Anda di halaman 1dari 23

PASAK

Pasak adalah sepotong baja lunak (mild steel) yang


dipasangkan/diselipkan di antara poros dan hub atau boss
dan pulley untuk menghubungkan keduanya agar terjadi
kebersamaan gerak/putaran.
Pada umumnya pasak dipasangkan sejajar dengan sumbu
poros.
Untuk pemasangan pasak harus dibuat alur pada poros dan
hub dari pulley.
Fungsi utama dari pada pasak adalah sebagai pengunci
sementara
Beban yang bekerja berupa beban desak (crushing) dan
beban geser (shearing).
Jenis Pasak
Beberapa jenis pasak yang sering
digunakan:
 Sunk key (pasak benam)
 Saddle key (pasak sadel)
 Tangent key (pasak tangensial)
 Round key (pasak bulat)
 Spline
Sunk Key (Pasak Benam)
Pasak ini dipasang pada poros sedalam setengah tebal pasak masuk dalam
alur poros. Sedangkan setengah lagi masuk ke dalam alur hub atau boss dari
pulley yang akan diikatkan pada poros tersebut.
Jenis-jenis pasak benam

•1. Rectanguler sunk key (pasak benam segi empat)

W
Taper 1 : 100

t 𝑑
Lebar pasak: W = ; Tebal pasak:
4
2
d t=3W

Dimana :
d = diameter poros atau diameter
lubang hub. Pasak ini mempunyai
kemiringan/taper 1 : 100.
Tabel Ukuran Pasak Paralel dan Pasak Bekepala Standar
2. Square sunk key (pasak benam bujur sangkar)
Jenis ini lebar dan tebal pasak sama.
𝑑
W=t=
4

3. Parallel sunk key (pasak benam paralel).


Pasak ini berbentuk bujur sangkar atau segi empat, tetapi tidak mempunyai
kemiringan dan umumnya digunakan untuk mengikat komponen yang tidak
tetap (yang dapat diluncurkan sepanjang poros itu). Biasanya dipasang pada
roda gigi, pulley dan lain-lain.
4. Gib head key (pasak benam dengan kepala)
Yaitu pasak benam segi empat dengan sebuah kepala pada salah satu
ujungnya dan dikenal sebagai gib head. Ini dimaksudkan untuk pasak yang
dapat dilepas.

Gib head key


. Taper 1 : 100
𝑑
Lebar pasak: W =
4
1,75 t

Tebal pada ujung

d
45°
t
yang besar:
W 1,5 t 2 𝑑
Poros t= W=
3 6
5. Feather key
Yaitu pasak yang diikat pada salah satu komponen yang digabung dan memungkinkan
adanya gerakan relatif pada arah aksial, sehingga disebut sebagai feather pasak. Jenis ini
khusus seperti pasak paralel yang dipakai untuk memindahkan momen puntir dengan
kebebasan gerakan aksial.

pengikat pengikat
6. Wood ruff key
Yaitu jenis pasak yang mudah diatur. Pasak ini berbentuk potongan silinder.
R

Pembuatan pasak ini dapat dengan menggunakan cutter pada mesin milling, tentunya yang
memiliki cutter yang sama. Jenis ini banyak dipakai pada mesin perkakas serta konstruksi
kendaraan
Keuntungan dari pasak jenis ini:
a. Bila diperlukan adanya kemiringan pada hub atau boss dari komponen yang akan dipasang, maka
kemiringan tersebut dapat dihasilkan dengan mengatur posisi pasak.
b. Berguna sekali pada poros dengan bentuk miring disampingnya. Adanya kedalaman ekstra pada poros
dapat mencegah kemungkinan perputaran dalam alur kerja.
Kerugian :
a. Adanya kedalaman pasak akan mengurangi kekuatan poros.
b. Jenis ini tidak dapat dipakai untuk jenis feather (pasak yang disatukan dengan poros).
Saddle key (pasak sadel)
Ada dua jenis pasak sadel :
1. Flat saddle key (pasak sadel rata).
2. Hollow saddle key (pasak sadel radius).

Flat saddle key adalah pasak dengan


kemiringan yang diikat tetap dalam alur pasak
pada hub dan bagian yang rata pada porosnya
Pemasangan pasak sadel ini
disisipkan pada poros lingkar
dengan dipukulkan, sehingga hanya
sesuai untuk beban ringan saja.
Hollow saddle key dilengkapi
dengan kemiringan pasak yang
tetap pada alur hub, sedang bentuk
bawahnya sesuai bentuk kurva
keliling porosnya.
3) Spline
Kadangkala pasak dibuat menjadi satu dengan poros yang
mengikat erat alur pasak yang dibaut pada hub. Poros
macam ini disebut spline

Dengan demikian spline relatif lebih kuat daripada poros yang


mempunyai alur pasak tunggal

Spline digunakan bila gaya yang dipindahkan


besar dibanding ukuran poros, seperti poros
transmisi kendaraan dan transmisi roda gigi.
Dengan menggunakan spline akan diperoleh
gerakan aksial, sehingga didapatkan gerakan
putar yang positif.
Gaya yang Bekerja pada Pasak Benam

Jika sebuah pasak digunakan untuk memindahkan


momen puntir (torsi) dari sebuah poros ke sebuah hub
dari rotor, maka terdapat 2 jenis gaya yang bekerja pada
pasak tersebut, yaitu:
Gaya yang Bekerja pada Pasak Benam

Gaya (F1) yang akibat pengencangan pasak pada alurnya, seperti dalam
hal pengencangan pasak lurus (straight key) juga pasak konis (tapered
key ) dengan mendorongkan pada tempatnya. Gaya ini mengakibatkan
tegangan tekan pada pasak yang besarnya sulit diketahui

Gaya (F) akibat momen puntir (torsi) yang dipindahkan oleh


poros, gaya ini mengakibatkan tegangan geser (shearing
stress) dan tegangan desak (crushing stress).
Distribusi gaya sepanjang pasak tidak merata karena gaya-gaya tersebut hanya
terpusat di dekat ujung dari input torsi. Ketidak-merataan ini disebabkan oleh
puntiran poros dalam hub tersebut.

Gaya-gaya yang bekerja pada pasak untuk torsi yang dipindahkan dari sebuah
poros ke sebuah hub dengan putaran ke kanan (searah jarum jam) ditunjukkan
pada Gambar. Dalam perencanaan pasak, beban yang disebabkan oleh
pengencangan pasak dapat diabaikan dan diasumsikan bahwa distribusi gaya
sepanjang pasak merata.
Kekuatan Pasak Benam
Pasak yang menghubungkan poros dengan hub

Dimana:
T = momen puntir (torsi) yang dipindahkan oleh poros
F = gaya tangensial yang bekerja pada keliling poros
D = diameter poros
L = panjang pasak
W = lebar pasak
t = tebal pasak
τs = tegangan geser pasak
𝜎c = tegangan desak pasak.
Kekuatan Pasak Benam

Pada saat pasak memindahkan daya, maka kemungkinan pasak akan rusak akibat
beban geser (shear) atau desak (crushing). Dengan memperhitungkan beban geser
pada pasak, maka gaya tangensial yang bekerja pada keliling poros adalah:
F = τs . A
Dimana :
τs = tegangan geser yang terjadi (N/mm2).
A = luasan yang menahan (mm2)
=L.W
Sehingga momen puntir (torsi) yang dipindahkan oleh poros
adalah :

𝑑 𝑑
T = F . = L . W . τs .
2 2
Dengan mempertimbangkan beban desak pada pasak,
maka gaya desak tangensial pada sekeliling poros adalah :
F = 𝜎c . A
Dimana :
𝜎c = tegangan desak yang terjadi (N/mm2).
A = luasan yang menahan (mm2)
𝑡
=L.
2
Sehingga momen puntir (torsi) yang dipindahkan oleh poros
adalah:

𝑑 𝑡 𝑑
T = F . = 𝜎c . L. .
2 2 2
Pasak akan mempunyai kekuatan yang sama baik
terhadap beban geser maupun desak, jika:
𝑑 𝑡 𝑑
L . W . τs . = L . . 𝜎c .
2 2 2
Sehingga:

𝑊 𝜎c
=
𝑡 2τs

Pada umumnya besar tegangan desak yang diizinkan


untuk bahan pasak minimum dua kali tegangan geser
yang diizinkan. Sehingga dari persamaan di atas
diperoleh W = t.
Untuk mendapatkan panjang pasak yang diperlukan untuk
memindahkan daya dari sebuah poros, dapat digunakan
persamaan tegangan geser yang terjadi pada poros yang
besarnya sama dengan tegangan geser akibat momen puntir
(torsi).
Telah diketahui bahwa persamaan tegangan geser pada
pasak adalah:
𝑑
T = L . W . τs .
2
Sedang tegangan geser yang terjadi pada poros akibat
momen torsi adalah:

𝑀𝑝
𝑀𝑝 𝑇
τ𝑝 = 𝑊𝑝 = 𝜋.𝑑
3 = 𝜋.𝑑3
16 16

𝜋.𝑑3
T= . τ𝑝
16

Dimana τ𝑝 adalah tegangan geser bahan poros


Dari kedua persamaan tersebut akan diperoleh hubungan sebagai berikut :
𝑑 𝜋.𝑑3
L . W . τs . = . τ𝑝
2 16

Dengan W = d/4, maka :

𝑑 𝑑 𝜋.𝑑3
L . . τs . . τ𝑝
4 2 = 16
𝜋.𝑑 .τ𝑝 1,571 . 𝑑 .τ𝑝
L= =
τs .2 τs .

Bila bahan pasak sama seperti bahan dari porosnya, maka τs = τ𝑝 .


Sehingga dari persamaan di atas dengan W = d/4 akan diperoleh
hubungan sebagai berikut:

L = 1,571 . d
Contoh soal 1
Rencanakan sebuah pasak segi empat (rectangular
key) untuk poros yang berdiameter 50 mm.
Tegangan geser pada pasak maksimum 42 MPa
sedangkan tegangan desaknya 70 MPa.
Contoh soal 2
Sebuah rotor dengan daya 20 hp dan putaran 960 rpm
mempunyai poros terbuat dari mild steel yang berdiameter
40 mm, sedangkan penambahan panjang 75 mm (panjang
pasak). Tegangan geser yang diizinkan dari bahan pasak 56
MPa sedang tegangan desaknya 112 MPa.
Rencanakan ukuran pasak pada poros motor tersebut
Tugas
Rencanakan sebuah poros dan pasak segi empat
(rectangular key) untuk poros yang meneruskan
daya sebesar X hp, Tegangan geser pada pasak
maksimum y MPa sedangkan tegangan desaknya z
MPa.

X = sesuai nomor absen


Tegangan geser pada pasak = tegengan geser
bahan pasak dibagi dg faktor keamanan
Nilai y dan z bebas
Nilai putaran poros bebas

Jika masih ada parameter atau ukuran yg masih

Anda mungkin juga menyukai