Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PENGENDALIAN

INTERN PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 60 TAHUN 2008

Handika Aji 12030111130116


Aditya Krisnamurti
12030111130126
Mukti Bagus Susilo
12030111130157

PENGENDALIAN

TUJUAN

- Efektivitas dan Efisiensi Operasional


- Pengamanan Aset
- Pelaporan Keuangan
- Ketaatan

DASAR HUKUM SPIP


Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna


Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP).
Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden
selaku
Kepala
Pemerintah
mengatur
dan
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan
pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 60 TAHUN 2008
I. KETENTUAN UMUM
II. UNSUR-UNSUR SPIP
III. PENGUATAN EFEKTIVITAS
PENYELENGGARAAN SPIP
IV.KETENTUAN PENUTUP

KETENTUAN
UMUM

DEFINISI SPIP
(PP 60 TAHUN 2008)

Proses yang integral pada tindakan


dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan

SPIP SEBAGAI
STANDAR PENGENDALIAN
Menteri / pimpinan lembaga, gubernur,
dan bupati / walikota wajib melakukan
pengendalian atas
penyelenggaraan
kegiatan
pemerintahan
(Berpedoman pada SPIP)

Lembaga lembaga negara yang


bertugas mengawasi pengendalian
intern pemerintah antara lain:
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan,
Inspektorat Jenderal
Inspektorat Provinsi
Inspektorat Kabupaten/Kota

TUJUAN SPIP
Memberikan keyakinan memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan

UNSUR-UNSUR SPIP

PERSPEKTIF SPIP

SUB UNSUR
SPIP

Ps. 4

Lingkungan
Pengendalian

8 Lingkungan Pengendalian

Ps. 13

Identifikasi Risiko

Penilaian
Risiko

SPIP

Analisis Risiko
Ps. 18

Kegiatan
Pengendalian

11 Kegiatan Pengendalian

Ps. 41

Informasi &
Komunikasi

Sarana Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan
Pengendalian
Intern

Pemantauan Berkelanjutan

Ps. 43

Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut

12

Unsur SPIP

. Lingkungan pengendalian (control environment)


mpinan instansi pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara
ngkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan
mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.

2. Penilaian risiko (risk assessment)


Pengendalian intern harus memberikan penilaian risiko yang dihadapi unit organisasi,
baik dari luar maupun dari dalam.
3. Kegiatan pengendalian (control activities)
Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan instansi
pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam
pencapaian tujuan pengendalian organisasi.

nformasi dan komunikasi (information and communications)

rmasi dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan instansi pemerintah dan pihak lain
g membutuhkan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana tertentu serta tepat
tu, sehingga memungkinkan pimpinan instansi pemerintah melaksanakan pengendalian
tanggung jawabnya.

. Pemantauan (monitoring)
emantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan
ahwa rekomendasi hasil audit dan review lainnya dapat segera ditindaklanjuti.

Unsur-unsur SPIP
harus diimplementasikan menyatu
dan menjadi bagian integral
dari kegiatan/entitas

Lingkungan
LingkunganPengendalian
Pengendalian
Penilaian
PenilaianRisiko
Risiko
Kegiatan
KegiatanPengendalian
Pengendalian
Informasi
Informasidan
danKomunikasi
Komunikasi
Pemantauan
Pemantauan

UNSUR SPIP

Lingkungan Pengendalian

a. penegakan integritas dan nilai etika;


b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab yg tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yg
sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g. perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif;
h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi

UNSUR SPIP

Penilaian Risiko
a.Penetapan tujuan instansi dan
kegiatan
b.Identifikasi risiko
c.Analisis risiko

UNSUR SPIP

Kegiatan Pengendalian

a. review atas kinerja;


b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem
informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran
kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang
penting;
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
transaksi dan kejadian;
i. pembatasan akses atas sumber daya dan
pencatatannya;

UNSUR SPIP

Informasi dan Komunikasi


a. identifikasi, pencatatan, dan
komunikasi informasi;
b. penerapan berbagai bentuk dan
sarana
untuk mengkomunikasikan
informasi;
c. pengelolaan dan pengembangan
berkelanjutan sistem informasi.

UNSUR SPIP

Pemantauan
a.pemantuan berkelanjutan;
b.evaluasi terpisah;
c.tindak lanjut rekomendasi
hasil audit, reviu, dan
evaluasi.

Tahapan penyelenggaraan SPIP

20

PENGUATAN EFEKTIVITAS
PENYELENGGARAAN
SPIP

Menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/walikota
bertanggung jawab atas
efektivitas penyelenggaraan SPIP
Untuk memperkuat dan menunjang
efektivitas SPIP dilakukan:
Pengawasan oleh APIP
Pembinaan oleh BPKP

Pengawasan oleh APIP

Aparat pengawasan intern


pemerintah melakuakan pengawasan
melalui:
Audit
Reviu
Evaluasi
Pemantauan
Kegiatan pengawasan lainnya

Pembinaan oleh BPKP


Penyusunan pedoman teknis
penyelenggaraan SPIP
Sosialisasi SPIP
Pendidikan dan pelatihan SPIP
Pembimbingan dan konsultasi SPIP
Peningkatan kompetensi auditor
aparat pengawasan aintern
pemerintah

TERIMA KASIH

056 Sosialisasi : persepsi apa yg


berkembang di masy,sehingga perlu
sosialisasi spip?
030 Apa perbedaan sistem manajemen
publik dg SPIP?
162 Pengawasan apip yg paling
efektif?dan pengertian reviu &
contohnya?
144 Pada tahap sosialisasi,persepsi
apa saja yang harus disamakan?

238 Bagaimana SPIP dan APIP


dapat mewujudkan good
governance?
169 Contoh kasus gagal pada
pengendalian di SPIP ?
075 Kepemimpinan yg kondusif?
Pasal 7 point e?

Anda mungkin juga menyukai