Modul-4 SIP
Modul-4 SIP
IV
____________________________________________
Basis Data terdiri dari dua kata yaitu kata Basis dan Data. Basis kurang
lebih bisa diartikan markas, gudang, tempat bersarang/berkumpul. Data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek seperti manusia
(pegawai, mahasiswa, pembeli, pelanggan, pemilik) atau obyek lain seperti :
barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dsb, yang direkam dalambentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Menurut Fatansyah (1992 : 2)
62
ada pemilahan dan pengelompokkan data sesuai jenis/fungsi data sehingga akan
menyulitkan dalam pencarian data kembali.
Yang sangat ditonjolkan dalam Basis Data adalah pengaturan / pemilahan /
pengelompokkan / pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai jenis dan
fungsinya. Pengaturan/pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian data ini
dapat berbentuk sejumlah file/tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian
kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel. Hampir di semua aspek
pemanfaatan komputer dalam sebuah institusi/organisasi pasti selalu berhubungan
dengan Basis Data. Perangkat komputer dalam institusi/organisasi tersebut
umumnya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi
yang pada saat ini sudah merupakan suatu keharusan. Keharusan mengelola
sistem informasi ini tidak lain adalah untuk meningkatkan efisiensi, daya saing,
keakuratan, kecepatan operasional institusi/organisasi tersebut. Dalam setiap
penerapan sistem informasi, maka Basis Data adalah merupakan salah satu
komponen utama. Tidak ada sistem informasi yang bisa dibuat/dijalankan tanpa
adanya Basis Data, termasuk pada saat mengelola Sistem Informasi Pertanahan
(SIP). Di dalam SIP Basis Data yang harus dikelola adalah Basis Data Spasial dan
Basis Data Tekstual.
Kompetensi dasar yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah
agar mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup basis data dan pembangunan
basis data. . Dengan mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa akan dapat
menjelaskan konsep basis data, desain basis data, manfaat basis data, dan dapat
menjelaskan tahap-tahap pembangunan basis data.
63
Nama Field
No
Nama Alamat
No Persil
Letak Tanah
No Telepon
Andi
Jl. Mawar 1
42
RT01/RW04
472563
Rita
Jl. Mawar 2
43
RT01/RW04
481568
Edi
Jl. Melati 5
58
RT03/RW04
496783
Ali
Jl. Melati 4
59
RT04/RW04
512345
Record
Gambar 9. Hubungan Kolom, Baris, Field, Record Dalam Basis Data
64
Pengembangan
65
Atribut dari pemilik sertipikat : (1) Nama, (2) Alamat, (3) No. Sertipikat,
dll
ATRIBUT
PEMILIK SERTIPIKAT
- Nama
- Alamat
- No Sertipikat
PEMILIK KENDARAAN
- Nama
- Alamat
- No Polisi
66
- Nama
- Alamat
- No Izin Usaha
PEMILIK PERUSAHAAN
ATRIBUT
PEMILIK SERTIPIKAT
Nama
Alamat
No Sertipikat
ID di Peta
untuk Jl Mawar 8
misalnya 121
Jl Mawar
67
Jl. Mawar
No
ID
Nama
Alamat
No Sertipikat
(Isi Atribut
121
Heru
Jl Mawar 8
472393
Pemilik
136
Antok
Jl Mawar 36
484991
Sertipikat)
142
Ratna
Jl Mawar 42
493278
Gambar 13. Hubungan antara Kode Komputer (ID) dan Atribut Tabel
Model Basis Data sangat ditentukan oleh hubungan antar entitas (obyek)
untuk suatu bidang aplikasi. Entitas pada dasarnya tidak terbatas (apa saja boleh),
yang penting adalah bahwa entitas tersebut dapat memberi pengertian tentang
suatu obyek. Basis Data untuk suatu bidang aplikasi tertentu, mungkin saja
menggunakan entitas dari aplikasi lain. Atribut dari suatu obyek, mungkin saja
menjadi entitas (dengan atribut baru) untuk aplikasi lain. Menurut Lukman Aziz
(1999:53-59), Model Basis Data (sering disebut model konvensional basis data),
ada 3 macam :
- Model Hirarki (hirarchical)
- Model Jaringan (network)
- Model Relasional (relational)
68
NEGARA
PROPINSI
PROPINSI
PROPINSI
KABUPATEN
KABUPATEN
KABUPATEN
KABUPATEN
KABUPATEN
KABUPATEN
DESA
DESA
DESA
69
Ibukota
Jumlah Penduduk
Indonesia
Jakarta
.....
Nama Propinsi
Ibukota
Jumlah Penduduk
DI Yogyakarta
Yogyakarta
..
Nama Kabupaten
Ibukota
Jumlah Penduduk
Sleman
Sleman
..
Nama Kecamatan
Ibukota
Jumlah Penduduk
Gamping
Gamping
Ibukota
Jumlah Penduduk
Tabel Propinsi
70
Banyuraden
Banyuraden
...
- dst Gambar 15 . Bentuk Hubungan Antar Tabel Pada Model Basis Data Hirarki
Model Basis Data Jaringan
Model Basis Data jaringan merupakan model Basis Data yang cukup kompleks
karena memerlukan prosedur khusus untuk meng-akses data. Desain Basis Data
nya tidak mudah, tetapi untuk hubungan yang cukup kompleks, model ini
mungkin fleksibel. Ilustrasi tentang desain Basis Data jeringan dapat dilihat pada
Gambar 16 dan bentuk hubungan tabel nya dapat dilihat pada Gambar 17.
Kabupaten
SLEMAN
HM
Jenis Hak
BANTUL
HGB
HP
GUNUNGKIDUL
HGU
HPL
Ibukota
Sleman
Sleman
Bantul
Bantul
...
Gunungkidul
Wonosari
...
..
Lokasi
.. Sleman
71
HGB
..
.. Bantul
HP
..
.. Gunungkidul
HGU
..
.. Gunungkidul
HPL
- dst
.. ... Sleman
Gambar 17. Bentuk Hubungan Antar Tabel Pada Model Basis Data Jaringan
Model Basis Data Relasional
Model Basis Data Relasional adalah model Basis Data yang paling fleksibel
dibandingkan dengan Model Hirarki dan Model Jaringan. Model Basis Data ini
paling sering dan banyak digunakan untuk menyusun Sistem Informasi
Pertanahan. Hubungan Tabel diatur berdasarkan ID yang sifatnya unique
(tunggal). Jumlah Tabel yang dapat dibuat, jumlahnya mungkin tidak terbatas
tetapi harus diusahakan agar jumlah Tabel se-efisien mungkin. Ilustrasi dari
Model Relasional ini dapat dilihat pada Gambar 18 dan bentuk hubungan antar
tabel nya dapat dilihat pada Gambar 19 sebagai berikut.
Propinsi
Kabupaten
Kota
Bidang Tanah
Penggunaan Tanah
Fasilitas Umum
Pemilik Tanah
Jenis Bangunan
72
Harga Tanah
Tabel Kabupaten
Ibukota Juml Bidang Tanah
DI Yogyakarta Yogya
- dst -
Yogya
Ibukota
Nama Prop
Sleman
Sleman DI Yogyakarta
- dst -
Tabel Kota
Nama Kota
Nama Kab
Nama Prop
DI Yogyakarta
Jenis Fasilitas
Telepon
Jumlah
..
Kota
Yogya
-dst-
Jenis Fasilitas
Jl Nusa 1 Yogya
Telepon
Jl Nusa 1
212
Jl Nusa 1
Tomi
No Bdg Tanah
Perumahan
212
Kota
Jl Nusa1 Yogya
212
Profesi
Kota
PNS
Yogya
Jl Nusa 1
8.000.000
73
Gambar 19. Bentuk Hubungan Tabel Pada Model Basis Data Relasional
74
Operasi
(Operating
mengaktifkan/mem-fungsikan
sistem
System)
merupakan
komputer,
program
mengendalikan
yang
seluruh
75
Data apa yang akan dibangun. Selanjutnya Basis Data tersebut didesain sesuai
dengan keperluan pembuatannya.
Dalam hal perangkat lunak tertentu tidak bisa diaplikasikan dengan model
Basis Data yang akan dibangun, maka user harus memutuskan untuk
menggunakan perangkat lunak lain yang lebih sesuai atau lebih cocok. Meskipun
keberadaan aplikasi perangkat lunak lain ini bersifat optional, tetapi untuk
kepentingan tertentu wajib diadakan pada saat perangkat lunak SMBD yang ada
tidak dapat digunakan untuk pembangunan Basis Data.
bukannya tidak
beralasan tetapi tentunya mempunyai alasan tertentu. Sistem Basis Data yang
diterapkan pada penyusunan sistem informasi ini pada dasarnya agar para user
atau mungkin juga programmer tidak perlu harus mengetahui data dari suatu
institusi. Hal ini disebabkan bahwa sebetulnya data cukup disimpan oleh institusi
yang mengeluarkan atau yang mengumpulkannya saja. Adapun yang boleh disharing-kan dengan institusi lain cukuplah Basis Datanya saja. Oleh karena itu
seringkali para user mengelola sendiri Basis Data dari data yang dimilikinya,
setelah menjadi Basis Data baru bisa ditukarkan dengan user lain. Oleh user lain
tersebut sesesuai dengan keperluannya masing-masing, selanjutnya Basis Data
hasil pertukaran tersebut dikelola sendiri untuk menjadi informasi yang akan
disusunnya. Melalui Basis Data ini, perubahan, editing, dan updating basisdata
dapat dilakukan tanpa harus mengganggu data asli yang dimiliki oleh suatu
institusi. User bisa merubah Basis Data yang ditukarkan itu menyangkut format
data nya, struktur file nya, bahkan melakukan eksport atau import data dari satu
perangkat keras atau perangkat lunak ke perangkat keras atau perangkat lunak
lainnya.
Menurut Eddy Prahasta (2001:182) apabila dibandingkan dengan sistem
prosesing file yang dilakukan dengan cara konvensional, maka penggunaan Basis
Data akan memperoleh keuntungan-keuntungan dalam hal antara lain : bisa
76
77
78
(tanah) nya bisa berasal dari hasil pengolahan data pertanahan yang berupa Peta
Blok dan Peta Zona Nilai Tanah (Peta ZNT). Adapun Basis Data pertanahan
tekstualnya diolah dari data pertanahan PBB yaitu data Nomor Objek Pajak
(NOP) yang berisi data objek pajak dan data subjek pajak yang berkaitan dengan
bumi (tanah). Sedangkan Basis Data tekstual pertanahan PBB yang menyangkut
bangunan diolah dari data Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB).
Pembangunan Basis Data pertanahan PBB pada akhirnya akan digunakan dalam
rangka penyusunan Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak (SISMIOP).
LATIHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
RANGKUMAN
79
80
(software). Gabungan antara keduanya yaitu Basis Data dan pengelolanya, akan
menghasilkan suatu Sistem yang disebut Sistem Basis Data.
Keuntungan-keuntungan Basis Data antara lain : bisa mereduksi duplikasi
data, memperoleh kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data sharing dan
availibility), akeses (pemanggilan data, bisa dilakukan penjagaan integritas data,
bisa menyebabkan data menjadi self-documented dan self-descriptive, bisa
mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak, dan bisa meningkatkan faktor
keamanan data (data security). Beberapa manfaat inilah yang menjadikan Basis
Data digunakan pada setiap penyusunan sistem informasi.
(B/S)
(B/S)
(B/S)
(B/S)
(B/S)
(B/S)
(B/S)
8. Basis Data tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelolanya.
(B/S)
(B/S)
(B/S)
81
= Baik;
70 80 %
= Cukup;
70 %
= Kurang
82