Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI

PERSEPSI: HALUSINASI SESI I


A. PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan
untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya
merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu
seorang perawat khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi
aktivitas kelompok secara tepat dan benar. Pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok bertujuan untuk mencapai tujuan terapi perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok. Terapi aktivitas kelompok yang ada
seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi
persepsi dan orientasi realitas.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi adalah upaya
memfasilitasi klien untuk mempersepsikan stimulus yang pernah dialami yaitu
mengenal halusinasinya.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
a. Klien dapat mengenal halusinasinya
2. Tujuan khusus
a.

Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi

b.

Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi

c.

Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi


halusinasi

C. LANDASAN TEORITIS
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien
mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada ( Damaiyanti, 2008).
Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari
luar, walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya
bagian dari kehidupan mental penderita yang teresepsi

( Yosep,

2010 ).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus/persepsi palsu (Maramis,
2008).
Jenis-jenis halusinasi :
1. Halusinasi pendengaran : klien mendengar bunyi atau suara yang tidak
adahu bungannya dengan stimulus yang nyata / lingkungan
2. Halusinasi penglihatan : klien melihat gambaran yang jelas atau samar
terhadap adanya stimulus yang nyata dari lingkungan dan orang lain tidak
melihatnya
3. Halusinasi penciuman : klien mencium suatu bau yang muncul dari
sumber tertentu tanpa stimulus yang nyata
4. Halusinasi pengecapan : klien merasakan sesuatu yang tidaknyata,
biasanya merasakan rasa makanan yang tidakenak
5. Halusinasi perabaan : klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa ada
stimulus yang nyata
6. Halusinasi kinestik : klien merasa badannya bergerak dalam suatu ruangan
atau anggota badanya bergerak
7. Halusinasi visceral : perasaan tertentu timbul dalam tubuhnya
Tanda dan gejala halusinasi :
a) Cenderung mempunyi rasa curiga

b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Cenderung berperilaku merusak diri, orang lain dan lingkungan sekitar


Kurang perhatian terhadap diri dan lingkungan
Bicara sendiri dan tidak beraturan/tidak nyambung
Tidak dapat membedakan kenyataan dan khayalan
Cenderung menarik diri
Tiba-tiba dan menyerang
Menolak makan
Sulit tidur

D. KLIEN
1. Kriteria : klien indikasi halusinasi, klien sudah tenang dan kooperatif,
klien dalam kondisi fisik baik.
2. Proses seleksi : Proses seleksi akan dilakukan pada semua klien, hal ini
ditujukan untuk mengetahui kondisi klien yang memerlukan proses terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi, dimana semua klien
sebelumnya akan dilakukan seleksi sesuai dengan kriteria yang
diperlukan.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu

: 45 menit

Hari/tanggal

: Senin 28-3-2016

Pukul

: 10.00 -10.45 WIB

Tempat : Ruang Flamboyan


2. Tim Terapis
a. Leader : Ni Nyoman Setriani, S.Kep
Peran dan fungsi :
-

Menyusun rencana TAK (proposal)

Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan

Memfasilitasi

anggota

untuk

mengekspresikan

perasaan,

mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.


-

Sebagai role model

Memotivasi

anggota

untuk

mengemukakan

memberikan umpan balik.


b. Co Leader : Ni Putu Lisna Dewi, S.Kep

pendapat

dan

Peran dan fungsi :


-

Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang

Bersama leader menjadi contoh untuk kerjasama yang baik

c. Observer : Agus Eka Aditya Kusuma, S.Kep


Peran dan fungsi :
-

Mengobservasi semua respon klien

Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku


klien

Memberikan umpan balik pada kelompok

d. Fasilitator :
1) Ni Kadek Lilis Anita Sari, S.Kep
2) Ni Made Desy Pariani, S.Kep
3) I Komang Adhi Widiasa, S.Kep
4) I Gusti Ngurah Putu Agus Wiratama, S.Kep
5) Ni Wayan Eka Desiari, S.Kep
6) Putu Indah Dewi, S.Kep
7) Ni Putu Novianti Chandra Dewi, S.Kep
Peran dan fungsi :
-

Menyiapkanalat yang akan


diperlukan

Membantu

leader

memfasilitasi klien untuk berperan aktif dan memotivasi


anggota
-

Memfokuskan kegiatan

Membantu
anggota kelompok.

3. Metode dan Media


a. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
b. Media : Spidol, Papan tulis / whiteboard / flipchart
4. Tempat

koordinasi

Ruang Flamboyan RSJ Menur Surabaya

F. SETTING
Keterangan
: leader
: co leader
:observer
: fasilitator
: peserta

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan persepsi:
halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam perkenalan
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama panggilan klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
2) Menjelaskan aturan main berikut :

jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus


meminta ijin kepada terapis

lama kegiatan 45 menit

setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Kerja
a

Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal


suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.

Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,


situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjdi halusinasi.
Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua
klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis dalam whiteboard.

Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar

4. Tahap Terminasi
a

Evaluasi respon subjektif klien


1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

Evaluasi respon objektif klien


1) Melihat ekspresi klien setelah mengikuti TAK

Tindak lanjut
1) Terapis memita klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi

Kontrak yang akan datang


1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu cara mengontrol halusinasi
2) Menyepakati waktu dan tempat.

H. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur
Sarana dan prasarana yang ada seperti spidol, papan tulis / whiteboard /
flipchart serta jadwal kegiatan klien untuk menunjang

kegiatan TAK

Stimulasi Persepsi: Halusinasi sesi 1.


2. Evaluasi proses
-

Klien menerima salam dari terapis dan mau membalas.

Peserta mau memakai papan nama.

Peserta mau menyebutkan waktu, situasi, dan perasaan saat terjadi


halusinasi

Tidak ada anggota kelompok yang meninggalkan ruangan selama


proses TAK.

Semua anggota kelompok mematuhi aturan main TAK.

3. Evaluasi hasil
Untuk TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi sesi 1 dievaluasi kemampuan
verbal dalam mengenal isi halusinasi, waktu, situasi dan perasaan saat
terjadi halusinasi

Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan Mengenal Halusinasi
No.

Nama klien

Menyebut
isi
halusinasi

Menyebut
waktu
terjadinya
halusinasi

Menyebut
situasi
terjadinya
halusinasi

Menyebut
perasaan
saat
halusinasi

1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi:
isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda () jika klien mampu
dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai