

b.

Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas


seperti berikut.

Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya


(Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H 0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H 0.

D. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis


berdasarkan criteria yang menyertainya.

1. Berdasarkan Jenis Parameternya


Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut .
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai ratarata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2.Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3.Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai
proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
2.Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3.Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai ratarata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis tentang satu varians
2. Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya


Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas
dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n 30).

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya


Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z


Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel
normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai
dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang di
kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel
t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel
untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat)
Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat) adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi 2 sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel 2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang
di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
2. Pengujian Independensi
3. Pengujian hipotesis kompatibilitas
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya
disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya


Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di
bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya (H 1) berbunyi tidak
sama dengan (Ho = dan H1 )
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho) berbunyi sama dengan atau lebih besar atau sama dengan dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi lebih kecil atau lebih kecil atau sama dengan
(Ho = atau Ho dan H1 < atau H1 ). Kalimat lebih kecil atau sama dengan
sinonim dengan kata paling sedikit atau paling kecil.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho) berbunyi sama dengan atau lebih kecil atau sama dengan dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi lebih besar atau lebih besar atau sama dengan
(Ho = atau Ho dan H1 > atau H1 ). Kalimat lebih besar atau sama dengan
sinonim dengan kata paling banyak atau paling besar.

E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata

1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o

c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z table (Z )
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : = o dan H1 : > o
o Ho di terima jika Zo Z
o Ho di tolak jika Zo > Z
b. Untuk Ho : = o dan H1 : < o
o Ho di terima jika Zo - Z
o Ho di tolak jika Zo < - Z
c. Untuk Ho : = o dan H1 : o
o Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2
o Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2
4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)

Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b)

Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi
dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data
sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan
125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih
375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan
tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !

Penyelesaian :
Diketahui :
n = 50, X = 375, = 125, o = 400
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : = 400
H1 : < 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 5% = 0,05

Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)


c. Kriteria pengujian :

Ads by Rich Media ViewAd Options

o Ho di terima jika Zo - 1,64


o Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-rata
susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400
gram

b. Sampel Kecil (n 30)


Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o

c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t- tabel
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db =
n 1, lalu menentukan nilai t;n-1 atau t/2;n-1 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : = o dan H1 : > o
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika to > t
b. Untuk Ho : = o dan H1 : < o
o Ho di terima jika to - t
o Ho di tolak jika to < - t
c. Untuk Ho : = o dan H1 : o
o Ho di terima jika - t/2 to t/2
o Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2
4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o(sesuai dengan criteria


pengujiannya).
a)

Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b)

Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh soal :
Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang
di berikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21

1,21

1,23

1,20

1,21

1,24

1,22

1,24

1,21

1,19

1,19

1,18

1,19

1,23

1,18

Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat
dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif
tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !

Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, = 1%, o = 1,2

Jawab:
X = 18,13
X2 = 21,9189

X = 18,13 / 15
= 1,208

a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : = 1,2
H1 : 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 1% = 0,01

t/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14


t0,005;14 = 2,977
c. Kriteria pengujian :

o Ho di terima apabila : - 2,977 to - 2,977


o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977
d. Uji Statistik

Ads by Rich Media ViewAd Options

e. Kesimpulan

Karena t0,005;14 = -2,977 to = 1,52 t0,005;14 = - 2,977 maka Hodi terima. Jadi,
populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.

2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = o
H1 : > o
b. Ho : = o
H1 : < o
c. Ho : = o
H1 : o
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z )
Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2
o Ho di terima jika Zo Z
o Ho di tolak jika Zo > Z
b. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2
o Ho di terima jika Zo - Z
o Ho di tolak jika Zo < - Z
c. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2
o Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2
o Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2

4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)

Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b)

Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama
dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua
daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38
dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut
dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama
besar !

Penyelesaian :
Diketahui :

n1 = 100

X1 = 38

s = 9

n2 = 70

X2 = 35

s = 7

Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 : >
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 5% = 0,05

Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan)


c. Kriteria pengujian :

Ads by Rich Media ViewAd Options

o Ho di terima jika Zo 1,64


o Ho di tolak jika Zo > 1,64
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh
di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.

b. Sampel kecil ( n 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.

1. Formulasi hipotesis
a. Ho : = 2
H1 : > 2
b. Ho : = 2
H1 : < 2
c. Ho : = 2
H1 : 2
2. Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t tabel (t )
Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai t atau t/2 ditentukan dari tabel.

3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika to > t
b. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2
o Ho di terima jika to t
o Ho di tolak jika Zo < - t
c. Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2
o Ho di terima jika - t/2 to t/2
o Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2
4. Uji Statistik

Keterangan :
d = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)

Jika H0 diterima maka H1 di tolak

b)

Jika H0 di tolak maka H1 di terima

Contoh Soal :
1.
Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel
sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada
akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama
mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua
metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf
nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan
varians yang sama!

Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 12

X1 = 80

s = 4

n2 = 10

X2 = 75

s = 4,5

Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 :
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 10% = 0,10
= 0,05

db

= 12 + 10 2 = 20

t0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian :

o Ho di terima apabila -1,725 t0 1,725


o Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d. Uji Statistik

e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang
digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki


akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan
penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama
periode 5 tahun.

Tahun
1

Anggota

7,0

7,0

7,3

7,1

7,4

Bukan
Anggota

7,2

6,9

7,5

7,3

7,4

Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa


berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasinya
normal !
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : =
H1 : <
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

= 1% = 0,01
= 0,05

db

=5-1=4

t0,01;4 = -3,747
c. Kriteria pengujian :
o Ho di terima apabila t0 - 3,747
o Ho di tolak apabila t0 < - 3,747
d. Uji Statistik :

Anggota

Bukan Anggota

d2

7,0

7,2

-0,2

0,04

7,0

6,9

0,1

0,01

7,3

7,5

-0,2

0,04

7,1

7,3

-0,2

0,04

7,4

7,4

0,0

0,00

-0,5

0,13

Jumlah

e. Kesimpulan
Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi, keanggotaan
organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh buruk terhadap prestasi
akademiknya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai
bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian
hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya
keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.

Prosedur Pengujian hipotesis

Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis


alternatifnya (Ha).

Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.


Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan
H 0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan
H 0.

Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

1. Berdasarkan Jenis Parameternya


a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat)
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

Anda mungkin juga menyukai