Rancangan Formula
Nama produk
Jumlah produk
: 7 botol @ 10 ml
Tanggal formulasi
: 15 Mei 2016
Tanggal Produksi
: 15 Mei 2017
No.Reg
: DKL 1700400346 A1
No.Batch
: Q 460003
Komposisi
: Tiap 10 ml mengandung
Timolol Maleat
0,25%
Benzalkonium klorida
0,01%
Nacl
NaH2PO4
Na2HPO4
IV.
API
ad 10 ml
Diproduksi
Tanggal
Tanggal
Oleh
Formulasi
Produksi
PT.Trexa
15 Mei 2016
15 Mei 2017
Master Formula
Dibuat oleh Disetujui Oleh
Kelompok 4
Farma
Nurul Hidayah
Abdullah
Kode bahan
Nama Bahan
kegunaan
01-TM
Timolol
Zat aktif
Maleat
Per Dosis
Per Batch
02- BZ
Benzalkonium
Pengawet
klorida 0,01%
03- Nacl
-bloker
untuk
Klorida
sebagai
pengawet,
antiseptic,
desinfektan,
Dari sekian banyak bahan yang digunakan secara farmasetika yang paling
sering digunakan yaitu Thimerasol 0,002 %, garam Benzalkonium 0,002- 0,01 %
(Voight, 1995: 342).
Pengawetan yang tepat dan konsentrasi maksimum dari pengawet
termasuk Benzalkonium Klorida dengan konsentrasi 0,01 % (Ansel, 2008: 542).
Aqua Pro Injeksi
Pembawa yang paling sering digunakan utnuk produk steril adalah air,
karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh. Keunggulan kualitas
yang disyaratkan untuk penggunaan tersebut diuraikan dalam monografi tentang
air utnuk injeksi (Lachman, 2008).
Aqua untuk injeksi adalah zat yang dibuat dari air minum atau yang telah
diolah melalui penyulingan. Untuk itu digunakan alat dari gelas hidrolitik yang
konsentrasi labu penyulingannya dihubungkan dengan suatu konstruksi labu
pencegah kelebihan pancaran atau semburan bagian cairan (Voight, 1995).
Air untuk injeksi merupakan air yang disterilkan dan dikemas dengan cara
yang sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya
(Dirjen POM, 1979).
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibebas alkalikan wadah yang terbuat dari kaca dan gelas
3. Dibebas sulfurkan wadah yang terbuat dari plastik dan karet
4. Disterilkan semua alat dan bahan.
5. Dibuat dapar fosfat pH.
6. Dilarutkan Benzalkonium Klorida dalam sebagian API
7. Dilarutkan zat aktif Timolol dengan API yang mengandung zat pengawet
yang telah dilarutkan sebelumnya
8.
KEPUSTAKAAN
Anonim. 2010. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 15 2015/2016. Jakarta:
Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide).
Ali, Moehammad. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. Palembang: Fakultas
kedokteran Universitas Sriwijaya.
Ansel, Howard. C, 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press
Dirjen, POM.1979. Famakope Indonesia Edisi III. Jakarta :Depkes RI
Dirjen, POM. 1995. Famakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depkes RI
Ganiswarna, G. 2007. Fanakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI
Lachman,leon dkk. 2012. Teori dan Praktek Industri Farmasi Indonesia. Jakarta:
UI Press
Lukas, Stefanus. 2011. Formulasi Steril. Yogyakarta : Andi
Lalita, Andrea. 2016. Pencapaian tekanan intraokular pasca pemberian timolol
maleat 0,5% pada glaukoma sudut terbuka primer di Poliklinik Mata RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2012. Manado: Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Micheal, J. 1987. Medical Phamacology At A Glance. London : Blackwell
Publishing Company
Rowe, Raymond, dkk.2009. Handbook of Phamaceutical Excipient : RPS
Publishing
Sweetman, Sean, C. 2009. Martindale, The Complete Drug Refrence Try Six
Edition: RPS Publishing
Tjay,
Hoan,Rahardja.2008.
Obat-obat
Penting.
Jakarta:
PT
Elexmedia
Komputindo.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : UGM Press