Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Berdasarkan data statistik (2000) produksi perikanan pada tahun 1999 mencapai
5,1 juta ton pertahun yang terdiri atas 3,7 ton perikanan laut dan 1,4 ton perikanan darat.
Berdasarkan data tersebut disadari bahwa produksi perikanan darat masih kecil, yaitu
sebesar 28,2 % bila dibandingkan dengan produksi perikanan laut, yaitu sekitar 71,8 %
dari total produksi Indonesia.
Waduk merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produksi perikanan darat selain fungsi utamanya sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA), sumber air irigasi dan juga dapat digunakan dalam kegiatan
budidaya ikan di Keramba Jaring Apung (KJA). Waduk Cirata merupakan salah satu
waduk yang ada di Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1983 dan mulai digenangi
samapi terbentuk waduk pada tanggal 1 September 1987, luas area sekitar 6200 ha dan
mempunyai kedalaman rata-rata 34 m terletak pada ketinggian 250 m dpl dan tingkat
kesuburan perairan yang mesotrofik (Puslitbang, 1993).
Pemanfaatan waduk sebagai kegiatan perikanan akan membuka peluang kerja di
berbagai sektor baik bagi masyarakat sekitar maupun luar daerah. Hal ini juga dalam
rangka mengoptimalkan pemanfaatan ruang yang semakin terbatas di daratan. Apalagi
dengan krisis ekonomi sempat yang melanda Indonesia pada tahun 1998, yang membuat
produksi perikanan mengalami penurunan yang dipicu oleh melonjaknya harga pakan.
Hal ini tidak dapat mengimbangi jumlah permintaan yang cenderung tinggi terutama
terhadap ikan-ikan konsumsi.
Ikan Mas merupakan salah satu komoditas perikanan yang jumlah permintaan
pasarnya cukup tinggi. Disamping untuk konsumsi karena rasa dagingnya yang gurih,
ikan mas juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan hias. Sifat ikan mas yang mudah
beradaptasi terhadap lingkungan, mutasi dan seleksi secara alami maupun oleh karya
manusia (Hulata, 1995) serta ditunjang oleh waktu pemeliharaannya yang relatif
singkat, menjadikan peluang bisnis ikan mas, baik untuk pasaran dalam negeri maupun
luar negeri masih terbuka dan dapat ditingkatkan dengan manajemen yang tepat.
Sebagai gambaran mengenai potensi bisnis ikan mas dapat dipedomani dari data
perkembangan ikan mas setiap tahunnya sebelum terjadi krisis, rata-rata mengalami

1
peningkatan sebesar 16.535.564 ton dengan persentase kenaikan sebesar 117,72 %
setiap tahunnya.
Perusahaan Dagang Cirata Mas (PD CM) berusaha untuk menangkap peluang
tersebut dengan mengembangkan usaha yang bergerak di bidang pembesaran ikan mas
di keramba jaring apung (KJA) hingga ukuran konsumsi dengan kepadatan tebar yang
tinggi, sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan kapasitas produksi dan pada
akhirnya dapat meningkatkan produksi nasional sehingga mampu memenuhi
permintaan pasar baik domestik maupun pasar ekspor.
I.2. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pengetahuan
mengenai penerapan sistem manajemen dalam sebuah usaha perikanan budidaya
terutama komoditas ikan mas yang dibesarkan dalam keramba jaring apung dengan
tingkat kepadatan tinggi. Dalam hal ini mencakup perencanaan perusahaan,
kepemimpinan, organisasi perusahaan, penggerakan, pengendalian dan penilaian
kinerja.

Anda mungkin juga menyukai