Sejarah Bagian Fisiologi : Ilmu Fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal
sebagai Ilmu Faal. Pada kurun waktu tahun 1953 1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu
yang diberikan pada masa bachelor tingkat I yang kemudian dikenal sebagai sarjana
muda. Sehingga pada saat itu sebelum menempuh ilmu fisiologi mahasiswa diharuskan
lulus untuk mata kuliah yang ada pada tingkat propaedensi. Tahun 1968 1988 sistem
perkuliahan diganti dengan sistem kredit semester yang kemudian dibentuk kurikulum
inti atau baku fakultas. Di mana pada sistem ini Mata Kuliah dibagi menjadi 3
kelompok : - MKDU = Mata Kuliah Dasar Umum - MKDK = Mata Kuliah Dasar Khusus
- MKK = Mata Kuliah Keahlian Ilmu Fisiologi termasuk ilmu MKK bersamaan dengan
ilmu Biokimia. Ilmu Fisiologi dan Kimia ini terdiri kuliah 8 10 sks dan prakteknya 2
4 sks. Tujuan dari pembelajaran Ilmu Fisiologi adalah untuk memberikan pengertian
tentang fungsi faali organ-organ tubuh yang merupakan dasar penetuan sehat tidaknya
hewan ekonomi (ternak), memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang dasar
fisiologi untuk proses-proses produksi hewan ekonomi (ternak), khususnya tentang
proses endokrinologi dan reproduksi. Selain itu juga untuk memberikan pengertian
tentang tingkah laku hewan khususnya hewan ternak, cara mengendalikannya, dan
memberikan pengertian tentang faktor-faktor lingkungan dan dalam hubungannya dengan
fisiologi, pertumbuhan dan perkembangan serta untuk mengetahui pengaruh lingkungan
terhadap hewan/ternak. Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM berdiri
sendiri sebagai bagian tersendiri pada tahun 1996. sebelumnya termasuk dalam jurusan
Biokimia, Fisiologi dan farmakologi, dengan menempati ruangan di sayap utara lantai
atas sebelah barat gedung FKH Sekip. Pada awal berdirinya FKH, Bagian Fisiologi
melaksanakan kuliah dan praktikumnya bersama-sama dengan mahasiswa dari
Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi di Kampus Ngasem hingga awal-awal pindah
ke Sekip. Setelah berdiri sendiri, maka pelaksanaan perkuliahan dan praktikum
dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi gedung Sekip, bahkan sampai tahun 1990 masih
menerima praktikan dari IKIP Yogyakarta (sekarang UNY) tentang fisiologi hewan. Dan
sampai saat ini perkuliahan dan praktikum yang diadakan bagian Fisiologi terdiri dari
mahasiswa S-1 Reguler, S-1 Program Swadaya dan Program D-3 Kesehatan Hewan
Fakultas Kedokteran UGM. Visi, Misi, Tujuan bagian Fisiologi : Visi : Menjadi Bagian
Laboratorium unggulan dan terdepan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi untuk menghasilkan Dokter Hewan dan Ahli Madya Kesehatan Hewan
profesional yang diakui ditingkat Nasional dan Internasional. Misi : a)
Menyelenggarakan, mengembangkan dan membina Pendidikan Tinggi Kedokteran
Hewan yang berkualitas, terutama mengenai Ilmu Fisiologi (Ilmu Faal). b) Meningkatkan
kualitas penelitian yang mendukung pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang Kedokteran Hewan, terutama tentang Fisiologi. c) Menjalin
kerjasama dengan lembaga di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Tujuan : a) Mahasiswa mampu memahami konsep fisiologi dan
keterkaitan dengan ilmu lain. b) Mahasiswa memahami fungsi fisiologi normal organ
tubuh berbagai spesies ternak. c) Mahasiswa mampu menguasai prinsip dan konsep
fungsi tubuh dan kaitannya dengan kontrol hewan sehat. d) Mahasiswa mampu
mengaplikasikan, mensinergikan kajian fisiologi dalam menganalisis serta menetapkan
tindakan medis yang benar. e) Mahasiswa terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan
kajian fisiologi yang komprehensif. f) Mahasiswa mampu mengikuti perkembangan
penelitian fisiologi kontemporer dengan berbasis teknologi informasi dan selanjutnya
dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan permasalahan yang perkembangannya
cepat. Tugas dan wewenang bagian Fisiologi: 1. Meningkatan Mutu Akademik: A.
Bidang Pendidikan: 1. Melengkapi bahan ajar/ handout/ diktat kuliah berikut power point
dan elisanya 2. Pengadaan referensi/ textbook terbaru 3. Pengadaan perpustakaan Bagian
4. Meningkatkan petunjuk praktikum 5. Melengkapi sarana praktikum (bahan dan alatalat) B. Bidang Penelitian: 1. Mendorong setiap staff aktif penelitian dan publikasi 2.
Membentuk tim penelitian terpadu (Bagian / dengan Bagian lain) 3. Melibatkan
mahasiswa C. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat: 1. Memberikan jasa pelayanan/
konsultasi kepada Mahasiswa skripsi (S1), thesis (S2), dan disertasi (S3) 2.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen SDM a. Mengangkat staff baru b.
Meningkatkan administrasi Bagian c. Meningkatkan disiplin kerja d. Menegakkan reward
dan punishment e. Meningkatkan staff dan karyawan melalui pelatihan / kursus-kursus f.
Meningkatkan komunikasi antar staff dan karyawan 3. Pengelolaan infrastruktur dan
finansial a. Mencari sumber dana melalui jasa pelayanan, penerbitan buku/ diktat,
penelitian b. Meningkatkan akuntabilitas finansial 4. Mutu Akademik dan Pelayanan Bagi
Mahasiswa, Dosen, Karyawan dan Stakeholders a. Optimalisasi sarana dan metode
pengajaran/ praktikum b. Meningkatkan kegiatan laboratorium c. Responsif terhadap
permintaan stakeholders Sejalan dengan perkembangan fakultas, kini Bagian Fisiologi
menempati lantai 4 Gedung V3, Jl. Olahraga Karangmalang telah mempunyai berbagai
peralatan penelitian dan praktikum yang memadai al: gamma counter untuk pemeriksaan
kadar hormon dengan radio immuno assay.
Potensi Bagian
1. Cell Culture
2. Stem Cell
3. Fisiologi Ikan
4. Fisiology Marine Mammals
5. Fisiologi Embrio
6. Fisiologi Reproduksi
7. Endokrinologi
8. Veterinary Functional Genomic
9. Veterinary Biotechnology
10. Therapeutic Cloning
Fisiologi, dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang
mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari
fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel
manusia.
Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran
fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi
tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini.
Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek
menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman
bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.
Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika,
biomekanika, dan farmakologi.
[sunting] Sejarah
Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey
menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak
fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan
cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden.
William Harvey (1 April 1578 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem
peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung. Ini
mengembangkan gagasan Ren Descartes yang dalam Deskripsi Tubuh Manusianya
bahwa arteri dan vena ialah pipa dan mambawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun
sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu kedokteran muslim awal khususnya
karya Ibnu Nafis, yang telah menyusun asas dan arteri dan vena besar di abad ke-13.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Kehidupan awal dan pendidikan
2 Model peredaran baru
3 Embriologi
5 Tulisan
[sunting] Embriologi
Harvey juga mengadakan penelitian dalam embriologi dalam karir terakhirnya, menulis
di On the Generation of Animals (De Generatione) pada tahun 1651. Ia mendukung teori
Aristoteles bahwa embrio terbentuk secara berangsur-angsur dan tak memiliki ciri-ciri
dewasa dalam tahap awal. Ia juga memiliki hipotesis tentang adanya telur mamalia, dan
membedah lusinan kijang di taman perburuan raja dengan harapan menemukannya,
walau ia gagal melakukannya.
pengamatan. Harvey tetap dianggap sebagai dokter unggul, ia merupakan dokter pribadi
James I (1618-25) dan Charles I (1625-47) dan lektor Lumleian pada Royal College of
Physicians (1615-56). Belakangan Marcello Malpighi bahwa gagasan Harvey pada
struktur anatomi benar; Harvey telah tidak bisa membedakan kerja jaringan kapiler dan
hanya dapat berteori pada bagaimana transfer darah dari arteri ke vena terjadi.
Walau begitu, karya Harvey memiliki pengaruh yang kecil pada prakter kedokteran
umum saat itu blood letting, gagasan berdasar teori Galen yang salah, terus menjadi
praktek terkenal (dan terus begitu juga setelah gagasan Harvey diterima). Karya Harvey
berbuat banyak untuk mendorong lainnya untuk mengamati pertanyaan yang ternagkat
dari penelitiannya, dan memperbaharui tradisi Muslim pada pengobatan ilmiah yang
diutarakan Nafis, Ibnu Sina dan tentunya ar-Razi.
[sunting] Tulisan
Elektrofisiologi ialah studi sifat kelistrikan sel dan jaringan biologis, yang melibatkan
pengukuran perubahan voltase atau arus listrik pada sejumlah skala dari protein saluran
ion, ke semua jaringan seperti jantung. Dalam neurosains, elektrofisiologi melibatkan
pengukuran aktivitas listrik neuron, dan khususnya aktivitas potensial aksi.
makhluk hidup
jaringan yang dipotong
sel terdisosiasi dari jaringan yang dipotong
sel buatan yang ditumbuhkan di jaringan atau sel
hibridisasi di atas
Jika diemater elektrode cukup kecil (atas urutan mikron), elektrofisiolog lebih memilih
menyisipkan ujungnya ke sel tunggal.
Banyak pembacaan elektrofisiologi yang mempunyai nama spesifik:
Genetika (dari bahasa Yunani atau genno yang berarti "melahirkan") merupakan
cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme
(seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah
ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat
pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional
tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi (lihat entri
biologi). Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Awal mula dan konsep dasar
o 1.1 Awal mula
o 1.2 Konsep dasar
2 Kronologi perkembangan genetika
3 Cabang-cabang Genetika
o
Pembuatan Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad ke17 oleh Khlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman, untuk
menghasilkan tanaman yang menghasilkan umbi dan krop kubis sekaligus,
meskipun tidak berhasil.
Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan berbunga
(Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898);
Percobaan terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19
yang hasilnya diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and
plants under domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan
penampilan pada generasi hasil perkawinan sekerabat (depresi inbred) dan
penguatan penampilan pada hasil persilangan antarinbred (heterosis) meskipun
dia tidak bisa memberikan penjelasan;
Usaha menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl Pearson
melalui metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak teknik statistika
modern).
Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA
sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang
masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang
apa pun terhadap sifat anaknya).
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir
abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brnn
dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik
Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche
ber Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi
cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl
Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel
pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh
sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang
sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi,
melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.
individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang
bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan dengan sifat yang
teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan
semua organisme lain) adalah DNA;
1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick
berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar-gambar difraksi sinar X
DNA dari Rosalind Franklin ==> awal genetika molekular;
1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia
berjumlah 46;
1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan
(direplikasi) secara semikonservatif;
1961 Kode genetik tersusun secara triplet;
1964 Howard Temin menunjukkan dengan virusRNA bahwa dogma pokok dari
tidak selalu berlaku;
1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus influenzae,
memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti
(lihat juga RFLP) ==> awal bioteknologi modern;
1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan
Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing
seluruh genom Bacteriofag -X174;, suatu virus ==> awal genomika;
1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah
Kary Banks Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik.
1989 Sekuensing pertama kali terhadap gen manusia pengkode protein CFTR
penyebab cystic fibrosis;
1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif
(analisis QTL) ;
1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing
genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
1996 Sekuensing pertama terhadap eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae;
1998 Hasil sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda
Caenorhabditis elegans, diumumkan;
2001 Draf awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya Human
Genome Project;
2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99%
pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99% [1]
genetika molekular
genetika sel (sitogenetika)
genetika populasi
genetika kuantitatif
genetika perkembangan
genetika kedokteran
ilmu pemuliaan
rekayasa genetika atau rekayasa gen
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang
genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.
112Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel.
Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak
kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje;
menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma
dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang
memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal
dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
ANATOMI DAN FISIOLOGI SELSecara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam
urutannya adalah:
Protein - Lipid - Protein Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik
(larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau
Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu
saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel
yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu
struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell
Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan
selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang
dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan
lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut
Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut
Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada
dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki
fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat
kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat
hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di
dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata
"sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong",
setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje;
menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma
dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang
memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal
dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam
urutannya adalah:
Protein - Lipid - Protein Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik
(larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau
Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu
saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel
yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu
struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell
Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan
selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang
dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan
lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut
Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut
Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada
dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki
fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat
kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat
hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
glikosida
tanin (zat penyamak)
minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
enzim
butir-butir pati
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel
lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam
sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
Selapue Inti (Karioteka)
Nukleoplasma (Kariolimfa)
Kromatin / Kromosom
Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai
pada bakteri, ganggang biru.
Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di
dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein
Selaput yang membungkus jantung disebut pericardium dimana teridiri antara lapisan
fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas
agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium. Epicardium adalah lapisan
paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini
adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endocardium.
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya
adalah ventrikel. Pada orang awan atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal
dengan bilik.
Diantara atrium kanan dan ventrikel kana nada katup yang memisahkan keduanya yaitu
ktup tricuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang
disebut dengan katup mitral. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat
terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.
1. Right Coronary
2. Left Anterior Descending
3. Left Circumflex
4. Superior Vena Cava
5. Inferior Vena Cava
6. Aorta
7. Pulmonary Artery
8. Pulmonary Vein
9. Right Atrium
10. Right Ventricle
11. Left Atrium
12. Left Ventricle
13. Papillary Muscles
14. Chordae Tendineae
15. Tricuspid Valve
16. Mitral Valve
17. Pulmonary ValveFungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh
dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak.
Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan
listrik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan
yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal
terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh
aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak
pada celah antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali
gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi
yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas
His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.
Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi memenuhi
kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak darah dibandingkan dengan
organ lain. Aliran darah untuk jantung diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua
arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira inchi diatas katup aorta dan berjalan
dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke dalam dinding
ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler , aliran vena dari ventrikel
dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah
vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru
mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk
ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya
kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20
mmHg pada arteri pulmonalis.
Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil,
arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior,
vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.
Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan yang tinggindan
membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada kapiler terjadin pertukaran O2
dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler
sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari volume darah
dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri
dan 7 % pada arteriol dan kapiler.
++
View
clicks
Posted November 18th, 2008 by bocahwanguk
o
BAB I
Anatomi dan Fisiologi Jantung
Ilmu Kesehatan
Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak di dalam dada, batas kanannya tepat pada
sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea mid clavicular. Batas atas
jantung terdapat pembuluh darah besar (aorta, truncus pulmonalis, dll); bagian bawah terdapat
diafragma; batas belakang terdapat aorta descendens, oesophagus, dan columna vertebralis; sedangkan
di setiap sisi jantung adalah paru.
Atrium Kanan
Atrium kanan berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar di belakang sternum. Darah
memasuki atrium kanan melalui :
o Vena cava superior pada ujung atasnya
o Vena cava inferior pada ujung bawahnya
o Sinus coronarius (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri)
Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada bagian depan pangkal aorta dan
arteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang atrioventrikular kanan membuka ke dalam ventrikel kanan.
Ventrikel Kanan
Ventrikel kanan adalah ruang berdinding tebal yang membentuk sebagian besar sisi depan jantung. Valva
atrioventricular dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang atrioventrikular kanan, pada sisi ventrikel. Katup
ini, seperti katup jantung lain, terbentuk dari selapis tipis jaringan fibrosa yang ditutupi pada setiap
sisinya oleh endocardium. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun katup. Basis setiap daun katup melekat
pada tepi lubang. Tepi bebas setiap daun katup melekat pada chordae tendineae (tali jaringan ikat tipis)
pada penonjolan kecil jaringan otot yang keluar dari myocardium dan menonjol ke dalam ventrikel.
Lubang pulmonalis ke dalam arteria pulmonalis berada pada ujung atas ventrikel dan dikelilingi oleh valva
pulmonalis, terdiri dari tiga daun katup semilunaris.
Atrium Kiri
Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian berlakang jantung. Dua vena
pulmonalis memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa darah dari paru. Atrium membuka ke bawah ke
dalam ventrikel kiri melalui lubang atrioventrikular. Auricula sinistra adalah penonjolan runcing kecil dari
atrium, terletak pada sisi kiri pangkal aorta.
Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri adalah ruang berdinding tebal pada bagian kiri dan belakang jantung. Dindingnya sekitar tiga
kali lebih tebal daripada ventrikel kanan. Valva atrioventrikular sinistra (mitralis) mengelilingi lubang
atrioventrikular kiri pada bagian samping ventrikel, katup ini memiliki dua daun katup mendapat nama
yang sama dengan topi (mitre uskup), tepinya melekat pada chordae tendineae, yang melekat pada
penonjolan kerucut myocardium dinding ventrikel. Lubang aorta membuka dari ujung atas ventrikel ke
dalam aorta dan dikelilingi oleh ketiga daun katup aorta, sama dengan katup pulmonalis.
Myocardium
Myocardium membentuk bagian terbesar dinding jantung. Myocardium tersusun dari serat serat otot
jantung, yang bersifat lurik dan saling berhubungan satu sama lain oleh cabang cabang muscular. Serat
mulai berkontraksi pada embrio sebelum saraf mencapainya, dan terus berkontraksi secara ritmis bahkan
bila tidak memperoleh inervasi.
Endocardium
Endocardium melapisi bagian dalam rongga jantung dan menutupi katup pada kedua sisinya. Terdiri dari
selapis sel endotel, di bawahnya terdapat lapisan jaringan ikat, licin dan mengkilat.
Pericardium
Pericardium adalah kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung. Pericardium merupakan kantong
berlapis dua, kedua lapisan saling bersentuhan dan saling meluncur satu sama lain dengan bantuan cairan
yang mereka sekresikan dan melembabkan permukaannya. Jumlah cairan yang ada normal sekitar 20 ml.
Pada dasar jantung (tempat pembuluh darah besar, limfatik, dan saraf memasuki jantung) kedua lapisan
terus berlanjut. Terdapat lapisan lemak di antara myocardium dan lapisan pericardium di atasnya.
Arteria Coronaria
Kedua arteria coronaria, kanan dan kiri, menyuplai darah untuk dinding jantung. Arteri ini keluar dari
aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke bawah masing masing pada permukaan sisi kanan dan
kiri jantung, memberikan cabang ke dalam untuk myocardium. Arteri ini menyuplai masing masing sisi
jantung tetapi memiliki variasi individual dan pada beberapa orang, arteria coronaria dextra menyuplai
sebagian ventrikel kiri. Arteri ini memiliki relatif sedikit anastomosis antara arteria dextra dan sinistra.
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus ini terjadi dalam dua fase yaitu :
? Diastole
Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi. Pada awalnya :
1. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.
2. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonalis.
3. Kedua katup atrioventikular (tricuspidalis dan mitralis) tertutup dan darah dicegah untuk memasuki
atrium ke dalam ventrikel.
4. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinnya darah dari arteria pulmonalis ke dalam
ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
5. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di dalamnya meningkat
dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel, katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari
atrium ke dalam ventrikel.
? Sistole
Sistole adalah periode kontraksi otot, berlangsung selama 0,3 detik.
1. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa darah dari atrium ke
dalam ventrikel.
2. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai berkontraksi.
3. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV menutup, chordae tendinea
mencegah katup terdorong ke dalam atrium.
4. Ventrikel teruss berkontraksi. Katup pulmonalis dan aorta membuka akibat peningkatan tekanan ini.
5. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteria pulmonalis dan darah dari ventrikel kiri
menyembur ke dalam aorta.
6. Kontraksi otot kemudian berhenti dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus baru dimulai.
Setiap kontraksi diikuti periode refrakter absolut yang singkat saat tidak ada stimulus yang dapat
menghasilkan kontraksi, dan diikuti periode refrakter relatif yang singkat saat kontraksi membutuhkan
stimulus yang kuat.
Denyut Jantung
Nodus sino-atrial (nodua SA atau pacemaker jantung) adalah daerah kecil serat otot dan sel saraf yang
terletak pada dinding jantung di dekat tempat masuk vena cava superior. Pada awalnya sistole, gelombang
kontraksi mulai pada nodus ini dan menyebar melalui dinding kedua atrium, merangsang atrium untuk
berkontraksi, kontraksi atrium ini tidak menyebar ke ventrikel karena tidak dapat melalui cincin jaringan
ikat yang memisahkan atrium dari ventrikel, mencapai dan merangsang nodus atrioventrikularis.
Nodus atrioventrikularis (nodus AV) adalah daerah kecil jaringan khusus di dalam dinding di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan. Berkas atrioventrikularis (berkas His) adalah pita otot dan serat saraf yang
berjalan pada septum di antara kedua ventrikel, mencapai apeks jantung dan di bagi menjadi dua cabang
utama, satu untuk tiap ventrikel yang terbagi menjadi beberapa cabang kecil di dalam dinding ventrikel.
Gelombang kontraksi menyebar dari nodus AV ke bawah ke berkas AV dan set off kontraksi kedua
ventrikel secara simultan. Gelombang kontraksi yang dimulai pada nodus SA menyebabkan atrium
berkontraksi tepat sebelum ventrikel karena gelombang segera mencapai atrium dan gelombang yang
menuju ventrikel harus melalui berkas AV.
Curah Jantung
Curah jantung bergantung pada :
? Frekuensi denyut jantung
Saat istirahat biasanya sekitar 70 kali per menit. Frekuensi denyut jantung dikontrol terutama oleh reduksi
dalam stimulasi melalui serat nervus parasimpatis (vagus), pengaruh yang lebih kecil oleh stimulasi
melalui serat nervus simpatis.
? Curah sekuncup
Curah sekuncup adalah jumlah darah yang keluar dari ventrikel pada setiap denyut. Saat istirahat
biasanya sekitar 70 ml. Pada latihan ringan meningkat sampai 125 ml. Pada awal kontraksi ventrikel,
dengan tubuh dalam keadaan istirahat mengandung sekitar 120 ml. Sekitar 50 ml berasal dari ventrikel
kiri pada setiap denyutnya.
Curah sekuncup dikontrol oleh perubahan panjang serat otot jantung. Makin panjang (pada otot yang
salah) makin besar kontraksinya. Ketika lebih banyak darah memasuki jantung (seperti pada latihan),
makin besar kontraksi dan dengan demikian makin besar curah sekuncup.
Curah jantung diukur dengan mengukur jumlah oksigen yang diambil oleh paru per menit, dan berbagai
teknik dilusi dengan zat pewarna, isotop radioaktif, dll.
BAB II
Elektrokardiogram
A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG atau ECG) adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang
dihubungkan dengan waktu. Elektrodiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial
atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung.
Penggunaan EKG dipelopori oleh Einthoven pada tahun 1903 dengan menggunakan Galvanometer.
Galvanometer senar ini adalah suatu instrumen yang sangat peka sekali yang dapat mencatat perbedaan
kecil dari tegangan (milivolt) pada jantung.
Beberapa tujuan dari penggunaan EKG dapat kegunaan :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium. Gelombang gelombang ini direkam
pada kertas grafik dengan skala waktu horisontal dan voltase vertikal. Makna bentuk gelombang dan
interval pada EKG adalah sebagai berikut :
1. Gelombang P
Sesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untuk depolarisasi atrium berasal dari nodus
sinus. Namun, besarnya arus listrik yang berhubungan dengan eksitasi nodus sinus terlalu kecil untuk
dapat terlihat pada EKG. Gelompang P dalam keadaan normal berbentuk melengkung dan arahnya ke atas
pada kebanyakan hantaran.
Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta mengubah bentuk
gelombang P. Disritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P. misalnya, irama yang
berasal dari dekat perbatasan AV dapat menimbulkan inversi gelombang P, karena arah depolarisasi
atrium terbalik.
2. Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS. Dalam interval ini tercakup juga
penghantaran impuls melalui atrium dan hambatan impuls melalui nodus AV. Interval normal adalah 0,12
sampai 0,20 detik. Perpanjangan interval PR yang abnormal menandakan adanya gangguan hantaran
impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.
3. Kompleks QRS
Menggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang ini besar karena banyak massa otot yang
harus dilalui oleh impuls listrik. Namun, impuls menyebar cukuop cepat, normalnya lamanya komplek QRS
adalah antara 0,06 dan 0,10 detik. Pemanjangan penyebaran impuls melalui berkas cabang disebut
sebagai blok berkas cabang (bundle branch block) akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantung
abnormal dari ventrikel seperti takikardia juga akan memperlebar dan mengubah bentuk kompleks QRS
oleh sebab jalur khusus yang mempercepat penyebaran impuls melalui ventrikel di pintas. Hipertrofi
ventrikel akan meningkatkan amplitudo kompleks QRS karena penambahan massa otot jantung.
Repolasisasi atrium terjadi selama massa depolarisasi ventrikel. Tetapi besarnya kompleks QRS tersebut
akan menutupi gambaran pemulihan atrium yang tercatat pada elektrokardiografi.
pada EKG. Penurunan abnormal segmen ST dikaitkan dengan iskemia miokardium sedangkan peningkatan
segmen ST dikaitkan dengan infark. Penggunaan digitalis akan menurunkan segmen ST.
5. Gelombang T
Repolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T. Dalam keadaan normal gelombang T ini agak
asimetris, melengkung dan ke atas pada kebanyakan sadapan. Inversi gelombang T berkaitan dengan
iskemia miokardium. Hiperkalemia (peningkatan kadar kalium serum) akan mempertinggi dan
mempertajam puncak gelombang T.
Hantaran ini disesuaikan secara elektris untuk mengukur potensial listrik absolut pada satu tempat
pencatatan, yaitu dari elektroda positif yang ditempatkan pada ekstremitas dengan demikian merupakan
suatu sadapan unipolar. Keadaan ini dicapai dengan menghilangkan efek kutub negatif secara elektris dan
membentuk suatu elektroda indiferen pada potensial nol.
EKG secara otomatis akan mengadakan penyesuaian untuk menghubungkan elsktroda anggota badan
lainnya sehingga membentuk suatu elektroda indiferen yang pada hekekatnya tidak akan mempengaruhi
elektroda positif. Voltase yang tercatat pada elektroda positif lalu diperkuat atau diperbesar untuk
menghasilkan sadapan ekstremitas unipolar. Terdapat tiga sadapan anggota tubuh yang diperbesar, aVR
mencatat lengan kanan, aVL mencatat lengan kiri, dan aVF memcatat tungkai kiri (lokasi aVF dapat
dengan mudah diingat dengan lokasi huruf F dengan kata foot (kaki)).
3. Sadapan prekordial atau dada (V1 hinggan V6)
Merupakan sadapan unipolar yang mencatatpotensial listrik absolut pada dinding dada anterior atau
prekordium. Identifikasi petunjuk petunjuk berikut mempermudah meletakkan prekordial dengan tepat :
- Sudut Louis yaitu tonjolan tulang dada pada sambungan antara manubrium dan korpus sterni.
- Ruang sela iga kedua, berdekatan dengan sudut Louise.
- Linea midklavikularis kiri
- Linea aksilaris anterior dan midaksilaris
Elektroda di pasang berurutan pasa enam tempat berbeda pada dinding dada :
V1 : pada sela iga keempat sebelah kanan dari sternum
V2 : pada sela iga keempat sebelah kiri dari sternum
V3 : pada pertengan antara V2 dan V4
V4 : pada sela iga kelima di garis mid-klavikularis
V5 : horisontal terhadap V4, pada garis aksilaris anterior
V6 : horisontal terhadap V5, pada garis mid aksilaris.
Sadapan standar anggota badan dan sadapan anggota badan yang diperkuat melihat jantung dari bidang
frontal. Perspektif relatif dari setiap sadapan paling mudah dikonsepkan dengan menggunakan suatu
diagram skematik yang disebut sistem acuam enam sumbu. Sistem acuan ini diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
1. Hubungkan sumbu dari I, II, dan III sehingga membentuk segitiga sama sisi yang disebut segitiga
einthoven. Jantungnya dianggap sebagai pusat listrik segitiga tersebut.
2. Tempatkan sumbu sadapan sedemikian rupa sehingga masing masing memancar dari pusat segitiga
dan membetuk diagram kedua yang dikenal dengan sistem acuan tiga sumbu.
3. Gabungkan diagram sistem acuan tiga sumbu dengan represenatsi skematik dari sadapan anggota
badan yang diperkuat, yang emmancar dari pusat listrik dari toraks, dan menghasilkan sistem acuan
enam sumbu.
Sistem acuan enam sumbu merupakan atal bantu yang sangat berharga dalam menginterpretsi hasil EKG,
memungkinkan perhitungan arah rata rata aktivitas listrik dalam jantung. Arah rata rata aktivitas
listrik yang dihitung dari EKG dikenal sebagai sumbu listrik jantung.
E. Perjalaran Listrik (Konduksi)
Impuls listrik meninggalkan SA node menuju Atrium kanan dan kiri. hingga kedua atrium bisa
berkontraksi dalam waktu yang sama. Proses ini memakan waktu 0,4 detik. Pada saat Atrium kanan dan
kiri berkontraksi, ventrikel akan terisi darah Impuls lstrik kemudian kembali mengalir ke Atrioventricular
Node (AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang berada disebalah kanan dan kiri
jantung sampai ke serat Purkinje yang berada di Ventrikel kanan dan kiri jantung hingga membuat kedua
Ventrikel berkontraksi bersamaan.
Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik. Namun SA node memiliki
kemamapuan yang paling besar. Apabila SA node gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa
saja digantikan oleh jaringan lainnya, meskipun impllsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik pada
jantung memang mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu berkontraksi terus dalma
rentang waktu yang panjang. Terdapat serabut syaraf yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan
serta membuat perbuahan pada kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang dimaksud adalah bagian dari
susunan syaraf otonom. Susunan syaraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian : Sistim Syaraf Simpatik dan
Sistim Syaraf Parasimpatik.
Sistim syaraf simpatik mampu meningkatkan pacu jantung dan kekuatan kontraksi, sementara sistim
syaraf simpatik berfungsi sebaliknya. Seluruh sistim produksi listrik ini bisa kita pantau dan bisa diukur.
Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan Electrocardiogram (EKG) yang menghasilkan sebuh grafik.
F. Cara Pemeriksaan
1. Persiapan Alat-alat EKG.
a. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagai berikut :
b. Satu kabel untuk listrik (power)
c. Satu kabel untuk bumi (ground)
d. Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda dan warna.
2. Persiapan Pasien
a. Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
b. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman.
G. Cara Menempatkan Elektrode
Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan manset, beri jelly
kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.
1. Elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak
tangan.
2. Pada extremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
3. Posisi pada pengelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan
kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
? Merah (RA / R) lengan kanan
? Kuning (LA/ L) lengan kiri
? Hijau (LF / F ) tungkai kiri
? Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
Hasil pemasangan tersebut terjadilah 2 sandapan (lead)
1. Sandapan bipolar (sandapan standar) dan ditandai dengan angka romawi I, II, III.
2. Sandapan Unipolar Extremitas (Augmented axtremity lead) yang ditandai dengan simbol aVR, aVL, aVF.
3. Pemasangan elektroda dada (Sandapan Unipolar Prekordial), ini ditandai dengan huruf V dan disertai
angka di belakangnya yang menunjukkan lokasi diatas prekordium, harus dipasang pada :
VI : sela iga ke 4 garis sternal kanan
V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
V3 : terletak diantara V2 dan V4
c. Umur
d. Tanggal/Jam
e. Dokter yang merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah
5. Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa, perhatian
Perhatian !
1. Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.
2. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.
3. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4 kompleks
4. Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu kecil.
5. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam tangan, tremor, bergerak, batuk dan lainlain.
6. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.
I. Cara Membaca EKG
Ukuran-Ukuran pada kertas EKG
Pada perekaman EKG standar telah ditetapkan yaitu :
1. Kecepatan rekaman 25 mm/detik (25 kotak kecil)
2. Kekuatan voltage 10 mm = 1 millivolt (10 kotak kecil)
Jadi ini berarti ukuran dikertas EKG adalah
1. Pada garis horisontal
Tiap satu kotak kecil = 1 mm = 1/25 detik = 0,04 detik
Tiap satu kotak sedang = 5 mm = 5/25 detik = 0,20 detik
Tiap satu kotak besar = 25 mm = 25125 = I ,00 detik
2. pada garis vertikal
1 kotak kecil = 1 mm =0.1 mv
1 kotak sedang = 5 mm = 0,5 mv
2 kotak sedang = 10 mm= I milivolt
J. Cara Menghitung EKG
Kecepatan EKG adalah 25 mm / detik. Satu menit = 60 detik, maka kecepatan EKG dalam 1 menit yaitu
60 x 25 = 1500 mm.
Satu kotak kecil panjangnya = 1mm.
Satu kotak sedang (5 kotak kecil) : 1500 / 5 = 300 mm
BAB III
Manifestasi Klinik
1. Pembesaran Atrium
Untuk mendiagnosis pembesaran atrium, lihat sadapan II dan V1
Pembesaran atrium kanan ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Peningkatan amplitudo bagian pertama gelombang P.
b. Tidak ada perubahan durasi gelombang P.
c. Kemungkinan deviasi aksis ke kanan gelombang P.
Pembesaran atrium kiri ditandai dengan hal-hal berikut :
a. Amplitudo komponen terminal (negatif) gelombang P dapat meningkat, dan harus turun setidaknya 1
mm di bawah garis isoelektrik.
b. Durasi gelombang P meningkat dan lebar bagian terminal (negatif) gelombang P harus setidaknya 1
kotak kecil (0,04 detik).
c. Tidak ada deviasi aksis yang berarti karena atrium kiri normalnya mendominasi aliran listriknya.
2. Hipertrofi Ventrikel
Hipertrofi ventrikel kanan ditandai oleh hal-hal berikut :
a. Ada deviasi aksis ke kanan dengan aksis QRS melebihi =1000
b. Gelombang R lebih besar daripada gelombang S di V1, sedang gelombang S lebih besar daripada
gelombang R di V6.
Hipertrofi ventrikel kiri ditandai dengan banyak kriteria. Dua yang paling berguna adalah sebagai berikut :
a. Gelombang R di V5 atau V6 plus gelombang S di V1 atau V2 melebihi 35 mm.
b. Gelombang R di aVL melebihi 13 mm.
3. Gangguan Elektrolit
a. Hiperkalemia : evolusi (1) gelombang T runcing, (2) perpanjangan PR dan gelombang P rata, serta (3)
QRS melebar. Kompleks QRS dan gelombang T menyatu membentuk sebuah gelombang sinus.
b. Hipokalemia : depresi ST, gelombang T rata, gelombang U.
4. Infark Miokard
a. Secara akut gelombang T meruncing dan kemudian inverse. Perubahan gelombang T menggambarkan
iskemia miokardium.
b. Secara akut segmen ST mengalami elevasi dan menyatu dengan gelombang T. Elevasi segmen ST
menggambarkan jejas miokardium.
c. Gelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Gelombang ini
menandakan infark miokard.
Daftar Pustaka
1. Gibson, Jhon. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat edisi 2. EGC: Jakarta.
2. Harrison.2000.Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13.EGC:Jakarta.
3. Imelda.---.Elektrokardiografi.RS.Husada.
4. Nhlbi.2007.What is an Electrocardiogram?www.nhlbi.nih.gov/health /dci/Diseases/ekg/ekg_what.html.
5. Noname.2003.Sistem Kelistrikan pada Jantung. http://72.14.235.104/search?
q=cache:mRE1IuKGU9gJ:www.indosiar.com/v2003/...
6. Noname.2007.Elektrokardiografi.http://image.google.co.id/image/hl-id&q
7. Noname.2007.Pemeriksaan Elektrokardiogram.http://www.pjnhk.go.id
8. Ogadisca.2007. Elektrokardiogram (EKG) http://ogibadisca.blogspot.com/2007/08/artikelkeperawatan.html
9. Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia Edisi 2 ;dari Sel ke Sistem.EGC:Jakarta.
10. Thaler,Malcom S.2000.Satu-satunya buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 2; Alih Bahasa Samik
Wahab.Hipokrates:Jakarta.
o
o
click link
622 clicks
Untuk dapat mendownload atau merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus
menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi.
Semua Member Special dapat mendownload atau merequest file content lengkap yang ada di
website ini.
NB: Ada kemungkinan beberapa skripsi belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih
menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan.
Pengenalan Anatomi
Anatomi dan bahagian-bahagiannya.
Anatomi ialah kajian terhadap struktur-struktur badan dan perkaitan antara setiap struktur
tersebut. Anatomi berasal daripada perkataan Yunani ana bermaksud asingkan dan
tome bermaksud memotong.Kajian anatomi terdiri daripada beberapa bahagian iaitu:Anatomi makroskop atau anatomi kasar (gross) Kajian dengan mata kasar tentang
struktur tubuh dan hubungannya antara bahagian-bahagiannya.
Anatomi mikroskop atau histologi Kajian tentang tisu tubuh menggunakan microskop.
Neuroanatomi Kajian tentang sistem saraf.
Anatomi perkembangan Kajian tentang proses perkembangan manusia seperti
perkembangan embrio dan fetus yang juga dikenali sebagai embriologi atau
perkembangan pranatal/ postnatal.
Anatomi perbandingan Kajian anatomi dengan membandingkan anatomi haiwan yang
berbeza atau antara anatomi haiwan dengan manusia.
Anatomi sistem.
Dari segi fungsi bahagian dan organ tubuh lebih mudah dihuraikan mengikut sistem. Ini
dikenali sebagai anatomi sistemik. Sistem tubuh merangkumi sistem-sistem berikut:Sistem rangka Meliputi rangka tubuh yang terdiri daripada tulang dan rawan.
Sistem artikular Terdiri daripada sendi dan ligamen di sekeliling sendi.
Sistem otot Terdiri daripada otot tubuh.
Sistem saraf Terdiri daripada otak, korda spina, saraf kranial, saraf spina dan ganglion.
Sistem peredaran Terdiri daripada sistem kardiovaskular iaitu jantung dan saluran
darah, sistem pengaliran limfa yang dibentuk oleh nodus limfa dan saluran limfa.
Sistem pernafasan - Terdiri daripada organ pernafasan bermula dari hidung hingga ke
paru-paru.
Sistem pencernaan - Terdiri daripada saluran pencernaan bermula dari mulut hingga ke
dubur (anus) serta kelenjar yang terlibat dalam pencernaan seperti penkreas dan hepar.
Sistem urinari Merupakan sistem ekskresi yang terdiri daripada ginjal, pundi kencing
dan saluran ekskrisinya.
Sistem pembiakan Terdiri daripada organ genital internal dan eksternal.
Sistem endokrin Terdiri daripada kelenjar tanpa duktus yang menghasilkan atau
merembeskan hormon.
Sistem integuman Merupakan sistem luar badan yang terdiri daripada kulit dan
apendajnya iaitu kuku, folikel rambut bersama dengan kelejar peluh dan sebum.
Bahagian tubuh badan.
Anggota atas.
Bahagian bahu, lengan atas, siku, lengan bawah dan tangan.
Anggota bawah.
Parietal
Viseral
Istilah pergerakan
Fleksi
Ekstensi
Abduksi
Adduksi
Rotasi
Sirkumduksi
Ilustrasi pergerakan
Ilustrasi pergerakan
Ilustrasi pergerakan
Istilah pergerakan tangan dan kaki
Pronasi dan supinasi (tangan)
Eversi dan inversi
Pengenalan Kepada Unit Berstruktur
Perkembangan manusia
Tubuh terbentuk daripada unit-unit kecil yang dikenali sebagai atom pada ARAS KIMIA.
Atom bergabung sesama sendiri membentuk molekul seperti karbon dioksida (CO2) dan
air (H2O).
Penggabungan ini membentuk molekul makro seperti karbohidrat, protein, lipid, dan asid
nukleik. Peringkat ini dikenali sebagai ARAS SEL.
Sel pula ialah benda hidup terkecil yang terdapat dalam badan kita. Sel mempunyai
pelbagai fungsi. Antaranya sebagai pengangkut nutrien dan oksigen, tindak balas
metabolisme dan mengeluarkan karbon dioksida.
Aras seterusnya ialah ARAS TISU.
Tisu adalah sekumpulan sel yang secara bersama menjalankan fungsi khusus yang sama.
Contoh tisu epitelium, tisu penghubung, tisu otot dan tisu saraf.
Hasil gabungan dua tisu atau lebih akan membentuk organ yang merupakan struktur
diskrit. Peringkat ini dikenali sebagai ARAS ORGAN. Kebanyakan organ mengandungi
keempat-empat tisu ini. Antaranya hati, ginjal dan jantung.
Aras seterusnya ialah ARAS SISTEM yang terbentuk hasil gabungan beberapa organ
yang berbeza bagi menghasilkan tugas-tugas tertentu.
Aras yang tertinggi ialah ARAS ORGANISMA yang merangkumi kesemua aras yang
berfungsi untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Pengenalan Kepada Unit Berstruktur
Proses dalam badan manusia
Ilmu Kimia Tentang Manusia
Ilmu kimia???
Perlindungan
Pergerakan
Pebentukan sel-sel darah
Penyimpanan mineral
Sistem Rangka
Struktur tulang panjang
Diafisis
Epifisis
Salur medulari
Tulang padat
Tulang berongga
Periosteum
Sistem Rangka
Jenis tulang
Panjang
Pendek
Leper
Tidak tentu bentuk
Tulang sesamoid
Sistem Rangka
Bahagian dalam sistem rangka
Sistem rangka mempunyai pelbagai fungsi tubuh. Sistem ini terdiri daripada tulangtulang dan struktur-struktur sokongan seperti ligamen, kartilej dan sendi. Terdapat 206
ketul tulang pada rangka manusia. Tulang-tulang ini mempunyai lapisan luaran yang
kuat, keras, tebal dan bahagian tengah berongga yang mengandungi sum-sum.
Sistem Rangka
Rangka aksial dan apendikular
Rangka aksial - Terdiri dari tulang-tulang tengkorak, vertebra, sternum, rusuk dan hoid.
Rangka aksial - Terdiri dari tulang-tulang tengkorak, vertebra, sternum, rusuk dan hoid.
Sistem Rangka
Struktur sendi
Kartilej artikular
Kapsul artikular
Ligamen
Tendon
Jenis sendi
Diartroses pergerakan bebas; cth: bola dan soket, engsel.
Amfiartroses pergerakan terhad cth;simfisis pubis.
Sinartroses tiada pergerakan, cth: sutura.
Sistem Rangka
Jenis pergerakan di sendi
Fleksyen
Ekstensyen
Abduksyen
Aduksyen
Sirkumduksyen
Putaran/Rotation
Pronasi
Supinasi
Sistem Rangka
Tumbesaran
Arah tumbesaran
Berterusan sehingga remaja. Plat epifiseal adalah kawasan bagi tumbesaran secara
memanjang bagi tulang-tulang panjang semasa kanak-kanak. Semasa tumbesaran, sel-sel
pada plat epifiseal membahagi secara mitosis dan memanjangkan tulang. Semasa proses
ini berlaku osifikasi terus terlaksana pada kedua-dua hujung epifisis.
Sistem Otot
Jenis otot
Otot rangka
Otot licin/ otot viseral
Otot kardiak
Ciri-ciri otot
Menguncup
Meregang
Elasticity
Irritability
Sistem Otot
Fungsi otot
Bertanggungjawab bagi kesemua pergerakan badan
Mengekalkan postur
Menstabilkan sendi
Menghasilkan haba badan
Sistem Otot
Lekatan otot
Punca
Bahagian otot yang melekat pada struktur yang tetap
Paling sedikit bergerak sewaktu penguncupan otot
Selitan/ lekatan
Bahagian otot yang melekat pada struktur yang bergerak
Paling banyak bergerak sewaktu penguncupan otot
Sistem Otot
Fungsinya lekatan otot
Sistem Saraf
Pengenalan kepada sistem saraf
Sistem saraf
Neuron
Ciri-ciri neuron
Jenis-jenis neuron
Fungsi sel saraf
Sinaps dan transmisi impuls
Sistem Saraf
Sistem saraf
Terdiri dari otak, saraf tunjang dan saraf-saraf
Fungsi utama - selaras serta satukan aktiviti badan
Neuron
Unit asas sistem saraf yang berstruktur dan berfungsi
Mempunyai sambungan yang dikenali sebagai proses atau fiber
Fiber neuron:Dendrites
Axon
Sistem Saraf
Ciri-ciri neuron
Mudah terangsang (irritability)
Mudah mengalirkan impuls (conductivity)
Jenis-jenis neuron
Sensori/ aferen
Motor/ eferen
Gabungan/ sambungan/ internuncial
Sistem Saraf
Fungsi sistem saraf
Mengitergrasikan rangsangan yang diterima.
Menterjemah rangsangan.
Mencetuskan pergerakan motor.
Menyimpan maklumat.
Menjana pemikiran dan idea.
Sistem Saraf
Sinaps dan transmisi impuls
Impuls yang bergerak dari axon satu sel ke dendrite sel yang lain dikenali sebagai sinaps
Ruang antara sel ini dikenali sebagai klef sinaptik.
Axon akan melepaskan neurotransmiter dan impuls akan melompat klef sinaptik satu sel
ke sel lain
Sistem Saraf
Pembahagian saraf
Saraf Tunjang
Terdiri dari otak dan saraf tunjang
Bahagian serebrum otak
Terbahagi kepada dua hemisfera
Setiap hemisfera terbahagi kepada empat bahagian:
Frontal bahagian yang mengawal pergerakan otot
Parietal bahagian deria rasa yang menerima rangsangan panas, sejuk, dsb
Oksipital bahagian visual mengawal penglihatan
Temporal bahagian auditori (pendengaran) dan olfaktori (hidu)
Saraf tunjang
Berfungsi sebagai pusat refleks dan laluan aliran impuls kepada dan daripada otak
Sistem Saraf
Saraf Periferi
Merangkumi kesemua saraf-saraf dalam badan
Satu bahagian khusus sistem ini dikenali sebagai sistem saraf autonomik
Fungsi sistem saraf periferi
Mengawal aktiviti automatik badan
Bertindak sebagai pusat refleks
Sistem Saraf
Saraf terdiri dari ikatan fiber saraf, sama ada sensori (aferen) atau motor (eferen).
Sekiranya terdapat kedua-dua jenis saraf dalam satu ikatan ianya dinamakan sebagai saraf
gabungan (internuncial)
Saraf aferen membawa impuls dari deria rasa ke otak atau saraf tunjang; saraf eferen
daripada otak / saraf tunjang ke otot / kelenjar
Sistem Saraf
Saraf kranial
Bermula di otak
Khas untuk bahagian kepala dan leher
12 pasangan kesemuanya
Saraf spinal
Bermula di saraf tunjang dan melalui foramen di vertebra
Membawa maklumat dari dan ke saraf tunjang, otak dan bahagian lain badan
Plexus rangkaian saraf spinal dan vena di bahagian tertentu badan
Sistem Saraf
Saraf Autonomik
Termasuklah saraf, ganglia dan plexus
Sistem Reproduktif
Fungsi sistem reproduktif
Menghasilkan zuriat.
Menghasilkan hormon seks.
Sistem reproduktif mengikut jantina
Lelaki Penis, testis, vesikel semen, kelenjar prostat dan uretra.
Sistem reproduktif mengikut jantina
Perempuan Ovari, tiub faliopio, uterus dan vagina.
Kitaran haid
sumber: http://sainssukan.forumotion.com
View
clicks
Posted December 9th, 2007 by pakdhe_uajy
PENDAHULUAN
Pada pankreas paling sedikit terdapat empat peptida dengan aktivitas hormonal yang disekresikan oleh
pulau-pulau (islets) Langerhans. Dua dari hormon-hormon tersebut, insulin dan glukagon memiliki fungsi
penting dalam pengaturan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hormon ketiga, somatostatin
berperan dalam pengaturan sekresi sel pulau, dan yang keempat polipeptida pankreas berperan pada
fungsi saluran cerna.
Insulin bersifat anabolik, meningkatkan simpanan glukosa, asam-asam lemak, dan asam-asam amino.
Glukagon bersifat katabolik, memobilisasi glukosa, asam-asam lemak, dan asam-asam amino dari
penyimpanan ke dalam aliran darah. Kedua hormon ini bersifat berlawanan dalam efek keseluruhannya
dan pada sebagian besar keadaan disekresikan secara timbal balik. Insulin yang berlebihan menyebabkan
hipoglikemia, yang menimbulkan kejang dan koma.
Defisiensi insulin baik absolut maupun relatif, menyebabkan diabetes melitus, suatu penyakit kompleks
yang bila tidak diobati dapat mematikan. Defisiensi glukagon dapat menimbulkan hipoglikemia, dan
kelebihan glukagon menyebabkan diabetes memburuk. Produksi somatostatin yang berlebihan oleh
Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga
sebelumnya.Penemuan telegram, telepon, radio dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang
menuntut menuju terciptanya internet.Internet yang merupakan hasil pengembangan dari teknologi
informasi, saat ini telah menjadi obyek pembicaraan banyak orang, selain dikenal sebagai sumber
informasi yang luar biasa besarnya, internet juga dikenal sebagai alat komunikasi antar
pemakainya.Dimana kesemuanya tidaklah terbatas pada keadaan geografis dari pemakai internet, jadi
dimana dan kapanpun komunikasi dan
click link
84 clicks
Read more
INDERA PENGLIHATAN
Posted June 24th, 2008 by maz_koko
BAB I
A. Pendahuluan
Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat melihat dan mengenal suatu benda yang kita lihat
karna adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi dibagian mata akan diteruskan
ke otak. Di sini otak mengelola dan menterjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan
suatu perwujudan penglihatan.
o
o
o
click link
985 clicks
Read more
Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dan berkembang, menanggapi
masalah kematian ibu yang demikian besar tahun 1989 untuk pertama kalinya ditingkat internasional
diadakan konferensi tentang kematian ibu di Nairobu, Kenya, tahun 1994, diadakan pula International
Conferene on Population and Development (ICPD) di Kairo, Mesir, yang menyatakan bahwa kebutuhan
kesehatan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM).
click link
1659 clicks
Read more
Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dan berkembang, menanggapi
masalah kematian ibu yang demikian besar tahun 1989 untuk pertama kalinya ditingkat internasional
diadakan konferensi tentang kematian ibu di Nairobu, Kenya, tahun 1994, diadakan pula International
Conferene on Population and Development (ICPD) di Kairo, Mesir, yang menyatakan bahwa kebutuhan
kesehatan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM).
click link
2131 clicks
Read more
PENDAHULUAN
Pada pankreas paling sedikit terdapat empat peptida dengan aktivitas hormonal yang disekresikan oleh
pulau-pulau (islets) Langerhans. Dua dari hormon-hormon tersebut, insulin dan glukagon memiliki fungsi
penting dalam pengaturan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hormon ketiga, somatostatin
berperan dalam pengaturan sekresi sel pulau, dan yang keempat polipeptida pankreas berperan pada
fungsi saluran cerna.
0 notAFGAN
Diagram sistem
pencernaan
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
(bawah rahang)
4. Sublingualis
(bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Tekak / Faring
7. Lidah
8. Kerongkongan /
Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. Usus dua belas jari
(duodenum)
15. Saluran empedu
16. Usus tebal / Kolon
17. Kolon datar
(tranverse)
18. Kolon naik
(ascending)
19. Kolon turun
(descending)
20. Usus penyerapan
(ileum)
21. Sekum
22. Umbai cacing
23. Poros usus /
Rektum
24. Anus
Sistem pencernaan. / sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada
dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses
penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa sisa makanan melalui anus.(gmbr Diagram sistem pencernaan manusia bagian perut)
Diagram sistem pencernaan
Fisiologi, dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang
mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari
fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel
manusia.
Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran
fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi
tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini.
Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek
menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman
bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.
Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika,
biomekanika, dan farmakologi.
Sejarah
Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey
menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak
fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan
cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden.
Bidang fisiologi
Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf
dan otot; neurofisiologi mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel
secara individual.
Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang
mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya.
Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan
tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme
eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam
lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar.
Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam
bidang exercise physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi
terhadap homeostasis.Mode Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi
fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan
proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
a. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu
ventilasi, pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).
b. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan
yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
c. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal.
( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991)
d. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat
yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan
memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).
e. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses
imunitas dan struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting
sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984
dalam Roy 1991).
f. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam
Roy, 1991).
g. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik.
Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).
h. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan
bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai
fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran
dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh
(Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).
i. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan
fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas
endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan
dari regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam Roy,1991).