Laporan
keuangan
merupakan
laporan
yang
PSAK
No
2013
tentang
penyajian
laporan
tersebut
adalah
pihak
internal
maupun
pihak
Untuk
meyakinkan
atas
keakuratan
laporan
keuangan
auditor.
Auditor
adalah
seseorang
yang
bertugas
penjelas,
pendapat
wajar
dengan
pengecualian,
opini
yang
berkualitas,
berguna
dan
dapat
sikap
mempertanyakan
terhadap
bukti
yang
dan
mencakup
melakukan
audit.
pikiran
yang
selalu
evaluasi
secara
skeptis
Skeptisme
profesional
auditor
yang
sangat
penting
dalam
suatu
proses
pembelajaran
dan
pertambahan
memberikan
pengaruh
terhadap
tingkat
skeptisme
untuk
menentukan
dan
melaporkan
kesesuaian
seseorang
terhadap
yang
skeptisme
kompeten.
profesional
Etika
auditor.
memiliki
Pengaruh
pengaruh
tersebut
pemeriksaan, menyusun
program
kerja
pemeriksaan,
seorang
auditor
juga
harus
bisa
Jawa
Tengah).
Variabel
yang
digunakan
yaitu
Profesional
Auditor
Sebagai
Prediktor
Ketepatan
auditor
maka
semakin
baik
opini
yang
akan
ini
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
profesional
auditor
dan
independensi
auditor.
keakuratan
laporan
keuangan
yang
telah
ditetapkan.
Auditor
juga
harus
bisa
Indepensi
merupakan
salah
satu
elemen
akan
meningkatkan
kualitas
auditor
dalam
1. Apakah
pengalaman
audit
dapat
berpengaruh
terhadap
pemberian opini ?
2. Apakah etika audit dapat berpengaruh terhadap pemberian
opini ?
3. Apakah
keahlian
audit
dapat
berpengaruh
terhadap
pemberian opini ?
4. Apakah audit fee dapat berpengaruh terhadap pemberian
opini ?
5. Apakah audit tenure dapat berpengaruh terhadap pemberian
opini ?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengalaman dapat
mempengaruhi
pemberian opini.
2. Untuk mengetahui etika dapat mempengaruhi pemberian
opini.
3. Untuk mengetahui keahlian dapat mempengaruhi pemberian
opini.
4. Untuk mengetahui audit fee dapat berpengaruh terhadap
pemberian opini.
5. Untuk mengetahui audit tenure dapat berpengaruh terhadap
pemberian opini.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan serta sebagai sarana untuk menerapkan dan
mengaplikasikan pegetahuan yang telah diperoleh selama
studi.
2. Bagi Profesi Auditor
Penelitian
ini
memberikan
masukan
dalam
rangka
kebijakan-kebijakan
yang
terkait
dengan
teori
beradaptasi
yang
dan
menjelaskan
bagaimana
menginterpretasikan
objek
dan
seseorang
kejadian-
pengalaman
sebelumnya.
Piaget
(1964)
berpendapat,
10
Contohnya
adalah
sikap
seorang
terhadap
intuisi,
terhadap orang lain, atau terhadap suatu objek. Dalam hal ini,
sikap auditor terhadap lingkungan dimana ia bekerja (kantor),
terhadap atasannya atau terhadap penjelasan dari kliennya, dan
tentunya terhadap pemberian opininya atas laporan keuangan.
5.1.3. Teori Keagenan (Agency Theory)
11
dimana
prinsipal
(pemegang
saham)
memberikan
bertugas
menghasilkan
dalam
laporan
menjalankan
keuangan
perusahaan
sebagai
dan
bentuk
keuangan
perusahaan.
Kemungkinan
terjadinya
pihak
yang
dianggap
dapat
oleh
pihak
independen
memerlukan
biaya
atau
12
salah satu dari agency cost (Jensen dan Meckling 1976). Biaya
pengawasan merupakan biaya untuk mengawasi perilaku agen
apakah agen bertindak sesuai kepentingan prinsipal dengan
melaporkan secara akurat semua aktivitas yang telah ditugaskan
kepada manajer. Auditor harus mampu bersikap independensi
sehingga hasil dari mengawasi kinerja manajemen menjadi
obyektif dan transparan. Auditor independen melakukan fungsi
pengawasan melalui laporan keuangan, sehingga auditor akan
melakukan proses audit terhadap kewajaran laporan keuangan
yang kemudian akan memberikan pendapat atas pekerjaan
auditnya dalam bentuk opini audit.
5.2.
Variabel-Variabel Penelitian
5.2.1. Skeptisme Profesional Auditor
Skeptisme berasal dari kata skeptis yang berarti kurang
percaya atau ragu-ragu (KUBI, 1976). Dalam buku istilah
akuntansi dan auditing, skeptisme berarti bersikap ragu-ragu
terhadap pernyataan-pernyataan yang belum cukup kuat pada
dasar-dasar pembuktiannya (Islahuzzaman, 2012). Sedangkan
profesional, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat
Bahasa, 2008) adalah sesuatu yang bersangkutan dengan
profesi,
yang
membutuhkan
keahlian
khusus
untuk
13
serta
mengendalikan
kecenderungan
emosional
mendeteksi
kesalahan,
mampu
memahami
14
sebagai
suatu
perbuatan
yang
terpuji
dan
menumbuhkan
kepercayaan
dan
memelihara
citra
setiap
tanggung
anggota
jawabnya
harus
sebagai
menggunakan
15
anggota
harus
memenuhi
tanggung
jawab
kehatihatian,
kompetensi
dan
ketekunan,
serta
memastikan
bahwa
klien
atau
pemberi
kerja
16
audit
sangatlah
diperlukan
sebagai
ahli
Pencapaian
dalam
bidang
keahlian
akuntansi
tersebut
dan
dimulai
bidang
dengan
auditing.
pendidikan
harus
jujur,
bebas
dari
17
independensi
yang
harus
dimiliki
oleh
akuntan
publik/auditor yaitu:
a. Independence in fact
Akuntan publik/auditor harus jujur dalam mempertimbangkan
fakta yang ada dan dapat bersikap tidak memihak terhadap
pihak-pihak lain dalam memberikan pendapat. Sikap independen
ini adalah sikap mental yang ada dalam diri pribadi akuntan
publik sehingga masyarakat pengguna sulit untuk mengukur
b.
tindakan-tindakan
yang
independen.
Oleh
agar
tidak
mempengaruhi
kepercayaan
masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Kasidi (2007) menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor meliputi
ukuran Kantor Akuntan Publik, lamanya hubungan audit dalam
memberikan layanan jasa pada klien (audit tenure), biaya jasa
audit (audit fee), layanan jasa konsultasi manajemen, dan
keberadaan komite audit.
18
pertimbangan
professional
diperbolehkan
lainnya.
Anggota
KAP
tidak
19
setelah
(dua)
tahun
buku
berturut-turut
tidak
audit
harus
memuat
suatu
pendapatnya
mengenai
pernyataan
pendapat
keseluruhan. Auditor
kewajaran
laporan
auditor
20
dan
laporan
arus
kas
terdapat
dalam
laporan
keuangan.
b. Dalam pelaksanan perikatan, seluruh standar umum dapat
dipenuhi oleh auditor.
c. Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah
melaksanakan
perikatan
memungkinkannya
untuk
sedemikian
rupa
melaksanakan
sehingga
tiga
standar
pekerjaan lapangan.
d. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
beterima umum di Indonesia.
e. Tidak ada keadaan yang mengharuskan
auditor
untuk
Wajar
Tanpa
Penjelasan
Keadaan tertentu
Pengecualian
mengharuskan
Dengan
auditor
Bahasa
menambahkan
tanpa
Pararagraf
pengecualian
penjelasan
ini
atas
laporan
dicantumkan
keuangan
setelah
audit.
paragraf
21
pendapat.
Keadaan
yang
menjadi
penyebab
utama
ditambahknnya suatu paragraf penjelasan atau modifikasi katakata dalam laporan audit baku adalah :
a. Ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima
umum
b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas
c. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip
akuntansi
yang
telah
dikeluarkan
oleh
Dewan
Standar
Akuntansi Keuangan.
d. Penekanan kata suatu hal.
e. Laporan audit yang melibatkan auditor lain.
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Melalui pendapat wajar dengan pengecualian,
auditor
di
Indonesia,
kecuali
untuk
dampak
hal-hal
yang
dikecualikan.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan
:
a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya
pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan
auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan
pendapat wajar tanpa pengecualian dan auditor berkesimpulan
tidak memberikan pendapat.
b. Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan
berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di
Indonesia,
yang
berdampak
material,
dan
auditor
22
auditor
menyatakan
pendapat
wajar
dengan
auditor
berkesimpulan
bahwa
terdapat
23
5.3.
Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu mengenani
faktor-faktor skeptisme profesional dan independensi auditor,
yang
telah
menghasilkan
penelitian
yang
berbeda-beda,
diantaranya:
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
N
o
1
Peneliti
I Wayan
Ari
Prasetya
dan Maria
M. Ratna
Sari
Judul
Variabel
Hasil
24
Auditor
Sebagai
Prediktor
Ketepatan
Pemberian
Opini Auditor
Putu
Sukendra
,
Gede
Adi
Yuniarta,
dan
Anantawi
krama
Tungga
Atmadja
Pengaruh
Skeptisme
Profesional, Pengalaman
Auditor, dan Keahlian
Audit
Terhadap
Ketepatan
Pmberian
Opini Auditor
Fannu
Pengaruh
auditor.
- Profesionalisme
berpengaruh
signifikan
terhdap
ketepatan
pemberian opini
auditor.
- Skeptisme
profesional
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberian opini
auditor.
Skeptisme
- Skeptisme
Profesional
Profesional
Pengalaman
berpengaruh
Auditor
signifikan
Keahlian Audit
terhadap
ketepatan
pemberian opini
oleh auditor.
- Pengalaman
auditor
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberian opini
oleh auditor.
- Keahlian
audit
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberian opini
oleh auditor.
Skeptisme
- Skeptisme
25
Surfeliya,
Dr.Andrea
s,
MM.
Ak, CPA,
dan Dra.
Hj.
Yusralaini
, SE, MM.
Ak
Skeptisme
Profesional, Kompetensi, Situasi Audit,
Etika Audit, Pengalaman
dan Keahlian
Audit
Terhadap
Ketepatan
Pemberian
Opini
Profesional
Situasi Audit
Kompetensi
Etika
Pengalaman
Keahlian
-
Profesional
berpengaruh
terhadap
ketepatan
pemberian opini
auditor.
Situasi audit tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberain opini
auditor.
Kompetensi tidak
berepngaruh
signifikan
terhadap
keteatan
pemberain opini
auditor.
Etika auditor tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberian opini
auditor.
Pengalaman tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
pemberain opini
auditor.
Keahlian
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keteapatan
pemberian opini
26
Fitriani
Kartika
Purba
Dian
Mulya
Sari
Pengaruh
Fee
Audit dan
Pengalaman
Auditor
Eksternal
Terhadap
Kualitas
Audit
Pengaruh
Pengalaman
Auditor
Eeksternal
dan
Audit
Tenure
Terhadap
Kualitas
Audit
Audit
Fee, Jasa
Selain -
Rheny
Afirana
Hanif dan Audit, Profil
Elwina
Kantor
Putri
Akuntan
Publik,
Lamanya
Hubungan
Audit
Dengan Klien
Terhadap
Independensi
Akuntan
Publik
audit.
- Fee
audit
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
- Pengalaman
auditor eksternal
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Pengalaman - Pengalaman
Auditor
auditor eksternal
Eksternal
berpengruh
Audit Tenure
terhadap kualitas
audit.
- Audit
tenure
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Audit fee
- Audit
fee
Jasa
selain
berpengaruh
audit
signifikan
Profil
kantor
terhadap
akuntan
independensi
publik
akuntan publik
Lamanya
- Jasa selain audit
hubungan
berpengaruh
audit
signifikan
dengan klien
terhadap
independensi
akuntan publik.
- Profil
kantor
akuntan
publik
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
independensi
akuntan publik
- Lamanya
Fee Audit
Pengalaman
Auditor
Eksternal
27
hubungan audit
dengan
klien
berpengaruh
signifikan
terhadap
independensi
akuntan publik.
5.4.
Hipotesis
5.4.1. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pemberian Opini
Definisi
Indonesia
pengalaman
(1997)
menurut
adalah
yang
kamus
pernah
besar
dialami
bahasa
(dijalani,
yang
kesalahan
tidak
lebih
memiliki
besar
pengalaman
dibandingkan
dengan
akan
melakukan
auditor
yang
yang memiliki
pengalaman
auditor
memiliki
pengaruh
terhadap
28
teori
ini
auditor
diharapkan
dapat
menaati
pada
Malem
dkk
(2013)
29
audit
yang
menunjukkan
dimilki
oleh
tingkat
kemampuan
auditor.
Dengan
dan
semakin
dimiliki,
auditor
diharapkan
semakin
ahli
dalam
30
pendapatan yang
2007).
memberikan
Kondisi
keuangan
klien
yang
kuat
dapat
31
sebagai berikut:
H4 : Audit fee berpengaruh negatif terhadap pemberian opini
audit
Lamanya
hubungan
tersebut
dapat
menimbulkan
fee
tambahan
pada
masa
depan
dengan
32
menciptakan
kedekatan
antara
mereka,
dan
bisa
tenure
atau
lamanya
hubungan
audit
memberikan
Pengalaman
Etika
Keahlian
Audit Fee
Audit Tenure
33
dari
kejadian-kejadian
yang
dialami
dalam
34
akuntan
yang
meliputi
kepribadian,
kecakapan
Variabel
ini
diukur
dengan
kemampuan
dan
35
36
metode
convenience
sampling,
yaitu
teknik
37
6.5.
Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner (pertanyaan tertulis) yang diberikan kepada responden
dengan cara mengantar langsung kepada alamat alamat KAP di
wilayah Semarang dan Surakarta. Responden diminta untuk
mengisi daftar pernyataan tersebut dengan batas waktu yang
telah
ditentukan,
mengembalikan
kemudian
kuesioner
meminta
tersebut
responden
yang
secara
untuk
langsung
etika,
keahlian,
audit
fee dan
audit
tenure.
yang
akan
diteliti
diukur
menggunakan
skala
Setuju
Nilai
1
38
2
3
4
5
6.6.
Teknik Analis
Ada 3 analisis yang digunakan dalam analisis ini yaitu Statistik deskriptif,
Uji kualitas data, Uji asumsi klasik dan Uji hipotesis.
6.6.1. Statistik Deskriptif
Statistik
deskriptif
digunakan
untuk
memberikan
menggunakan
tabel
distribusi
frekuensi
yang
39
untuk
mengukur
suatu
model
independen
normalitas
regresi,
mempunyai
pada
variabel
dependen,
distribusi
penelitian
ini
normal
dan
atau
menggunakan
variabel
tidak.
Uji
Kolmogorov
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
40
ke
pengamatan
lain
tetap
maka
disebut
41
linier
42
4 = koefisien regresi X4
X1 = pengalaman auditor
X2 = etika auditor
X3 = keahlian auditor
X4 = audit fee
X5 = audit tenure
6.6.4.2. Koefisien Determinansi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya
mengukur
dengan
signifikansi
variabel
independen
yang
43
6.6.4.3.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
varibel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali,
2013). P
44
variabel
independen
secara
individu
berpengaruh
45
DAFTAR PUSTAKA
Astari, Indira Januarti. 2013. Jurnal. Pengaruh Faktor-Faktor
Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pemberian Opini (Studi
Empiris Pada Pemeriksa BPK RI Provinsi Jawa Tengah). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponergoro. Semarang.
Asih, Dwi Ananing Tyas. 2006. Jurnal. Pengaruh Pengalaman
Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor Dalam Bidang Auditing.
Skripsi. Fakultas
Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Kasidi, 2007 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi
Auditor, Persepsi Manajer Keuangan Perusahaan Manufaktur di
Jawa Tengah. Semarang, Tesis Maksi :Universitas Diponegoro.
Gusti, Maghfirah dan Syahril Ali. 2008. Hubungan Skeptisisme
Profesional Auditor dan Situasi Audit, Etika, Pengalaman serta
Keahlian Audit dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor
oleh Akuntan Publik. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
Padang. Vol.8.
Atmojoyo, Ismail Hari. 2010. Pengaruh Skeptisisme Profesional
Auditor dan Situasi Audit, Etika, Pengalaman serta Keahlian
Audit dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor oleh
Akuntan Publik. Surakarta. Skripsi : Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Permatasari, Yunita. 2009. Pengaruh Independensi, Etika,
Pengalaman Serta Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian
Opini Auditor. Skripsi : Universitas Pemabangunan NASIONAL
Veteran Jakarta.
Indah, Siti NurMawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Auditor KAP di Semarang). Skripsi : Universitas Diponegoro
Semarang.
46
Kurniawati,
Devy.
2010.
Pengaruh
Keahlian
Audit,
Independensi, dan Kompetensi Auditor Terhadap Pendapat
Audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Surabaya. Skripsi :
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Mayangsari, sekar. 2003. Pengaruh Keahlian dan Independensi
Terhadap Pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperimen, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Volume 6 No. 1 Edisi Januari.
Mulyadi. 2002. Auditing, Buku dua Edisi Ke enam, Jakarta.
Salemba Empat.
Permatasari, Yunita RR. 2010. Pengaruh Independensi, Etika,
Pengalaman, serta Keahlian Audit Terhadap Ketepatan
Pemberian Opini Auditor (Studi pada Tigapuluh Kantor
Akuntan Publik Di Jakarta Selatan). Skripsi : Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.
47
dan
Effendi,
48
LP3ES. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2013.
Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
49
LAMPIRAN
setiap
pertanyaan
yang
sudah
tersedia.
Untuk
50
Jawaban
Sangat
Tidak
Nilai
1
Setuju
(STS)
Tidak Setuju (TS)
Netral (N)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
2
3
4
5
I. PERTANYAAN UMUM
Identitas Responden
1. Nama Responden :
2.
3.
4.
5.
(boleh
tidak diisi)
Nama KAP
:
Jenis Kelamin
Usia
:
Pendidikan Formal : [
[
] S3
6. Jabatan
:[
] Pria ;
[
Tahun
] D3 ; [
] S1
:[
] Wanita
;
] Partner
] Senior Auditor
] Junior Auditor
] Manjaer
] S2
51
7. Lama Bekerja
[
[
[
:[
] < 3 tahun
] 3-5 tahun
] 6-10 tahun
] > 10 tahun
PENGALAMAN AUDIT
No
.
1.
Uraian Pernyataan
ST
S
2.
memiliki
besar
dalam
kemampuan
yang
menganalisis
dan
ada.
Semakin lama bekerja sebagai auditor,
auditor dengan mudah dapat mencari
penyebab munculnya kesalahan atau
kekeliruan
4.
pada
entitas
yang
diperiksanya.
Banyaknya klien yang sudah saya audit
menjadikan audit saya lebih baik.
TS
SS
52
5.
ETIKA AUDIT
No
.
1.
Uraian Pernyataan
ST
TS
SS
TS
SS
S
Auditor
mempunyai
rasa
tanggung
memerlukan perbaikan.
Auditor
tidak
mempertimbangkan
keadaan seseorang, sekelompok orang
atau
suatu
unit
membenarkan
entitas
perbuatannya
untuk
jika
hubungan
kerjasama
KEAHLIAN AUDIT
No
.
1.
Uraian Pernyataan
ST
S
53
tahun lebih.
Keahliaan auditor dapat dipengaruhi
dari jumlah pemeriksaan audit yang
3.
4.
AUDIT FEE
No
Uraian Pernyataan
ST
.
1.
S
Auditor
2.
cenderung
untuk
menerima
kesalahan klien.
Tinggi rendahnya fee yang diberikan
dapat
mempengaruhi
AUDIT TENURE
pemeriksaan
TS
SS
54
No
Uraian Pernyataan
ST
.
1.
TS
SS
TS
SS
S
dengan klien yang sama paling lama 3
2.
tahun.
Semua kesalahan yang klien yang saya
temukan saya laporkan walaupun telah
3.
PEMBERIAN OPINI
No
.
1.
Uraian Pernyataan
S
Pemahaman terhadap sistem informasi
akuntansi
2.
klien
dapat
menjadikan
3.
ST
auditor
memberikan opini.
Pendapat wajar tanpa
dikeluarkan
yang
tidak
karena
dalam
pengecualian
terdapat
membutuhkan
situasi
paragraf
55
4.
penjelas.
Adanya
ketidakwajaran
laporan
keuangan.
Auditor menolak memberikan pendapat
jika
terdapat
terdapat
6.
ketidakpastian
dalam
pos-pos
yang
laporan
keuangan.
Dalam melaksanakan tugas, auditor
merencanakan
materialitas
atas
yang
berlaku
umum
di
Indonesia.
Pendapat wajar dengan pengecualian
yang diberikan auditor karena terdapat
penyimpangan
akuntansi.
pada
prinsip-prinsip