Anda di halaman 1dari 19

BALOK SUSUN DENGAN

KOKOT
KELOMPOK 12
JANUAR HAPPY B
ELYASA BANGUN
INAYAH R

Menggunakan Kokot Pada


Bidang Takikan
Apabila dalamnya gigi yang diperlukan
tidak begitu banyak berbeda dengan
dalamnya gigi maximum yang diizinkan
( h = h ).
Maka dapat juga dipergunakan kokot
pada bidang takikan.
Didalam hal ini sebaiknya diambil t v =
h, sehingga gaya yang didukung oleh
kokot akan lebih kecil dari pada bagian
yang di dukung oleh gigi.

Batang-Batang Tegak Lurus


Sesamanya

Apabila 2 batang kayu bertemu dengan =


90, maka yang harus diperhatikan ialah ds .
Jika ds ini tidak terlampaui, maka
tinggallah kita mengusahakan agar gerakan
kesamping daripada batang itu tidak akan
terjadi. Untuk ini dapat digunakan batang
kecil dengan pan (gambar 4.45).

Sering juga pada batang terusan


diberi takikan 1-2 cm dan untuk
menambah kokohnya sambungan
diberi penyiku yang dihubungkan
dengan paku.
1 & 2 cm

Gambar 4.46

Gambar 4.47

Jikalau tegangan
lebih besar dari pada
ds, maka bidang
pertemuan harus
diperlabar.
Perlebaran itu dapat
dilaksanakan dengna
menempatkan kayu
keras pada
pertemuan.

Gambar 4.48

Apabila tidak terdapat kayu


keras dapat juga dipakai baja
siku (gambar 4.48).

Gambar 4.49
Cara lain untuk
memperlebar
bidang pertemuan
ialah dengan
menempatkan
klos-klos seperti
gambar 4.49, yang
menggunakan baut
lekat.

Balok Susun Dengan Pasak


Kayu dan Kokot
Untuk keperluan konstruksi berat, seperti
jembatan tunjang, balok lantai didalam
rumah bertingkat dan sebagainya.
Untuk keperluan tersebut beberapa balok
disusun sedemikian rupa sehingga cukup
buat mendukung beban diatasnya.
Oleh karena untuk mendukung momen,
momen-dukungnya akan sebanding dengan
lebarnya b dan berbanding lurus dengan
h, maka mudah dimengerti bahwa balokbalok itu disusun didalam arah tingginya.

Untuk menyusun balok-balok itu


dipergunakan beberapa cara, yaitu dengan
jalan memberikan bentuk gigi pada bidang
balok-balok yang saling berhubungan, atau
ditempatkan pasak kayu atau kokot diantara
kadua balok tersebut.
Bentuk gigi, pasak kayu ataupun kokot
tersebut, dimaksudkan untuk pendukung
tegangan geser yang timbul didalam balok
susun itu.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa jarijari lengkung garisEIelastiknya masing-masing
M
balok adalah sama.
P
Bahwa momen yang timbul pada tampang
masing-masing balok akan sebanding dengan
EI-nya masing-masing (P = jari-jari lengkung).

Bahwa momen yang timbul pada


tampang masing-masing balok akan
sebanding dengan EI-nya masingmasing (P = jari-jari lengkung).
Andaikan momen karena beban
diatas balok = M, momen yan
gtimbul didalam balok atas = M1 dan
EI
I
momen
M yang Mtimbul

M didalam balok
EI
I I
bawah =RIM
2.
Maka :
I
1

M2

I1 I 2

Dianggap kedua balok mempunyai E


sama. Untuk balok pada gambar 4.52
dengan tinggi h sama, yang berarti I1
= I2, maka M1 = M2 = M.
Dan keadaan diatas dapat dikatakan,
bahwa W1 = W2 = bb dan Wt = 2 x
bh
Tegangan maxsimum yang dapat
1
M
timbul pada masing-masing
balok
3M
2
1

2
2
bh
.
bh
ialah
6
max

Apabila pengggeseran balok dirintangi


dengan menempatkan pasak-pasak
diantara kedua balok itu, keadaan
menjadi lain. Kedua balok itu merupakan
satu kesatuan dan penggeseran balokbalok itu tidak mungkin lagi terjadi.
Sebuah momen akibat gaya-gaya luar
menyebabkan pembagian tegangan
didalam balok kesatuan itu.
Momen lemabam T besarnya ditentukan
terhadap sumbu lengkungan, yang
terletak ditengah-tengah potongan
balok.

1
1
3
I
b( 2h) 8. bh 3
12
12

Ternyata I jauh lebih besar daripada I 1 + I2,


sehingga balok kesatua itu menjadi lebih
kaku dan kuat mendukung momen luar.
Yang sebelah kiri ialah pembagian
tegangan jika kedua balok itu hanya
diletakkan begitu saja, sedang yang
sebelah kanan ialah apabila balok-balok
itu disatukan denga pasak-pasak, ,lim
atau alat-alat lainnya. Dari pelajaran ilmu
tegangan didapat tegangan geser:

DS

b.I

Dan maximumnya terdapat pada garis netral

max

3
D

2 bh

Disini S ialah momen statik bagian balok


diatas atau dibawah garis netral samapai ke
garis netral.
Tegangan-tegangangeser tersebut diatas
menyebabkan gaya geser yang harus
didukung oleh pasak.
Umumnya pasak-pasak dari kayu
ditempatkan dengan arah serat daripada
balok itu sendiri, agar pasak dapat bekerja
lebih baik, karena penyusutannya dalam
arah memanjang hanya kecil saja.

Pada keadaan ini pasak dibebani gaya desak


sejajar arah serat dan gaya geser sejajar arah
serat.
Umumnya gaya yang terakhir ini lebih berbahaya
daripada yang pertama. Untuk pasak semacam itu
biasanya dipakai kayu yang lebih keras daripada
kayu baloknya sendiri, misalnya misalnya kayu
resak, atau sawo kesambi dan lain-lain.
Didalam penggunaannya pasak-pasak itu disertai
baut-baut yang dipasang diantara pasak-pasak
tersebut.
Baut-baut itu bukanlah baut-baut pendukung gaya
geser, melainkan hanya sebagai baut-baut lekat
saja.

Contoh Soal
Batang-batang berukuran seperti
tertera dalam gambar 4.44.
S = 3800
kg
tv = 3,5 cm

Lt = 20

= 40
5/8

S = 3800 kg

ds =
110 kg/cm

ds = 30
kg/cm
= 15
kg/cm
B.J. = 0.67
B
b = 10 cm
h = 14 cm

Penyelasaian
Dibutuhkan
DV

3800
4,2cm
93.10

Dipergunakan :
1
t 3,9cm h
4

Gigi ini dapat mendukung gaya


1
1
N 1 tv.b. . .
2 cos 1
2
1
3,5.10.82,64.
3040kg
0,94
1
N 8000 3800.0,94 3580kg
2

Maka kokot dapat mendukung gaya


N , N N 1 3580 3040 540kg

Untuk amannya kokot diperhitungkan


1 ,
pendukung
1 N 510kg
2

3
Dipakai kokot Bulldog bulat
dengan baut
yang dapat mendukung gaya 800 kg.
0,67
Dengan
B.J.=0,67

.800 1070kg.
n

0,5

"

Gaya N membuat sudut 10 dengan


arahberat,
.
990 jadi
810kg
Disini sudut takikan terukur 10.
Besarnya lv diperhitungkan dengan
H
2300 H.
gaya mendatar
v

15,3cm
b. // 10.15
Dipakai 20cm

Anda mungkin juga menyukai