Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN ISOLASI

I.

DEFINISI
1. Isolasi adalah merupakan suatu konsep dan pedoman yang dilakukan untuk
memisahkan seseorang ( pasien ) yang infeksius dari orang lain /tidak infeksius
dengan menerapkan kewaspadaan standart dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
( Isolation precautions )
2. Isolasi diterapkan bagi pasien dengan penurunan daya tahan tubuh/gangguan system
imun, seperti pasien dengan terapi sitostatika, transplantasi organ ,bayi prematur.
3. Merupakan ruangan yang dirancang khusus baik tata ruang dan sistem ventilasi
sesuai dengan jenis/penularan penyakit.

II.

RUANG LINGKUP
1. Pasien yang suspek atau sudah didiagnosa berpenyakit menular baik melalui
udara/droplet dan kontak
2. Pasien yang daya imun rendah dan kondisi khusus ( transplan )
3. Setiap petugas kesehatan ( Dokter , Perawat dan Staff penunjang )

III.

TATA LAKSANA
1. Ruang isolasi harus memiliki system ventilasi udara yang adekuat sesuai dengan cara
penularan infeksinya ( tekanan negatif atau positif )
2. Penatalaksanaan perawatan pasien isolasi harus terinformasi jelas dengan memberi
tulisan/tanda/warna khusus pada bagian depan Rekam Medis dan pada pintu kamar
pasien.
3. Semua petugas kesehatan yang terkait harus memahami dan menerapkan

metode

kewaspadaan selama menjalankan prosedur pada pasien & lingkungannya :


3.1
3.2

Kewaspadaan standar (Standard Precautions )


Kewaspadaan berdasarkan transmisi (air borne, droplet dan kontak)

4. Petugas yang bekerja di ruang isolasi dianjurkan tidak merawat pasien yang non
infeksius, kecuali dalam situasi emergensi dengan selalu menerapkan Standard
Precautions .

5. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang telah digunakan di ruang isolasi
harus menjalani proses dekontaminasi-disinfeksi atau sterilisasi yang telah
direkomendasikan sebelum digunakan kembali.

6. Melakukan pembersihan ruangan secara rutin/harian sesuai dengan SPO yang telah
ditetapkan untuk ruang isolasi. Pembersihan menyeluruh dilakukan saat pasien pindah
atau pulang
7. Peralatan makan yang digunakan di ruang isolasi tidak ada perlakuan khusus misal
dengan pemakaian fasilitas sekali pakai. Pencucian cukup dengan menggunakan
disinfektan khusus untuk alat makan atau secara mekanik (mesin cuci piring) dengan
suhu 80C.
8. Semua alat kebersihan yang dipakai (pel, lap dll) untuk ruang isolasi harus
didekontaminasi segera sesuai SOP yang direkomendasikan setiap selesai digunakan
dan tidak digunakan untuk area yang non infeksius.
9. Pengunjung ruang isolasi harus mendapatkan edukasi & penjelasan oleh petugas
kesehatan tentang kewaspadaan standar selama berkunjung.
10. Bila pasien isolasi harus menjalankan pemeriksaan atau tindakan diluar kamar
perawatan/Siloam Hospitals Surabaya, informasikan secara jelas kepada departemen
atau instansi lain yang akan menerima pasien tentang kondisi pasien.
11. Penanganan jenasah dari kamar isolasi harus ditangani sesuai dengan SOP dan
hindarkan pencemaran terhadap lingkungan.
12. Prosedur cuci tangan merupakan metode penting untuk mencegah penyebaran
infeksi , pastikan fasilitas tersedia setiap saat, aman dan nyaman saat digunakan.
13. Penggunaan ruang perawatan biasa menjadi ruang isolasi karena situasi tidak normal
( ruang isolasi penuh dan kohorting tidak dapat dilakukan ) harus di informasikan
kepada dokter yang merawat demi keamanan pasien, petugas dan pengunjung.
14. Perawatan pasien yang memerlukan kamar isolasi tidak dapat dilakukan bila ruang
isolasi penuh, kohorting tidak dapat dilakukan dan ruang perawatan biasa yang ada
tidak dapat digunakan sebagai ruang isolasi. Dalam situasi tersebut pasien harus
dirujuk ke rumah sakit lain.
IV.

DOKUMENTASI
Data pasien dengan penyakit menular

Anda mungkin juga menyukai