BAB III
BATUAN BEKU
3.1.
Tujuan Percobaan
1.
2.
3.
4.
3.2.
Dasar Teori
3.2.1. Proses Pembentukan Batuan Beku
Awalnya magma yang berada di dalam permukaan bumi akan
mengalami proses pengkristalan secara lambat, setelah mengalami proses
pengkristalan magma akan berubah menjadi Batuan Beku Dalam /
Intrusif.
25
Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari
permbekuan magma dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik dibawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun diatas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).Batuan beku disusun oleh senyawasenyawa kimia yang membentuk mineral dan mineral menyusun batuan
beku.
3.2.3.
26
27
oleh migrasi ion atau molekul dalam larutan magma karena adanya
perubahan temperature dan tekanan. Ketika magma mengalami
penurunan tekanan dan temperature, maka mineral yang memiliki
titik lebur yang tinggi mulai mengkristal, sedangkan cairan yang
belum membeku akan terus naik dan akhirnya keseluruhan cairan
magma itu membeku.
b. Assimilasi
3.2.4.
Derajat Pengkristalan
28
vulkanik.
Holohialin, bila massa batuan seluruhnya terdiri dari gelas
vulkanik.
b.
Bentuk Kristal
c.
Ukuran Kristal
Halus
Sedang
Kasar
Sangat Kasar
: < 1 mm
: 1 - 5 mm
: 5 - 30 mm
: > 30 mm
hampir sama
tidak sama
d.
29
3.2.5.
30
b.
yang
telah
terbentuk
sebelumnya.
Ketebalan
Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan
batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu:
Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan
disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.
Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan
kilometer dengan panjang ratusan meter.
31
kimia,
tekstur
dan
mineraloginya.
Berdasarkan
tempat
perut bumi.
Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentuk tidak
c.
yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotik,
dan mineral felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid. Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Batuan
beku
disusun
oleh
senyawa-senyawa
kimia
yang
32
Nama Batuan
Batuan Beku Asam
Batuan Beku
Kandungan Silika
> 66%
52 66%
Intermediate
Batuan Beku Basa
45 52%
Batuan Beku
Ultrabasa
< 45%
3.3.
3.3.1.
Peralatan
3.3.2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bahan
a.
3.4.
Waktu Praktikum
Tanggal
Pukul
Tempat
3.5.
: 14 November 2015
: 10.30 Selesai
: Laboratorium geofisik,Kampus STT Migas Km 8
Prosedur Kerja
33
1.
2.
3.
4.
5.
batuan.
Untuk menentukan ukuran butir kita dapat memperkirakan ukuran
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
34
3.6.
Hasil Pengamatan
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
BATUAN
BEKU
IDENTIFIKASI
MEGASKOPIK
BATUAN
BEKU
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Nama JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN
: David Pratama William
STT MIGAS BALIKPAPAN
NIM
: 1501275
Kelompok
: 13
No. Urut
No. Peraga
Deskripsi Batuan Beku
1. Jenis Batuan
2. Warna
Tekstur
a. Derajat Pengkristalan
b. Bentuk Kristal
c. Ukuran Butir
d. Pola Susunan Butir
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Fenokris
b. Mineral Massa Dasar
c. Mineral sebagai Aksesoris
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Genesa
Sketsa Peraga
: 01
: 11
: Intermediet
: Segar
: Abu-abu cerah
Lapuk
: Hitam
3.
: Hipokristalin
: Euhedral
: Sedang (1-5 mm)
: Faneritik
:: Plagioklas
: Hornblende dan kuarsa
: Masif
:: diorit
: Ekstrusif
35
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
Fenokris
: Biotit
Massa Dasar : Plagioklas
Aksesoris
: Biotit
NILAI
PARAF ASPRAK
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
BATUANBEKU
BEKU
IDENTIFIKASI
MINERAL
PADA BATUAN
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
No. UrutJURUSAN S1 TEKNIK
: 01 PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN
No. Peraga
: 11
Deskripsi Mineral
1.
2.
Derajat Pengkristalan
a. Warna
: Putih dan Hitam
b. Ukuran
: sedang (1-5 mm)
c. Bentuk
: Subhedral
d. Kelimpahan : Plagioklas dan Biotit 50%
e. Nama Mineral
: Plagioklas dan Biotit
3.
36
No. Urut
No. Peraga
Deskripsi Batuan Beku
1. Jenis Batuan
2. Warna
: 02
: 36
Tekstur
a. Derajat Pengkristalan
b. Bentuk Kristal
c. Ukuran Butir
d. Pola Susunan Butir
4.
Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Fenokris
b. Mineral Massa Dasar
c. Mineral sebagai Aksesoris
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Genesa
:
Sketsa Peraga
3.
: Hipokristalin
: Anhedral
: Sedang (1-5 mm)
: Afanitik
: Hornblenda
: Plagioklas
: Biotit
: Masif
: Cenderung berwarna coklat dan batuan intermediet
: Andesite
Hipabisal
37
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
BATUANBEKU
BEKU
IDENTIFIKASI
MINERAL
PADA BATUAN
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
No. UrutJURUSAN S1 TEKNIK
: 02 PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN
No. Peraga
: 36
Deskripsi Mineral
1. Mineral sebagai Fenokris
a. Warna
: Hitam
b. Ukuran
: Sedang
c. Bentuk
: Anhedral
d. Kelimpahan
: 60%
e. Nama Mineral : Hornblende
2. Mineral sebagai Massa Dasar
a.Warna
: Putih
b.Ukuran
: Sedang
c. Bentuk
: Subhedral
d. Kelimpahan
: 30%
e. Nama Mineral : Plagioklas
3. Mineral sebagai Aksesoris
a. Warna
: Hitam
b. Ukuran
: Sedang
c. Bentuk
: Subhedral
d. Kelimpahan
: 2%
e. Nama Mineral : Biotit
38
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
BATUAN
BEKU
IDENTIFIKASI
MEGASKOPIK
BATUAN
BEKU
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Nama JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN
: David Pratama William
STT MIGAS BALIKPAPAN
NIM
: 1501249
Kelompok
: 13
No. Urut
No. Peraga
Deskripsi Batuan Beku
1. Jenis Batuan
2. Warna
Tekstur
a. Derajat Pengkristalan
b. Bentuk Kristal
c. Ukuran Butir
d. Pola Susunan Butir
4.
Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Fenokris
b. Mineral Massa Dasar
c. Mineral sebagai Aksesoris
5. Struktur
6. Ciri Khusus
:
7. Nama Batuan
8. Genesa
Sketsa Peraga
: 03
: 03
: Batuan beku asam
: Segar
: Putih
Lapuk
: Abu-abu
3.
: Hipokristalin
: Subhedral
: Sedang (1-5)
: Faneroporfiritik
: Kalsit
: Biotit
:: Masif
: Granodiorit
: Intrusif
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
39
GAMBAR
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
BATUANBEKU
BEKU
IDENTIFIKASI
MINERAL
PADA BATUAN
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
No. UrutJURUSAN S1 TEKNIK
: 03 PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN
No. Peraga
Deskripsi Mineral
4.
f.
f.
40
IDENTIFIKASI
MEGASKOPIK
LEMBAR IDENTIFIKASI
PERAGABATUAN
BATUAN BEKU
BEKU
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Nama
: David Pratama STT
William
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN
MIGAS BALIKPAPAN
NIM
: 1501249
Kelompok
: 13
No. Urut
No. Peraga
Deskripsi Batuan Beku
1. Jenis Batuan
2. Warna
Tekstur
a. Derajat Pengkristalan
b. Bentuk Kristal
c. Ukuran Butir
d. Pola Susunan Butir
4.
Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Fenokris
b. Mineral Massa Dasar
c. Mineral sebagai Aksesoris
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Genesa
Sketsa Peraga
GAMBAR
:4
: 21
: Batuan beku basa
: Segar
: Abu-abu keputihan
Lapuk
: Coklat muda
3.
: Hipokristalin
: Subhedral
: Sedang
: Faneritik
:: Piroksen, plagioklas, olivin
: hornblende
: Masif
:PARAF ASPRAK
: Gabro
: Intrusif
KETERANGAN
NILAI
Struktur : Masif
Genesa : Intrusif
41
:4
No. Peraga
: 21
Deskripsi Mineral
f.
f.
f.
42
No. Urut
:5
No. Peraga
: 31
Deskripsi Batuan Beku
1. Jenis Batuan
: Batuan Beku Basa
2. Warna
: Segar
: Hitam
IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN BEKU
Lapuk
: Coklat muda
3. Urut
Tekstur
No.
: 05
a. Derajat Pengkristalan
: Hipokristalin
No. Peraga
: 31
b. Bentuk Kristal
: Subhedral
c. Ukuran Butir
: Sedang
Deskripsi
Mineral
d. Pola Susunan Butir
: Porfiroafanitik
1. Mineral sebagai Fenokris
4. Komposisi Mineral
a. Warna
:a.
Mineral
sebagai
Fenokris
:b. Ukuran
:: Olivin
c.b. Mineral
Bentuk Massa Dasar: sebagai
d.c. Mineral
Kelimpahan
: - Aksesoris : PARAF ASPRAK
e.
Nama
Mineral
:5.
Struktur
: Vesikuler
2.Mineral
sebagai
Massa Dasar
6.
Ciri
Khusus
:
a.
Warna
:
Olivin(hijau)
dan
biotit (hitam)
7.
Nama Batuan
: Basalt
b. Ukuran
: sedang
8.
Genesa
: Ekstrusif
c. Bentuk LEMBAR IDENTIFIKASI
:PERAGA BATUAN BEKU
Sketsa
Peraga
d. Kelimpahan : olivinPRAKTIKUM
45% dan biotitGEOLOGI
55%
FISIK
GAMBAR
KETERANGAN
NILAI
e. Nama
Mineral
:
Olivin
dan
biotit
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN
3.Mineral sebagai Aksesoris
a. Warna
:b. Ukuran
:c. Bentuk
:d. Kelimpahan : e. Nama Mineral
:-
43
No. Urut
No. Peraga
Deskripsi Batuan Beku
1.
Jenis Batuan
2.
Warna
: 06
: 22
: Batuan Beku Ultra Basa
: Segar
: Hitam Hjau
Lapuk
: Kecoklatan
3.Tekstur
a. Derajat Pengkristalan
: Holohialin
b. Bentuk Kristal
: Anhedral
LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN BEKU
c. Ukuran Butir
: Sedang
PRAKTIKUM
GEOLOGI FISIK
d. PolaJURUSAN
Susunan Butir
: Afanitik
S1 TEKNIK PERMINYAKAN
STT MIGAS BALIKPAPAN
4.Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Fenokris
:b. Mineral Massa Dasar
: Olivin, Biotit, Piroksen
c. Mineral sebagai Aksesoris : 5.
Struktur
: Pillow Lava
6.
Ciri Khusus
:7.
Nama Batuan
: Basalt
8.
Genesa
: Intrusif
Sketsa Peraga
GAMBAR
KETERANGAN
NILAI
Jenis batuan : Batuan Ultra
Basa
Struktur : Pillow Lava
Genesa : Intrusif
44
PARAF ASPRAK
No. Urut
: 06
No. Peraga
: 10
Deskripsi Mineral
1. Mineral sebagai Fenokris
a. Warna
:-
b. Ukuran
:-
c. Bentuk
:-
d. Kelimpahan
:-
e. Nama Mineral
:-
2. Derajat Pengkristalan
a. Warna
b. Ukuran
: Sedang
c. Bentuk
:-
d. Kelimpahan
e. Nama Mineral
a. Warna
:Pembahasan.
b.Dari
Ukuran
: - batuan pertama, di perkirakan bahwa jenis
pengamatan pada
c. Bentuk
batuan
beku ini batuan :beku
intermediet dengan warna segar abu-abu
d. Kelimpahan
:-
e. Nama Mineral
:-
45
terang dan warna lapuk hitam. Derajat pengkristalan yang di miliki batuan
ini Hipokristalin dengan bentuk kristal Euhedral, untuk ukuran butir
sedang 1 - 5 mm dan pola susunan butir Faneritik. Tidak terdapat mineral
sebagai fenokris, tetapi memiliki massa dasar dan memiliki mineral
aksesoris. Mineral sebagai massa dasar, yaitu Plagioclase dan Biotit yang
memiliki warna putih dan hitam, ukuran sedang 1 - 5 mm dengan bentuk
mineral subhedral serta kelimpahannya 50%. Mineral sebagai aksesoris
yaitu Hornblende dan Kuarsa yang berwarna hitam dan bening, berukuran
Sedang, bentuk Kristal subhedral dengan kelimpahan 25%.Untuk
strukturnya batuan ini memiliki struktur masif hipabisal dengan ciri
khusus berwarna cerah karna intermediet. Nama batuan ini adalah Diorit
dengan genesanya berada di Intrusif.
Dari hasil pengamatan pada batuan peraga kedua, dapat disimpulkan
bahwa batuan peraga kedua adalah Andesite, dengan deskripsi sebagai
berikut: merupakan jenis batuan beku intermediet, memiliki warna segar
Abu-abu kecoklatan dan warna lapuk Coklat tua. Memiliki tekstur yakni,
derajat pengkristalan adalah hipokristalin bentuk Kristal adalah Anhedral,
ukuran butir sedang, dan pola susunan butir adalah Afanitik. Komposisi
mineral penyusun sebagai berikut: mineral sebagai fenokris adalah
Hornblende dengan kelimpahan 60%, mineral sebagai massa dasar adalah
plagioklas dengan kelimpahan 30%.mineral aksesoris yaitu biotit dengan
kelimpahan 2%. Andesite Memiliki struktur masif-hipabisal, dan
terbentuk di daerah hipabisal (dekat permukaan bumi).
Berdasarkan hasil identifikasi batuan beku ketiga adalah batuan
beku Granodiroit, yakni memiliki warna segar Putih dan warna lapuknya
abu-abu, derajat pengkristalan hipokristalin, bentuk kristalnya subhedral,
ukuran butirannya sedang, pola susunan butirnya Faneroforfiritik.
memiliki mineral sebagai fenokris yaitu Kalsit dengan kelimpahan 30%
dan mineral sebagai massa dasar yaitu Biotit dengan kelimpahan 67%.
strukturnya masif-plutonik, ciri khususnya warnanya terang karena batuan
beku asam, genesanya ekstrusif.
46
3.8.
Kesimpulan
Dari hasil klasifikasi dan identifikasi yang telah dilakukan, serta
analisa batuan beku dapat disimpulkan :
1. Bahwa jenis-jenis batuan beku, yaitu batuan beku asam, batuan beku
intermediet dan batuan beku basa dapat ditentukan dari melihat warna
pada batuan beku.
47
2.
Dalam setiap batuan beku, walau jenisnya sama. Namun mineralmineral serta massa dasarnya belum tentu sama antara batuan beku
3.
4.
Untuk menentukan struktur dan genesa dapat kita tentukan dengan melihat
permukaan batuan beku dan warna batuan beku yang kita analisa.