Anda di halaman 1dari 2

Judul

UJI TARIK BAJA KARBON RENDAH SPESIMEN PEMANPANG SEGI EMPAT

Latar belakang
 Tidak diketahui atau diragukannya nilai kekuatan tarik ST37.

Dasar teori
 Tegangan tarik adalah gaya penarikan dibagi luas penampang terkecil dari gaugelang yang
mana.
𝐹
τ=𝐴
(A) = Lebar x tebal spesimen = w x t
 Regangan tarik adalah pertambahan panjang dibagi panjang semula.
∆𝐿 𝐿1−𝐿0
∑= 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝐿𝑜 𝐿0
Dengan L1 adalah panjang dua titik gauge length diukur setelah spesimen putus.
𝜏𝑦
Modulus elastisitas, E = ∑𝑦
Sifat bahan ST37 adalah baja karbon rendah yang mempunyai kekuatan tarik minimal
37kg/mm² (τ ST37 ≥ 37kg/mm²)
Standar mengikuti british nomor (BSEN 10002 Part 1)

Tujuan Uji Tarik


Untuk mengetahui / memastikan nilai kekuatan tarik (ultimate tensile strength, τ u),
kekuatan luluh τu, regangan dan modulus elastisitas.

Bahan dan Alat


1. Spesimen dibuat dari ST37 (DIN 17100) tebal bawaan (t)/as received (jangan ditipiskan atau
biarkan apa adanya).
2. Mesin uji tarik (Universal Tensting Machine).
3. Dial Indikator akurasi 1⁄100 mm dengan rentan 10 mm.
4. Ganjal dengan tebal 10mm sejumlah melebihi pertambahan panjang spesimen uji (misal
pertambahan panjang sampai putus diberi 2 ganjal).
5. Mistar sorong (Vernier caliper/sketmat).
6. Penitik baja dan palu baja.
7. Kikir dan amplas.
8. Las listrik untuk memberi sangkutan agar tidak terjadi slip.
9. Sepasang pipa penahan tuas pengencang penjepit grip, jika gripnya agak aus yang
menyebabkan slip.
10. Kertas dan alat tulis, jika tidak dipasang perekam tegangan dan regangan hasil konversi gaya,
luas dan pertambahan panjang.
11. Ragum dan meja stampel logam.
12. Komputer dengan Ms.Excel
Prosedur
1. Sket ditandai dengan 2 titik panjang yang diamati (gauge length), diukur, diberi kode dan
difoto.
2. Pilih grips untuk spesimen plat dan pasang pada mesin uji tarik.
3. Atur jepitan spesimen kokoh dan pasang dial beserta ganjal lalu posisikan pada bacaan 0
(ingat jumlah ganjal jangan sampai kurang dari pertambahan panjang spesimen uji).
4. Pengujian, berikan pembebanan secara perlahan hingga jarum dial bergerak dan gaya
bertambah lalu berikan perintah pada pembaca untuk dicatat pertambahan panjang dan
gayanya.
5. Jika ternyata bacaan dial terakhir lebih besar dari L1 berarti terjadi slip oleh karenanya data
𝛥𝐿 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑚𝑒𝑛
harus dikoreksi dengan nilai ΔL dengan faktor koreksi. Faktor koreksi adalah 𝛥𝐿 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
11
ΔL spesimen 11 mm dan ΔL bacaan akhir 17 mm, maka faktor koreksi =
17
6. Hitung tegangan dan regangan dari data yang diperoleh lalu plot menjadi kurva tegangan
terhadap regangannya. (tampilkan gambar)
7. Analisis dan bandingkan dengan data bahan data sejenis daru buku, atau internet ataupun
artikel (jurnal).
8. Simpulkan sifat spesimen, misal getas atau ulet, berapa selisih kekuatan tarik dan kekuatan
luluh dalam persen (%).
9. Daftar pustaka
 Jika buku tulis nama akhir, nama depan, tahun, judul buku (italic), kota, negara.
 Jika internet : Anonim (jika tidak disebut penulisnya, tahun, judul (jika ada), sumber
http. . . ., diakses tanggal berapa.
 Jika dari artikel (jurnal) : Nama belakang, nama depan, tahun, judul artikel, nama jurnal,
volume berapa, nomor berapa, halaman dari berapa ke halaman berapa.

Dipersembahkan oleh 2B DIV TOE (nama satu kata, foto muka satu kelas, dosen pembimbing).

Anda mungkin juga menyukai