Disusun Oleh :
1.Satria Edy Wibowo
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG..................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. EJAAN..............................................................................................................4
2. FUNGSI EJAAN.............................................................................................. 4
3. PERKEMBANGAN EJAAN DI INDONESIA................................................5
4. TANDA BACA DAN PENGGUNAANNYA.................................................11
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN.................................................................................................18
2. SARAN.............................................................................................................18
3. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa kita kenal sebagai penghubung antara manusia.kita ketahui sekarang ini
zaman semakin maju,dan teknologi kita semakin canggih.Dalam hal ini peran kita untuk
mengimbangi kemajuan zaman ini,harus mampu mengerti salah satu nya bahasa.Bahasa di
dunia ini banyak sekali,dan sebagai bahasa internasional adalah bahasa inggris.Kita yang
berdomisili di Negara Indonesia harus bisa minimal menguasai satu bahasa nasional
kita,yaitu Bahasa Indonesia.Semenjak era Orde Lama,atau masa penjajahan nenek moyang
kita belum mengerti akan bahasa,karena mereka belum mengerti akan pendidikan dan
kemajuan teknologi.
Bahasa sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari.Tetapi bagaimana kita
menggunakan
bahasa
tersebut
dengan
benar,sesuai
EYD
(Ejaan
Yang
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
A. EJAAN
1. Pengertian Ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan aturan atau tata cara tuntuk menulis suatu bahasa baik
yang menyangkut lambang bunyi, penulisan kata, penulisan kalimat, maupun penggunaan
tanda baca. Ejaan bahasa Indonesia yang kita pakai sekarang ini adalah menganut sistem
tulisan fonemis. Yang dimaksud dengan sistem tulisan fonemis adalah bentuk suatu ejaan
yang menginginkan serta berusaha untuk melambangkan sebuah fonem itu hanya dengan satu
huruf saja. Namun demikian dalam kenyataan masih kita
2.
3.
praktis itu dapat dicapai jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan
dengan baik.
C.
Perubahan-perubahan
yang
terjadi
adalah
mempunyai
tujuan
untuk
penyempurnaan.
Adapun ejaan-ejaan yang pernah dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah :
1.
a.
b.
EYD
Sayang
Yakin
Jakin
Saya
Saja
c.
EYD
Umum
Sempurna
Sempoerna
Surat
soerat
Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma di atas.
Misalnya:
EYD
Rakyat
d.
Bapak
Bapa
Makmur
Mamoer
e.
EYD
Jakarta
Raja
Radja
Jangan
Djangan
f.
EYD
Pacar
Cara
Tjara
Curang
Tjurang
2.
EYD
Khawatir
Akhir
Achir
Khazanah
Chazanah
Ejaan Republik
Ejaan Republik adalah merupakan hasil penyederhanaan dari pada Ejaan van Ophuysen.
Ejaan Republik mulai berlaku pada tanggal 19 Maret 1947. Pada waktu itu yang menjabat
Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Mr. Suwandi,
maka ejaan tersebut dikenal pula atau dinamakan juga dengan Ejaan Suwandi.
Ejaan Repulik ini merupakan suatu usaha perwujudan dari Kongres Bahasa Indonesia
yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah, tahun 1938 dan yang menghasilkan suatu keputusan
penyusunan kamus istilah.
Beberapa perbedaan yang tampak dalam Ejaan Republik dengan ejaan Ophusyen dapat
diperhatikan dalam uraian di bawah ini:
a.
Gabungan huruf oe dalam ejaan van Ophusyen digantikan dengan u dalam Ejaan Republik.
b.
Bunyi hamzah () dalam Ejaan van Ophusyen diganti dengan k dalam Ejaan Republik.
c.
Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik.
d.
e.
Tanda trema () dalam Ejaan van Ophusyen dihilangkan dalam Ejaan Republik.
Agar perbedaan kedua ejaan itu menjadi lebih jelas, di bawah ini diberi beberapa contoh.
3.
Ejaan Republik
Umur
Koeboer
Kubur
Maloem
Maklum
Ejaan Pembaharuan
Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan untuk memperbaharui
Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa
Indonesia.
Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama yang
diambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitian ejaan itu. Yaitu Profesor
Prijono dan E. Katoppo.
Pada tahun 1957 panitia dilanjutkan itu berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan
baru. Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan secara resmi sehingga ejaan
itu pun belum pernah diberlakukan.
Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah disederhanakannya
huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf tunggal. Hal itu, antara lain
tampak dalam contoh di bawah ini.
a.
b.
c.
d.
e.
Misalnya:
4.
EYD
Santai
Ejaan Pembaharuan
Santay
Gulai
Gulay
Harimau
Harimaw
Kalau
Kalaw
Amboi
amboy
Ejaan Melindo
Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil perumusan ejaan Melayu
dan Indonesia pada tahun 1959. Perumusan Ejaan Melindo ini diawali dengan
diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan,
Sumatera Utara. Bentuk rumusan Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk penyempurnaan
dari ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan Melindo ini belum sempat dipergunakan, karena pada
masa-masa itu terjadi konfrontasi antara negara kita Republik Indonesia dengan pihak
Malaysia.
Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti
pada kata tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja,
diganti dengan huruf nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan Pembaharuan kedua
gabungan konsonan itu diganti dengan ts dan .
5.
a.
Ejaan Baru
Remadja
Jalan
Djalan
Perjaka
b.
Perdjaka
c.
EYD
Cakap
Ejaan Baru
Tjakap
Baca
Batja
Cipta
Tjipta
d.
EYD
Sunyi
Ejaan Baru
Sunji
Nyala
Njala
Bunyi
Bunji
e.
EYD
Syarat
Ejaan Baru
Sjarat
Isyarat
Isjarat
Syukur
Sjukur
6.
EYD
Takhta
Ejaan Baru
Tachta
Makhluk
Machluk
Ikhlas
Ichlas
ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada Ejaan
Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak bulan Maret 1947.
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:
a.
b.
Perubahan Huruf
Ejaan Lama
Djika
EYD
Jika
Tjakap
Cakap
Njata
Nyata
Sjarat
Syarat
Achir
Akhir
Supaja
Supaya
Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
Misalnya:
Khilaf
Fisik
Valuta
Universitas
Zakat
c.
Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan,
misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
d.
Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata depan. Sebagai
awalan, di- ditulis sering kali dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di- sebagai kata
depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Awalan
Dicuci
Kata Depan
Di kantor
Dibelikan
Di sekolah
Dicium
Di samping
Dilatar belakangi
Di tanah
10
e.
Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan
sebagai penanda perulangan:
Misalnya:
Anak-anak, bukan anak2
Bermain-main, bukan bermain2
Bersalam-salaman, bukan bersalam2an
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:
1)
2)
Penulisan kata.
3)
4)
5)
B. TANDA BACA
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimatkalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
Tanda baca yang lazim digunakan adalah:
1. TITIK
Titik atau perhentian akhir biasanya dilambangkan dengan (.). Tanda ini lazimnya dipakai
untuk :
1.Menyatakan akhir dari sebuah tutur atau kalimat.
Contoh:
Hewan kurbanitu telah di sembelih semua.
Jangan selalu mengikuti kehendak orang lain.
Berlari mengerjar layang layang.
Karena kalimat tanya dan kalimat perintah atau seru mengandung pula pengertian perhentian
akhir, yaitu berakhirnya tutur, maka tanda tannya dan tanda seru yang digunakan dalam
kalimat-kalimat tersebut selalu mengandung sebuah tanda titik.
Contoh:
Apa yang hendak kamu cari?
Mengapa orang tersebut dapat sukses?
Dimana harta karun itu berada?
11
2.Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan singkatan kata
atau ungkapan yang sudah lazim. Pada singkatan kata yang sudah terdiri dari tiga huruf
atau lebih yang dipakai satu titik.
Contoh:
a.n. (atas nama)
Dr. (Dokter)
H. (haji)
Ir. (Insinyur)
u.b (untuk beliau)
Kol. (Kolonel)
dkk. (dan kawan-kawan)
M.Sc. (Master of Science)
dll. (dan lain-lain)
S.H. (Sarjana Hukum)
dst. (dan seterusnya)
Drs.(Doktorandus)
tsb. (tersebut)
M.A.(Master of arts)
Yth. (yang terhormat)
Spd. (sarjana pendidikan)
Semua singkata kata yang menggunakan inisial atau akronim tidak menggunakan titik : DPR,
MPR, ABRI, Hankam, Kopkamtib, ampera, Lemhanas, dsb.
3.Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang
menunjukkan jumlah; juga dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan titik .
Contoh:
10.000
125.000
pukul 5.45.42 (pukul lima 45 menit 42 detik)
pukul 02.00 (pukul 2 tepat)
2.
KOMA
Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menarik ditengah-tengah tutur,
biasanya dilambangkan dengan tanda (,). Disamping untuk menyatakan perhentian antara
(dalam kalimat), koma juga dipakai untuk beberapa tujuan tertentu.
Dalam hal-hal berikut dapat digunakan tanda koma :
12
13
Contoh:
Meragukan : Dijalan raya kelihatan ramai.
J e l a s : dijalan raya, kelihatan ramai.
7.Koma dipakai untuk menandakan seseorang yang diajak bicara.
Contoh:
Saya berharap, anak saya menjadi anak yang berbudi baik.
8.Koma dipakai juga untuk memisahkan aposisi dari kata yang diterangkan.
Contoh:
Presiden Soekarna adalah presiden pertama Indonesia, dia berjuang dengan sekuat tenaga.
9.Koma dipakai untuk memisahkan kata-kata afektif seperti o, ya, wah, aduh, kasihan,
dari bagian kalimat lainnya.
Contoh:
Aduh, betapa senangnya dapat nilai bagus.
Wah, sungguh indah pemandangan itu.
10.Tanda koma dipakai untuk memisahkan sebuah ucapan langsung dari bagian
kalimat lainnya.
Contoh:
Kata ayah, saya akan menangani semua masalah yang ada.
11.Koma digunakan juga untuk beberapa maksud berikut:
a. Memisahkan nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tinggal.
b. Menceraikan bagian nama yang dibalikkan (untuk referensi, misalnya).
c. Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik.
d. Untuk menyatakan angka desimal.
Contoh :
Apabila anda ingin bertemu dengan saya, harap melapor ke bagian : personalia.
Veronia, Kamila ( namanya sebenarnya Kamila Veronika )
3. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
14
Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung.
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam
kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
Nama nama burung : pipit, rajawali, elang, kasuari.
6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
Contoh :
Air yang jatuh dari langut di sebut air hujan.
7. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
15
Contoh :
Dapat (bisa)
Emapt (empat).
8. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
Contoh :
Himpunan A {1,2,3,4}.
9. Tanda Petik ("...")
Fungsi tanda petik adalah:
Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis
lain
Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
Contoh :
Ibu berkata jangan main jauh-jauh.
10. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsiL
Contoh :
File tersebut harus di save di dalam folder yang baru.
11. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
16
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana atar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tangda baca.
Beberapa fungsi ejaan di dalam bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.
2.
Ejaan Republik
3.
Ejaan Pembaharuan
4.
Ejaan Melindo
5.
6.
17
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat
yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
B.
Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari
kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah
sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu alam.
DAFTAR PUSTAKA
http://fitriapratiwi.blogspot.co.id/2012/10/penggunaan-tanda-baca-dalamejaan.html
http://ridiawan.blogspot.co.id/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasaindonesia.html
18