Anda di halaman 1dari 105

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEEFEKTIFAN DALAM


PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT
DENGAN VARIABEL INTERVENING PERTIMBANGAN DAN STRUKTUR
PERILAKU KEPEMIMPINAN

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan


Daerah Istimewa Yogyakarta)

Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :
FATIMAH ACHMAD

F1310041

PROGRAM S1 SWADANA TRANSFER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2012

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEEFEKTIFAN DALAM


PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT
DENGAN VARIABEL INTERVENING PERTIMBANGAN DAN STRUKTUR
PERILAKU KEPEMIMPINAN

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan


Daerah Istimewa Yogyakarta)

Surakarta,19 September 2012


Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing

(Prof. Dr. Rahmawati, M.Si. Ak)


NIP. 19680401 199303 2 001

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh team penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Surakarta,

Desember 2012

Tim Penguji Skripsi


1.

Drs. Subekti Djamaluddin, M.Si, Ak. sebagai Ketua (.................................)


NIP. 195509161988031001

2.

Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak. sebagai Sekretaris (.......................................)


NIP. 198005312005012015

3.

Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. sebagai Anggota


NIP. 196804011993032001

commit to user

(.......................................)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:


1. Allah SWT
2. Kedua orang tuaku Achmadi dan Hadijah yang tiada henti-hentinya
mendoakan, mendukungku selama ini
3. Keluargaku terutama adik-adikku Yasmin, Nadhia, Nabila dan Najwa serta
Atik dan Oteh yang tiada henti mengingatkan dan mendukung selesainya
skripsi ini.
4. Teman-teman seperjuanganku Herdiana Pravitasari dan Yuyun Fauzia yang
senantiasa berjuang dan selalu penulis repotkan selama skripsi ini dan selama
kuliah S1 terima kasih penulis ucapkan untuk bantuannya selama ini.
5. Teman-teman kuliahku hapsari, intan, chil, nisa, pravita, arsi, putri, mas
bobby, dan semua teman-teman S1 transfer angkatan 2010 yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya selama ini.
6. Teman-temanku SMA elia dan atin yang selalu mendukung baik doa maupun
semangat.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Awali hari dengan bismilah

Jika kamu berbuat baik berarti kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri,
dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri

Fikirkan hal-hal yang paling hebat, dan engkau akan menjadi terhebat.

Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi kegagalannya, tidak akan


memperoleh kemajuan untuk selamanya.

Sesuatu akan terlihat berharga apabila kita sudah merasa kehilangan

Jangan pernah melihat sesuatu yang tidak kita miliki tapi lihatlah sesuatu yang
kita miliki dan bersyukur karena kita telah memilikinya.

Kegagalan adalah tonggak awal untuk meraih kesuksesan, jadi tetaplah


berjuang untuk meraih segala sesuatunya tanpa kata menyerah.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepadada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih yang
dilimpahkanNya sehingga Skripsi dengan judul: PENGARUH TEKANAN
ANGGARAN WAKTU, KEEFEKTIFAN DALAM PEMERIKSAAN AUDIT
TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL
INTERVENING

PERTIMBANGAN

DAN

STRUKTUR

PERILAKU

KEPEMIMPINAN dapat terselesaikan dengan baik.


Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan dalam rangka
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan,
terutama kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak, Selaku ketua Program studi S1
Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sri Suranta, SE, Msi, Ak, Selaku sekretaris Program studi S1 Swadana
Transfer Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Prof. Dr. Rahmawati, M.Si. Ak, Selaku Pembimbing skripsi yang
memberikan bimbingan, arahan, serta petunjuk dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Drs. Jaka Winarna, MSI. Ak, Selaku Pembimbing akademik.
6. Seluruh Dosen dan karyawan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

7. Teman-teman S1 transfer akuntansi 2010, yang telah membantu dalam


penyusunan skripsi ini.
8. Terimaksih juga penulis ucapkan kepada staf pendidikan uns yang selama ini
telah membantu dalam hal administrasi uns, semoga kedepan lebih baik.
Disadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Skripsi ini, untuk itu
diharapkan kritik dan saran yang membangun. Pada akhirnya Karya ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 19 September 2012

Penulis

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. .....................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... 3
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... 4
\MOTTO ....................................................................................................................... 4
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 6
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 8
DAFTAR TABEL.........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR. ................................................................................................. 12
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. 13i
ABSTRAKSI..............................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ................................................. Error! Bookmark not defined.
b. Rumusan Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.
c. Tujuan Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.
d. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
e. Sistematika Penulisan....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TELAAH PUSTAKA
a. Tinjauan Pustaka .............................................. Error! Bookmark not defined.
b. Pengembangan Hipotesis ................................. Error! Bookmark not defined.
c. Temuan Terdahulu ........................................... Error! Bookmark not defined.
d. Kerangka Pemikiran......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN
a. Desain Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.
b. Variabel dan Pengukurannya ........................... Error! Bookmark not defined.
c. Instrumen Penelitian......................................... Error! Bookmark not defined.
d. Metode pengumpulan Data .............................. Error! Bookmark not defined.
e. Populasi dan Sampel ........................................ Error! Bookmark not defined.
f. Sumber Data ..................................................... Error! Bookmark not defined.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

g. Alat Uji Statistik .............................................. Error! Bookmark not defined.


BAB IV ANALISIS DATA
a. Deskripsi Responden ....................................... Error! Bookmark not defined.
b. Deskripsi Variabel Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
c. Uji Kualitas Data ............................................. Error! Bookmark not defined.
d. Uji Hipotesis ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
b. Keterbatasan ..................................................... Error! Bookmark not defined.
c. Implikasi ........................................................... Error! Bookmark not defined.
d. Saran ................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik di Solo dan Yogyakarta ........ Error!
Bookmark not defined.
TABEL 4.2 Rincian pengiriman dan pengembalian kuesionerError! Bookmark not
defined.
TABEL 4.3 Data responden berdasarkan jabatan ....... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.4 Data Responden Berdasarkan Pengalaman KerjaError! Bookmark not
defined.
TABEL 4.5 Data responden berdasarkan tingkat pendidikanError! Bookmark not
defined.
TABEL 4.6 Data responden berdasarkan jenis kelaminError!
defined.

Bookmark

not

TABEL 4.7 Distribusi kecenderungan frekuensi perilaku disfungsional audit di


yogyakarta dan surakarta ............................................ Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.8 Distribusi kecenderungan frekuensi keefektifan dalam pemeriksaan audit
di yogyakarta dan surakarta ........................................ Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.9 Distribusi kecenderungan frekuensi tekanan anggaran waktu di
yogyakarta dan surakarta ............................................ Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.10 Distribusi kecenderungan frekuensi pertimbangan perilaku
kepemimpinan di Yogyakarta dan Surakarta ............. Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.11 Distribusi kecenderungan frekuensi struktur perilaku kepemimpinan di
Yogyakarta dan Surakarta ........................................... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.12 Hasil uji reliabilitas ............................... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.13 Uji validitas variabel perilaku disfungsional auditError!
not defined.

Bookmark

TABEL 4.14 Uji validitas variabel keefektifan dalam pemeriksaan audit .......... Error!
Bookmark not defined.
TABEL 4.15 Uji aliditas variabel tekanan anggaran waktuError!
defined.

Bookmark

not

TABEL 4.16 Uji validitas variabel pertimbangan perilaku kepemimpinan ....... Error!
Bookmark not defined.
TABEL 4.17 Uji validitas variabel struktur perilaku kepemimpinan .................. Error!
Bookmark not defined.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

TABEL 4.18 Hasil uji multikolinearitas persamaan pertamaError! Bookmark not


defined.
TABEL 4.19 Hasil uji multikolinearitas persamaan keduaError!
defined.

Bookmark

not

TABEL 4.20 Hasil uji multikolinearitas persamaan ketigaError!


defined.

Bookmark

not

TABEL 4.21 Uji Glejser Persamaan Satu ................... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.22 Uji Glejser Persamaan Dua ................... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.23 Uji Glejser Persamaan Tiga .................. Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.24 Tabel Uji Normalitas K-S Pers. 1 ......... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.25 Tabel Uji Normalitas K-S Pers. 2 ......... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.26 Tabel Uji Normalitas K-S Pers. 3 ......... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.27 Analisis Regresi Persamaan Pertama (KPA, TAW, PPK, DAN SPK
terhadap PDA)............................................................. Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.28 Analisis Regresi Persamaan Kedua (TAW dan KPA terhadap PPK)
..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
TABEL 4.29 Analisis Regresi Persamaan Ketiga (TAW dan KPA terhadap SPK)
..................................................................................... Error! Bookmark not defined.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 2.1 Model teoritis...................................... Error! Bookmark not defined.
GAMBAR 4.1 Grafik Scatterplot Persamaan Satu ..... Error! Bookmark not defined.
GAMBAR 4.2 Grafik Scatterplot Persamaan Dua ..... Error! Bookmark not defined.
GAMBAR 4.3 Grafik Scatterplot Persamaan Tiga..... Error! Bookmark not defined.
GAMBAR 4.4 Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Persamaan Satu ............ Error!
Bookmark not defined.
GAMBAR 4.5 Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Persamaan Dua............. Error!
Bookmark not defined.
GAMBAR 4.6 Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Persamaan Tiga ............ Error!
Bookmark not defined.
GAMBAR 4.7 Hasil Uji Path Analysis ...................... Error! Bookmark not defined.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Surat Pernyataan Skripsi

2.

Lampiran Surat Permohonan menjadi Responden

3.

Lampiran Kuesioner Penelitian

4.

Jawaban responden

5.

Lampiran Uji Validitas

6.

Lampiran Uji Reabilitas

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI


FORM : F
Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret :

7.

Laporan Hasil Uji Asumsi Klasik

8.

Laporan Hasil Uji t

9.

Laporan Hasil Uji F

10. Laporan Koefisien determinasi R2.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Nama
NIM.
Jurusan

:
:
:

Tempat / Tgl. Lahir

FATIMAH ACHMAD
F1310041
AKUNTANSI
SURAKARTA, 25 JULI 1989

Alamat

Kroyo, RT 04 RW 01, Karangmalang, Sragen.

Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Rahmawati, M,Si., Ak

Judul Skripsi

PENGARUH

TEKANAN

KEEFEKTIFAN
TERHADAP

DALAM

PERILAKU

ANGGARAN

WAKTU,

PEMERIKSAAN

AUDIT

DISFUNGSIONAL

AUDIT

DENGAN VARIABEL INTERVENING PERTIMBANGAN


DAN STRUKTUR PERILAKU KEPEMIMPINAN (Studi
Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan
Daerah Istimewa Yogyakarta)
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa:
1. Skripsi yang saya buat merupakan murni hasil karya saya sendiri.
2. Apabila ternyata dikemudian hari, bahwa Skripsi ini merupakan hasil jiplakan/
salinan/saduran karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi sbb:
a. Sebelum dinyatakan lulus, bersedia menyusun Skripsi ulang dan diuji kembali
b. Setelah dinyatakan lulus, penarikan Ijazah dan penjabutan gelar sarjana.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAKSI
PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEEFEKTIFAN DALAM
PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT
DENGAN VARIABEL INTERVENING PERTIMBANGAN DAN STRUKTUR
PERILAKU KEPEMIMPINAN
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan
Daerah Istimewa Yogyakarta)
FATIMAH ACHMAD
NIM. F1310041

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah keefektifan dalam


pemeriksaan audit dan tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit dengan variabel intervening pertimbangan perilaku
kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada KAP di
Surakarta dan Yogyakarta. Sampel dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja
di KAP di Surakarta dan Yogyakarta dengan jumlah sampel sebesar 48 auditor.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu judgement sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji kualitas data yang
meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis dengan alat analisis regresi
berganda serta analisis jalur. Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas
menunjukkan bahwa semua variabel dapat dikatakan valid dan reliabel, sehingga
item-item pada masing-masing variabel tersebut layak digunakan sebagai alat
ukur. Selain itu, pengujian asumsi klasik juga menunjukkan bahwa semua data
bebas dari penyimpangan sehingga data tersebut bebas dari bias.
Pengujian hipotesis menggunakan uji analisis regresi berganda untuk
hipotesis pertama sampai hipotesis kesepuluh. Hasil analisis bahwa (1) tekanan
anggaran waktu tidak mempengaruhi perilaku disfungsional audit, (2) tekanan
anggaran waktu mempengaruhi pertimbangan perilaku kepemimpinan, namun
tidak berpengaruh terhadap struktur perilaku kepemimpinan, (3) pertimbangan
perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan tidak dapat
memediasi tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit, (4)
pertimbangan perilaku kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit, (5) struktur perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit, (6) keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh
terhadap perilaku disfungsional audit, (7) keefektifan dalam pemeriksaan audit
berpengaruh terhadap struktur perilaku kepemimpinan tapi tidak berpengaruh
to user
terhadap pertimbangan perilakucommit
kepemimpinan,
(8) pertimbangan perilaku

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kepemimpinan tidak dapat memediasi keefektifan dalam pemeriksaan audit


terhadap perilaku disfungsional audit, namun struktur perilaku kepemimpinan
dapat memediasi keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku
disfungsional.
Keyword: perilaku disfungsional audit, keefektifan dalam pemeriksaan audit,
tekanan anggaran waktu, pertimbangan perilaku kepemimpinan, struktur perilaku
kepemimpinan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KEEFEKTIFAN DALAM
PEMERIKSAAN AUDIT TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT
DENGAN VARIABEL INTERVENING PERTIMBANGAN DAN STRUKTUR
PERILAKU KEPEMIMPINAN
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan
Daerah Istimewa Yogyakarta)
FATIMAH ACHMAD
NIM. F1310041
This study aims to analyze whether the effectiveness of audit review and
time budget pressures affect the behavior of dysfunctional audit behavior by
intervening variable consideration leadership style and behavior styles of
leadership structure.
The population of study was all auditors who worked on KAP in Surakarta
and Yogyakarta. The sample of this research is the auditor who worked on KAP in
Surakarta and Yogyakarta with a sample of 48 auditors. The sampling technique
used judgement sampling method. Methods of data analysis is to test the quality of
the data that include validity, reliability testing, hypothesis testing by means of
multiple regression analysis and path analysis. The results of validity and
reliability test showed that all variables can be said to be valid and reliable so that
the items in each of these variables be used as a measuring tool. Moreover, the
classical assumption tests also show can that all of the data free from the disorders
so that data are free from bias.
Hypotheses testing use multiple regression analysis to test the first hypothesis to
tenth hypothesis. The analysis results shows that (1) the budget pressures not
influencing dysfunctional audit behavior, (2) time budget pressures influencing
leadership behavior consideration but not influencing for leadership behavior
structure, (3) leadership behaviors consideration and leadership behavioral
structure cant mediate time budget pressure to dysfunctional audit behavior, (4)
leadership behavior consideration does not affect dysfunctional audit behavior, (5)
the leadership behavior structure influence of dysfunctional audit behavior, (6) the
effectiveness of audit review influence dysfunctional audit behavior, (7)
examination of the effectiveness of audit review affect the leadership behavior
structure but does not affect the leadership behavior consideration, (8) leadership
behavior consideration cant mediate the effectiveness of audit review to
dysfunctional audit behavior but the leadership behavior structure can mediate the
effectiveness of audit review to dysfungtional audit behavior.
Keyword: Dysfungtional audit behavior, effectiveness of audit review, time
budget pressure, leadership behavioral consideration, leadership behavioral
structure.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perilaku disfungsional auditor khususnya perilaku yang menyimpang
dalam penugasan sering dikaitkan dengan penurunan kualitas audit. Perilaku
disfungsional audit terutama dalam penyimpangan penugasan sering kali
dikaitkan dengan kualitas audit. Kualitas audit yang baik akan mempengaruhi
kepercayaan terhadap penggunaan laporan keuangan. Penurunan kualitas audit
akan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang dihasilkan, jika kualitas audit
turun maka kemampuan dalam menganalisis kesalahan dalam laporan keuangan
serta terjadinya penyimpangan dalam laporan keuangan pun akan berkurang.
Perilaku disfungsional audit (dysfungsional audit behaviour-DAB) adalah
kekhawatiran yang perlu diwaspadai oleh auditor. Perilaku yang secara langsung
mempengaruhi kualitas audit meliputi penghentian prematur prosedur audit
(Otley dan Pierce, 1995; Alderman dan Deitrick, 1978). Kesengajaan dengan
tidak melaporkan waktu audit juga terbukti memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap kualitas audit (Kelly dan Margheim, 1990). Beberapa
studi juga telah dimediasi dampak dari tekanan anggaran waktu pada perilaku
disfungsional audit (Alderman dan Deitrick, 1978). Kelley dan Margheim (1990)
meneliti pengaruh moderating interaksi antara gaya kepemimpinan kepribadian
dan pengawas auditor. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan

commit to user
1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
2

oleh Otley dan Pierce (1996) bahwa lingkungan audit yang berbeda akan
menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap perilaku disfungsional audit.
Otley dan Pierce (1995) dalam Silaban (2009) memperpanjang pekerjaan ini
dengan dimediasi pengaruh moderator gaya kepemimpinan direktur audit
terhadap kinerja senior audit. Pada penelitian Suryanita, Dody, Hanung Triatmoko.
(2007) ditemukan hubungan antara tekanan anggaran waktu, prosedur review dan
kontrol kualitas terhadap penghentian prematur prosedur audit, hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Otley dan Pierce (1996). Beberapa penelitian juga

dikembangkan dengan metode survei untuk meperkuat penelitian mengenai


perilaku disfungsional misalnya, Ng. Coram, dan Woodliff (2004). Penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Ohio sebagai salah satu dari proyek studi
kepemimpinan

Ohio

mengembangkan

leadership

behaviour

descriptive

quesionare (LBDQ) pada saat teori kepemimpinan yang ada masih sedikit
(Stogdill, 1963 dalam Widyastuti, 2008). Hasil penelitian itu mengindikasikan
bahwa ada dua dimensi utama dari perilaku kepemimpinan, yaitu pertimbangan
perilaku kepemimpinan (Leadership Behavior Consideration) dan struktur
perilaku kepemimpinan (Leadership behavior Structure).
Penelitian yang dilakukan oleh Paino, Azlan, Syed (2011) mengembangkan
dan menguji model teoritis yang mengidentifikasi faktor yang berkontribusi yang
pada perilaku disfungsional audit. Tekanan anggaran waktu, pertimbangan dan
struktur perilaku kepemimpinan serta keefektifan dalam pemeriksaan audit yang
diperiksa sebagai anteseden terhadap perilaku disfungsional audit. Temuan ini
menghasilkan bukti yang konsisten dalam mendukung model teoritis yang ada.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
3

Tidak ada penekanan pada anggaran pertemuan, mengarah ke perilaku yang tidak
diinginkan, tetapi pada variabel-variabel kontekstual, seperti struktur perilaku
kepemimpinan yang berpengaruh dalam tinjauan audit. Pada penelitian Paino et
al. (2011) data diperoleh melalui kuesioner dikirim ke semua manajer audit yang
terdaftar dalam Institut Akuntan Malaysia (MIA), dengan total 621 auditor yang
berada di Malaysia. Hasil penelitian berdampak pada prosedur verifikasi,
perekrutan, pelatihan dan promosi sehingga dapat membantu membuat keputusan
untuk meminimalkan terjadinya perilaku disfungsional audit.
Penelitian kali ini mereplikasi penelitian Paino et al. (2011) namun berbeda
dengan penelitian dahulu yaitu variabel kali ini peneliti tidak menggunakan
penekanan anggaran namun tekanan anggaran waktu untuk menyesuaikan
dengan beberapa referensi penelitian terbaru. Selain itu, terdapat perbedaan
tempat penelitian yaitu penelitian kali ini dilakukan pada KAP di wilayah
Surakarta dan Yogyakarta dengan melakukan survei tehadap semua level auditor
yang berbeda dengan penelitian Paino et al. (2011) yang hanya menggunakan
satu level auditor saja. Selain itu alat uji statitik yang digunakan dalam penelitian
ini berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian Paino et al. (2011) yaitu
tidak hanya menggunakan analisis jalur melainkan juga menggunakan analisis
regresi. Peneliti menggunakan teori yang digunakan oleh peneliti sebelumnya,
hal itu digunakan untuk mengetahui apakah ada kesesuaian atau perbedaan
dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini penting digunakan karena akan
menambah pengetahuan akan faktor-faktor yang mempengaruhi disfungsional
audit sehingga kualitas audit akan lebih meningkat.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
4

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini
adalah:
1. Apakah tekanan anggaran waktu

berpengaruh terhadap perilaku

disfungsional audit?
2. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan?
3. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap struktur perilaku
kepemimpinan?
4. Apakah tekanan anggaran waktu memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap perilaku disfungsional audit dengan dimediasi pertimbangan
perilaku kepemimpinan?
5. Apakah tekanan anggaran waktu memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap perilaku disfungsional audit dengan dimediasi struktur perilaku
kepemimpinan?
6. Apakah pertimbangan perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit?
7. Apakah struktur perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit?
8. Apakah keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit?

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
5

9. Apakah keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap


pertimbangan perilaku kepemimpinan?
10. Apakah keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap
struktur perilaku kepemimpinan?
11. Apakah keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak
langsung

pada

perilaku

disfungsional

audit

dengan

dimediasi

pertimbangan perilaku kepemimpinan?


12. Apakah keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak
langsung pada perilaku disfungsional audit dengan dimediasi struktur
perilaku kepemimpinan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris tentang:
1.

Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku disfungsional


audit.

2.

Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap pertimbangan perilaku


kepemimpinan.

3.

Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap struktur perilaku


kepemimpinan.

4.

Tekanan anggaran waktu memiliki pengaruh tidak langsung pada perilaku


disfungsional

audit

dengan

dimediasi

kepemimpinan.

commit to user

pertimbangan

perilaku

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
6

5.

Tekanan anggaran waktu memiliki pengaruh tidak langsung pada perilaku


disfungsional audit dengan dimediasi struktur perilaku kepemimpinan.

6.

Pertimbangan perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku


disfungsional audit.

7.

Struktur

perilaku

kepemimpinan

berpengaruh

terhadap

perilaku

disfungsional audit.
8.

Keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap perilaku


disfungsional audit.

9.

Keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap pertimbangan


perilaku kepemimpinan.

10. Keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap struktur


perilaku kepemimpinan.
11. Keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak langsung
pada perilaku disfungsional audit dengan dimediasi pertimbangan
perilaku kepemimpinan.
12. Keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak langsung
pada perilaku disfungsional audit dengan dimediasi struktur perilaku
kepemimpinan.
D. MANFAAT PENELITIAN
Pada Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
7

1) Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini akan membantu perusahaan lebih memahami pengaruh
berbahaya dari perilaku disfungsional audit dan untuk mengidentifikasi cara
terbaik untuk mengelola masalah kinerja audit. Selain itu, pemahaman tentang
beberapa faktor berbeda terkait dengan perilaku disfungsional audit akan
membantu perusahaan dalam upaya mereka untuk mencegah auditor terlibat
dalam perilaku disfungsional audit.
2) Bagi Akademisi
Penelitian ini menambah kontribusi terhadap literatur audit dan literatur
mengenai dampak perilaku organisasi. Sebagaimana dicatat, dalam kaitannya
dengan studi yang ada mengenai perilaku untuk mengurangi kualitas audit,
memperluas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku disfungsional audit
terutama keefektifan dakam pemeriksaan audit, tekanan anggaran waktu, serta
perilaku kepemimpinan meliputi pertimbangan perilaku kepemimpinan dan
struktur perilaku kepemimpinan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam skripsi ini, sistematika pembahasan terdiri atas lima bab,
masingmasing urutan yang secara garis besar dapat diterangkan sebagai
berikut:
Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi bagian pendahuluan skripsi mengenai latar belakang
masalah dari penelitian yang dilakukan, perbedaan dengan penelitian

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
8

sebelumnya, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis yang akan diuji,


definisi operasional variabel, dan sistematika penelitian.
Bab II. Telaah Pustaka
Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan
untuk membantu memecahkan masalah penelitian, yang meliputi
pengertian perilaku disfungsional audit, pengertian tekanan anggaran
waktu, pengertian keefektifan dalam pemeriksaan audit, pengertian
pertimbangan perilaku kepemimpinan, pengertian struktur perilaku
kepemimpinan, pengembangan hipotesis, review penelitian terdahulu dan
kerangka teoritis.
Bab III. Metode Penelitian
Bab ini merupakan bagian yang berisi tentang metodologi penelitian
yang akan mengungkap mengenai sejauh mana ruang lingkup penelitian,
variabel penelitian,

instrumen

penelitian,

sumber

data,

metode

pengumpulan data dan metode analisis data.


Bab IV. Hasil dan Pembahasan
Bab ini memuat analisis terhadap data yang dikumpulkan dan
analisis terhadap pengujian hipotesis.
Bab V. Penutup
Pada bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik
berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, keterbatasan dalam
penelitian, dan saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis dimasa
mendatang.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Perilaku Disfungsional Audit

Menurut Otley dan Pierce (1996) serta Kelley dan Margheim, (1990)
perilaku disfungsional audit adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor
selama pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi kualitas audit baik
secara langsung maupun tidak langsung meliputi penghentian prematur
prosedur audit dan reduksi kualitas audit. Penghentian prematur prosedur
audit merupakan penghentian prosedur audit yang dilakukan oleh auditor
yang dapat mempengaruhi kualitas audit karena penghentian tersebut akan
membuat perubahan pada pendapat auditor. Hasil penelitian Rhode (1978)
menunjukkan mayoritas anggota AICPA yang menjadi respondennya
mengakui mereka kadang-kadang melakukan tindakan disfungsional audit
dalam pelaksanaan program audit. Perilaku disfungsional audit dapat
mengurangi kualitas audit yang dapat menyebabkan penurunan terhadap
kualitas audit, semakin menurun kualitas audit maka akan mempengaruhi
kepercayaan klien atas hasil audit dan menyebabkan hasil audit yang ada
tidak dapat dipergunakan karena kualitasnya yang tidak menggambarkan
keadaan

sebenarnya.

Selain

itu,

menurunnya

commit to user
9

kualitas

audit

akan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
10

mempengaruhi kurangnya kredibilitas auditor karena auditor merupakan jasa


yang menitik beratkan kepercayaan klien. Selain hal tersebut di atas perilaku
disfungsional audit juga dipengaruhi oleh tekanan anggaran waktu yang
menyebabkan meningkatnya perilaku disfungsional audit (Otley dan Pierce,
1996).
2. Tekanan Anggaran Waktu
Menurut Heriningsih (2001) dalam Puji (2010) tekanan anggaran
waktu yaitu keadaan di mana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi
terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu
dalam anggaran yang sangat ketat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Alderman dan Deitrick (1982) hampir dari 50 persen responden setuju bahwa
tekanan anggaran waktu sangat memepengaruhi kinerja audit. Tekanan
anggaran terjadi ketika waktu audit tidak sesuai dengan waktu yang
direncanakan untuk melakukan audit, sehingga menyebabkan auditor
melakukan penyimpangan. Semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang
dilakukan maka akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap perilaku
disfungsional audit. Faktor utama yang digunakan KAP sebagai dasar
penetapan anggaran waktu adalah fee dari klien dan realisasi anggaran waktu
audit tahun sebelumnya (Otley dan Pierce, 1996). Anggaran waktu audit yang
tinggi dapat mengakibatkan auditor merasakan tekanan anggaran waktu
dalam pelaksanaan program audit akibat ketidaksesuaian antara anggaran
waktu audit yang tersedia dan waktu yang dibutuhkan untuk dalam

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
11

menyelesaikan program audit (Kelley dan Margheim, 1990). Auditor berpikir


semakin baik apabila waktu yang dianggarkan sesuai, karena hal tersebut
akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan serta kepercayaan akan klien
terhadap auditornya. Dalam penelitian Basuki, dan Mahardani (2008)
ditemukan bahwa tekanan anggaran waktu tidak signifikan terhadap perilaku
disfungsinal audit.

3. Keefektifan dalam Pemeriksaan Audit

Otley dan Pierce (1996) menyatakan bahwa keefektifan berarti


menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang
berwenang

untuk

mengimplementasikan

kebijakan

dan

tujuannya.

Keefektifan dalam pemeriksaan audit adalah suatu ukuran yang menyatakan


seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai dalam
meninjau ulang pekerjaan audit untuk mengatasi terjadinya indikasi
penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor.
Keefektifan dalam pemeriksaan audit dalam penelitian ini berfokus pada
prosedur pemeriksaan dan kontrol kualitas yaitu untuk dimediasi apakah
pemeriksaan audit sudah efektif untuk mengontrol adanya penyimpangan
terhadap penghentian prematur prosedur audit yang dilakukan oleh
auditornya (Waggoner dan Cashell, 1991 dalam Puji, 2010). Heriyanto
(2002) dalam Suryanita, et al (2007) mendefinisikan prosedur review sebagai
pemeriksaan terhadap kertas kerja yang dilakukan oleh auditor pada level

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
12

tertentu. Fokus dari prosedur review ini terutama pada permasalahan yang
terkait dengan pemberian opini. Berbeda dengan prosedur review yang
berfokus pada pemberian opini, kontrol kualitas lebih berfokus pada
pelaksanaan prosedur audit sesuai standar auditing. Hal tersebut dapat dilihat
dengan melihat dokumen pendukung, adanya persetujuan tanpa pertmbangan
terhadap penjelasan klien yang lemah, pengurangan pekerjaan yang lebih
rendah mengenai apa yang dianggap wajar, dan kegagalan untuk menemukan
prinsip akuntansi dan verifikasi penghentian langkah-langkah dini yang
diperlukan.

4. Pertimbangan Perilaku Kepemimpinan

Kantor audit yang professional menggunakan struktur hirarki yang baik di


mana audit senior langsung membuat laporan ke manajer. Fleishman dan
Peters (1962) dalam Trisnaningsih (2007) mengungkapkan pertimbangan
perilaku kepemimpinan mencerminkan sejauh mana seorang individu
cenderung memiliki pengaruh pekerjaan

ditandai dengan saling percaya,

menghormati ide-ide bawahan, dan mempertimbangan perasaan mereka. Hal


tersebut

mencerminkan

sejauh

mana

seorang

individu

cenderung

mendefinisikan sendiri peran orang-orang dan bawahannya dalam pencapaian


tujuan. Bass (1990) dalam Widyastuti (2008) mendefinisikan pertimbangan
perilaku kepemimpinan sebagai sejauh mana seorang individu cenderung
memiliki pengaruh pekerjaan ditandai dengan tindakan tertentu seperti saling
percaya, menghormati ide-ide bawahan, dan pertimbangan perasaan mereka.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
13

5. Struktur Perilaku Kepemimpinan


Fleishman dan Peters (1962) dalam Trisnaningsih (2007) dalam studi
yang dilakukan

menyatakan bahwa struktur perilaku kepemimpinan

merupakan perilaku kepemimpinan yang menunjukkan bahwa pemimpin


mengorganisasikan

dan

mendefinisikan

hubungan

dalam

kelompok,

cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, menjelaskan


cara mengerjakan tugas yang benar. Juga dalam studi tersebut disebutkan
struktur lebih condong kepada efisiensi dalam pelaksanaan tugas, standar
yang terpelihara, batas waktu pekerjaan diselesaikan, saluran komunikasi dan
pola organisasi yang jelas, dan orientasi kepada pekerjaan dan pencapaian
tujuan (Bass, 1990 dalam Widyastuti, 2008). Seorang pemimpin seperti ini
mengetahui secara tepat apa yang ia inginkan dan bagaimana memperoleh
yang dia inginkan tersebut tanpa menyebabkan ketidakseganan di pihak lain.
Selain itu pada umumnya pemimpin dengan tipe seperti ini tidak mempunyai
kepercayaan pada orang lain, tidak menyenangkan, dan hanya tertarik pada
jenis pekerjaan yang segera selesai.
B. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional
audit
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh auditor terhadap penekanan
anggaran terhadap audit dengan menggunakan survei atau studi kasus
(misalnya, Alderman dan Deitrick, 1982, dan Otley dan Pierce, 1996). Secara

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
14

umum, temuan ini menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu dalam audit
telah meningkat dari waktu ke waktu. Kelley dan Margheim (1990)
menemukan pengaruh positif antara tekanan anggaran waktu dan jumlah
tindakan pengurangan kualitas audit berpengaruh dengan anggaran yang
sangat ketat, dan tidak dapai dicapai dalam praktik. Jumlah penekanan yang
perusahaan audit manajemen tempat pada waktu rapat anggaran memiliki
telah diusulkan (misalnya, Alderman dan Deitrick 1982) sama pentingnya
dalam mempengaruhi individu auditor perilaku. Penelitian Silaban (2009)
ditemukan bahwa tekanan anggaran waktu berpengaruh postif terhadap
perilaku disfungsional audit namun hal tersebut berbanding terbalik dengan
penelitian Basuki dan Basuki dan Mahardani (2008) yang menyatakan bahwa
tekanan

anggaran

waktu

tidak

signifikan

terhadap

perilaku

yang

mempengaruhi kualitas audit. Ng. Coram, dan Woodliff (2004) menemukan


ada 77.8% menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu mempengaruhi
perilaku disfungsional audit yang menyebabkan penurunan kualitas audit.
Berdasarkan bukti yang konsisten bahwa tekanan anggaran waktu dikaitkan
dengan berbagai perilaku tertentu dengan individu auditor. Dengan demikian,
hipotesis berikut dapat dinyatakan:
H1: tekanan anggaran waktu (TAW) berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit (PDA).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
15

2. Pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap pertimbangan perilaku


kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan

Seperti dicatat oleh Fleet dan Griffin (2006), pemimpin mungkin


memainkan peran dalam menyebabkan perilaku disfungsional yang dilakukan
oleh anggota dan bawahan mereka. Safriliana (2001) menyatakan bahwa
struktur perilaku kepemimpinan lebih berpengaruh terhadap perilaku yang
menyebabkan penurunan kualitas audit. Berdasarkan penelitian di atas, kami
berharap bahwa dalam suatu lingkungan di mana pertimbangan senior adalah
tinggi, auditor staf yang terlibat dalam perilaku disfungsional akan berkurang.
Berdasarkan landasan teori di atas, maka dikembangkan hipotesis sebagai
berikut :
H2: Tekanan anggaran waktu (TAW) berpengaruh terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan (PPK).
H3: Tekanan anggaran waktu (TAW) berpengaruh terhadap struktur perilaku
kepemimpinan (SPK).
3. Pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional
audit melalui pertimbangan perilaku kepemimpinan

dan struktur

perilaku kepemimpinan
Dalam penelitian Murdianingrum (2000) ditemukan bahwa perilaku
disfungsinal

audit

lebih

dipengaruhi

oleh

pertimbangan

perilaku

kepemimpinan. Selain itu, penelitian Safriliana (2001) menemukan bahwa

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
16

perilaku disfungsional audit lebih dipengaruhi oleh struktur perilaku


kepemimpinan. Wahyudin (2007) menguji pengaruh gaya kepemimpinan
dalam konteks sistem penganggaran dan menemukan bahwa interaksi antara
struktur dan pertimbangan memiliki efek yang signifikan terhadap kinerja.
Selain itu, Fleet dan Griffin (2006) menyatakan bahwa pemimpinan memilki
peran penting dalam perilaku disfungsional audit. Berdasarkan hal tersebut
maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H4: Tekanan anggaran waktu (TAW) memiliki pengaruh tidak langsung pada
perilaku disfungsional audit (PDA) dengan dimediasi pertimbangan
perilaku kepemimpinan (PPK)
H5: Tekanan anggaran waktu (TAW) memiliki pengaruh tidak langsung pada
perilaku disfungsional audit (PDA) dengan dimediasi struktur perilaku
kepemimpinan (SPK).
4. Pengaruh pertimbangan perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku
kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit

Operator audit pada perusahaan besar menggunakan struktur hirarki


yang jelas di mana laporan audit senior langsung kepada manajer audit dan
laporan manajer audit langsung ke mitra. Dalam situasi ini, diharapkan
bahwa perilaku mitra, yang menjadi pengaruh kepemimpinan dapat
mempengaruhi perilaku dari manajer dan senior. Studi tentang ini (misalnya,
Otley dan Pierce, 1995 serta Widyastuti, 2008) telah mengukur perilaku

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
17

kepemimpinan dengan menggunakan dua dimensi: pertimbangan dan


struktur. Mereka juga mendefinisikan berkurangnya perilaku disfungsional
audit karena tingginya tingkat kesadaran auditor senior dalam melakukan
pertimbangan dalam kepemimpinan.
Kelley dan Margheim (1990) menyatakan dalam situasi di mana senior
memberikan tugas-tugas pekerjaan yang sangat terstruktur untuk staf auditor,
ada kemungkinan bahwa anggota staf akan memiliki lebih sedikit kesempatan
untuk terlibat dalam tindakan disfungsional tanpa terdeteksi. Bass (1990)
dalam Widyastuti (2008) mendefinisikan pertimbangan sebagai sejauh mana
seorang individu mungkin memiliki pengaruh kerja yang ditandai oleh
tindakan tertentu seperti saling percaya, menghormati ide-ide bawahan dan
menghargai perasaan mereka, bahwa struktur mencerminkan sejauh mana
seorang individu cenderung untuk mendefinisikan peran atasan dan bawahan
untuk mencapai tujuan. Safriliana (2001) dalam penelitiannya menghasilkan
bahwa penurunan kualitas audit lebih dipengaruhi oleh struktur perilaku
kepemimpinan

berbeda

dengan

penelitian

Murdianingrum

(2000)

menunjukkan bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan cenderung


mengurangi perilaku disfungsional. Oleh karena itu, diharapkan dengan
berkurangnya perilaku disfungsional staf auditor ketika senior audit
mengadopsi struktur perilaku kepemimpinan dan pertimbangan yang kuat
terhadap perilaku kepemimpinan. Berdasarkan landasan teori tersebut
disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
18

H6: Pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK) berpengaruh terhadap


perilaku disfungsional audit (PDA).
H7: Struktur perilaku kepemimpinan (SPK) berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit (PDA).

5. Pengaruh keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku


disfungsional audit
Teori kontrol akan menunjukkan bahwa dalam lingkungan audit,
aplikasi kontrol yang kaku dapat menyebabkan perilaku disfungsional. Otley
dan Pierce (1995) melaporkan bahwa prosedur pelaporan audit mengenai
prosedur pemeriksaan audit perusahaan harus cukup untuk mendeteksi tandatanda awal adanya penghentian prematur prosedur audit. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa keefektifan dalam pemeriksaan audit dapat terpengaruh
secara negatif sebagai hasil dari auditor yang terlibat dalam perilaku
disfungsional (seperti penghentian prematur prosedur audit) dalam rangka
memenuhi tekanan anggaran mereka. Suryanita, et al (2007) dalam
penelitiannya menyatakan semakin efektif penerapan prosedur review dan
kontrol kualitas dalam suatu Kantor Akuntan Publik maka semakin kecil
kemungkinan auditor untuk melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan
audit. Pelaksanaan keefektifan dalam pemeriksaan audit yang meliputi
prosedur review dan kontrol kualitas yang baik akan meningkatkan
kemungkinan terdeteksinya perilaku auditor yang menyimpang, seperti

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
19

praktik penghentian prematur atas prosedur audit sehingga menurunkan


perilaku disfungsional audit karena semakin tinggi keefektifan dalam
pemeriksaan audit maka akan memperkecil auditor untuk melakukan praktik
tersebut (Puji, 2010). Dengan demikian, hipotesis berikut dapat dinyatakan:
H8: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).
6. Pengaruh keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan.

Fleet dan Griffin (2006) yang mengemukakan bahwa pemimpin


memainkan peranan penting yang menyebabkan perilaku disfungsional audit.
Selain itu, Otley dan Pierce (1995), Murdianingrum (2000) serta Noor (2008)
menguji perilaku gaya kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit
dan menyatakan bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan lebih
berpengaruh terhadap penurunan perilaku disfungsional audit. Safriliana
(2001) menguji perilaku kepemimpinan terhadap penurunan kualitas audit.
Paino et al.

(2011) juga menguji hubungan antara keefektifan dalam

pemeriksaan

audit

terhadap

pertimbangan

dan

struktur

perilaku

kepemimpinan dan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan demikian,


hipotesis berikut dapat dinyatakan:
H9: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh terhadap
pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
20

H10: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh terhadap


struktur perilaku kepemimpinan (SPK).
7. Pengaruh tidak langsung keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap
perilaku

disfungsional

audit

melalui

pertimbangan

perilaku

kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan

Penelitian yang dilakukan oleh Alderman dan Deitrick (1982)


ditemukan bahwa 78 persen responden setuju bahwa perusahaan keefektifan
pemeriksaan dalam hal ini dengan melakukan prosedur pemeriksaan audit
cukup kuat untuk mendeteksi adanya penghentian prematur prosedur audit.
Penelitian Otley dan Pierce (1996) juga menunjukaan bahwa perilaku
disfungsional audit bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain
pertimbangan perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan
yang menghasilkan hubungan positif. Noor (2008) menguji perilaku gaya
kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit dan menyatakan bahwa
pertimbangan perilaku kepemimpinan lebih berpengaruh terhadap penurunan
perilaku disfungsional audit. Safriliana (2001) juga meneliti perilaku
kepemimpinan yang membuktikan bahwa struktur perilaku kepemimpinan
berpengaruh terhadap penurunan perilaku disfungsional audit. Dengan
demikian, hipotesis berikut dapat dinyatakan:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
21

H11: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) memiliki pengaruh tidak


langsung pada perilaku disfungsional audit (PDA) dengan dimediasi
pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK)
H12: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) memiliki pengaruh tidak
langsung pada perilaku disfungsional audit (PDA) dengan dimediasi
struktur perilaku kepemimpinan (SPK).
C. TEMUAN TERDAHULU
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh auditor terhadap penekanan audit
terhadap anggaran dengan menggunakan survei atau studi kasus (misalnya,
Alderman dan Deitrick, 1982; Raghunathan, 1991; Silaban, 2009; Paino et al.,
2011). Secara umum, temuan ini menunjukkan bahwa penekanan anggaran
dalam audit telah meningkat dari waktu ke waktu, namun penelitian yang
dilakukan oleh Otley dan Pierce, (1996) menyatakan bahwa lingkungan anggaran
sebagai sebuah fitur yang diterima auditor dalam pekerjaannya dan itu dianggap
berbeda dalam setiap penekanan yang diberikan sehingga dampaknya terbatas
terhadap perilaku dan sikap auditor. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa
keefektifan dalam pemeriksaan audit dapat terpengaruh secara negatif sebagai
hasil dari auditor yang terlibat dalam perilaku disfungsional (seperti
penandatanganan prematur dan pembebanan waktu pelaporan) dalam rangka
memenuhi penekanan anggaran mereka.
Penelitian sebelumnya menguji batas tekanan waktu auditor pada waktu
umumnya yang terdiri dari eksperimen di mana auditor diberi tugas untuk

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
22

melakukan pekerjaan dalam jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan


tugas dan hal ini bervariasi di seluruh subjek. Pada penelitian Safriliana (2001)
dinyatakan bahwa struktur perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas
audit hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan Otley dan Pierce (1995)
yang menyatakan bahwa struktur perilaku kepemimpinan lebih berpengaruh
mengurangi perilaku disfungsional audit namun hal tersebut berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Murdianingrum (2000) dan Noor (2008) yang
menyatakan bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan lebih mempengaruhi
penurunan perilaku disfungsional audit.
Otley dan Pierce (1996) melaporkan bahwa prosedur peninjauan perusahaan
harus cukup untuk mendeteksi tanda-tanda awal penghentian prematur prosedur
audit (PMSO). Ada saran pada studi sebelumnya bahwa persepsi manajer risiko
yang tertangkap dapat mempengaruhi keputusan untuk menutup sesi prematur
atau terlibat dalam bentuk-bentuk lain perilaku disfungsional. Pada penelitian
yang dilakukan Yuniarti dan Marga (2008) menunjukkan bahwa pertimbangan
perilaku kepemimpinan berpengaruh positif terhadap tekanan anggaran waktu
namun pada penelitian yang dilakukan (Sumarno, 2005) menunjukkan bahwa
tekanan anggaran yang signifikan terhadap perilaku gaya kepemimpinan tidak
bisa dijadikan indikator tetap karena hasil yang berbeda terhadap lingkungan
yang berbeda. Hasil penelitian sebelumnya mendukung pengaruh negatif antara
keefektifan dalam pemeriksaan audit dalam mendeteksi PMSO dan perilaku
disfungsional audit. Namun penelitian yang dilakukan oleh Paino, et al. (2011),

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
23

surveinya tunduk pada keterbatasan kurangnya kontrol dan bias potensial yang
terkait dengan diri yang pelaporan. Selain itu, ada masalah yang diabaikan dan
tidak terkendali intervensi atau moderat variabel serta penelitian ini hanya fokus
pada lingkungan audit.
D. Kerangka Pemikiran
Model teoritis yang disajikan pada Gambar 2.1 menggambarkan struktural
model hipotesis untuk setiap faktor yang dipelajari. Model ini membentuk
pengaruh antara tekanan anggaran waktu (TAW), keefektifan dalam pemeriksaan
audit (KPA), pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK), dan struktur perilaku
kepemimpinan (SPK) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA).

TAW

H1

H2

PPK

H3

H6

PDA
H7

H9

SPK
KPA

H10

H8

Gambar 2.1: Model Teoritis

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan
rasional (Sekaran, 2006:152). Desain penelitian meliputi:
1. Tujuan Studi
Dalam penelitian ini tujuan studinya adalah pengujian hipotesis, karena
menjelaskan sifat pengaruh tertentu atau menentukan perbedaan antar
kelompok atau kebebasan dua atau lebih factor dalam suatu situasi
(Sekaran, 2006: 162).
2. Jenis Investigasi
Jenis investigasi dalam penelitian ini menggunakan korelasional karena
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan
dalam penelitian ini.
3. Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi
Tingkat intervensi dalam penelitian ini rendah dikarenakan peneliti hanya
meminta auditor mengisi kuesioner tanpa melakukan wawancara.
Kuesioner diberikan waktu dalam pengisian tanpa mengganggu audito
secara signifikan.

commit to user
24

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
25

4. Situasi studi
Situasi studi yang digunakan yaitu tidak diatur karena studi korelasional
selalu dilakukan dalam situasi yang tidak diatur (Sekaran, 2006:170).
5. Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan adalah individu, karena dalam penelitian
menilai individu dari masing-masing auditor, bukan tempat auditor
tersebut bekerja secara keseluruhan.
6. Horizon Waktu
Horizon waktu dalam penelitian ini menggunakan cross sectional yang
one show, karena data dari jawaban kuesioner hanya dapat digunakan
sekali saja setelahnya tidak digunakan kembali.

B. Variabel dan Pengukurannya

1.

Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas (independen). Variabel dependen pada penelitian ini
adalah perilaku disfungsional audit (PDA). Perilaku disfungsional audit
adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor selama pelaksanaan program
audit yang dapat mereduksi kualitas audit baik secara langsung maupun
tidak langsung meliputi penghentian prematur prosedur audit dan reduksi
kualitas audit. Perilaku disfungsional audit diukur menggunakan instrumen
yang pernah digunakan oleh Silaban (2009) terdiri dari 8 pertanyaan dengan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
26

skala likert 1-5, disesuaikan dengan pertanyaan yang digunakan Otley dan
Pierce (1996) serta Kelley dan Margheim (1990). Subjek diminta untuk
mengindikasikan frekuensi, di mana perilaku ini ditemukan di tahun-tahun
terakhir pekerjaan audit.
2.

Variabel Independen
Variabel

independen

adalah

variabel

yang

menjelaskan

atau

mempengaruhi variabel dependen. Variabel independennya pada penelitian


ini adalah pengaruh tekanan anggaran waktu (TAW) dan keefektifan dalam
pemeriksaan audit (KPA). Tekanan anggaran waktu yaitu keadaan di mana
auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang
telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat
ketat. Tekanan anggaran waktu diukur dengan instrumen yang digunakan
oleh Adanan Silaban (2009), instrumen ini terdiri dari 6 pertanyaan dengan
skala likert 1-5. Keefektifan dalam pemeriksaan audit yaitu suatu ukuran
yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai dalam meninjau ulang pekerjaan audit untuk mengatasi terjadinya
indikasi penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh
auditor. Keefektifan dalam pemeriksaan audit diukur dengan instrumen yang
digunakan oleh Puji (2008) yang diadaptasi dari penelitian Alderman dan
Deitrick (1982) mengenai keefektifan dalam pemeriksaan audit dengan skala
likert 1 sampai 5.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
27

3.

Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel ini
merupakan variabel penyela antara variabel independen dengan variabel
dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubah atau timbulnya variabel dependen. Variabel intervening dalam
penelitian ini berupa pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK), dan
struktur

perilaku

kepemimpinan

kepemimpinan (PPK) yaitu sejauh


memiliki

pengaruh

pekerjaan

(SPK).

Pertimbangan

perilaku

mana seorang individu cenderung


ditandai dengan

saling

percaya,

menghormati ide-ide bawahan, dan mempertimbangan perasaan mereka


sedangkan struktur perilaku kepemimpinan (SPK) yaitu sejauh mana
seorang individu cenderung untuk mendefinisikan peran atasan dan
bawahan

untuk mencapai tujuan. Variabel ini diukur menggunakan

instrumen yang pernah digunakan Widyastuti (2008) yang diadaptasi dari


penelitian yang dikembangkan oleh Universitas Ohio. Instrumen ini terdiri
dari 40 buah pertanyaan dengan skala interval kedua variabel dari angka 15. Bagian pertama terdiri dari 20 pertanyaan untuk mengukur pertimbangan
perilaku kepemimpinan dan 20 pertanyaan lainnya untuk mengukur
struktur perilaku kepemimpinan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
28

C. Instrumen Penelitian
Seperti yang diuraikan sebelumnya, variabel-variabel yang diuji pada
penelitian ini diukur dengan pertanyaan-pertanyaan yang diadopsi dari
instrumen-instrumen yang digunakan pada penelitian-penelitian terdahulu.
Meskipun instrumen yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan memiliki
validitas dan reliabilitas yang baik pada penelitian-penelitian terdahulu, namun
beberapa kelemahan yang melekat pada penelitian survei menjadi pertimbangan
dalam perancangan instrumen penelitian ini. Secara khusus, ada dua kelemahan
yang mendapat perhatian yaitu; (1) kemungkinan terjadinya respon bias, dan (2)
tingkat pengembalian kuesioner yang rendah. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 2
bagian yaitu:
1. Identitas responden
Pada bagian ini berisi beberapa pertanyaan tentang data diri responden
yang meliputi: tanggal pengisian, nama kantor akuntan publik, nama
responden, jenis kelamin, jenjang pendidikan, posisi dan lama pengalaman
kerja.
2. Pernyataan mengenai perilaku disfungsional audit, tekanan anggaran
waktu, keefektifan dalam pemeriksaan audit, pertimbangan perilaku
kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan.
Pada bagian ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai perilaku
disfungsional audit,

tekanan

anggaran

commit to user

waktu,

keefektifan

dalam

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
29

pemeriksaan audit, pertimbangan perilaku kepemimpinan

dan struktur

perilaku kepemimpinan. Jenis pernyataan adalah tertutup, di mana


responden tinggal memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang
telah tersedia. Adapun setiap jawaban dari pernyataan tersebut telah
ditentukan skornya berikut penilaian atau skor alternatif dari setiap jenis
pernyataan yang digunakan dalam penelitian. Penilaian dalam kuesioner
yang dibuat menggunakan skala penelitian 1 sampai 5.

D. Metode Pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Data diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada auditor yang
bekerja pada KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang berisi kumpulan-kumpulan dari
pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden dengan memilih salah
satu jawaban yang telah diberi skor tersendiri. Pengiriman kuesioner dikirimkan
sendiri oleh peneliti secara langsung kepada masing-masing KAP di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta. Pengiriman kuesioner tersebut dilakukan
sendiri oleh peneliti dengan tujuan agar tingkat pengembalian (response rate)
kuesioner bisa lebih tinggi, sedangkan untuk pengambilan kuesioner peneliti juga
mengambil sendiri secara langsung.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
30

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi dalam penelitian adalah seluruh auditor yang bekerja pada KAP di
Wilayah Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan informasi yang diperoleh, dapat
diketahui bahwa KAP yang berada di Yogyakarta ada 10 buah sedangkan di
Surakarta ada 4 buah. Kriteria sampel adalah seluruh auditor baik manajer,
supervisor, senior auditor, dan junior auditor yang terlibat dalam pelaksanaan
program audit atas audit umum (general audit) laporan keuangan perusahaan
yang dilakukan KAP.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Judgment Sampling,
sampel dipilih berdasarkan merupakan pengambilan sampel berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan. Frame sampling dalam penelitian berupa daftar KAP di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta yang masih aktif tahun 2012 yang
dijelaskan pada Bab IV bagian deskripsi responden.
Jumlah sampel minimum yang akan diteliti adalah 30 auditor, hal ini sesuai
dengan rules of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) dalam Sekaran
(2006:160). Dari masing-masing responden, mereka yang mengembalikan
kuesioner dan diisi lengkap akan dijadikan sampel penelitian.

F. Sumber data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
31

1. Data primer berupa jawaban responden terhadap item-item pertanyaan


yang terdapat dalam lima instrumen penelitian, yaitu disfungsional audit,
tekanan

anggaran

waktu,

keefektifan

dalam

pemeriksaan

audit,

pertimbangan perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan.


Berdasarkan jawaban yang terdapat dalam kuesioner akan diperoleh data
yang menggambarkan sikap responden yang menyebabkan adanya perilaku
disfungsional audit, kemudian dihitung skor total dari pengisian kuesioner
yang dikirim terhadap objek penelitian yaitu auditor yang bekerja pada
kantor akuntan publik di Yogyakarta dan Surakarta.
2. Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari artikel, jurnal,
penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang relevan.

G. Alat Uji Statistik


1. Statistik Deskriptif
Analisis ini bersifat uraian penjelasan dengan membuat tabel-tabel,
mengelompokkan, menganalisis data berdasarkan pada hasil jawaban
kuesioner yang diperoleh dari tanggapan responden dengan menggunakan
tabulasi data.

2. Uji Kualitas Data


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sehingga
kualitas

kuesioner,

kesungguhan

commit to user

responden

dalam

menjawab

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
32

pertanyaanpertanyaan dan faktor situasional merupakan hal yang sangat


penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat
ditentukan oleh alat pengukur variabel yang akan diteliti. Analisis dengan
mengolah data dari hasil yang telah dinyatakan dalam satuan angka untuk
dianalisis dengan perhitungan statistik terhadap variabel objek yang diteliti.

a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Pengujian validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan setiap item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel.

b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009). Uji
reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi data dalam jangka
waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang
digunakan dapat dipercaya. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika alat
ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten, pada waktu dan kondisi
yang berbeda (Sekaran, 2006). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode cronbach alpha (). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
33

alpha > 0.50 (Guilford dan Fruchter, 1973 dalam Zulganef dan Murni,
2008). Hasil uji reliabilitas baik atau tidak tergantung pada kesungguhan
responden dalam menjawab semua item pertanyaan dalam kuesioner.

c) Uji Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil
estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala normalitas.
i.

Uji multikolinearitas
Multikolinearitas adalah korelasi linear yang sempurna di antara
variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model. Pengujian ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen
(Ghozali, 2009 : 91).

ii.

Uji Heterotedaksis
Uji heterotedaksis bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatanke
pengamatan yang salah. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
34

iii.

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa nilai t dan f mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
2009:147).

3. Uji Hipotesis
a) Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur
pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Secara matematis
persamaan regresi penelitian ini sebagai berikut:
PDA = a + b1TAW + b2KPA + b3PPK+b4 SPK + e1.(1)
PPK = a + b1 TAW + b2 KPA+ e2 .(2)
SPK = a + b1 TAW + b2 KPA+ e3 .(3)
Keterangan:
a

= konstanta

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
35

b1, b2, b3 = koefisien regresi


PDA

= perilaku disfungsional audit

TAW

= tekanan anggaran waktu

KB

= keefektifan dalam pemeriksaan audit

PPK

= pertimbangan perilaku kepemimpinan

SPK

= struktur perilaku kepemimpinan

e1, e2, e3

= error

b) Nilai t
Nilai t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai
signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara parsial mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009). Langkah
melakukan uji t sebagai berikut.
1) Menentukan formasi hipotesis yang hendak diuji (H0) dan hipotesis
alternatif (H1).
H0 : bi = 0, berarti variabel independen bukan merupakan variabel
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
H1 : bi

0, berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.


2) Menentukan level of significant sebesar 0,0.5

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
36

3) Menentukan kriteria pengujian, yaitu:


jika probabilitas > 0,05 atau nilai thitung < ttabel, maka H0 tidak dapat
ditolak karena hasil uji t tidak signifikan, yang berarti bahwa
variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen;
jika probabilitas < 0,05 atau nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak
karena hasil uji t signifikan, yang berarti bahwa variabel independen
secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
c) Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai
F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
(Ghozali, 2009). Kriteria pengujian, yaitu jika p > 0,05 atau nilai Fhitung <
Ftabel, maka H0 tidak dapat ditolak karena hasil uji F tidak signifikan, yang
berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen, namun jika p < 0,05 atau nilai Fhitung > Ftabel,
maka H0 ditolak karena hasil uji F signifikan, yang berarti bahwa variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
37

d) Path Analysis
Analisis jalur merupakan perluasan analisis regresi linear berganda
untuk menaksir pengaruh kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2009). Ada tiga kemungkinan
hasil dari uji intervening dengan menggunakan path analisis, yaitu
mediasi terbukti secara penuh (fully mediated), mediasi terbukti secara
parsial (partially mediated) dan mediasi tidak terbukti. Menurut Baron
dan Kenny (1986), mediasi penuh terjadi jika memenuhi kriteria:
i. Koefisien jalur dari variabel bebas ke variabel intervening
signifikan. Koefisien jalur dari variabel intervening ke variabel
terikat signifikan.
ii. Koefisien jalur dari variabel bebas ke variabel terikat, yang
dikontrol oleh variabel intervening tidak signifikan.
iii. Berdasarkan kriteria dalam test mediasi, maka secara otomatis
pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung harus dilakukan.
Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah di atas digunakan analisis
jalur untuk meenguji pengaruh tidak langsung pada hipotesis empat (H4),
hipotesis kelima (H5), hipotesis kesebelas (H11) dan hipotesis keduabelas
(H12). Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung, dapat dilihat dalam
persamaan jalur berikut:
a) Pengaruh TAW ke PDA melalui PPK:
Pengaruh langsung TAW ke PDA

commit to user

= p1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
38

Pengaruh tidak langsung TAW ke PPK ke PDA

= p2 p5

Total pengaruh (korelasi TAW ke PDA)

= p1+ (p2 p5)

b) Pengaruh TAW ke PDA melalui PPK:


Pengaruh langsung TAW ke PDA

= p1

Pengaruh tidak langsung TAW ke SPK ke PDA

= p3 p6

Total pengaruh (korelasi TAW ke PDA)

= p1+ (p3 p6)

c) Pengaruh KPA ke PDA melalui PPK:


Pengaruh langsung KPA ke PDA

= p7

Pengaruh tidak langsung KPA ke PPK ke PDA

= p8 p5

Total pengaruh (korelasi KPA ke PDA)

= p7 + (p8 p5)

d) Pengaruh KPA ke PDA melalui SPK:


Pengaruh langsung KPA ke PDA

= p7

Pengaruh tidak langsung KPA ke SPK ke PDA

= p9 p6

\Total pengaruh (korelasi KPA ke PDA)

= p7 + (p9 p6)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB IV

ANALISIS DATA

Pembahasan pada bab ini meliputi hasil penelitian untuk mengukur lima variabel
pokok, yaitu perilaku disfungsional audit, keefektifan dalam pemeriksaan audit,
tekanan anggaran waktu, pertimbangan perilaku kepemimpinan, dan struktur perilaku
kepemimpinan. Uraian hasil penelitian ini meliputi gambaran umum responden,
statistik deskriptif variabel penelitian, uji kualitas data, uji hipotesis dan pembahasan
hasil penelitian.
A. Deskripsi Responden
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang
diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau
kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk
memahami hasil penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner
yang dibagikan secara langsung kepada responden pada setiap KAP.
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP di kota
Surakarta dan Yogyakarta. Kuesioner yang disampaikan pada responden
disertai surat permohonan untuk menjadi responden dan penjelasan mengenai
tujuan penelitian. KAP yang menjadi objek penelitian ini, disajikan dalam
tabel 4.1

commit to user
39

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
40

Daerah Istimewa Yogyakarta

Surakarta

Wilayah

Tabel 4.1
Daftar nama Kantor Akuntan Publik di Solo dan Yogyakarta
Kuesioner
yang
disebar

Kuesioner
yang diisi

Kuesioner
yang dapat
diolah

Nama KAP

Alamat

KAP Payamta (CAB)

Jl. Ir. Sutami No.25

10

KAP Wartono
KAP Drs. Hanung
Triatmoko, Ak
KAP
Rachmat
Wahyudi
KAP Bismar,
Muntalib & Yunus
KAP Doli, Bambang,
Sudarmadji &
Dadang
KAP Drs. Henry
Susanto
KAP Drs.
Kumalahadi
KAP Dra. Suhartati
dan Rekan (CAB)
KAP Drs. Soeroso
Donosapoetro, MM

Jl. Budi Santoso No. 158


Jl. Ki Mangung Sarkoro
No. 55
Jl. Cipto Mangunkusumo
No. 3A

10

10

10

Jl. Soka No. 12

Gedung Pusat UTY lt.1


Ringroad Utara Jombor

Jl. Gajah Mada No.22


Jl. Kranji No.90 Serang
Baru, Ngaglik Sleman
Perum Nogotirto No. 11
Gamping Sleman

Jl. Beo No. 148

KAP Drs. Hadiono


KAP Hadori dan
Rekan (CAB)
KAP Drs. Inaresjz
Kemalawarta

Jl. Kusbini No. 27

KAP Indarto Waluyo

Jl. Dr. Sardjito No. 9


Jl. Ringin putih No. 7
Panggan Kota Gede
Jl. Ring Road Timur
No.33
Wonocatur

KAP Drs. Hadiono

Jl. Kusbini No. 27

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Kuesioner yang telah diisi oleh responden, selanjutnya diteliti
kelengkapannya dan data yang tidak lengkap disisihkan. Dari responden
tersebut, kuesioner yang disebar adalah 76 kuesioner, dan yang kembali
sebanyak 52 kuesioner, 4 di antaranya tidak lengkap dalam pengisian,

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
41

sehingga diperoleh data populasi penelitian ini adalah sebanyak 48


responden. Uma Sekaran (2006) menyatakan bahwa aturan-aturan dalam
penentuan ukuran sampel di antaranya adalah samples size large than 30
and less than 500 are appropriate for research, yang berarti ukuran
sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk hampir
semua penelitian. Tabel 4.2 berikut merupakan ringkasan pengiriman dan
pengambilan kuesioner ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang kembali
Kuesioner tidak lengkap
Kuesioner yang dapat digunakan

Jumlah
76
52
4
48

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Deskripsi profil responden terdiri dari jabatan, pengalaman kerja dan
jenjang pendidikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan latar
belakang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini responden memiliki jabatan yang bervariasi di antaranya
adalah sebagai auditor senior sebanyak 10 responden atau (20.83%),
auditor yunior sebanyak 37 responden atau (77.08%) dan sebagai partner
1 responden atau (2.08%). Berikut tabel data responden berdasarkan
jabatan:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
42

Tabel 4.3 data responden berdasarkan jabatan


No Jabatan
1
Senior Auditor
2
Junior Auditor
3
Partner
TOTAL

Jumlah
10
37
1
48

Persentase
20.83%
77.08%
2.08%
100%

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan pengalaman kerja yaitu berpengalaman 1-5 tahun
sebanyak 43 responden atau (89.58%) dan berpengalaman lebih dari 5
tahun sebanyak 5 responden atau (10.42%). Berikut tabel data responden
berdasarkan pengalaman kerja yaitu:
Tabel 4. 4 Data responden berdasarkan pengalaman kerja
No Pengalaman Kerja
1. 1- 5 tahun
2. >5 tahun
TOTAL

Jumlah
43
5
48

Persentase
89.58%
10.42%
100

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan jenjang pendidikan yakni D3 sebanyak 8 responden atau
(16.87%), S1 sebanyak 36 responden atau (75%), S2 sebanyak 2
responden atau (4.17%), dan S3 sebanyak 2 responden atau (4.17%).
Berikut tabel data responden berdasarkan tingkat pendidikan yaitu:
Tabel 4.5 Data responden berdasarkan tingkat pendidikan
No
1.
2.
3.
4

Pendidikan
D3
S1
S2
S3
TOTAL

Jumlah
8
36
2
2
48

Sumber: data primer yang diolah, 2012

commit to user

Persentase
16,87%
75 %
4.17%
4.17%
100%

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
43

Berdasarkan jenis kelamin yakni pria sebanyak 28 responden atau


(58.3%) dan wanita sebanyak 20 atau (41.7%). Berdasarkan data tersebut
diketahui bahwa responden pria lebih mendominasi daripada responden
wanita. Berikut tabel data responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.6 Data responden berdasarkan jenis kelamin
No Pengalaman Kerja
1. Pria
2. Wanita
TOTAL

Jumlah
28
20
48

Persentase
58.3%
41.7%
100

Sumber: data primer yang diolah, 2012

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perilaku disfungsional audit,


tekanan

anggaran

waktu,

keefektifan

dalam

pemeriksaan

audit,

pertimbangan perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan


maka peneliti menggunakan statistik deskriptif. Langkah pertama dalam
mendeskripsikan variabel penelitian adalah menentukan kecenderungan
variabel setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax)
diketahui, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus:
Mi = 1 / 2 (Xmax + Xmin)
Perhitungan selanjutnya yaitu mencari standar deviasi ideal (SDi)
dengan rumus :
SDi = 1 / 6 ( Xmax Xmin )

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
44

Selanjutnya hasilnya kemudian dikategorikan berdasarkan kategori


variabel yang dirumuskan sebagai berikut:
Rendah = X< (Mi 1 SDi)
Sedang = X > (Mi 1 SDi) sampai dengan (Mi + 1 SDi)
Tinggi = X > (Mi + 1 SDi)
Adapun hasil perhitungan dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perilaku Disfungsional Audit
Perilaku disfungsional audit diukur dengan menggunakan 8
pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 48. Berdasarkan data
perilaku disfungsional audit di Yogyakarta dan Surakarta yang diolah
menggunakan program SPSS versi 17.0 maka diperoleh mean 19.17,
median 24, standar deviasi 6.488, variance 42.099, nilai minimum 10
dan nilai maksimum 34. Setelah diolah dengan rumus di atas diperoleh
nilai Mi = 22 dan nilai SDi = 4.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam 3
kelas yaitu: Rendah X < 18, Sedang apabila X >18 sampai dengan 26,
dan Tinggi apabila X > 26 (perhitungan lebih lengkap dapat dilihat
dalam Lampiran). Penjelasan mengenai kategori ini dapat dilihat pada
tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
45

Tabel 4.7 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Perilaku


disfungsional audit di Yogyakarta dan Surakarta
Interval
10-17
18-25
26-34
TOTAL

F
22
18
8
48

Persen
45.83
37.5
16.67
100

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan

data

tersebut

diketahui

bahwa

perilaku

disfungsional audit tinggi sebesar 16.67% menunjukkan bahwa


perilaku disfungsional audit masih terjadi dikalangan auditor walaupun
persentasenya hanya 16.67% dari total responden 48.
2. Keefektifan dalam pemeriksaan audit
Perilaku keefektifan dalam pemeriksaan audit diukur dengan
menggunakan 5 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 48.
Berdasarkan data perilaku disfungsional audit di Yogyakarta dan
Surakarta yang diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 maka
diperoleh mean 17.42, median 9, standar deviasi 2.142, variance
4.589, nilai minimum 14 dan nilai maksimum 23. Berdasarkan data
yang kemudian dimasukkan kedalam rumus di atas diperoleh Mi = 19
dan diperoleh nilai SDi = 2. Perhitungan tersebut dapat dikategorikan
dalam 3 kelas yaitu: rendah X < 17, sedang apabila X >17 sampai
dengan 21, dan tinggi apabila X > 21. Penjelasan mengenai kategori
ini dapat dilihat pada tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
46

Tabel 4.8 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Keefektifan dalam


pemeriksaan audit di Yogyakarta dan Surakarta
Interval
14-16
17-20
21-23
TOTAL

F
23
20
5
48

Persen
47.92
41.67
10.42
100

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Sumber: data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan data tersebut diketahui pengaruhtiitas pemeriksaan


dengan kategori tinggi memiliki persentase hanya 10.42% hal
tersebut menunjukkan bahwa keefektifan dalam pemeriksaan audit
kurang dilakukan oleh auditor.
3. Tekanan Anggaran Waktu
Perilaku tekanan anggaran waktu diukur dengan menggunakan
6 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 48. Berdasarkan
data perilaku disfungsional audit di Yogyakarta dan Surakarta yang
diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 maka diperoleh
mean 21.90, median 14, standar deviasi 3.697, variance 13.670,
nilai minimum 16 dan nilai maksimum 30. Adapun data diolah yang
kemudian dimasukkan kedalam rumus di atas diperoleh Mi = 23
dan diperoleh nilai SDi = 2. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat
dikategorikan dalam 3 kelas yaitu: Rendah X < 21, Sedang apabila
X >21 sampai dengan 25, dan Tinggi apabila X > 25 (perhitungan
lebih lengkap dapat dilihat dalam Lampiran). Penjelasan mengenai

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
47

kategori ini dapat dilihat pada tabel distribusi kecenderungan


sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Tekanan anggaran
waktu di Yogyakarta dan Surakarta
Interval
16-20
21-24
25-30
TOTAL

F
17
18
13
48

Persen
35.42
37.50
27.08
100

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan data tersebut diketahui tekanan anggaaran waktu
dengan kategori tinggi memiliki persentase hanya 27.08% hal
tersebut menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu masih
dirasakan auditor dalam menyelesaikan hasil audit.
4. Pertimbangan Perilaku Kepemimpinan
Pertimbangan

perilaku

kepemimpinan

diukur

dengan

menggunakan 20 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak


48. Berdasarkan data perilaku disfungsional audit di Yogyakarta
dan Surakarta yang diolah menggunakan program SPSS versi 17.0
maka diperoleh mean 78.56, median 38, standar deviasi 8.674,
variance 75.230, nilai minimum 62 dan nilai maksimum 100.
Adapun data diolah yang kemudian dimasukkan kedalam rumus di
atas diperoleh Mi = 81 dan diperoleh nilai SDi = 6. Berdasarkan
perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam 3 kelas yaitu:
Rendah X < 75, Sedang apabila X >75 sampai dengan 87, dan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
48

Tinggi apabila X > 87 (perhitungan lebih lengkap dapat dilihat


dalam Lampiran). Penjelasan mengenai kategori ini dapat dilihat
pada tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Pertimbangan
perilaku kepemimpinan di Yogyakarta dan Surakarta
Interval
62-74
75-86
87-100
TOTAL

Persen

16
21
11
48

33.33
43.75
22.92
100

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan data tersebut diketahui pertimbangan perilaku
kepemimpinan dengan kategori tinggi memiliki persentase 22.92%
hal

tersebut

menunjukkan

bahwa

pertimbangan

perilaku

kepemimpinan kurang dilakukan oleh auditor.


5. Struktur perilaku kepemimpinan
Struktur perilaku kepemimpinan diukur dengan menggunakan 20
pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 48. Berdasarkan
data perilaku disfungsional audit di Yogyakarta dan Surakarta yang
diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 maka diperoleh
mean 72.15, median 36, standar deviasi 18.003, variance 121.063,
nilai minimum 57 dan nilai maksimum 93. Adapun data diolah yang
kemudian dimasukkan kedalam rumus di atas diperoleh Mi = 75
dan diperoleh nilai SDi = 6. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat
dikategorikan dalam 3 kelas yaitu: Rendah X < 69, Sedang apabila

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
49

X >69 sampai dengan 81, dan Tinggi apabila X > 81 (perhitungan


lebih lengkap dapat dilihat dalam Lampiran). Penjelasan mengenai
kategori ini dapat dilihat pada tabel distribusi kecenderungan
sebagai berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Struktur perilaku
kepemimpinan di Yogyakarta dan Surakarta
Interval
57-68
69-80
81-93
TOTAL

F
22
11
15
48

Persen
45.83
22.92
31.25
100

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan

data

tersebut

diketahui

struktur

perilaku

kepemimpinan dengan kategori tinggi memiliki persentase 31.25%


hal tersebut menunjukkan bahwa struktur perilaku kepemimpinan
cukup baik dilakukan oleh auditor.
C. Uji Kualitas data
1. Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari ariabel atau konstruk sehingga apabila diukur dari waktu
ke waktu akan konsisten atau stabil (Ghozali, 2009). Suatu data
dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha > 50% (Guilford dan
Fruchter, 1973 dalam Zulganef dan Murni, 2008).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
50

Tabel 4.12
Hasil uji reliabilitas
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Variabel
PDA
KPA
TAW
PPK
SPK

Nilai Cronbach Alpha


Keterangan
87.7 %
Reliabel
59.3 %
Reliabel
80 %
Reliabel
93.5 %
Reliabel
91.7 %
Reliabel

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Dari data tabel tersebut diketahui kelima variabel dalam penelitian
ini berdasarkan uji reliabilitas menunjukan nilai cronbach alpha di atas
0,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa semuanya reliabel.

2. UJI VALIDITAS
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner dalam mengukur suatu konstruk, dan apakah dimensi-dimensi
yang diukur secara sungguh-sungguh mampu menjadi item-item dalam
pengukuran (Ghozali, 2009; Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini, uji
validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate (pearson
correlation) antara masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk atau variabel. Dikatakan valid apabila nilai pada kolom Sig. 2
tailed pada setiap item pertanyaan < 0,05 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali,
2009).

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
51

a. PDA
Tabel 4.13
Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit
Variabel
PDA_1
PDA_2
PDA_3
PDA_4
PDA_5
PDA_6
PDA_7
PDA_8

Signifikan
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada item PDA_1 sampai
dengan PDA_8 valid semua, dengan nilai sig 2-tailed < 0.05 tabel,
artinya data tersebut dapat digunakan untuk mengukur setiap
komponen dari data yang akan digunakan.
b. KPA
Tabel 4.14
Uji Validitas Variabel Keefektifan dalam Pemeriksaan Audit
Variabel
KPA_1
KPA_2

Signifikan
0,000
0,000

Status
Valid
Valid

KPA_3
KPA_4

0,000
0,000

Valid
Valid

KPA_5

0,000

Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada item KPA_1 sampai
dengan KPA_5 valid semua, dengan nilai sig 2-tailed < 0.05 tabel,
artinya data tersebut dapat digunakan untuk mengukur setiap
komponen dari data yang akan digunakan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
52

c. TAW
Tabel 4.15
Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu
Variabel
TAW_1
TAW_2
TAW_3
TAW_4
TAW_5
TAW_6

Signifikan
0,037
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada item TAW_1 sampai
dengan TAW_6 valid semua, dengan nilai sig 2-tailed < 0.05 tabel,
artinya data tersebut dapat digunakan untuk mengukur setiap
komponen dari data yang akan digunakan.
d. PPK
Tabel 4.16
Uji Validitas Variabel Pertimbangan perilaku kepemimpinan
Variabel
PPK_1
PPK_2
PPK_3
PPK_4
PPK_5
PPK_6
PPK_7
PPK_8
PPK_9
PPK_10
PPK_11
PPK_12
PPK_13
PPK_14
PPK_15
PPK_16
PPK_17
PPK_18
PPK_19
PPK_20

Signifikan
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Sumber: data primer yang diolah, 2012

commit to user

Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
53

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada item PPK_1 sampai
dengan PPK_20 valid semua, dengan nilai sig 2-tailed < 0.05 tabel,
artinya data tersebut dapat digunakan untuk mengukur setiap
komponen dari data yang akan digunakan.
e. SPK
Tabel 4.17
Uji Validitas Variabel Struktur perilaku kepemimpinan
Variabel
SPK_1
SPK_2
SPK_3
SPK_4
SPK_5
SPK_6
SPK_7
SPK_8
SPK_9
SPK_10
SPK_11
SPK_12
SPK_13
SPK_14
SPK_15
SPK_16
SPK_17
SPK_18
SPK_19
SPK_20

Signifikan
0,008
0,000
0,018
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,011
0,000

Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2012


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada item SPK_1 sampai
dengan SPK_20 valid semua, dengan nilai sig 2-tailed < 0.05 tabel,
artinya data tersebut dapat digunakan untuk mengukur setiap
komponen dari data yang akan digunakan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
54

3. UJI ASUMSI KLASIK


a) Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik itu
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu
variabel dikatakan terjadi multikolonieritas apabila nilai tolerance
0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 (Ghozali,2009).
1) Persamaan pertama
Tabel 4. 18 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan pertama
Collinearity Statistics

Status

Model
KPA

Tolerance
.275

VIF

TAW

.284

3.525 Tidak Multikolinearitas

PPK

.608

1.646 Tidak Multikolinearitas

SPK

.491

2.036 Tidak Multikolinearitas

3.642 Tidak Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan hasil tabel 4.18 di atas diperoleh hasil tolerance
KPA, TAW, PPK, SPK, masing-masing senilai 0.275; 0.2841; 0.608;
0.491 dan nilai VIF masing-masing variabel yaitu 3.642; 3.525;
1.646;

2.036

hasil

tersebut

menunjukkan

tidak

terjadi

multikolonieritas antar variabel independen pada persamaan tersebut


karena tidak ada nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.10.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
55

2) Persamaan kedua
Tabel 4. 19 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan kedua
Collinearity Statistics
Model

Tolerance

STATUS

VIF

KPA

.341

2.929

Tidak Multikolinearitas

TAW

.341

2.929

Tidak Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan hasil tabel 4.19 di atas diperoleh hasil tolerance
0.314 dan nilai VIF 2,929 untuk variabel KPA dan TAW hasil
tersebut menunjukkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
independen pada persamaan tersebut karena tidak ada nilai VIF 10
dan nilai tolerance 0.10.
3) Persamaan ketiga
Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan ketiga
Model
KPA
TAW

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.341
2.929
.341

2.929

STATUS
Tidak Multikolinearitas
Tidak Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Berdasarkan hasil tabel 4.20 di atas diperoleh hasil tolerance
0.314 dan nilai VIF 2,929 untuk variabel KPA dan TAW hasil
tersebut menunjukkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
independen pada persamaan tersebut karena tidak ada nilai VIF 10
dan nilai tolerance 0.10.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
56

b. Uji Heterokedastis
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pepengamatan ke pengamatan
lain tetap maka disebut homoskedastis dan jika berbeda disebut
heteroskedastis, model regresi yang baik adalah yang homoskedastis
(ghozali, 2009).
Persamaan pertama

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Persamaan Satu
Tabel 4.21 Uji Glejser persamaan satu
Variabel
KPA
TAW
PPK
SPK

Signifikan
.994
.514
.908
.130

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
57

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara


acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi PDA berdasarkan masukan variabel independen TAW,
KPA, PPK dan SPK.
Persamaan kedua

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Persamaan dua
Tabel 4.22 Uji Glejser persamaan dua
Variabel
Tekanan anggaran waktu
Keefektifan dalam pemeriksaan audit

Signifikan
0.644
0.686

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara


acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Selain itu, berdasarkan tabel 4.22 uji glejser diketahui kedua
variabel memiliki tingkat signifikansi di atas 0.05 hal ini dapat

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
58

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model


regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi PPK
berdasarkan masukan variabel independen TAW dan KPA.
Persamaan ketiga

Sumber: Data primer yang diolah, 2012


Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Persamaan tiga
Tabel 4.23 Uji Glejser persamaan tiga
Variabel
Tekanan anggaran waktu
Keefektifan dalam pemeriksaan
audit

Signifikan
0.873
0.883

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara


acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Selain itu, berdasarkan uji glejser yang dilakukan semua variabel
memiliki signifikasi di atas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
59

regresi layak dipakai untuk memprediksi SPK berdasarkan masukan


variabel independen TAW dan KPA.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara
termudah untuk menentukkan data berdistribusi normal dengan
menggunakan histogram dan Normal P-P Plot. Untuk memperjelas hasil
histogram dan Normal P-P Plot guna menguji normalitas data maka
digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov. Uji statistik ini dilakukan
dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual tidak berdistribusi normal
1) Persamaan pertama

Gambar 4.4 Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Persamaan Satu

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
60

Tabel 4. 24
Tabel uji normalitas K-S pers. 1
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z

0.651

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.790

Berdasarkan ketiga data di atas baik data histogram dan normal


p-plot dilihat bahwa data tersebut tidak mengalami masalah
normalitas. Selain itu, besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah
0.651 dan tidak signifikan pada 0.790 hal ini berarti H0 diterima yang
berarti data residual terdistribusi normal.
2) Persamaan kedua

Gambar 4.5
Grafik Histogram dan Normal P-P Plot Persamaan dua
Tabel 4. 25
Tabel uji normalitas K-S pers. 2
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual
1.067
.205

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
61

Berdasarkan data di atas baik data histogram dan normal P-P Plot
dilihat bahwa data tersebut tidak mengalami masalah normalitas.
Selain itu, besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 1.067 dan
tidak signifikan pada 0.205 hal ini berarti H0 diterima yang berarti
data residual terdistribusi normal.
3) Persamaan ketiga

Gambar 4.6
Grafik Histogram dan Normal Plot Persamaan tiga
Tabel 4. 26
Tabel uji normalitas K-S pers. 3
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z

0.793

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.555

Berdasarkan data di atas baik data histogram dan normal P-P Plot
dilihat bahwa data tersebut tidak mengalami masalah normalitas.
Selain itu, besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0.793 dan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
62

tidak signifikan pada 0.555 hal ini berarti H0 diterima yang berarti
data residual terdistribusi normal.

D. Uji Hipotesis

1. Uji Analisis Regresi


a. Uji hipotesis pertama, keenam, ketujuh dan kedelapan.
Tabel 4.27 Analisis Regresi Persamaan Pertama (TAW, KPA, PPK,
SPK terhadap PDA)

Variabel
independen/
Parameter
(Constant)
KPA
TAW
PPK
SPK
R square
Adj. R2
F hitung
Sign. F

Variabel dependen: Perilaku


disfungsional audit (PDA)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
T
B
Std. Error
Beta
3.931
9.518
.413
.917
.426
.303
2.153
.673
.403
.383
1.670
-.099
.117
-.132
-.842
.365
.103
.619
3.550
0.357
0.297
5.966
.001a **

Sig.
.682
.037
.102
.404
.001**

Ket:** signifikan pada tingkat 5%


*** signifikan pada tingkat 1%
Dari tampilan tabel 4.27 menyajikan hasil analisis regresi berganda
persamaan pertama. Diketahui besarnya adjusted R2 adalah 0.357 hal ini
berarti 35.7% variabel PDA dapat dijelaskan oleh variabel independen
KPA, TAW, PPK dan SPK, sisanya (100%-35.7% = 64.3%) dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Berdasarkan tabel tersebut,
hasil pengujian hipotesis pertama, hipotesis keenam, ketujuh, dan
kedelapan diuraikan sebagai berikut:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
63

1)

Hipotesis pertama
H1: Tekanan anggaran waktu (TAW) berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit (PDA).
Nilai koefisiensi regresi variabel independen tekanan anggaran
waktu sebesar 0.383. Hasil analisis model pengaruh tekanan anggaran
waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis dalam
persamaan berikut:
PDA = 3.931 + 0.383TAW
Selain itu, nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh
secara individu dari variabel tekanan anggaran waktu terhadap perilaku
disfungsional audit menunjukkan nilai sebesar 1.670 dengan tingkat
signifikansi 0.102 sehingga H0 diterima artinya tekanan anggaran
waktu tidak berpengaruh

secara

signifikan terhadap perilaku

disfungsional audit. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya


yaitu Paino et al. (2011).
2) Hipotesis keenam
H6: Pertimbangan perilaku kepemimpinan (PPK) berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).
Nilai koefisiensi regresi variabel independen pertimbangan perilaku
kepemimpinan sebesar -0.132. Hasil analisis model pengaruh tekanan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
64

anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis dalam


persamaan berikut:
PDA = 3.931 0.132PPK
Selain itu, nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara
individu dari variabel pertimbangan perilaku kepemimpinan terhadap
perilaku disfungsional audit menunjukkan nilai sebesar -0.842 dengan
tingkat signifikansi 0.404 sehingga sehingga H0 diterima artinya
pertimbangan perilaku kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku disfungsional audit. Hasil ini tidak sesuai dengan
penelitian sebelumnya yaitu Paino et al. (2011) yang menyatakan bahwa
PPK berpengaruh terhadap PDA hal tersebut disebabkan karena faktor
lingkungan yang berbeda serta karakteristik pribadi individu yang
berbeda sesuai dengan penelitian Sumarno (2005).
3) Hipotesis ketujuh
H7: Struktur perilaku kepemimpinan (SPK) berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).
Nilai koefisiensi regresi variabel independen struktur perilaku
kepemimpinan sebesar 0.619. Hasil analisis model pengaruh gaya
kepemimpinan struktur terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis
dalam persamaan berikut:
PDA = 3.931+ 0.619SPK

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
65

Selain itu, nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara
individu dari variabel struktur perilaku kepemimpinan terhadap perilaku
disfungsional audit menunjukkan nilai sebesar 3.550 dengan tingkat
signifikansi 0.01 sehingga sehingga H0 ditolak artinya struktur perilaku
kepemimpinan

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

perilaku

disfungsional audit. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa struktur


perilaku kepemimpinan (SPK) dapat digunakan untuk memprediksi
perilaku disfungsional audit (PDA). Hipotesis keenam untuk struktur
perilaku

kepemimpinan

(SPK)

berpengaruh

terhadap

perilaku

disfungsional audit (PDA) secara langsung terbukti sehingga apabila SPK


mengalami peningkatan maka PDA juga ikut mengalami meningkat.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Paino et al. (2011).
4) Hipotesis kedelapan
H8: Keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).

Nilai koefisiensi regresi variabel independen keefektifan dalam


pemeriksaan audit sebesar 0.303. Hasil analisis model pengaruh
keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku disfungsional
audit dapat ditulis dalam persamaan berikut:
PDA = 3.931+ 0.303KPA

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
66

Selain itu, nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara
individu dari variabel keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap
perilaku disfungsional audit menunjukkan nilai sebesar 2.153 dengan
tingkat signifikansi 0.037 sehingga sehingga H0 diterima artinya
keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku disfungsional audit.
Dengan demikian hipotesis kedelapan mengenai keefektifan dalam
pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA) secara langsung terbukti karena hasilnya signifikan.
b. Uji hipotesis kedua dan kesembilan
Tabel 4.28 Analisis regresi persamaan kedua (TAW dan KPA
terhadap PPK)

Variabel
independen/
Parameter
(Constant)
KPA

Variabel dependen: perilakugaya


kepemimpinan pertimbangan (PPK)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
T
Sig.
65.112 9.460
6.883 .000
1.000
.578
.247 1.729 .090

TAW
1.589
.529
R square
Adj. R2
F hitung
Sign. F
Ket:**signifikan pada tingkat 5%
*** signifikan pada tingkat 1%

commit to user

.677 3.002 .004**


0.218
0.183
6.263
.004a**

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
67

Dari tampilan tabel 4.28 menyajikan hasil uji analisis jalur


persamaan kedua. Hasil pengujian persamaan dua diuraikan pada bagian
sebelumnya, dan hasil pengujian persamaan ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara tekanan
anggaran waktu pada perilaku disfungsional audit dengan pertimbangan
perilaku kepemimpinan

dan struktur perilaku kepemimpinan sebagai

variabel intervening. Diketahui besarnya adjusted R2 untuk tabel 4.28


adalah 0.183 yang berarti 18.3% variabel PPK dapat dijelaskan oleh
variabel independen KPA dan TAW. Berdasarkan tabel tersebut, hasil
pengujian hipotesis kedua dan kesembilan diuraikan sebagai berikut:
1) Hipotesis kedua
H2: Tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan.
Nilai koefisiensi regresi variabel independen tekanan anggaran
waktu sebesar 0.677. Hasil analisis model pengaruh tekanan anggaran
waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis dalam
persamaan berikut:
PDA = 65.112 + 0.677TAW
Berdasarkan tabel 4.28 pengujian yang dilakukan untuk persamaan
dua diketahui nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara
individu dari variabel tekanan anggaran waktu terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan

menunjukkan nilai sebesar 3.002 dengan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
68

tingkat signifikansi 0.004 sehingga sehingga H0 ditolak artinya tekanan


anggaran waktu berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan
perilaku kepemimpinan. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yaitu Paino et al. (2011).
2) Hipotesis kesembilan
H9: Keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh terhadap
pertimbangan perilaku kepemimpinan .
Nilai koefisiensi regresi variabel independen keefektifan dalam
pemeriksaan audit sebesar 0.247. Hasil analisis model pengaruh tekanan
anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis
dalam persamaan berikut:
PDA = 65.112 + 0.247KPA
Berdasarkan tabel 4.28 pengujian yang dilakukan untuk persamaan
dua nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara individu
dari variabel tekanan anggaran waktu terhadap pertimbangan perilaku
kepemimpinan

menunjukkan nilai sebesar 1.729 dengan tingkat

signifikansi 0.090 sehingga sehingga H0 diterima artinya keefektifan


dalam pemeriksaan audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertimbangan perilaku kepemimpinan. Selain itu, penggunaan nilai
alpha yang digunakan dalam penelitian ini untuk hasil signifikan
sebesar 0.05 sehingga hipotesis ini ditolak karena alpha yang
signifikan untuk hipotesis ini adalah 10%. Hasil ini tidak sesuai

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
69

dengan penelitian sebelumnya yaitu Paino et al. (2011) namun hasil ini
sesuai

dengan

Safriliana

(2001)

pertimbangan perilaku kepemimpinan

yang

menyatakan

bahwa

tidak berpengaruh terhadap

keefektifan dalam pemeriksaan audit hal tersebut disebabkan karena


faktor lingkungan yang berbeda serta karakteristik pribadi individu
yang berbeda.
c. Uji hipotesis ketiga dan kesepuluh
Tabel 4.29 Analisis regresi persamaan ketiga (TAW dan KPA
terhadap SPK)

Variabel
independen/
Parameter
(Constant)

Variabel dependen: struktur perilaku


kepemimpinan (SPK)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta

20.812

10.790

1.929

KPA

2.118

1.042

.412 2.032

TAW

.660

.604

R square
Adj. R2
F hitung

.222 1.093
0.368
0.339
13.077

Sign. F

.000a**

Sig.
.060
.048**
.280

Ket:** signifikan pada tingkat 5%


*** signifikan pada tingkat 1%
Pada tabel 4.29 disajikan hasil uji analisis jalur persamaan ketiga.
Hasil pengujian persamaan tiga yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, dan hasil pengujian persamaan ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh langsung antara variabel tekanan anggaran waktu
dan keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku disfungsional

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
70

audit dengan variabel intervening struktur perilaku kepemimpinan.


Diketahui besarnya adjusted R2 untuk tabel 4.29 adalah 0.339 hal ini
berarti 33.9% variabel SPK dapat dijelaskan oleh variabel independen
KPA dan TAW. Berdasarkan tabel tersebut, hasil pengujian hipotesis
ketiga, dan kesembilan diuraikan sebagai berikut:
1) Hipotesis ketiga
H3: Tekanan anggaran waktu (TAW) berpengaruh terhadap struktur
perilaku kepemimpinan (SPK).
Nilai koefisiensi regresi variabel independen tekanan anggaran
waktu sebesar 0.222. Hasil analisis model pengaruh tekanan anggaran
waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis dalam
persamaan berikut:
PDA = 20.812 + 0.222TAW
Berdasarkan tabel 4.29 pengujian yang dilakukan untuk persamaan
tiga nilai t sebagai hasil uji kecocokan model berpengaruh secara
individu dari variabel tekanan anggaran waktu terhadap struktur
perilaku kepemimpinan menunjukkan nilai sebesar 1.093 dengan tingkat
signifikansi 0.280 sehingga sehingga H0 diterima artinya tekanan
anggaran waktu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur
perilaku kepemimpinan. Hasil hipotesis ini berbeda dengan penelitian
Paino et al. (2011) namun penelitian ini sesuai dengan Basuki dan
Margani (2008) yang menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu sudah

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
71

dianggap sebagai suatu realita yang tidak dapat dihindari dalam


lingkungan pekerjaannnya.
2) Hipotesis kesepuluh
H10: Keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh positif terhadap
struktur perilaku kepemimpinan.
Nilai koefisiensi regresi variabel independen keefektifan dalam
pemeriksaan audit sebesar 0.412. Hasil analisis model pengaruh tekanan
anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit dapat ditulis
dalam persamaan berikut:
PDA = 20.812 + 0.412TAW
Berdasarkan tabel 4.29 pengujian yang dilakukan untuk persamaan
tiga nilai t sebagai hasil uji kecocokan model pengaruh secara individu
dari variabel keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap struktur
perilaku kepemimpinan menunjukkan nilai sebesar 2.032 dengan tingkat
signifikansi 0.048. Hasilnya hipotesis sesuai dengan penelitian Paino et
al. (2011) serta Fleet dan Griffin (2006) yang menyatakan bahwa
pemimpin memainkan peranan yang penting.
2. Uji Analisis jalur
a. Uji Hipotesis keempat dan kelima
Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Tekanan anggaran waktu (TAW) memiliki pengaruh tidak langsung pada
perilaku disfungsional audit (PDA) dengan dimediasi pertimbangan
perilaku kepemimpinan (PPK). Pada tabel 4.27 diketahui nilai koefisien

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
72

variabel independen untuk tekanan anggaran waktu terhadap perilaku


disfungsional audit yaitu 0.383 merupakan nilai jalur p1 dengan tingkat
signifikansi 0.102 yang menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu
tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit. Selain itu, pada
tabel 4.27 juga diperoleh nilai koefisien variabel independen untuk
pertimbangan perilaku kepemimpinan terhadap perilaku disfungsinal
audit sebesar -0.132 merupakan nilai jalur p4 dengan tingkat signifikansi
0.404 yang menunjukkan bahwa variabel pertimbangan perilaku
kepemimpinan tidak mempengaruhi perilaku disfungsional audit. Pada
tabel 4.28 diketahui nilai variabel independen tekanan anggaran waktu
terhadap pertimbangan perilaku kepemimpinan 0.677 merupakann nilai
jalur p2 dengan tingkat signifikansi 0.004 yang menunjukkan bahwa
pertimbangan perilaku kepemimpinan mempengaruhi tekanan anggaran
waktu.
Hipotesis kelima yang diajukan dalam penelitian ini adalah tekanan
anggaran waktu (TAW) memiliki pengaruh tidak langsung pada perilaku
disfungsional

audit

(PDA)

dengan

dimediasi

struktur

perilaku

kepemimpinan (SPK). Pada tabel 4.27 diketahui nilai koefisien variabel


independen

untuk

tekanan

anggaran

waktu

terhadap

perilaku

disfungsional audit yaitu 0.383 merupakan nilai jalur p1 dengan tingkat


signifikansi 0.102 yang menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu
tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit. Selain itu, pada
tabel 4.27 juga diperoleh nilai koefisien variabel independen untuk

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
73

struktur perilaku kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit


sebesar 0.619 merupakan nilai jalur p5 dengan tingkat signifikansi 0.001
yang menunjukkan bahwa variabel struktur perilaku kepemimpinan
mempengaruhi perilaku disfungsional audit. Pada tabel 4.29 diketahui
nilai variabel independen tekanan anggaran waktu terhadap struktur
perilaku kepemimpinan sebesar 0.222 merupakan nilai jalur p3 dengan
tingkat signifikansi 0.280 yang menunjukkan bahwa struktur perilaku
kepemimpinan tidak mempengaruhi tekanan anggaran waktu.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan tekanan anggaran waktu
tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit walaupun
dimediasi oleh pertimbangan perilaku kepemimpinan maupun struktur
perilaku kepemimpinan, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
keempat dan kelima ini tidak didukung. Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian Paino et al. (2011) yang menyatakan bahwa tekanan anggaran
waktu berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit melalui
pertimbangan

perilaku

kepemimpinan

dan

struktur

perilaku

kepemimpinan, namun tetap konsisten sesuai penelitian Otley dan Pierce


(1995) dalam Paino et al. (2011) yang menjelaskan lingkungan anggaran
terbatas sebagai sebuah fitur yang diterima auditor dalam pekerjaannya,
dan itu dianggap berbeda dalam setiap tingkat tekanan yang diberikan
terhadap pencapaian anggaran sehingga sedikit memiliki dampak pada
perilaku dan sikap auditor.

Selain itu, hasil ini konsisten dengan

penelitian Basuki dan Margani, (2008) yang menyatakan bahwa tekanan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
74

anggaran waktu sudah dianggap sebagai suatu realita yang tidak dapat
dihindari dalam lingkungan pekerjaannnya.
b. Uji Hipotesis Kesebelas dan Hipotesis Keduabelas
Hipotesis kesebelas yang diajukan dalam penelitian ini adalah
keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak langsung
pada perilaku disfungsional audit dengan dimediasi pertimbangan
perilaku kepemimpinan. Pada tabel 4.27 diketahui nilai koefisien variabel
independen untuk keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku
disfungsional audit yaitu 0.303 merupakan nilai jalur p6 dengan tingkat
signifikansi 0.037 yang menunjukkan bahwa keefektifan dalam
pemeriksaan audit berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit.
Selain itu, pada tabel 4.27 juga diperoleh nilai koefisien variabel
independen untuk pertimbangan perilaku kepemimpinan

terhadap

perilaku disfungsional audit sebesar -0.132 merupakan nilai jalur p5


dengan tingkat signifikansi 0.404 yang menunjukkan bahwa variabel
pertimbangan perilaku kepemimpinan

tidak mempengaruhi perilaku

disfungsional audit. Pada tabel 4.28 diketahui nilai variabel independen


keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku kepemimpinan
pertimbangan 0.247 merupan nilai jalur p7 dengan tingkat signifikansi
0.090 yang menunjukkan bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan
tidak mempengaruhi variabel keefektifan dalam pemeriksaan audit.
Untuk hipotesis keduabelas yang diajukan dalam penelitian ini adalah
keefektifan dalam pemeriksaan audit memiliki pengaruh tidak langsung

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
75

pada perilaku disfungsional audit dengan dimediasi struktur perilaku


kepemimpinan. Pada tabel 4.27 diketahui nilai koefisien variabel
independen untuk keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku
disfungsional audit yaitu 0.303 merupakan nilai jalur p6 dengan tingkat
signifikansi 0.037 yang menunjukkan bahwa keefektifan dalam
pemeriksaan audit berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit.
Selain itu, pada tabel 4.27 juga diperoleh nilai koefisien variabel
independen untuk struktur perilaku kepemimpinan terhadap perilaku
disfungsional audit 0.619 merupakan nilai jalur p6 dengan tingkat
signifikansi 0.001 yang menunjukkan bahwa variabel struktur perilaku
kepemimpinan mempengaruhi perilaku disfungsional audit. Pada tabel
4.29 diketahui nilai variabel independen keefektifan dalam pemeriksaan
audit terhadap struktur perilaku kepemimpinan sebesar 0.412 merupakan
nilai jalur p8 dengan tingkat signifikansi 0.048 yang menunjukkan bahwa
struktur perilaku kepemimpinan mempengaruhi variabel keefektifan
dalam pemeriksaan audit.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan keefektifan dalam
pemeriksaan audit berpengaruh secara langsung terhadap perilaku
disfungsional audit dan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
perilaku disfungsional audit dengan dimediasi oleh struktur perilaku
kepemimpinan,

namun

untuk

variabel

pertimbangan

perilaku

kepemimpinan tidak dapat sebagai variabel pemediasi sehingga dapat


dikatakan bahwa hipotesis kesebelas ini ditolak dan hipotesis keduabelas

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
76

diterima. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Paino et al. (2011) yang
menyatakan bahwa keefektifan dalam pemeriksaan audit berpengaruh
terhadap perilaku disfungsional audit melalui pertimbangan perilaku
kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan. Namun, hal ini
konsisten dengan penelitian Safriliana (2001) yang menyatakan bahwa
struktur perilaku kepemimpinan lebih berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit disebabkan karena faktor lingkungan yang berbeda
serta karakteristik pribadi individu yang berbeda.
Penghitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis jalur yang menggunakan nilai
standardized beta dari masing-masing varibel. Metode jalur yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua persamaan jalur.
Berikut ini hasil uji analisis jalur yang disajikan pada gambar 4.7 berikut:

TAW

p1=0.383 ts
+
p2=0.677***

p4= -0.132 ts

PPK

p3=0.222ts

PDA

p7=0.247ts

SPK
p5=0.619***

P8=0.412***

KPA

p6=0.303**

**p<0.05, ***p<0.01, ts tidak signifikan


Gambar 4.7 Hasil Uji Path Analysis

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
77

Penghitungan hasil uji analisis jalur di atas sebagai berikut:


a. Persamaan Jalur pertama dan kedua:
Persamaan pertama:
Pengaruh langsung (p1)

= 0.383ts

Pengaruh tidak langsung (p2xp4) (0.677*** -0.132ts) = - 0.089


Total pengaruh TAW ke PDA

= 0.294

Persamaan kedua:
Pengaruh langsung (p1)

= 0.383ts

Pengaruh tidak langsung (p3xp5) (0.222ts 0.619***)

= 0.317+

Total pengaruh TAW ke PDA

= 0.700

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung


tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional audit sebesar
0,383 tapi tidak signifikan. Besarnya pengaruh tidak langsung tekanan
anggaran waktu terhadap pertimbangan perilaku kepemimpinan0.677
signifikan dan besarnya pengaruh tidak langsung pertimbangan perilaku
kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit sebesar -0.132
tidak signifikan. Selain itu, besarnya pengaruh tidak langsung tekanan
anggaran waktu terhadap struktur perilaku kepemimpinan sebesar 0.222
tidak signifikan, dan besarnya pengaruh perilaku disfungsional audit
terhadap struktur perilaku kepemimpinan sebesar 0.619 signifikan.
Koefisien pengaruh langsung salah satu variabel tidak signifikan, dan
untuk pengaruh tidak langsung juga salah satunya tidak signifikan maka
dapat disimpulkan bahwa tekanan anggaran waktu (TAW) tidak

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
78

berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku


disfungsional walaupun dimediasi pertimbangan perilaku kepemimpinan
dan struktur perilaku kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA). Kesimpulan penelitian ini, hipotesis keempat dan kelima
ditolak karena tidak sesuai dengan penelitian Paino et al. (2011) namun
konsiisten dengan penelitian Otley dan Pierce (1995) dalam Paino et al.
(2011) yang menjelaskan lingkungan anggaran terbatas sebagai sebuah
fitur yang diterima auditor dalam pekerjaannya, dan itu dianggap
berbeda dalam setiap tingkat tekanan yang dirasakan.
b. Persamaan Jalur Ketiga dan Keempat:
Persamaan Ketiga:
= 0.303**

Pengaruh langsung (p6)

Pengaruh tidak langsung (p7 p4) (0.247tsx-0.132ts) = -0.032+


Total pengaruh KPA ke PDA p1 + (p7 p4)

= 0.271

Persamaan Keempat:
= 0.303**

Pengaruh langsung (p6)

Pengaruh tidak langsung (p8 p5) (0.412**x0.619***) = 0.255+


Total pengaruh KPA ke PDA p1 + (p9 p6)

= 0.558

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung


keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku disfungsional
audit sebesar 0,303 signifikan. Besarnya pengaruh tidak langsung
keefektifan

dalam pemeriksaan audit

terhadap struktur perilaku

kepemimpin 0.412 signifikan dan besarnya pengaruh tidak langsung

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
79

struktur perilaku kepemimpinan terhadap perilaku disfungsional audit


sebesar 0.619 signifikan. Selain itu, besarnya pengaruh tidak langsung
keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap pertimbangan perilaku
kepemimpinan sebesar 0.247 tidak signifikan dan besarnya pengaruh
tidak langsung pertimbangan perilaku kepemimpinan terhadap perilaku
disfungsional audit sebesar -0.132 tidak signifikan. Koefisien pengaruh
langsung antara keefektifan dalam pemeriksaan audit terhadap perilaku
disfungsional audit signifikan dan hasil pengaruh tidak langsung PPK
tidak signifikan namun SPK signifikan maka dapat disimpulkan bahwa
keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) berpengaruh secara langsung
terhadap perilaku disfungsional audit (PDA), dapat juga berpengaruh
secara tidak langsung dengan dimediasi oleh variabel struktur perilaku
kepemimpinan namun untuk pertimbangan perilaku kepemimpinan tidak
dapat sebagai variabel mediasi. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kesebelas ini ditolak namun hipotesis keduabelas diterima. Hasil hipotesis
kesebelas berbeda dengan penelitian Paino et al. (2011) tapi tetap
konsisten dengan penelitian Safriliana (2001) yang menyatakan bahwa
struktur perilaku kepemimpinan lebih berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini disajikan kesimpulan mengenai hasil dari analisis data penelitian
dan hasil pengujian hipotesis dari permasalahan yang diteliti. Selain itu peneliti akan
memaparkan keterbatasan serta implikasi agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terkait.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan pada
penelitian ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk hipotesis pertama hasilnya tidak signifikan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu tidak mempengaruhi
perilaku disfungsional audit. Hasil ini sama dengan penelitian Paino et al.
(2011) dan sesuai dengan penelitian Otley dan Pierce, (1996) dalam Paino
et al. (2011) yang menyatakan bahwa lingkungan anggaran sebagai
sebuah fitur yang diterima auditor dalam pekerjaannya dan itu dianggap
berbeda dalam setiap tekanan yang diberikan sehingga dampaknya
terbatas terhadap perilaku dan sikap auditor.
2. Untuk hipotesis kedua hasilnya signifikan sehingga dapat dinyatakan
bahwa hipotesis ini didukung. Hasil hipotesis ini sesuai dengan penelitian
Paino et. al (2011), hipotesis ini juga dapat diartikan bahwa apabila TAW

commit to user
80

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
81

meningkat maka pertimbangan perilaku kepemimpinan pun meningkat


sehingga menghasilkan pengaruh positif karena konstanta yang dihasilkan
positif.
3. Untuk hipotesis ketiga mengenai tekanan anggaran waktu (TAW)
berpengaruh terhadap struktur perilaku kepemimpinan (SPK) hasilnya
tidak signifikan sehingga tidak sesuai penelitian yang dilakukan Paino et
al. (2011) namun penelitian ini sesuai dengan Sumarno (2005) yang
menyatakan tidak adanya pengaruh antara tekanan anggaran waktu
terhadap pertimbangan perilaku kepemimpinan.
4. Untuk hipotesis keempat hasilnya tidak signifikan hasil ini tidak sesuai
dengan penelitian Paino et al. (2011) yang menyatakan adanya pengaruh
tidak langsung antara tekanan anggaran waktu terhadap perilaku
disfungsional

audit

dengan

dimediasi

pertimbangan

perilaku

kepemimpinan namun tetap konsisten sesuai penelitian penelitian Basuki


dan Mahardani (2008) yang menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu
tidak signifikan karena tekanan anggaran waktu sudah dianggap sebagai
suatu realita yang tidak dapat dihindari dalam lingkungan pekerjaannnya.
5. Untuk hipotesis kelima hasilnya tidak signifikan, hal tersebut tidak sesuai
dengan penelitian Paino et al. (2011) yang menyatakan adanya pengaruh
tidak langsung antara tekanan anggaran waktu terhadap perilaku
disfungsional audit dengan dimediasi struktur perilaku kepemimpinan
namun tetap konsisten sesuai penelitian Basuki dan Mahardani (2008)
yang menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu tidak signifikan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
82

terhadap perilaku yang mempengaruhi perilaku disfungsional audit


tekanan anggaran waktu sudah dianggap sebagai suatu realita yang tidak
dapat dihindari dalam lingkungan pekerjaannnya.
6. Untuk hipotesis keenam mengenai pertimbangan perilaku kepemimpinan
(PPK) berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) hasilnya
tidak signifikan hal ini tidak sesuai dengan penelitian Paino et al. (2011),
namun hasil ini sesuai dengan Safriliana (2001) yang menyatakan bahwa
pertimbangan perilaku kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap perilaku
disfungsional audit disebabkan karena faktor lingkungan yang berbeda
serta karakteristik pribadi individu yang berbeda.
7. Untuk hipotesis ketujuh mengenai struktur perilaku kepemimpinan (SPK)
berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit (PDA). hasil hipotesis
signifikan,

hal

tersebut

berarti

struktur

perilaku

kepemimpinan

berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit baik sebagai variabel


independen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Paino et al. (2011) yang
menyatakan struktur perilaku kepemimpinan berpengaruh langsung
terhadap perilaku disfungsional audit.
8. Hipotesis kedelapan mengenai keefektifan dalam pemeriksaan audit
(KPA) berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) hasilnya
signifikan sehingga hipotesis ini didukung. Hasil ini sesuai dengan
penelitian Paino et al. (2011) yang menyatakan ada pengaruh positif
keefektifan dalam pemeriksaan audit (KPA) terhadap
disfungsional audit (PDA).

commit to user

perilaku

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
83

9. Hipotesis kesembilan hasilnya tidak signifikan, hal ini berbeda dengan


penelitian Paino et al. (2011), namun hasil ini sesuai dengan Safriliana
(2001) yang menyatakan bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan
tidak berpengaruh terhadap keefektifan dalam pemeriksaan audit. Selain
itu, hasil yang ada tidak sesuai dengan tingkat alpha yang digunakan
dalam teori pada penelitian kali ini.
10. Hipotesis kesepuluh hasilnya signifikan hal tersebut menandakan bahwa
keefektifan dalam pemeriksaan audit meningkat maka struktur perilaku
kepemimpinan pun akan meningkat. Hasil ini konsisten dengan penelitian
Paino et al. (2011) serta mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fleet
dan Griffin (2006) yang mengemukakan bahwa pemimpin memainkan
peranan penting yang menyebabkan perilaku disfungsional audit.
11. Pada hipotesis kesebelas hasilnya tidak signifikan hal ini tidak sesuai
dengan penelitian Paino et al. (2011) namun hasil ini konsisten dengan
penelitian Safriliana (2001) yang menyatakan bahwa pertimbangan
perilaku kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap perilaku disfungsional
audit disebabkan karena faktor

lingkungan

yang berbeda serta

karakteristik pribadi individu yang berbeda.


12. Pada hipotesis keduabelas hasilnya signifikan, hasil ini sesuai dengan
penelitian Paino et al. (2011) yang menunjukkan bahwa keefektifan dalam
pemeriksaan audit berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit
dengan dimediasi variabel perilaku gaya kepemimpinaan struktur.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
84

B. KETERBATASAN
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini hanya KAP yang terletak di
wilayah Surakarta dan Yogyakarta hal tersebut membuat kurangnya jumlah
sample penelitian yang ada.
2. Tingkatan level auditor yang digunakan beranekaragam sehingga tidak
fokus pada satu level sehingga banyak hasil yang tidak signifikan, namun
hal ini dilakukan untuk memperbanyak responden.
3. Sedikitnya jumlah kantor akuntan publik yang mau menerima kuesioner
karena masih banyak kuesioner dari peneliti lain yang belum diiisi
dikarenakan bulan penelitian kuesioner dilakukan pada masa sibuk laporan
SPT.
C. IMPLIKASI

Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis sebagai gambaran mengenai rujukan-rujukan yang
digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan yaitu pertimbangan
perilaku kepemimpinan dan struktur perilaku kepemimpinan yang ditentukan
atas faktorkekhususan, dan konsistensi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pertimbangan perilaku kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap
perilaku disfungsional audit sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
85

hubungan yang baik antara bawahan dan atasan sehingga pemimpinan dalam
penelitian ini cenderung memfokuskan pada tujuan dan hasil dan lebih
mengkoordinasi terhadap bawahan.
Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku disfungsional audit
sangat dipengaruhi banyak faktor walaupun diminimalisasi tetap saja ada,
untuk itu perlu dilakukan pengawasan yang lebih baik untuk meminimalkan
sekecil mungkin adanya perilaku disfungsional audit supaya hasil audit dapat
baik dan dipercaya. Selain itu, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan kantor akuntan publik untuk meningkatkan kualitas audit dengan
menganalisa adanya penyebab perilaku disfungsional audit sehingga lebih bisa
dipercaya klien dan laporan yang dihasilkan akan semakin baik.

D. SARAN
Saran yang dapat diajukan penulis berdasarkan hasil penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih menambah subjek penelitian
selain auditor pemerintah dengan mencoba mengganti objek seperti auditor
BPKP atau auditor internal pada perusahaan atau bank untuk mengetahui
apakah hasilnya berbeda atau sama.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
86

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan tehnik wawancara


guna memperbanyak jumlah responden dan fokus terhadap satu level
responden saja.
3. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain yang
mendukung adanya perilaku disfungsional audit karena dari nilai R2 masih
banyak dipengaruhi faktor lain yang belum terungkap

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Alderman, C. W., & Deitrick, J. W. 1982. Auditors' Perception of Time Budget Pressures and
Prematur Sign Offs: A replication and extension. Auditing: A Journal of Practice and
Theory, 1(2), 54 - 68.
Baron, R. M. & Kenny, D. A. 1986. The Moderator-Mediator Variable Distintion in Social
Psyhologycal Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Consideration. Journal of
personality and social psychology, 1172-1182.
Basuki, dan Mahardani, Krisna. 2008. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Perilaku
Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya.
Jurnal Maksi No.6 Vol. 2
Coram, P., Ng. J., & Woodliff, D. 2004. The Effect of Risk Misstatement on The Propensity to
Commit Reduced Audit Acts Under Time Budget Pressure. Auditing: A journal of
practice & Theory. 23 (2), 159-167.
Donnelly, D. P., Bryan, D. O., & Quirin, J. J. 2003. Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit
Behaviour: An Explanatory Model Using Personal Characteristics. Behavioral Research
in Accounting, 15, 87 - 110.
Fleet, D.D.V. and Griffin, R.W. 2006. Dysfunctional Organisation Culture: The role of
Leadership in Motivating Dysfunctional Work Behaviours. Journal of Managerial
Psychology, 21(8), 698 708.
Fleishman, E. A., and D. R. Peters. 1962. Interpersonal Values, Leadership Attitudes and
Managerial Success. Personnel Psychology (Summer): 127-143.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang.
Herningsih, Sucahyo. 2002. Penghentian Prematur atas Prosedur Audit: Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik. Wahana, Vol. 5, No. 2.

Heriyanto, Pri. 2002. Menuju Audit yang Efektif dan Efisien. Pemeriksa, Agustus No 86.
Kelley, T. and Margheim, L. 1990. The Impact of Time Budget Pressure, Personality and
Leadership Variabel on Dysfunctional Behavior. Auditing: A Journal of Practice and
Theory. Vol 9. No. 2. pp. 21-41.
Murdianingrum, S.L., 2000. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kultur Organisasi terhadap
Komunikasi dalam Tim Audit. SNA VI Surabaya.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai