Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DEFINISI BELAJAR, MENGAJAR, PEMBELAJARAN, PERENCANAAN


PEMBELAJARAN & MANFAAT PEMBELAJARAN

Di susun oleh :
Inayah Rohmaniyah (5415117403)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013

1. Definisi Belajar
Definisi belajar menurut para ahli,
Menurut Winkel, belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan
pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan
dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
Dari pengertian diatas, tampak belajar lebih menekankan pada proses, baik proses mental,
proses adaptasi dan lingkungan, proses melalui lingkungannya, proses malalui
pengalaman, latihan maupun praktek.
Ada pula yang merumuskan pengertian belajar yang menekankan pada perubahan
sebagaimana dikatakan oleh Witherington, belajar adalah perubahan dalam diri individu
yang dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, kebiasaan, pengertian dan apresiasi.
Dengan memperhatikan perumusan-perumusan tentang pengertian belajar tersebut diatas
maka dapat disimpulkan; Bahwa belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung
dalam interaksi antara subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang
bersifat relative konstan/tetap baik melalui pengalaman, latihan maupun praktek.
Perubahan itu bisa sesuatu yang baru atau hanya penyempurnaan terhadap hal-hal yang
sudah dipelajari yang segera Nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi.
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html
2. Definisi Mengajar
Menurut Biggs, seorang pakar psikologi, membagi konsep mengajar menjadi tiga macam
pengertian, yaitu sebagai berikut:

Pengertian kuantatif, dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of


knowledge, yaitu penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai
pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaikbaiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa, bukan tanggung jawab mengajar.

Pengertian institusional yaiut mengajar berarti the efficient orchestration of teaching


skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien . dalam hal ini guru
dituntut untuk siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang
memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan, dan
kebutuhannya.

Pengertian kualitaif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning,


yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan
pemahamannya sendiri.

Definisi mengajar secara konvensional adalah menyampaikan ilmu pengetahuan pada


siswa. Kegiatan pengajaran adalah mencoba menyampaikan ilmu sebanyak mungkin
pada siswa. Pengertian mengajar tersebut menempatkan siswa sebagai objek. Siswa
berfungsi sebagai penerima apa yang diberikan oleh guru. Guru lebih aktif dan lebih
menentukan. Kegiatan belajar-mengajar lebih berpusat pada guru.
Pendangan yang muncul kemudian mengenai mengajar, sebagia kritik atas pandangan
konvensional, yaitu bahwa mengajar harus dilihat dari sudut siswa. Mengajar lebih
diorientasikan untuk memberi kegiatan secara optimal pada siswa. Maka, definisi
mengajar adalah membimbing siswa bagaimana haris belajar. Mengajar berarti mengatur
dan menciptakan kondisi yang terdapat di lingkungan siswa sehingga dapat
menumbuhkan niat siswa melakukan kegiatan balajar. Sementara itu, pengertian belajar
dalam konteks pendidikan dapat kita simak dari pendapat Wolfolk & Nicholich
Learning always involves a change in the person who is learning. The change may be
for the better or for the worse, deliberate or unimtentional. To qualify as learning, this
change must be brought about by experience, by the interaction of a person with his or
her environtment. Kegiatan belajar selalu harus memberi perubahan pada subjek yang
belajar. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman interaksi pembelajar
dengan orang lain ataupun dengan lingkungannya. Bagi Wolfolk & Nicholich, orientasi
kegiatan mengajar harus berpusat pada siswa. Hakikat mengajar diartikan sebagi proses,
yakni proses yang dilakukan oleh guru dalam menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Jadi
peranan guru adalah membimbing, memimpin, dan fasilitator. Guru memberi bantuan,

menentukan arah kegiatan siswa, dan menciptakan kondisi lingkungan yang dapat
menjadi sumber bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Paradigma baru, sesuai dengan tuntutan reformasi, maka pendidikan perlu merujuk pada
paradigma nasional, yaitu demokratisasi dan desentralisasi. Pembelajaran demokratisyang berarti pembelajaran dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa-tidak akan terwujud
jika guru menggunakan paradigm mengajar sebagai menyampaikan materi pelajaran.
http://rudystifan.blogspot.com/2012/11/pengertian-mengajar.html
3. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar ajar yang artinya petunjuk yang diberikan kepada
orang supaya diketahui. Dari kata ajar ini lahirlah kata kerja belajar yang berarti
berlatih atau berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu dan kata pembelajaran
berasal dari kata belajar yang mendapat awalan pen-dan akhiran an yang merupakan
konflik nominal yang mempunyai arti proses. Pembelajaran adalah proses memperoleh
maklumat dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap
dan kepercayaan. Dalam pengertian konteks pendidikan, guru biasanya berusaha
mengajar supaya peserta didik dapat belajar menguasai isi pelajaran demi mencapai suatu
objektif yang ditentukan. Pembelajaran akan membawa pada perubahan pada seseorang.
Pembelajaran adalah suatu kata yang memiliki arti sama dengan kata mengajar. Kata
mengajar memiliki arti yang kompleks dan beraneka macam sesuai dengan zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Definisi dari pembelajaran antara lain menurut para ahli adalah:

Duffy dan Roehler. Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan
menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum.

Gagne dan Briggs. Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu system
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedmikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

http://education-vionet.blogspot.com/2012/02/pengertian-pembelajaran-menurutpara.html
http://effendi-dmth.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-menurut-paraahli.html#.USiaUR2l2pE
4. Definisi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik,
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk emperkecil kesenjangan yang ada
dan emncapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir
dan pengkajian penyeleksian dari berbagai alternative yang dianggap lebih memiliki nilai
efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan
yang bersifat rasional.
Sedangkan pembalajaran menurut Masnur Muslich. Pembalajaran adalah proses aktif
bagi siswa dan guru utnuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu
terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. Sedangkan
Degeng dalam Hmazah B. Uno mendefinisikan dengan singkat bahwa pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Richard L. Daft mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan perilaku
atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari penglaman. Hal ini juga
dibenarkan oleh Salvin dalam H. Douglas Brown yang mendefinisikan bahwa
pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh
pengalaman. Pernyataan ini juga didukung oleh Kunandar yang menyatakan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga
terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan

beberapa

definisi

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

perencanaan

pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan


dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponenkomponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara
penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya

menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif
dan efisien.
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-perencanaanpembelajaran.html
5. Manfaat Pembelajaran
a) Manfaat pembelajaran terpadu
Banyak topic-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai ketrkaitan

konsep dengan yang dipelajari siswa.


Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keerampilannya

yang dikembangkan dari empelajari keterkaitan antar mata pelajaran.


Pembelajaran terpadu melatih siswa utntuk semakin banyak emmbuat hubungan
inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi
dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkambangnya

jaringan konsep-konsep.
Pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir

kritis utnuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata.


Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan
dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai
ragam kondisi.

Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila


situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.

b) Manfaat pembelajaran kooperatif


Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Meningkatkan hubungan antara kelompok,

belajar

kooperatif

memberi

kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan beradaotasi dengan teman satu

tim utnuk mencerna materi pembelajaran.


Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar, belajar kooperatif dapat
membina kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta mempunyai
andil terhadap keberhasilan tim.

Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik utnuk belajar berpikir, belajar


kooperatif dapat diterapkan utnuk berbagai materi ajar, seperti pemahan yang

rumit, pelaksanaan kajan proyek, dan latihan memecahkan masalah.


Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
Menignkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.

Ralatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya.

c) Manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning


Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau

instruktur (interctivity enhancement).


Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).

Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy


updating of content as well as archivable capabilities).

d) Manfaat pembelajaran tematik


Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indicator serta isi mata
pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi

bahkan dihilangkan.
Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakana sebab isi/materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.
Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapatkan pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

Dengan adanya pemaduan antarmata pelajaran maka penguasaan konsep akan


semakin baik dan meningkat.

e) Manfaat pembelajaran kuantum


Suasana kelas menyenangkan sehingga pasarta didik bergairah belajar.
Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai

pendorong belajar.
Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
Apapun yang dilakukan ileh siswa sepatutnya dihargai.

http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/01/filosofi-tujuan-dan-manfaat.html

http://karwapi.wordpress.com/2012/11/16/manfaat-dan-keterbatasan-modelpembelajaran-kooperatif-cooperative-learning/#more-1117
http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/manfaat-pembelajaran-elektronik-atau-e.html
http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/ciri-dan-manfaat-pembelajaran-tematik/
http://karwapi.wordpress.com/2012/11/15/manfaat-pembelajaran-kuantum-dalampencapaian-tujuan-pembelajaran-peserta-didik/

Anda mungkin juga menyukai