3. Ketakutan atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit
penyakit yang tidak diketahui.
4. Terkondisikan oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil. Daerah/diri tertutup ini juga
dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan- perasaan tidak nyaman lainnya
yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa lalu,
yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dan dalam
konteks organisasi, Jendela Johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di atas.
Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat dari tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena
atau diri terbuka akan meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi
feedback dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
Arena/daerah/diri terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota
kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan
bersikap intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan
mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada
akhirnya akan memberikan feedback yang positif pula.
Sedikit tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki
jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri.
Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak yang lebih
dominan sehingga menghambat pengembangan diri.
Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak
bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
1. Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan
keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima
kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
2. Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih
hebat karena produktif.