Anda di halaman 1dari 8

I.

Judul
PENETAPAN KADAR KERATININ DALAM URINE METODE
ENZIMATIS

II.

DENGAN

PENAMBAHAN

BaCl2

UNTUK

MENGENDAPKAN BILIRUBIN DALAM URINE


Latar Belakang Masalah
Kreatinin merupakan hasil metabolisme dari keratin fosfat yang terdapat di
dalam otot. Kurang lebih dari 1-2% kreatin diubah menjadi kreatinin perhari dan
selanjutnya keratinin ini dibuang melalui warna urin. Ekskresi kreatinin rata-rata
1,2g/hari pada wanita dan 1,5g/hari pada laki-laki.
Fungsi pemeriksaan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal kreatinin dan
ureum adalah hasil metabolisme protein yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Konsentrasi kreatinin yang terkandung di dalam urin merupakan petunjuk penting
terhadap kerusakan ginjal, diabetic nephropathy dan laju filtrasi glomerular ginjal
(Khan & Wernet 1997). Pada umumnya kreatinin ini ditentukan dengan beberapa
metode yaitu metode jaffe reaction dan metode enzimatis. Metode jaffe reaction
merupakan metode yang paling populer untuk penentuan kreatinin dalam urin dan
serum. Dalam metode ini, kreatinin direaksikan dengan asam pikrat pada suasana basa
yang

membentuk

senyawa

berwarna

merah-orange

dan

dideteksi

secara

spektofotometri pada panjang gelombang 490- 520 nm (Staden 1983). Metode


enzimatis juga dapat digunakan untuk menentukan kadar kreatinin dalam urine karena
metode ini memberikan hasil yang selektif dan mudah dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer. Tetapi metode enzimatis ini memiliki kekurangan
yaitu memerlukan waktu analisis yang lama, di samping itu juga, konsentrasi bilirubin
yang tinggi dalam sampel merupakan masalah tersendiri dalam metode enzimatis.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan penelitian
mengenai penetapan kadar kreatinin dalam urin metode enzimatis dengan
menambahkan BaCl2 untuk mengendapkan bilirubin dalam urine.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi bahwa penetapan kadar
kreatinin dalam urine dapat ditentukan dengan menggunakan metode enzimatis tanpa
adanya pengaruh bilirubin dalam urine, dengan menggunakan BaCl2 sebagai bahan
yang dapat digunakan untuk mengendapkan bilirubin dalam urine.

III.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah ,

1. Apakah BaCl2 dapat digunakan sebagai bahan untuk mengendapkan


bilirubin dalam urine, sehingga kadar kreatinin dapat ditentukan
dengan metode enzimatis.
2. Berapa konsentrasi optimum BaCl2 yang ditambahkan kedalam urine
untuk menentukan kadar kreatinin dalam urine metode enzimatis.

IV.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bahwa BaCl2

dapat digunakan untuk mengendapkan

bilirubin dalam urine, sehingga kadar kreatinin dapat ditentukan


dengan metode enzimatis.
2. Untuk mengetahui konsentrasi optimum BaCl2 yang ditambahkan ke
dalam urine untuk menentukan kadar kreatinin dalam urine metode
enzimatis.

V.

Manfaat Penelitian
Melalui hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada klinisi dan
analis laboratorium bahwa:
1. BaCl2 dapat digunakan untuk mengendapkan bilirubin dalam urine,
sehingga dapat ditentukan kadar kreatinin metode enzimatis.
2. Kadar kreatinin dalam urine dapat ditentukan dengan metode enzimatis
tanpa dipengaruhi kadar bilirubin dalam urine, dengan menambahkan
BaCl2 ke dalam urine untuk mengendapkan bilirubin.

VI.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Penambahan BaCl2 ke dalam urine dapat mengendapkan bilirubin,
sehingga kadar kreatinin dapat ditentukan dengan metode enzimatis.
2. Didapat konsentasi optimum BaCl2 untuk mengendapkan bilirubin
dalam urine sehingga kadar kreatinin dalam urine metode enzimatis
dapat ditentukan.

VII. Tinjauan Pustaka


Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme
otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi
dalam urine dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui
kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relative konstan dari plasma dari hari ke
hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi
ginjal (Corwin J.E, 2001).

Peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum mengindikasikan adanya


penurunan fungsi ginjal sebesar 50%, demikian juga peningkatan kadar kreatinin tiga
kali lipat mingisyaratkan penurunan ginjal sebesar 75%. (Soeparman dkk, 2001).
Kreatinin adalah anhidrida dari keratin, ia di bentuk sebagian besar dalam otot
dengan pembuangan air dari keratin fosfat sacara tak reversible dan non enzimatik.
Kreatinin bebas terdapat dalam darah dan urine. Pembentukan kreatinin rupanya
adalah langkah permulaan yang diperlukan untuk ekskresi sebagian besar kreatinin
(Harper H.A, 1999).
Prinsip metode enzimatik, Enzim kreatininase mengkatalisis perubahan
kreatinin kreatin. Kreatin dideteksi

melalui reaksi enzimatik: kreatinin

iminohydrolase (Absorbans 340 nm)


Kreatinin iminohidrolase
kreatinin + H2O

NH3 + N-methilhidantoin
Glutamat dehidrogenase

NH3 + 2 oxoglutarat+NADH

glutamat + NAD

VIII. Kerangka Konsep


Penambahan Bacl2 pada
penetapan kadar
kreatinin urine
Penetapan Kadar
Kreatinin Dalam Urine
Metode Enzimatis
Variasi Konsentrsi Bacl2

Penetapan Kadar Kreatinin


Dalam Urine Metode
Enzimatis

Hasil

5%

7%

10%

Hasil Optimum

IX.

Uji
Statistik

Hasil dan
Kesimpula
n

Metode Penelitian
9.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ialah bersifat eksperimen, eksperimen adalah jenis
penelitian dengan melakukan beberapa perlakuan.
9.2 Desain Penelitian
Untuk menentukan jumlah pengulangan yang harus dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat digunakan rumus Gomez, yaitu: (1966).
Jumlah perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 4 perlakuan, maka:

(t-1)(r-1) 15

Keterangan :
t
: Perlakuan
r
: Pengulangan
15 : nilai ketentuan untuk S1

Perhitungan :
(t-1)(r-1) 15
(4-1)(r-1) 15
3(r-1) 15
3r 15 + 3
3r 18
r 6
Jadi dengan memberikan 4 perlakuan terhadap sampel urine dengan
penggunaan BaCl2 maka pengulangan yang dilakukan yaitu sebanyak 6 kali.

Tabel 9.1. Pengulangan Pemeriksaan

Sampel
Kontrol

Pengulang
an
Pemeriksa
an

100 L urine +
1000 L BaCl2
5%

100 L urine
+1000 L BaCl2
7%

100 L urine +
1000 L BaCl2
10%

9.3 Subyek Penelitian


Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BaCl2. BaCl2
yang digunakan dalam penelitian ini adalah BaCl2

dengan konsentrasi 5%,

7,10%.
9.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
9.4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium kimia Sekolah Tinggi Analis Bakti
Asih Bandung.
9.4.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan bulan Januari 2015.
9.5 Alat, Bahan dan Metode
9.5.1 Alat
Tabung reaksi
Rak tabung
Mikropipet
Tip biru
Tip kuning
Spektrofotometer
Tabung aliquot
Mat pipet

9.5.2

Bahan
Urine

9.5.3

Reagen enzimatis
phenolphthalein 5%,7%, dan 10%.
Bahan Kontrol (Control urine)
Cara kerja :
Pemisahan bilirubin urin
1. Pipet 5 mL larutan urine dengan mat pipet.
2. Masukan ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 5 mL larutan BaCl2 dengan mat pipet.
4. Campurkan sampai homogen, saring dengan kertas saring.
5. Ambil larutan urine, dipindahkan ke tabung reaksi yang bersih.

Tabel 9.2 Pemeriksaan Sampel

Aquade
st
Standar
d
Serum

Standa

rd

Sampel
Kontr
ol

100L
-

100L

Pereaks
i

Blank

1000

1000L

100L

100L 100L 100L

1000

1000

1000

1000

L
L
L
L
L
Campur sampai homogen
Inkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25oC
Ukur menggunakan fotometer panjang gelombang
340 nm.

9.1 Pengolahan dan analisis data


Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian dengan rumus Gomez (t-1)(r-1)15 dengan 6 kali pengulangan yang
diikuti dengan perhitungan uji ANOVA.
9.2 Rancangan Biaya
No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Alat dan Bahan yang Digunakan


Tabung reaksi
Tip kuning
Tip biru
Reagen enzimatis
Bahan control

Rancangan Biaya
Rp 2000,- x 6 = Rp 12.000,Rp 1.000,- x 30 = Rp 30.000,Rp 500,- x 30 = Rp 15.000,Rp 700.000,Rp 600.000,-

6.
7.
8.

BaCl2
Kertas saring
Kebutuhan tak terduga
Jumlah

Rp 50.000,Rp 20.000,Rp 750.000,Rp 2.177.000,-

9.3 Jadwal Kegiatan


No
.
1.
2.
3.

X.

Waktu
Kegiatan
Bulan januari
Bulan januari
februari 2015

Kegiatan

Pencapaian

Studi Literatur

Latar Belakang dan Tinjauan

Pengajuan Judul
Proposal

Pustaka Proposal
Judul dapat diterima
Sidang proposal

DAFTAR PUSTAKA
A, Sabarudin, dkk.(2012). Sequential enjection-flow reversal mixing (SIFRM) penentuan kreatinin dalam urine. Universitas Brawijaya. Malang.
Efrida, dr. (8 maret 2012). Pemeriksaan laboratorium kelainan urogenital. FK
UNAND. Padang.
Rinawati, Silvi.( 01 Mei 2010). Perbandingan hasil pemeriksaan kreatinin
darah metode jaffe reaction antara deproteinasi dan tanpa deproteinasi di
laboratorium seger waras jepara. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Semarang.

PENETAPAN KADAR KERATININ DALAM URINE METODE ENZIMATIS


DENGAN PENAMBAHAN BaCl2 UNTUK MENGENDAPKAN BILIRUBIN DALAM
URINE

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Sebutan
Strata Satu Analis Kimia

Oleh :
Yuliana Zakiatul Royani
NIM : 1211C1002

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH


BANDUNG
2015

Anda mungkin juga menyukai