Anda di halaman 1dari 98

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kabupaten Bengkulu Tengah

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Krisis ekologi kontemporer saat ini umumnya direspon melalui
berbagai

pendekatan dan cara yang pada intinya difokuskan untuk

memperbaiki, memutakhirkan atau memodernisasi hubungan manusia dan


lingkungan hidupnya. Atau yang dikenal sebagai modernisasi ekologi
(manusia). Inti modernisasi ekologi ini terletak pada reformasi hubungan
manusia dan lingkungan hidupnya dengan memperbaharui diskursus
kebijakan, disain kelembagaan dan praktek-praktek perilaku sosial (social
practices) untuk melindungi keberlanjutan kehidupan manusia.
Bila pada awal 1980an inovasi teknologi untuk penanggulangan
pencemaran lingkungan merupakan fokus utama modernisasi ekologi; maka
sejak pertengahan 1990an fokus modernisasi ekologi telah meluas ke dua
isu penting. Pertama, bergesernya pandangan terhadap penyebab utama
krisis ekologi. Bila semula krisis ekologi dipandang sebagai produk dari
industrialisasi, maka kini krisis ekologi dipandang sebagai tantangan untuk
melakukan reformasi kehidupan sosial, teknis, dan ekonomi. Kedua,
institusi-institusi penting yang berkaitan dengan modernitas, seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi, konsumsi dan produksi, politik dan tatakelola
(governance) serta mekanisme pasar, baik yang beroperasi pada aras lokal,
nasional, maupun global; kini menjadi fokus utama modernisasi ekologi.
Kebijakan

nasional

penataan

ruang

secara

formal

ditetapkan

bersamaan dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992


tentang Penataan Ruang [UU 24/1992], yang kemudian diperbaharui
dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 [UU 26/2007]. Kebijakan
1

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang


semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 tahun
diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum
memenuhi harapan. Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang belakangan
ini sedang berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan
daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan
makin terlihat secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di
kawasan perdesaan. Kondisi ini juga nampak secara implisit di Kabupaten
Bengkulu Tengah .
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut,
maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang
menjadi

produk

dari

rangkaian

proses

perencanaan

tata

ruang,

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu,


penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam
UU

26/2007

menuntut

proses

perencanaan

tata

ruang

harus

diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang


bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah.
Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang
wilayah maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic
Environmental Assessment [SEA] menjadi salah satu pilihan alat bantu
melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking] perencanaan tata
ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

2.2. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT


Kerangka Acuan Kerja ini merupakan penuntun bagi Konsultan yang
akan mengkaji KLHS dari KRP RTRW di Kabupaten Bengkulu Tengah . KLHS
dari KRP RTRW adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,
mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam
kebijakan, rencana dan program. Posisinya berada pada relung pengambilan
keputusan. Oleh karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat
KLHS bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang
wilayah

[RTRW].

memperkaya

KLHS

proses

dapat

menentukan

penyusunan

dan

substansi

evaluasi

RTRW,

bisa

keputusan,

bisa

dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer)


atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari
beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Tujuan KLHS yang banyak dirujuk oleh berbagai pustaka umumnya
seputar hal berikut (modifikasi terhadap UNEP 2002: 496; Partidrio 2007.
Memberi

kontribusi

terhadap

proses

pengambilan

keputusan

agar

keputusan yang diambil berorientasi pada keberlanjutan dan lingkungan


hidup, melalui identifikasi efek atau pengaruh lingkungan yang akan timbul
mempertimbangkan alternatif-alternatif yang ada, termasuk opsipraktekpraktek pengelolaan lingkungan hidup yang baik antisipasi dan pencegahan
terhadap dampak lingkungan pada sumber persoalan peringatan dini atas
dampak kumulatif dan resiko global yang akan muncul aplikasi prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan. Resultante dari berbagai kontribusi
3

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

KLHS tersebut adalah meningkatnya mutu kebijakan, rencana dan program


(KRP) yang dihasilkan.

1. Menemukan daftar timbulnya efek dan dampak yang ditimbulkan


RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah terhadap lingkungan hidup.
2. Melakukan

penilaian

indikasi

program

pengembangan

dan

isu

strategis dampak lingkungan hidup akibat KRP dari RTRW Kabupaten


Bengkulu Tengah dan hasil tersebut tersusun tabel penilaian indikasi
program RTRW Bengkulu Tengah
3. Menetapkan program-program pengembangan lingkungan hidup lebih
lanjut di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Adapun manfaat yang dapat dipetik dari KLHS adalah:


1. Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan
keputusan,
2. Mengidentifikasi

dan

mempertimbangkan

peluang-peluang

baru

melalui pengkajian secara sistematis dan cermat atas opsi-opsi


pembangunan yang tersedia,
3. Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis
pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi
4. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil
keputusan

akan

adanya

peluang

pembangunan

yang

tidak

berkelanjutan sejak tahap awal proses pengambilan keputusan,

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

5. Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat terbangunnya


keterlibatan para pihak (stakeholders) dalam proses pengambilan
keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi,
6. Melindungi asset-asset sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna
menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan,
7. Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi
pemanfaatan
1.3. Keluaran
Keluaran yang diminta adalah:
1.

Dokumen KLHS KRP RTRW

2.

Laporan Pendahuluan

3.

Laporan Akhir

1.4. Proses dan Waktu Pelaksanaan


Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran yang
diminta maka konsultan harus menyusun jadual pertemuan berkala
dengan pengelola kegiatan.
1. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk dan pokok
yang hatus dihasilkan sesuai denan rencana keluaran yang telah
ditetapkan dalam laporan Pendahuluan ini.
2. Dalam

waktu

pelaksanaan

tugas,

konsultan

harus

selalu

memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan mengikat.


3. Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (Enam Puluh) hari Kalender
atau setelah kontrak ditandatangani.oleh kedubelah pihak.
1.5. Lingkup Pekerjaan
5

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Ada dua faktor utama yang menyebabkan kehadiran KLHS dibutuhkan


saat ini di berbagai belahan dunia: pertama, KLHS mengatasi kelemahan
dan keterbatasan AMDAL, dan kedua, KLHS merupakan instrumen yang
lebih efektif untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Penerapan KLHS di Kabupaten Bengkulu Tengah

juga bermanfaat

untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan
lainnya,

menciptakan

tata

pengaturan

yang

lebih

baik

melalui

pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan yang strategis dan


partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat
pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah (kerap juga disebut
bio-region

dan/atau

bio-geo-region).

Sifat

pengaruh

KLHS

dapat

dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang bersifat instrumental,


transformatif, dan substantif. Tipologi ini membantu membedakan pengaruh
yang diharapkan dari tiap jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW,
termasuk bentuk aplikasinya, baik dari sudut langkah-langkah prosedural
maupun teknik dan metodologinya.
Konsultan diharapkan menghasilkan Dokumen KLHS sebagai berikut:
Dokumen KLHS pada dasarnya memuat tentang identifikasi, deskripsi dan
evaluasi terhadap konsekuensi atau pengaruh lingkungan yang signifikan
akan timbul sebagai akibat dari rencana KRP (dan alternatifnya). Secara
spesifik dokumen KLHS harus memuat dan memperhatikan hal-hal berikut
(Sadler 2005):
1. Pengetahuan dan metode terkini yang digunakan dalam menilai
konsekuensi atau pengaruh lingkungan yang akan timbul,

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

2.

Aras rinci

(level of detail) dan muatan yang terkandung dalam

rancangan KRP serta posisi KRP dari RTRW kabupateng Bengkulu


tengah dalam proses pengambilan keputusan,
3. Kepentingan (interests) dari masyarakat
4. Informasi yang dibutuhkan oleh institusi pengambil keputusan.

KLHS Kabupaten Bengkulu Tengah

dapat memuat ulasan atau

bahasan yang bersifat komprehensif dan memuat analisis yang lebih dalam.
Bilamana dilakukan pengumpulan dan analisis data yang lebih dalam, maka
hal-hal yang patut diperhatikan adalah:
1. Relevansi data dan informasi yang dianalisis dengan dengan karakter
draft KRP yang ditelaah. Sebagai misal, untuk KLHS yang berdimensi
spasial KLHS untuk RTRW Kabupaten dibutuhkan data dan analisis
yang lebih cermat untuk wilayah-wilayah yang telah mengalami
kerusakan sumber daya alam yang tinggi (misal kawasan lindung,
habitat satwa liar). Untuk KLHS sektoral, sebagai contoh, dibutuhkan
data dan analisis yang relevan dengan masalah-masalah lingkungan
yang akan timbul.
2. Analisis konsekuensi atau pengaruh lingkungan yang akan timbul.
Bagian ini boleh dikatakan merupakan jantung analisis dari KLHS. Kini
telah tersedia beragam pilihan metode untuk analisis dan prediksi
konsekuensi lingkungan, baik berupa model-model deskriptif internal,
model black-box empiris (statistik), model matematik dan simulasi,
hingga model-model skenario kebijakan dan analisis kualitatif. Dalam
banyak kasus analisis kualitatif juga dipandang cukup memadai untuk
digunakan.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

3. Identifikasi upaya untuk mencegah dan menanggulangi dampak


negatif dan meningkatkan dampak positif yang akan timbul. Ada dua
hal penting yang harus masuk dalam telaahan KLHS. Pertama, upaya
mencegah dampak negatif dan meningkatkan dampak positif harus
menjadi

bagian

yang

integral

dari

KRP.

Prinsip

kehati-hatian

(Precautinary Principles) harus menjadi panduan bagi formulasi KRP


bila KRP dimaksud berpotensi membangkitkan resiko lingkungan yang
tinggi.

Kedua,

pengurangan,

hierarki
dan

pengelolaan

pengendalian

lingkungan
limbah)

(pencegahan,

sejauh

mungkin

diaplikasikan secara penuh untuk mengatasi dampak yang bersifat


negatif. Sebab pada KLHS aras Kebijakan sering dijumpai konflik
kepentingan antar kebijakan yang kemudian berujung diutamakannya
kepentingan

ekonomi

dan

tidak

diprioritaskannya

kepentingan

lingkungan hidup.
Satu hal yang juga harus diindahkan adalah mutu dokumen
KLHS KRP RTRW yang dihasilkan. Standar mutu KLHS yang diterbitkan
oleh IAIA yang tercantum pada Bagian 2 butir 5 di muka, dapat
digunakan sebagai dasar rujukan.

1.6. Prinsip-Prinsip Dasar dan Pendekatan


Prinsip-prinsip KLHS adalah:
1. Sesuai kebutuhan (fit-for-the purpose)
2. Berorientasi pada tujuan (objectives-led)
3. Didorong motif keberlanjutan (sustainability-driven)
4. Lingkup yang komprehensif (comprehensive scope)
5. Relevan dengan kebijakan (decision-relevant)
6. Terpadu (integrated)
7. Transparan (transparent)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

8. Partisipatif (participative)
9. Akuntabel (accountable)
10.

Efektif-biaya (cost-effective

Selain prinsip-prinsip dasar tersebut, khusus untuk Indonesia, juga


terformulasi nilai-nilai yang dipandang penting untuk dianut dalam aplikasi
KLHS di Indonesia. Nilai-nilai dimaksud adalah:

1. Keterkaitan (interdependency)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Keadilan (justice)
Keterkaitan

(interdependencies) digunakan sebagai nilai penting

dalam KLHS dengan maksud agar


dipertimbangkan

benar

keterkaitan

dalam penyelenggaraan KLHS


antara

satu

komponen

dengan

komponen lain, antara satu unsur dengan unsur lain, atau antara satu
variabel biofisik dengan variabel biologi, atau keterkaitan antara lokal dan
global, keterkaitan antar sektor, antar daerah, dan seterusnya. Dengan
membangun pertautan tersebut KLHS dapat diselenggarakan secara
komprehensif atau holistik.
Keseimbangan (equilibrium) digunakan sebagai nilai penting dalam
KLHS dengan maksud agar penyelenggaraan KLHS senantiasa dijiwai atau
dipandu

oleh

kepentingan

nilai-nilai
sosial

keseimbangan

ekonomi

dengan

seperti

keseimbangan

kepentingan

lingkungan

antara
hidup,

keseimbangan antara kepentingan jangka pendek dan jangka panjang,


keseimbangan kepentingan pembangunan pusat dan daerah, dan laiun
sebagainya. Implikasinya, forumforum untuk identifikasi dan pemetaan
kedalaman kepentingan para pihak menjadi salah satu proses dan metode
yang penting digunakan dalam KLHS.
9

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Keadilan (justice) digunakan sebagai nilai penting dengan maksud


agar melalui KLHS KRP RTRW dapat dihasilkan kebijakan, rencana dan
program

yang

tidak

mengakibatkan

marginalisasi

sekelompok

atau

golongan tertentu masyarakat karena adanya pembatasan akses dan


kontrol terhadap sumber-sumber alam atau modal atau pengetahuan.

BAB 2
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai


bidang kehidupan masyarakat, yang meliputi bidang sosial budaya
dan kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), sarana dan prasarana, politik, ketentraman dan ketertiban
masyarakat,

hukum,

aparatur,

tata

ruang

dan

pengembangan

wilayah, serta sumber daya alam (SDA) dan lingkungan


selama

ini

telah

dilaksanakan

oleh

hidup

yang

Pemerintah Kabupaten

Bengkulu Tengah.

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1. Karakteristik, Lokasi dan Wilayah


a. Luas wilayah dan batas administrasi
Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai luas wilayah 1.429, 4
2

Km yang yang terdiri dari luas daratan 1.223,94 Km terdiri dari 10


Kecamatan, 142 Desa definitif dan satu kelurahan sedangkan luas
2

wilayah laut adalah 205,2 Km . Adapun rincian dan gambaran luas


masing-masing kecamatan terdapat pada tabel 2.1 berikut ini:
10

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel 2.1
Luas wilayah Kabupaten Bengkulu
Tengah

Luas Wilayah
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kecamatan
Taba Penanjung

Jumlah

Daratan

13 Desa dan
148,38
1 Kelurahan
Karang Tinggi
18 Desa
137,47
Talang Empat
15 Desa
93,62
Pagar Jati
14 Desa
188,57
Pondok Kelapa
17 Desa
165,20
Pematang Tiga
13 Desa
129,42
Merigi Kelindang
13 Desa
98,42
Merigi Sakti
15 Desa
99,93
Pondok Kubang
12 Desa
92
Bang Haji
12 Desa
70,71
Luas Laut
142
Total
1.223,94
desa
Sumber: RTRW KabupatenBengkulu Tengah, 2013

Lautan

Jumlah
Luas

148,38

205,2

137,47
93,62
188,57
165,20
129,42
98,42
99,93
92
70,71
205,2

205,2

1.429,4

Gambar. 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Bengkulu Tengah

11

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Sumber: RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah,


2013

Kabupaten Bengkulu Tengah berbatasan


dengan :
Sebelah Utara

: Kecamatan Air Napal, Kecamatan Kerkap


Kabupaten
Bengkulu Utara dan Kecamatan Curup
Kabupaten

Sebelah Timur
Sebelah
Selatan
Sebelah Barat

: Kecamatan Ujan mas, Kecamatan


Kepahiang, dan
: Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma; dan
: Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai
Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota
Bengkulu dan

b. Letak dan Kondisi Geografis

Sedang posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Tengah terletak


pada Koordinat

101-

32'-1028'

Bujur

selatan. Hal ini membuat kabupaten


pada

posisi

yang

Timur,

Bengkulu

215-4Lintang
Tengah

terletak

sangat strategis berada pada jalur perlintasan

antara Kota Bengkulu dengan provinsi Sumatera Selatan dan kota


Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Barat.
c . Topograf

Secara topografis wilayah ini sebagian besar merupakan dataran


rendah. Sekitar 70 persen wilayah ini berada pada ketinggian kurang
dari 250 meter di atas permukaan laut. Lainnya, kurang lebih 29
12

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

persen

menempati

daerah dengan ketinggian 250-1000 meter di

atas permukaan laut, dan hanya kurang lebih 1 (satu) persen yang
berada pada daerah dengan ketinggian lebih besar dari 1.000 meter
di atas permukaan laut.
Adapun

bentuk

wilayah

Kabupaten

Bengkulu

Tengah

sebagian besar (lebih besar dari 78 persen) merupakan daerah datar


dan landai dengan kelerengan 0-15 persen yang dapat dijumpai di
tiap-tiap kecamatan. Sedangkan lainnya lebih besar dari 21 persen
berupa

lahan

dengan

bentuk

wilayah

agak

berbukit

dengan

kelerengan 15-40 persen, dan hanya kurang dari 1 (satu) persen


yang merupakan lahan dengan bentuk wilayah berbukit curam dengan
kelerengan lebih besar dari 40 persen yang dijumpai di 4 (empat)
kecamatan, yakni Karang Tinggi, Merigi Kelindang, Merigi Sakti, dan
Taba Penanjung.
Tabel
2.2

Luasan Bentuk Wilayah


Daratan
Kabupaten Bengkulu
Tengah
0-8%
Ha
%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Bang Haji
Karang Tinggi
Merigi Kelindang
Merigi Sakti
Pagar Jati
Pematang Tiga
Pondok Kelapa
Pondok Kubang
Taba Penanjung
Talang Empat

7.288,0
15.045,5
3.725,9
4.643,0
5.051,5
6.316,3
13.098,1
4,661,6
10.828,3
3.812,9

6,0
12,3
3,0
3,8
4,1
5,2
10,7
3,8
8,9
3,1

8-15%
Ha
%
1.473,6
2.909,1
3,179,4
3.278,4
263,8
2.605,1
8.113,2
101,5

1,2
2,4
2,6
2,7
0,2
2,1
6,6
0,1

15-25%
Ha
%
804,2
760,9
3.483,8
3.500,9
74,6
2.045,2
7.354,2
-

74.471,1 60,8 21.897,1 17,9


18.023,7
Total
Sumber: RTRW KabupatenBengkulu Tengah, 2013

0,7
0,6
2,9
2,9
0,1
1,7
6,0
-

14,7

25-40
Ha
%
35,2
356,7
1.585,7
940,3
589,8
3.934,8
-

7.442,5

0,0
0,3
1,3
0,8
0,5
3,2
-

6,1

> 40%
Ha
%
56,5
110,3
150,0
243,0
-

559,7

0,1
0,1
0,1
0,2
-

0,5

d. Geologi
Jenis tanah yang di Kabupaten Bengkulu Tengah di kelompokkan
dalam 4 jenis yaitu : Aluvial, podsolik merah kuning, Latosol dan
Andosol dengan rincian pada tabel 2.3 berikut.
Tabel
2.3
13

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah
Jenis Tanah Kabupaten Bengkulu
Tengah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Regosol
Organosol
Aluvial
Koluvial
Podsolik
Podsolik
Podsolik
Kambisol
Kambisol
Kambisol
Kambisol
Latosol
Latosol
Latosol
Latosol
Litosol

Datar
Datar
Datar
Datar
Datar
Bergelombang
Agak Berbukit
Datar
Bergelombang
Agak Berbukit
Berbukit
Landa
i
Bergelombang
Agak Berbukit
Berbukit
Bergunung
Total

Kelas
lereng
(%) 0-8
0-8
0-8
0-8
0-8
8-15
15-25
0-8
8-15
15-25
25-40
0-8
8-15
15-25
25-40
> 40

Luas
Ha
%
302,76
0,25
491,10
0,40
5.041,07
4,12
697,37
0,57
55.903,70
45,68
9.123,59
7,45
486,63
0,40
9.946,47
8,13
2.201,15
1,80
805,91
0,66
386,08
0,32
2.087,69
1,71
10.585,79
8,65
16.718,44
13,66
7.056,58
5,77
559,67
0,46
122.394,00 100,00

Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2013

Sebagian besar lahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah


dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Baik pertanian yang dikelola
oleh masyarakat maupun dikelola oleh pihak perusahaan. Adapun
jenis pertanian yang dikelola oleh masyarakat sangat bervariasi, mulai
dari kelapa sawit, karet, coklat, dan kopi sedangkan lahan yang
dikelola oleh perusahaan hanya kelapa sawit dan karet saja. Selain
dibidang pertanian lahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah
sangat kaya akan bahan tambang. Jenis bahan galian tersebut adalah
batubara. Secara keseluruhan dikelola oleh pihak perusahaan swasta.

e. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dijumpai beberapa
sungai

dengan

anak-anak

cabangnya.

Sungai-sungai

tersebut

mengalir dari kawasan perbukitan di sebelah utara menuju kearah


selatan dan bermuara ke Samudera Indonesia. Pola drainase yang
tampak dalam interpretasi Peta Rupa Bumi Indonesia adalah bentuk

paralel. Sungai dengan pola aliran bentuk paralel ini cenderung


akan menimbulkan banjir di bagian hilir dimana tempat terjadinya
pertemuan anak-anak sungai tersdebut. Diantara sungai-sungai yang
mengalir di wilayah ini ada dua sungai yang cukup besar dan berair
14

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

sepanjang tahun yakni: Air Palik dan Air Bengkulu. Sedangkan sungaisungai lainnya umumnya berair pada musim hujan, tetapi debitnya
mengalami penurunan secara drastis pada musim kemarau.
Sedangkan daerah yang terdapat rawa-rawa umumnya hanya
terdapat di sepanjang pesisir pantai yang terdapat di kecamatan
Pondok Kelapa. Dengan maraknya pembukaan lahan pertanian baik
oleh masyarakat maupun swasta sangat berpengaruh mengurangi
debit air. Sehingga pada musim penghujan sangat mudah terjadinya
banjir,dan
sangat

pada musim kemarau mengalami penyusutan

drastis.

Dibidang

pertambangan

juga

yang

sangat berdampak

untuk mengurangi jumlah debit air.

f.
Klimatologi
Kabupaten

Bengkulu

Tengah

tergolong

beriklim

basah.

Berdasarkan data hujan dan data iklim dari Stasiun Klimatologi Pulau
Baai (1998-2009), rata-rata curah hujan tahunan di wilayah ini
tergolong tinggi, yakni 3.394 milimeter (lebih besar dari 2000
milimeter/tahun), dengan jumlah hari hujan rata-rata 118 hari/tahun.
Terdapat 10 bulan basah (lebih besar dari 200 milimeter), dengan
curah hujan bulanan maksimum jatuh pada bulan Desember (499
milimeter/bulan), dan sepanjang tahun tidak dijumpai bulan kering
(kurang dari 100 milimeter/bulan). Curah hujan bulanan minimum
jatuh pada bulan Juli (176 milimeter/bulan). Rata-rata data iklim
daerah studi disajikan pada tabel 2.4 dibawah ini;
Tabel
2.4

Data Iklim Wilayah Kabupaten Bengkulu


Tengah
Curah

Hari

Suhu Udara

Kelemb.

Kec.

15

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah
Min
Hujan
362
285
282
240
232
201
176
197
226
315
379
499
3.394

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Rata-rata

Hujan
13
11
11
9
7
7
7
7
8
11
13
16
118

Rata-rata

23,53
23,72
23,72
23,85
23,88
23,39
23,06
23,36
23,25
23,52
23,53
23,50
23,53

Maks

26,37 30,75
26,58 30,97
26,66 31,04
26,84 31,31
27,01 31,53
26,55 31,25
26,22 30,89
25,97 30,79
26,08 30,76
26,17 30,56
26,22 30,48
26,03 30,10
26,39 30,87

Udara
85,4
83,8
84,3
85,4
84,7
84,0
84,1
83,5
84,9
86,2
86,4
87,4
85,0

Angin
3,6
2,8
2,6
2,3
2,0
2,2
2,6
3,5
3,6
3,1
3,2
2,9
2,9

Sumber: RTRW KabupatenBengkulu Tengah, 2013

Arah
Barat
Barat
Barat
Barat
Barat
Barat
Barat
Selatan
Tenggara
Barat
Barat
Barat
Barat

Berdasarkan Klasifikasi Agroklimat Oldeman (1975) dalam Handoko


(1995), tipe iklim di Kabupaten Bengkulu Tengah tergolong tipe iklim
A1, yakni daerah dengan bulan basah lebih besar dari 9 bulan dan
bulan kering kurang dari 2 bulan. Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan
Ferguson (1951) dalam Handoko

(1995),

iklim

di

kawasan

ini

termasuk tipe iklim A (daerah sangat basah dengan vegetasi hutan


hujan tropika), dengan perbandingan bulan kering (kurang dari 60
milimeter/bulan)

dan

bulan

basah

(lebih

besar

dari

100

milimeter/bulan) (Q) = 0,00 persen.

Suhu udara rata-rata Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 26,39


derajat celcius,

sedang

suhu

minimum

rata-rata

23,53

derajat

celcius dan maksimum 30,87 derajat celcius. Kelembaban udara


relatif rata-rata 85 persen. kelembaban udara
pada

bulan

agustus

(83,5

persen),

terendah

terjadi

sedangkan kelembaban

udara tertinggi dijumpai pada bulan desember (87,4 persen).


Rata-rata kecepatan angin di areal studi adalah 2,9 kilometer/jam
setara dengan
kecepatan

0,8

meter/detik,

yang

tergolong

pada

derajat

menurut skala beaufort. Kecepatan angin dengan

derajat kecepatan 1 (0,5-1,5 meter/detik), dicirikan dengan arah angin


dapat diketahui dari pergerakan asap, tetapi penunjuk arah angin
tidak bergerak. Arah angin dominan adalah ke Barat, hanya pada
bulan Agustus arah angin dominan ke Selatan dan bulan September
arah angin dominan ke Tenggara.
16

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

g.
Penggunaan
Lahan

Berdasarkan Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah


Tahun
2013-2032 yang
budidaya sebesar

penggunaannya

didominasi

untuk

kawasan

905.970 ha atau 63,39% dari luas wilayah kabupaten dengan rincian


sebagai berikut : penggunaan untuk kawasan Hutan Produksi Tetap
(HPT), kawasan Hutan Produksi (HP), kawasan Peruntukan pertanian,
kawasan

Peruntukan

Pertambangan,
Agropolitan

dan

Budidaya

kawasan
kawasan

Perikanan,

Peruntukan

kawasan

Peruntukan

Permukiman,

Peruntukan

Perkantoran,

kawasan
Pendidikan,

Kesehatan, Kebudayaan, Perdagangan Jasa.

Penggunaan kedua
317.970 ha atau

didominasi

untuk

kawasan

lindung

sebesar

22,25% terdiri dari penggunaan untuk perlindungan bagi kawasan


bawahannya, perlindungan setempat, hutan suaka alam. Rencana
pola ruang tersebut disajikan pada tabel 2.5 berikut.

17

Tabel 2.5Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 20122032

Luas
No.
A.
1.

2.

3.

Rencana Pola Ruang


Kawasan Lindung
Perlindungan bagi Kawasan Bawahannya
a. Hutan Lindung
b. Resapan Air
Perlindungan Setempat
a. Sempadan Sungai
b. Sempadan Pantai
c. Ruang Terbuka Hijau
Hutan Suaka Alam

a. Cagar Alam (CA)

B.
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.

b. Taman Hutan Raya (Tahura)


c. Taman Buru (TB)
Kawasan Budidaya
Kawasan Hutan Produksi Tetap (HPT)
Kawasan Hutan Produksi (HP)
Kawasan Peruntukan Pertanian
a. Peruntukan Tanaman Pangan;
b. Peruntukan Hortikultura
c. Peruntukan Perkebunan
d. Peruntukan Peternakan
Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Pertambangan Batubara
Kawasan Peruntukan Permukiman
a. Permukiman Perdesaan
b. Permukiman Perkotaan
c. Relokasi Lahan Permukiman Penduduk
Kawasan Agropolitan
Kawasan Peruntukan Perkantoran, Pendidikan,
Kesehatan, Kebudayaan, Perdagangan dan Jasa
Luas Darat
Luas Laut
Luas Total Darat + Laut

Sumber: RTRW KabupatenBengkulu Tengah, 2013

(hektar)

(%)

31.970
304.752
18.428
286.324
7.599
1.819
419
5.361
5.619
4
1.162
4.453
905.970
2.927
357
33.773
4.097
5.663
23.013
1.000
409
20.930
20.930
15.415
2.467
2.938
10
3.965
838.198

22,25
-

1.223.940
205.200
1.429.140

85,64
14,36
100

63,39

2.1.2. Potensi Pengembangan


Wilayah a. Rencana
Pengembangan SDA
1 . Pertanian
Rencana pengembangan SDA bidang pertanian diarahkan
untuk dapat meningkatkan
Minimnya

Sumber

produktivitas

pertanian

rakyat.

Daya Manusia dan peralatan selama ini

menyebabkan rendahnya hasil masarakat Kabupaten Bengkulu


Tengah.
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu sentra
penghasil beras dan holtikultura khususnya durian dan rambutan.
Produksi padi kering giling rata-rata 3,9 ton/hektar. Produksi di
Kabupaten

Bengkulu

Tengah masih dapat ditingkatkan melalui

program perluasan areal tanaman pangan dan

intensifikasi

pertanian. Adapun luas sawah di Kabupaten Bengkulu Tengah


dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan Luas Tanaman Hortikultura Tabel
2.7 di bawah ini:

Tabel
2.6
Luas Areal Sawah (Ha) Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2011
Sawah
Sawah
Irigasi
Sederhana
Teknis
Sawah

No

Kecamatan

946
173
Taba Penanjung
42
25
Karang Tinggi
Talang Empat
Pagar Jati
50
452
Pondok Kelapa
Pematang Tiga
138
Merigi Kelindang
Merigi Sakti
475
Pondok Kubang
Bang Haji
1.889
761
Jumlah
Sumber: Dinas PPK KabupatenBengkulu Tengah, 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sawah
Irigasi
Desa
51
215
56
100
437
267
285
1.411

Tadah
Hujan/
Lebak
187
460
352
1.146
458
97
130
264
2.971

Jumlah
1.170
855
460
352
1.677
558
235
437
872
549
7.165

Tabel 2.7 Luas Areal Tanaman Hortikultura (Ha) Kabupaten Bengkulu


Tengah Tahun 2013

No

Kecamatan

Durian

Manggi Rambuta
s
n

Taba Penanjung

15.53

Karang Tinggi

21.16

Talang Empat

Pagar Jati

Pondok Kelapa

34

Pematang Tiga

40.09

2.6

5.49

Merigi Kelindang

91.65

1.23

0.97

Merigi Sakti

13.33

4.97

Pondok Kubang

2750

0.3

Bang Haji

37.64

10

1.73

5.99

187.71

1.9

2.88

13.83

0.14

12.66
49.33

1.43

2.8

3.205
9.03
85.39
Sumber: Dinas PPK KabupatenBengkulu Tengah, 2013
Jumlah

Jumlah
23.2
5
21.1
6
192.49
26.6
3
83.3
3
48.1
8
93.8
5
18.3
0
2.75
0
41.8
7
3.29

Selain padi sawah, produksi padi ladang juga menambah


produksi padi di Bengkulu Tengah. Seperti pada tahun 2008 luas
tanaman padi ladang mencapai rata-rata produksi 1,2 ton/hektar.
Kabupaten

Bengkulu Tengah juga merupakan sentra penghasil

buah-buahan durian dan rambutan. Sementara tanaman lain masih


sangat terbuka untuk dikembangkan, seperti salak pondoh dan
manggis.
Sektor pertanian yang memberikan kontribusi yang besar
dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu pertanian tanaman
pangan dan palawija. Hal ini didukung oleh lapisan tanah, topografi,
dan iklim sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman
pangan. Hal ini didukung oleh kondisi tanah, topografi dan iklim
sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman pangan.
Kabupaten Bengkulu Tengah sama halnya dengan Kabupaten
Bengkulu Utara merupakan salah satu sentra produksi padi di
Provinsi Bengkulu. Pemasaran hasil produksi masih dilakukan secara
konvensional. Petani menjual gabah kering kepada para pedagang
atau

tengkulak

dan

selanjutnya

dijual

kembali

kepada

para

pedagang-pedagang besar di Kota Bengkulu, Jambi, dan kota-kota


lainnya.

2 . Kelautan/Perikanan/Peternakan
Sektor perikanan yang dapat dikembangkan di Kabupaten
Bengkulu Tengah terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan
budidaya. Perikanan tangkap selama ini dilakukan oleh masyarakat
dengan memanfaatkan potensi laut yang terdapat di Kecamatan
Pondok Kelapa dengan garis pantai sepanjang 28,5 km. Hasil
penangkapan yang dilakukan oleh masyarakat selama ini masih
kurang optimal karena keterbatasan alat penangkapan dengan
teknologi yang memadai. Oleh karena itu, kedepannya pemerintah
Kabupaten Bengkulu Tengah akan memberikan dukungan pada
masyarakat untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan.
Selain

perikanan

tangkap,

perikanan

budidaya

memiliki

prospek yang bagus untuk dikembangkan. Mengingat karekteristik


wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang beragam dan memiliki
banyak aliran sungai, budidaya perikanan dapat dilakukan dengan
membuat kolam, tebat teknis, perikanan sawah, dan tambak.
Selain itu, pembibitan ikan juga mutlak agar pasokan bibit ikan
terus

terjaga

bergantung
dibangun

dan

dengan

Kabupaten

Bengkulu

kabupaten

lain.

Tengah

Pada

tahun

tidak

harus

2010

telah

balai benih untuk pengembangan potensi perikanan

budidaya di Kecamatan Pematang


perikanan dapat
Sektor

Tiga.

Penjelasan

luas

areal

dilihat dalam Tabel 2.8.

perternakan

berpotensi

untuk

dikembangkan

di

Kabupaten Bengkulu tengah terutama ternak sapi dan kambing.


Selain sumber pakan yang banyak, ternak ini sangat cocok
ditumpang sarikan dengan kebun sawit dan

karet.

Selain

itu,

peternakan unggas khususnya ternak ayam ras beberapa tahun


terakhir berkembang pesat. Usaha peternakan ayam ini banyak di
dapat di Kecamatan Pondok Kelapa dan Karang Tinggi. Untuk

melihat populasi ternak per kecamatan dapat dilihat dalam Tabel


2.9.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah
Tabel 2.8
Luas Areal Perikanan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan
Talang Empat
Karang Tinggi
Taba Penanjung
Merigi Kelindang
Pagar Jati
Merigi Sakti
Pondok Kelapa
Pondok Kubang
Pematang Tiga
Bang Haji
Jumlah

Kolam
Potensi Luas
49.81
20
47.59
19
38.73
22
41.23
14
45.18
13
29.42
17
43.83
17
48.24
11
33.14
4
42.54
4
419.71
141

Tebat Teknis
Produk
79.39
72.42
52.73
32.17
69.18
34.56
83.41
34.54
17.91
36.12
512.43

Potensi
3
53
4
1
2
2
10
2
3
2
82

Luas
1
0.5
2
0
0
0
1.19
0
0
0
4.69

Produk
6.07
3
15.93
0
0
0
5.9
32
20
0
82.9

Sumber: Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, KabupatenBengkulu Tengah, 2013

Tabel 2.9

15

17

Perikanan Sawah
Potensi
62
73
59
29
25
32
19
0.32
0.87
20
320.19

Luas
0.62
1.4
15.93
0.3
0.97
0.7
1.19
0.8
1
0.24
23.15

Produk
2
4
10
0.6
1
1.2
3
0
0
0.5
22.30

Tambak
Potensi
0
0
0
0
0
0
502
0
0
0
502

Luas
0
0
0
0
0
0
157
0
0
0
157

Produk
0
0
0
0
0
0
112
0
0
0
112

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Jumlah Ternak Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013


Jenis Ternak
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan
Talang Empat
Karang Tinggi
Taba Penanjung
Merigi Kelindang
Pagar Jati
Merigi Sakti
Pondok Kelapa
Pondok Kubang
Pematang Tiga
Bang Haji
Jumlah

Sapi
(ekor)

Kerbau
(ekor)

Kambing
(ekor)

Domba
(ekor)

Babi
(ekor)

721
860
219
27
43
32
975
521
418
188
4.004

629
1.232
387
196
186
63
668
529
265
167
4.322

1.289
2.310
2.160
928
736
526
1.234
1.023
546
342
11.094

211
165
112
76
65
56
64
102
83
934

Buras
(ekor)
5.678
8.045
7.429
3.912
2.109
2.129
8.100
2.509
2.698
2.821
45.430

Sumber: Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, KabupatenBengkulu Tengah, 2013

18

Petelur
(ekor)
3.883
3.883

Unggas
Pedaging
(ekor)
329.083
296.432
396.521
388.765
364.738
1.775.539

Itik
(ekor)
134
161
339
128
155
136
167
118
154
120
1.612

Entok
(ekor)
120
228
267
254
205
199
645
697
456
367
3.438

Aneka Ternak
Angsa Puyuh Kelinci
(ekor) (ekor) (ekor)
172
51
80
55
76
25
50
23
34
112
18
65
45
43
677
172

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

19

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

3. Pertambangan
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi tambang
yang sangat besar. Berbagai jenis potensi yang terkandung
seperti galian C, galian B yaitu tambang Batu bara, Besi, Bentonit,
Kaolin, Lempung, Zeolit, Andesit dan Basalt. Dari potensi tambang
yang ada baru batu bara dan tambang galian golongan C yang
telah dieksploitasi. Sedangkan bahan tambang lainnya belum
sama sekali. Potensi dan lokasi tambang selengkapanya dapat
dilihat pada tabel 2.10 berikut;
Tabel
2.10
Potensi dan Lokasi Tambang Kabupaten Bengkulu
Tengah
Lokas
Perkiraan
Cadangan
Kecamatan i Desa/tempat
1. Batu Bara
Taba Penanjung Taba Penanjung
6.300.000
Air Kikis
450.000
Bukit Puding
70.000
Ton
2. Besi
Pondok Kelapa
10.355.661
3. Bentonit
Bukit Kandis
8.750.000
Kampung Padang
8.750.000
Bajak, Renah
30.000
Ton
4. Kaolin
Pondok Kelapa Lebar
Pasar Pedati
9.100.000
5. Lempung
Talang Empat
Surabaya, Kb.
100.000.000
6. Zeolit
Pondok Kelapa Sekayun dan
1.250.000
7. Andesit
Taba Penanjung
10.000.000
Ton
8. Andesit
Taba Penanjung
1.000.000
Sumber; Dinas Pertambangan dan Energi, 2013

No

Bahan Galian

Kegiatan pertambangan, meski peranannya dalam PDRB


tidak terlalu besar, namun Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki
cadangan sumber daya mineral yang cukup banyak meliputi
Pengelolaan usaha pertambangan yang ditetapkan dalam Wilayah
Pertambangan (WP), terdiri dari Wilayah Usaha Pertambangan
(WUP),

Wilayah

Pertambangan

Rakyat

(WPR)

dan

Wilayah

Pencadangan Negara (WPN). Data potensi usaha pertambangan


batu bara cukup banyak tersebar pada seluruh kecamatan
terutama Kecamatan Taba Penanjung, sedangkan potensi Mineral
tersebar di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat, Taba
Penanjung (Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Bengkulu Tengah, 2013). Pertambangan mineral digolongkan atas
pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam,
pertambangan mineral bukan logam dan pertambangan batuan.
20

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Tambang unggulan di Kabupaten

Bengkulu

Tengah

adalah

batu bara yang telah berproduksi seluas kurang lebih 20.930 ha


yang tersebar di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
Batu bara yang diproduksi pada umumnya ditujukan untuk
pasar ekspor meski produksinya relatif kecil. Lokasi Tambang
pasir besi terdapat di sepanjang pantai dan sungai yaitu
Kecamatan Pondok Kelapa. Data perusahaan dan lokasi potensi
tambang di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel
2.11 berikut :

Tabel
2.11
Data Perusahaan dan Lokasi Tambang Kabupaten Bengkulu
Tengah
Tahun
2012

No.

Nama

Lokasi

Perusahaan

Kecamatan

Luas (Ha)

Komoditi

Keterangan

Ratu Samban Mining

Merigi Kelindang

5.579,49

Batubara

Eksplorasi

2
3

Ferto Rejang SG
Griya Pat Petulai Asri

Taba Penanjung
Pematang Tiga,
Pagar Jati

504,36

Batubara

Eksplorasi

Pagar Jati

6.293,06

Batubara

Eksplorasi

Pematang Tiga
Talang Empat,
Taba Penanjung

4.252,32

Batubara

Eksplorasi

5.590,85

Batubara

Eksplorasi

Bara Wiranti Corporation

Bumi Permata Hijau

Cakra Bara Persada

Globalmulti Karya

Taba Penanjung

1.018,54

Batubara

Eksplorasi

Asra Investment
Milenium Barelang
Perkasa

Taba Penanjung

5.118,25

Batubara

Eksplorasi

Pondok Kelapa

5.673,64

Batubara

Eksplorasi

10

Sumber Rejeki

5.031,71

Batubara

Eksplorasi

11

Bitan Abadi Minang

Karang Tinggi,
Pondok Kubang
Taba Penanjung,
Karang Tinggi

1.856,86

Batubara

Eksplorasi

Jumlah

52.445,01

12

Bara Sirat Unggul

Taba Penanjung

100,00

Batubara

Operasi Produksi

13

Inti Bara Perdana

Taba Penanjung

892,00

Batubara

Operasi Produksi

14
15

Kusuma Raya Utama


Cipta Buana Seraya

Taba Penanjung
Taba Penanjung

984,60
2.649,59

Batubara
Batubara

Operasi Produksi
Operasi Produksi

16

Bara Mega Quantum

Pematang Tiga

3.077,19

Batubara

Operasi Produksi

17

Bengkulu Bio Energi

Taba Penanjung

987,00

Batubara

Operasi Produksi

18

NV. Konstruktor

Pagar Jati

100,82

Pasir Besi

Operasi Produksi

19

Ratu Samban Mining

Bang Haji

103,59

Batubara

Operasi Produksi

20

Ratu Samban Mining

969,60

Batubara

Operasi Produksi

21
22

Ratu Samban Mining


PD. Bimex

Pematang Tiga,
Pagar Jati
Pematang Tiga
Karang Tinggi

986,00
24,00

Batubara
Batubara

Operasi Produksi
Operasi Produksi

21

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah
23
24
25

Bukit Sunur
Danau Mashitam
Ferto Rejang

Taba Penanjung
Taba Penanjung
Taba Penanjung

885,00
800,32
70,00

Batubara
Batubara
Batubara

Operasi Produksi
Operasi Produksi
Operasi Produksi

Jumlah
12.629,72
TOTAL
65.074,73
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, KabupatenBengkulu Tengah, 2013

22

b. Rencana Perdagangan dan


jasa
Rencana

pengembangan

merupakan satu
fasilitas

untuk

kesatuan

sistem

perdagangan

dalam

rencana

secara

membangun perkotaan di Kabupaten Bengkulu

pembentukan
berhirarki

kegiatan,

baik

sumberdaya

jasa

pengembangan

Tengah. Rencana pengembangan setiap kegiatan


melalui

dan

pusat-pusat

sesuai

potensi

yang

alam,

kegiatan
yang

menyangkut
dan

dilakukan

yang ditetapkan

dimiliki

setiap

sumberdaya

sumberdaya

pusat

manusia,

buatan.

Rencana

pengembangan pusat kegiatan di Kabupaten Bengkulu Tengah ini


mengacu pada rencana struktur ruang nasional, rencana struktur
ruang wilayah Provinsi Bengkulu dan memperhatikan rencana
struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008
tentang
Rencana

Tata

Ruang

Wilayah

Nasional

(RTRWN),

ibukota

Kabupaten Bengkulu Tengah yang terletak di kecamatan Karang


Tinggi belum diatur dalam
dalam

Rencana

Berdasarkan

Tata

kriteria

Sistem

Perkotaan

Nasional,

namun

Ruang Provinsi diarahkan menjadi PKL.

dan

penilaian

kemampuan

berkembang

berdasarkan tingkat potensi perkembangan, maka rencana struktur


pusat kegiatan di Kabupaten Bengkulu Tengah sampai tahun 2032
memiliki 3 hirarki pusat pelayanan, yaitu :

1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota pusat pelayanan


tersier yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih
kecamatan. Pusat pelayanan tersier ini terutama dikembangkan
untuk

menciptakan

satuan

ruang wilayah yang lebih efisien

sebagai sentra pelayanan kegiatan lokal. PKL di Kabupaten


Bengkulu Tengah ditentukan sesuai arahan dari RTRW Provinsi
Bengkulu dan berdasarkan analisis kebutuhan ruang kawasan
perkotaan di Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun perencanaan
yaitu di Karang Tinggi.

2.

Pusat

Pelayanan

Kawasan

(PPK),

terdiri

dari

Ibukota

Kecamatan (IKK) Pondok Kelapa, IKK Talang Empat, IKK Taba


Penanjung, dan IKK Pagar Jati.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), yaitu terdiri dari IKK Merigi
Sakti, IKK Merigi Kelindang, IKK Bang Haji, IKK Pematang Tiga,
dan IKK Pondok Kubang.
Tabel
2.12

Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2012-2032

No.

Rencana Pola Ruang

A.

Kawasan Lindung
1

Perlindungan bagi Kawasan Bawahannya


a. Hutan Lindung
b. Resapan Air

(hektar)

26.436
18.579
18.428
2.238

a. Sempadan Sungai

1.819

b. Sempadan Pantai

419
5.619

Hutan Suaka Alam

Cagar Alam (CA)

b. Taman Hutan Raya (Tahura)


c. Taman Buru (TB)
Kawasan Budidaya

1.162
4.453
63.901

Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Kawasan Hutan Produksi (HP)

2.927
357

Kawasan Peruntukan Pertanian

33.773

a. Peruntukan Tanaman Pangan;

4.097

b. Peruntukan Hortikultura

5.663

c. Peruntukan Perkebunan

23.013

d. Peruntukan Peternakan

1.000
409

Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan

Kawasan Peruntukan Pertambangan


a. Pertambangan Mineral
b. Pertambangan Batubara

100
20.930
5.405

a. Permukiman Perdesaan

2.467
2.938

Kawasan Peruntukan Lainnya


Luas Total

52,
2

21.030

Kawasan Peruntukan Permukiman


b. Permukiman Perkotaan

21,
6

(%)

151

Perlindungan Setempat

a.

B.

Luas

32.057
122.394

26,
2
10
0

Sumber : RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah, 2012-2032

c. Rencana Kawasan Pemukiman


1. Kawasan Permukiman Perdesaan
Menunjukkan

areal

kawasan

permukiman

perdesaan.

Kawasan ini menempati areal dengan bentuk wilayah datarbergelombang (0-15 persen), jenis tanah kambisol, latosol, dan
podsolik,

dengan

permukiman

pola

dan

penggunaan

pekarangan.

lahan

eksisting

Kawasan

permukiman

perdesaan teralokasi menyebar di tiap kecamatan seluas kurang


lebih 2.467 hektar.
Arahan pemanfaatan ruang ditujukan untuk
mengoptimalkan fungsi
layanan bagi masyarakat perdesaan dengan pengaturan tata
ruang permukiman dan pengadaan fasilitas sosial dan fasilitas
umum perdesaan yang mendukung kegiatan pertanian.

2.
Kawasan
Perkotaan
Menunjukkan

Permukiman
areal

kawasan

permukiman

perkotaan.

Kawasan ini menempati areal dengan bentuk wilayah datarberombak (0-8 persen), jenis

tanah

kambisol

dan

podsolik,

dengan pola penggunaan lahan eksisting permukiman tingkat


kepadatan

tinggi

dan

pekarangan.

Kawasan

permukiman

perkotaan ditetapkan meliputi permukiman di wilayah Kecamatan


Karang Tinggi, Pondok Kubang, dan Pondok Kelapa dengan
luas kurang lebih 2.938 hektar.
Arahan pemanfaatan ruang ditujukan untuk
mengoptimalkan dan
mengendalikan peruntukan lahan dengan tetap mempertahan
keberadaan fungsi resapan melalui Ruang Terbuka Hijau (RTH)
terutama di wilayah ibukota kabupaten Kecamatan Karang Tinggi
yang ditetapkan seluas 5,361 atau 39% dari luas wilayah kota
karang tinggi. Untuk itu perlu pengaturan aktivitas pembangunan

melalui

penerapan

mengoptimalkan
pelayanan

Koefisien

fungsi

ekonomi

Dasar

layanan

Bangunan (KDB). Guna

bagi

penduduk

kota

serta

bagi wilayah belakangnya, maka perlu

penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang memadai dan


dukungan prasarana jalan dan terminal antar kota baik berupa
penumpang maupun barang. Rencana
Kawasan

Pemukiman

Pengembangan

Wilayah

adalah Kecamatan-kecamatan yang

penyebaran penduduknya relatif jarang.

Tabel
2.13
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bengkulu
Tengah
No.

Ibukota

Hirarki

Fungsi Utama
- Pemerintahan
- Perdagangan/Jasa

Karang Tinggi

PKL

- Permukiman
- Pendidikan
- Kesehatan
- Permukiman
- Pertanian Tanaman Pangan

2.

Pondok Kelapa

PPK

- Pelabuhan Lokal
- Pelabuhan Penangkapan Ikan
- Perkantoran
- Perdagangan dan jasa

3.

Talang Empat

PPK

- Kawasan Pariwisata
- Pertanian Tanaman Pangan
- Kawasan Pariwisata Alam

4.

Taba Penanjung

PPK

- Kawasan Pertambangan
-- Kawasan
Hutan
Lindung
Perdagangan
dan
Jasa

5.

6.

7.
8.

Pagar Jati

Merigi Sakti

Merigi Kelindang
Bang
Haji

PPK

PPL

- Permukiman
-- Kawasan
Kawasan Pertambangan
Perkebunan
- Kawasan Pertambangan

PPL

- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan

PPL

- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan

9.

Pematang Tiga

PPL

- Kawasan Perkebunan

10.

Pondok Kubang.

PPL

- Pusat Pariwisata (Tahura) Raja


Lelo

- Kawasan
Sumber : RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah,
2013 Pertambangan

d. Rencana Kawasan Pendidikan


Pembangunan kawasan pendidikan di arahkan pada lokasi
atau kawasan yang memadai serta tidak menimbulkan gangguan
pada lingkungan dan mempertimbangkan kelancaran pergerakan
pada ruas jalan.
e. Rencana Kawasan Perkantoran
Rencana pengembangan kawasan perkantoran pemerintahan
berpusat di komplek perkantoran pemerintahan di Renah Lebar.
f. Rencana Kawasan Industri
Pengembangan sektor industri pengolahan di Kabupaten
Bengkulu
Tengah memiliki potensi yang besar di bidang agribisnis dan
perikanan :

1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit


Pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO)
memiliki potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu
Tengah. Hal ini didasari pada kapasitas produksi pabrik CPO tidak
mampu menampung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) yang
dihasilkan oleh perkebunan rakyat. Dalam dua tahun ke depan,
pasokan TBS dari perkebunan rakyat akan meningkat. Saat ini
terdapat perkebunan sawit rakyat merupakan Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM).

Investasi baru dalam pengolahan CPO

dibutuhkan agar kapasitas produksi minimal dapat mencapai


120 ton/jam. TBS yang dihasilkan bisa menunjukkan angka yang
lebih besar apabila lahan tidur dimanfaatkan dalam pembukaan
perkebunan

kelapa

dikembangkan

saat

sawit
ini

yang

baru.

merupakan

Potensi
industri

yang
hulu,

baru
yakni

pengolahan TBS menjadi CPO.


Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah industri hilir,
yakni pengolahan CPO menjadi produk turunannya seperti
minyak goreng, margarin, sabun, minyak salad, minyak padat,
dan sterin yang dapat diolah menjadi biodiesel sebagai pengganti
BBM. Industri lain yang dapat dikembangkan dari kelapa sawit
adalah pemanfaatan biji kelapa sawit dan tempurung yang dapat

diolah menjadi komponen makanan ternak, minyak inti sawit,


briket arang, karbon aktif dan asam organik. Industri selulosa
dan Industri kertas dapat memanfaatkan serat dan tandan
kosong dari kelapa sawit.

2. Industri Pengolahan Karet


Di Kabupaten Bengkulu Tengah, pabrik pengolahan karet
dimiliki oleh PT. Bukit Angkasa Makmur dan PT. Batang Hari yang
berlokasi di kecamatan
pengolahan

karet

Talang

Empat.

Invetasi

di

dalam

di Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki

prospek yang baik karena luasnya perkebunan karet rakyat.


Pasokan
bahan
dipasok dari

baku

karet

mentah

juga

dapat

Kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu di sekitar


Kabupaten Bengkulu Utara karena sebagian masyarkatnya juga
memiliki perkebunan karet. Pengembangan perkebunan karet
menemui permasalahan antara lain seperti pemasaran masih
terbatasnya pabrik crumb rubber.

3.
Industri
Perikanan

Hasil

Kelompok kegiatan industri,


yaitu:
a)

Industri
seluruh

penangkapan

ikan

(fishing industry) yakni

mata rantai kegiatan dalam usaha penangkapan

ikan di laut. Jenis industri ini disebut juga sebagai industri


primer.
b) Industri hasil perikanan (fish processing industry), yakni
seluruh
mata rantai kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut,
seperti

pengalengan,

pengeringan,

pembekuan

dan

sebagainya. Jenis industri ini disebut sebagai industri


sekunder.

c) Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai


kegiatan dalam usaha pemasaran hasil laut. Jenis industri
ini disebut sebagai industri tersier dalam perikanan.
d) Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai
kegiatan dalam usaha budidaya perairan, termasuk industri
primer dalam perikanan.
e) Dengan garis pantai yang cukup panjang, Kabupaten
Bengkulu Tengah memiliki prospek yang sangat baik
dalam fishing industry (industri penangkapan ikan) yang
merupakan industri primer. Dari industri primer dapat
dikembangkan dalam fish processing industry, seperti (1)
industri penanganan ikan hidup; (2) industri penanganan
ikan segar, (3) industri pembekuan ikan; (4) industri
pengalengan ikan; dan (5) industri tepung ikan dan pakan
ternak. Dalam pengembangan

fish processing industry,

pengendalian kualitas produk merupakan hal yang penting


untuk

dilakukan

dengan

peningkatan

pelaksanaan

pengendalian proses, sanitasi dan tahap operasionalisasi


yang lain seperti pemilihan bahan baku ikan dan bahan
pembantu, metode processing yang dipilih, dan tingkat
teknologi yang digunakan.

g. Rencana Kawasan Wisata

Kabupaten
wisata

Bengkulu tengah

memiliki

beberapa

obyek

yang potensial untuk dikembangkan dalam mendukung

perkembangan kabupaten secara keseluruha. Obyek wisata yang


ada di Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini adalah cagar budaya
dan

wisata

alam.

Berikut

di

bawah

ini merupakan sebagian

obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah:

1. Objek Wisata Pantai Sungai Suci

Objek wisata pantai Sungai Suci merupakan salah satu


objek

wisata yang menjadi andalan Kabupaten Bengkulu

Tengah, Provinsi Bengkulu yang banyak dikunjungi wisatawan

lokal dan luar daerah,di pantai ini juga merupakan salah satu
lokasi mencari batu akik (batu cincin), karena cukup banyak
bertebaran

di

sepanjang

pantai.

Objek

wisata

tersebut

berlokasi di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa,


Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan perbatasan
antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Transportasi ke lokasi cukup lancar dan bisa dijangkau dengan
menggunakan kendaraan umum, dengan jarak tempuh hanya
15 kilometer dari Kota Bengkulu dan sekitar 20 kilometer dari
Bandara Fatmawati Soekarno.

2. Wisata Alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk

Wisata alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk merupakan


bagian Hutan Lindung kabupaten Bengkulu Tengah, Wisatawan
ditawarkan rekreasi Alam Bebas. Banyak pelancong dua
tempat ini memanfaatkan ke-dua tempat ini menjadi tempat
kegiatan

alam

bebas

baik

hiking,

jelajah

alam

bebas,

berkemah dan hill climbing. Bukit Gunung Bungkuk adalah


setumpuk bukit karang yang tinggi menjulang hingga setinggi
gunung.
Berlokasi
Bentuknya

di

wilayah

Kabupaten

Bengkulu

Tengah.

yang tegak-tinggi dan sedikit mencerminkan

seperti tubuh manusia yang sudah bungkuk menyebabkan


bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai Gunung
Bungkuk.

Kawasan

ini

begitu

mempesona

bagi

para

wisatawan petualang dan peminat suasana batiniah yang


mistis. Konon dari cerita rakyat sering disebutkan bahwa sejak
jaman dahulu kala tempat ini sudah menjadi situs aktifitas
kebatinan para petinggi dan tokoh kerajaan-kerajaan masa
lampau. Bahkan beberapa kisah sempat mengungkapkan
bahwa Ir. Soekarno-Proklamator Negara Indonesia sempat
menjadikan

situs

ini

sebagai

tempat

menyepi

dan

melakukan oleh bathin semasa diasingkan oleh Belanda di

Bengkulu. Melakukan lawatan ke situs ini akan memberikan


pengalaman wisata yang tak terlupakan.

3. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan

Adalah kawasan perbukitan yang dilalui oleh jalur perhubungan


darat antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah
dengan Kabupaten

Kepahiang.

Lokasi

ini

merupakan

kawasan bukit barisan yang dilindungi karena kecuraman dan


kelabilan

lereng

perbukitannya.

Kawasan

Pegunungan

ini

menjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan


mekar mulai dari beberapa meter di sisi jalan raya hingga jauh
ketengah hutan lindung. Keindahan gugusan pegunungan ini
menjanjikan pesona tersendiri bagi wisatawan yang berekreasi
di tempat ini. Bagi para pencinta olah raga dan rekreasi
petualangan,

kawasan

hutan

pegunungan

mempesona untuk dijelajahi karena

vegetasi

ini

sangat

dan

koleksi

hewan liarnya yang masih asri. Di tempat ini, penjelajah dapat


menikmati suasana di tengah hutan belantara Sumatera
dengan mudah karena cukup dekat akses dengan jalan yang
melitasi kawasan ini.

4. Objek Wisata Bunker Coa Sako

Objek Wisata Bunker Coa Sako adalah sebuah cagar budaya


berbentuk sebuah
bawah

tanah

bunker

atau

tempat

perlindungan

di

yang dibangun pada era penjajahan Jepang di

Bengkulu. Bangunan bunker berjumlah 3 ruangan dengan


ruangan yang saling tak berhubungan antara satu dengan
lainnya.

Benda

cagar

budaya

ini

berlokasi

Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten.

5. Objek Wisata Air Terjun Desa Datar Lebar

di

wilayah

Objek wisata air terjun ini terletak di kawasan Hutan Lindung


Taba Penanjung Desa Datar Lebar. Air terjun setinggi 15 meter
ini berada kurang

lebih

10

kilometer

dari

jalan

utama.

Karena aksesnya yang masih relatif sulit ditempuh, sehingga


objek wisata ini kurang diminati.

6. Bunga Rafflesia Arnoldi

Adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan Pegunungan


Bukit Barisan, khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan
bunga ini adalah selain dari bentukya yang jauh lebih besar dari
ukuran

bunga

pada

umumnya,

juga

karena

proses

pemunculannya yang tiba-tiba dan tanpa

bentuk

pohon

tertentu. Menurut berbagai keterangan tubuh utama tanaman


ini sesungguhnya merambat di dalam tanah. Pada periodeperiode tertentu terutamanya pada musim hujan tanaman
tersebut akan berbunga yang muncul secara langsung di
atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak di sekitar
lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua
berhias bintik-bintik yang unik

dan

eksotik. Dengan

lebar

keseluruhan mencapai 75 sampai


125 centimeter bunga ini diklaim sebagai salah satu bunga
terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. Nama Rafflesia
Arnoldi

yang

penemuannya

melekat
semasa

pada

bunga

kolonialisme

ini

mengabadikan

Inggris

dengan

kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu.

7. Taman Wisata Air Terjun Lagan Bungin

Obyek wisata ini terletak di kawasan perkebunan rakyat di


wilayah Desa Lagan Bungin Kecamatan Talang Empat. Air Terjun
setinggi 20 meter ini berjarak 3,5 Km (kilometer) dari jalan utama
dan mempunyai prospek yang tinggi untuk dikembangkan.

8. Objek Wisata Danau Gedang

Objek
wisata
masyarakat

ini

terletak

dikawasan

perkebunan

Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa dan mempunyai


luas + 6 Ha (hektar). Objek wisata yang menyatu dengan
34

pantai ini layak untuk dikembangkan, tetapi masih sulit di akses


dikarenakan prasarana jalan yang belum memadai.
Rencana Pengembangan Kawasan Wisata merupana kawasan
yang
dominasi pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan wisata dan
kekreasi sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten
Bengkulu Tengah. Kawasan tersebut adalah kawasan pantai
Sungai Suci, Wisata Alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk,
Pegunungan
Kawasan

Liku

Situs

Sembilan,

Budidaya

Air Terjun

dan

Desa

Rena

Lebar,

Peninggalan bersejarah objek

wisata Coa Sako di Taba Penanjung.

h. Rencana Kawasan Perumahan dan Pemukiman

Pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman dalam


kenyataan

sangat

masyarakat.

berpengaruh

Mengingat

seluruh

besar

terhadap

perekonomian

aspek

kehidupan

berawal

dari

perumahan yang sehat dan layak huni. Oleh karena itu kebijakan
pembangunan dan kawasan pemukiman harus senantiasa berdampak
penting terhadap perekonominan masyarakat Kabupaten Bengkulu
Tengah maupun terhadap tatanan perekonomian global. Selain
ekonomi,

kontribusi

pembangunan

perumahan

dan

kawasan

pemukiman juga harus dapat dirasakan untuk kepentingan sosial,


budaya dan ligkungan dan lainnya, diantara nya untuk kesetaraan
gender.
Rencana pengembangan Kawasan Perumahan dan Pemukiman
antara lain:
a) Pembangunan
memenuhi

perumahan

kebutuhan

di

tempat

lakukan
tinggal

dalam

yang

rangka

layak

bagi

masyarakat.
b) Pembangunan
pengembangan

perumahan
perumahan

yang

dilakukan
sudah

ada

dengan
maupun

pembangunan perumahan baru.


c) Pembangunan
(Pertikal

perumahan

dilakukan

secara

intensive

dan Horizontal) dengan pemanfaatan lahan secara


35

optimal pada kawasan- kawasan di luar kawasan lindung dengan


fungsi kegiatan perumahan.

i. Rencana Kawasan Pemakaman Umum


Rencana Pengembangan kawasan Pemakaman umum dilakukan
dalam rangka

peningkatan

pelayanan

kepada

masyarakat

dan

memenuhi kebutuhan tempat pemakaman umum di Kabupaten


Bengkulu Tengah.
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
a. Kawasan Rawan Bencana Longsor

Di sekitar wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah banyak dijumpai


titik- titik rawan bencana longsor tanah dan gempa tektonik, namun di
dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah sendiri relatif aman dari
bencana tersebut. Beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu Tengah
dan sekitarnya memiliki potensi terhadap bencana longsor tanah.
Longsor

tanah

( landslide)

adalah

suatu

bentuk

erosi

yang

pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat


dalam volume yang besar. Beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu
Tengah dan sekitarnya memiliki potensi terhadap bencana longsor
tanah. Daerah rawan longsor ini berada pada kemiringan lahan lebih
besar dari 60 persen, yang umumnya berada di kawasan hutan
lindung. Sedangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang menempati
lereng kurang dari 40 persen diperkirakan tidak termasuk kawasan
yang rawan bencana longsor tanah.

Kawasan rawan bencana tanah longsor adalah kawasan yang


sering atau berpotensi tinggi mengalami tanah longsor. Tanah
longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material yang bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan
tanah, umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan
rombakan (debris avalanches) dan nendatan (slumps/rotational

slides). Gaya-gaya gravitasi dan rembesan (seepage) merupakan


penyebab utama ketidakstabilan (instability) pada lereng alami

36

maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau


penimbunan.

Faktor

penyebab

terjadinya

gerakan

pada

lereng

juga

tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur


geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada
lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai
faktor alami dan manusia. Kondisi alam yang menjadi faktor utama
terjadinya longsor, antara lain:

1. Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan


lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi;
2. Iklim: curah hujan yang tinggi;
3. Keadaan topografi: lereng yang curam;
4. Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi
massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika;
5. Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah
kritis.

Gejala umum terjadinya tanah longsor:


1) Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah
tebing;
2) Biasanya terjadi setelah hujan;
3) Munculnya mata air baru secara tiba-tiba;
4) Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Di Kabupaten Bengkulu Tengah kawasan yang rawan longsor
tanah berada di lereng-lereng curam (lebih besar dari 60 persen),
pada umumnya di kawasan hutan lindung dan sebagian lainnya di
kawasan budidaya. Beberapa kecamatan yang memiliki kerawanan
37

tanah longsor adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, Merigi


Sakti, Merigi Kelindang, Taba Penanjung, dan Karang Tinggi. Secara
sosial ekonomi kawasan rawan longsor tanah
Bengkulu

Tengah

ini

relatif

tidak

terlalu

di

Kabupaten

berbahaya, karena

sebagian besar berada pada kawasan non budidaya (hutan lindung).


Hanya

beberapa

kawasan

rawan

longsor

tanah

yang

perlu

memperoleh kewaspadaan antara lain yang berada di sekitar jalur


jalan nasional menuju Kepahiang, terutama di dalam kawasan hutan
lindung yang berbukit-bukit.

b. Kawasan Rawan Bencana Banjir

Kawasan rawan banjir adalah kawasan yang sering atau


berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Secara alamiah,
pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan di
atas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal
penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air
hujan sehingga meluap. Pola aliran sungai yang umumnya semi
paralel

menyebabkan

datangnya

air

dari

daerah

hulu

relatif

bersamaan. Pada titik-titik pertemuan anak-anak sungai itulah terjadi


akumulasi debit aliran sehingga melebihi kapasitas tampung sungai.
Selain karakteristik hidrologis tersebut, kemampuan/daya tampung
sistem

pengaliran

air

berkurang

akibat

sedimentasi,

maupun

penyempitan sungai akibat fenomena alam dan aktivitas manusia.


Perambahan hutan lindung, pembukaan lahan untuk perkebunan, dan
pertambangan telah memicu kerawanan banjir di bagian hilir sungai.
Disamping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi
atas meningkatnya debit banjir.

38

Pada

daerah

permukiman

yang

telah

padat

dengan

bangunan, sehingga tingkat resapan air kedalam tanah berkurang,


maka jika terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi sebagian
besar air akan menjadi aliran permukaan yang langsung masuk
kedalam sistem pengaliran air, sehingga kapasitasnya terlampaui dan
mengakibatkan banjir.

Di Kabupaten Bengkulu Tengah, kawasan rawan bencana banjir


berada di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat dan sebagian kecil
Pondok Kubang, yang merupakan daerah hilir Air Lemau dan Air
Bengkulu. Kawasan ini umnya telah dimanfaatkan untuk areal
persawahan dan permukiman.

c. Kawasan
Pasang

Kawasan

Rawan

Rawan

Gelombang

Gelombang

Pasang

terletak

di

kawasan

pesisir yaitu di Kecamatan Pondok Kelapa terutama di Desa Pasar


Pedati dan Desa Pekik Nyaring.

d. Kawasan Rawan Bencana Gempa


Bumi

Kawasan rawan bencana gempa bumi adalah kawasan yang


sering atau berpotensi tinggi mengalami gempa bumi dengan
intensitas V MMI atau lebih besar yang umumnya disebabkan oleh
pengaruh patahan atau pergeseran tanah.

Posisi Kabupaten

Bengkulu

Tengah

berada di

sisi Barat

Pulau Sumatera merupakan daerah yang termasuk rawan bencana


gempa bumi, karena berada pada daerah subduksi antara Lempeng
India-Australia

dan

Lempeng

Eurasia

dan

dilewati

oleh

Sesar

Sumatera yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera.

Berdasarkan Peta Seismotektonik Indonesia, secara regional


wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah terletak pada zona sumber
39

gempa

bumi

Samudera

Samudera

Indonesia)

Indonesia.

yang

terletak

Lajur
di

penunjaman

sebelah

barat

(Palung
wilayah

Kabupaten Bengkulu Tengah menjadikan wilayah ini rawan bencana


gempa bumi. Pola struktur di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah
yang berarah tenggara-baratlaut dan timurlaut-baratdaya sangat
berpotensi menjadi zona lemah. Untuk itu zona sepanjang patahanpatahan dalam sistem ini harus diwaspadai sebagai daerah bahaya
gempa bumi merusak.
Secara

historis

Provinsi Bengkulu,
merupakan

gempa-gempa
khususnya

yang

terjadi

Kabupaten

di

wilayah

Bengkulu

Tengah

gempa dangkal (dengan hiposenter 0-90 kilometer)

dengan kekuatan 5 dan 6 skala richter. Pusat-pusat gempa berada


pada arah barat dan barat daya wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sejarah terjadinya gempa bumi menunjukkan bahwa wilayah ini
termasuk wilayah gempabumi yang merusak (wilayah Samudera
Indonesia).

Selain berada pada daerah subduksi antara Lempeng IndiaAustralia dan Lempeng Eurasia dan dilewati oleh Sesar Sumatera,
kerawanan bencana gempabumi di Kabupaten Bengkulu Tengah juga
disebabkan oleh adanya aktivitas Gunung Kaba yang merupakan
salah satu gunung api yang masih aktif
merupakan

gunung

api

tipe

A,

yang

di

Sumatera

dan

merupakan sumber

kegempaan intensitas tinggi.

Beberapa kecamatan yang memiliki kerawanan gempa bumi


adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, Merigi Sakti, Merigi
Kelindang, dan Taba Penanjung.

e.
Kawasan
Tsunami

Rawan

Bencana

Kawasan rawan bencana tsunami adalah kawasan yang sering


atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam gelombang pasang.
Kabupaten Bengkulu Tengah juga berpotensi terjadi tsunami apabila
40

gempa diikuti oleh perpindahan material di bawah laut akibat


longsoran ataupun akibat goncangan (shaking) gempa sendiri.
Sistem palung yang memanjang sejajar Pulau Sumatera di
Samudera
Indonesia

yang

terletak

di

sebelah

barat-barat

daya

wilayah

Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan zona lemah yang berpotensi


adanya runtuhan material di dasar laut. Kawasan rawan bencana
tsunami di Kabupaten Bengkulu Tengah terletak di pesisir di
Kecamatan Pondok Kelapa dan Pondok Kubang, terutama di Desa
Pedati dan Desa Pekik Nyaring.

2.1.4.
DEMOGRAFI

Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun


2013 adalah 111.841 jiwa, terdiri dari 57.506 laki-laki dan 54.335
perempuan, yang tersebar di sepuluh kecamatan. Berikut tabel 2.14
jumlah penduduk berdasarkan kecamatan.

Tabel. 2.14 Laporan Kependudukan Kabupaten Bengkulu Tengah


2013
NO

KECAMATAN

LAKI-LAKI PEREMPUA
N
7.003
6.676

JUMLAH

Karang Tinggi

Talang Empat

7.872

7.347

Pondok Kelapa

14.69

13.91

15.21

Pematang Tiga

Pagar Jati

3.539

3.388

28.60

Taba

3.649

3.550

Penanjung

5.960

5.636

6.297

Merigi

3.491

3.328

7.199

Kelindang

3.386

3.157

11.59

Merigi Sakti

4.657

4.296

Pondok
Jumlah

3.227
57.506

3.047
54.335

10

13.70

6.819
111.841

Sumber : Dukcapil Kabupaten Bengkulu Tengah 2013

41

Di

Kabupaten

yang kepadatan
kecamatan

Bengkulu

penduduknya

Tengah,

kecamatan-kecamatan

>

jiwa/km2

100

di

Pondok Kelapa, Talang Empat, dan Karang Tinggi,

sementara 7 kecamatan lainnya kepadatan


jiwa/km2.

adalah

Secara

umum

penduduknya

kepadatan penduduk

di

<

100

Kabupaten

Bengkulu Tengah termasuk rendah, yaitu 91


jiwa/km2.

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan
Ekonomi a. Pertumbuhan PDRB
PDRB atas dasar harga konstan terjadi pertumbuhan yang
cukup
nyata, yaitu dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 3.98%, dan
dari tahun
2009 ke tahun 2010 sebesar 4.20%.

Konstribusi nyata setiap sektor

mengalami peningkatan. Sektor pertanian merupakan penyumbang


PDRB terbesar
oleh

di

Kabupaten

Bengkulu

Tengah,

dan

diikuti

sektor pertambangan dan bahan galian. PDRB Kabupaten

Bengkulu Tengah

tahun2008

sampai

2010

atas

dasar

harga

konstan seperti Tabel 2.15, sebagai berikut :

Tabel 2.15 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2018. s.d
2010 atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012 Kabupaten Bengkulu
Tengah
Sektor

No

2008
(Rp)

Pertanian

2
3

Pertambangan &
Penggalian
Industri Pengolahan

Listrik, Gas, & Air Bersih

Konstruksi/bangunan

Perdagangan, Hotel ,
& Restoran

7
8
9

Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan, Sewa, &
Js. Perush.
Jasa-jasa
PDRB

119.296,1
3
771.30,0
0
19.854,4
4
554,59

2009
%

(Rp)

33,89 122.105,3
8
21,91 80.535,5
0
5,64
20.639,7
0
0,15
559,81

13.103,6
9

3,72

49.540,7
9
17.884,6
9
15.355,
4
39.319,4
4
352.024,9
9

14,07

2010
%
33,36
22,00
5,64
0,15

(Rp)

127.551,1
4
81.749,6
2
21.485,5
8
589,11

33,39
21,43
5,63
0,15

13.829,1
5

3,78

14.825,5
1

3,89

51.592,4
1
5,08
18.440,7
4
4,36,
16.144,4
0
11,17 42.185,7
4
100
366.032,8
4

14,10

53.913,2
9
18.853,9
3
16.942,5
0
45.716,9
7
381.430,6
6

14,13

5,04
4,41
11,53
100

4,94
4,44
11,99
100

42

Sumber : BPS Bengkulu Tengah


Sementara pertumbuhan PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah
didasarkan atas harga berlaku terjadi peningkatan yang cukup besar
dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar 7.28%, dan terus
mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu
sebesar 13.15%.

Nilai PDRB atas dasar harga yang berlaku disajikan

pada tabel 2.16 berikut ini.


Tabel 2.16
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d
2012 atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bengkulu
Tengah

2010
N

Sektor

(Rp)

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik,Gas, & Air bersih

Konstruksi/bangunan

Perdagangan, Hotel, &


Restoran
Pengangkutan & Komunikasi

7
8

Keuangan, sewa, &


Js. Perusahaan

Jasa-jasa

253.606,2
5
160.496,4
0
39.071
999,90
26.721,0
1
94.777,0
1
33.153,0
2
30.559,2
7
72.529,8
1
711.914,5
6

PDRB

2011
%

2012

(Rp)

35,62 266.852,5
0
22,54 175.255,2
7
5,49
41.539,6
7
0,14
1.036,3
4
3,75
28.376,1
7
13,31 100.637,7
9
4,66
34.563,4
9

(Rp)

34,94
22,95
5,44
0,14
3,72
13,18
4,53

4,29

33.637,3
0
10,19 81.821,1
7
100
763.719,6
9

4,40
10,71
100

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Tengah

300.463,0
8
183.301,7
5
45.079,9
0
1.,089,9
6
56.577,1
2
110.856,8
4
35.283,3
3

34,77

38.497,5
5
93.018,5
7
864.168,1
1

4,45

21,21
5,22
0,13
6,55
12,83
4,08

10,76
100

Tabel 2.17
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d
2012 atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Bengkulu Tengah

2010

No.

Sektor

2011

2012

Hb

Hk

Hb

Hk

Hb

Hk

Pertanian

35,62

33,89

34,94

33,36

34,77

33,39

Pertambangan & Penggalian

22,54

21,91

22,95

22,00

21,21

21,43

Industri Pengolahan

5,49

5,64

5,44

5,64

5,22

5,63

Listrik,Gas, & Air bersih

0,14

0,15

0,14

0,15

0,13

0,15

Konstruksi

3,75

3,72

3,72

3,78

6,55

3,89

Perdagangan, Hotel, & Restoran

13,31

14,07

13,18

14,10

12,83

14,13

Pengangkutan & Komunikasi

4,66

5,08

4,53

5,04

4,08

4,94

Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan

4,29

4,36,

4,40

4,41

4,45

4,44

43

Jasa-jasa

PDRB

10,19

11,17

10,71

11,53

10,76

11,99

100

100

100

100

100

100

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Tengah

PDRB per kapita masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah


hampir sama dengan

PDRB

per kapita masyarakat Provinsi

Bengkulu. PDRB per kapita Kabupaten Bengkulu Tengah atas dasar


harga berlaku pada tahun 2010 sebesar Rp. 8.788.180.-, dan terjadi
peningkatan sebesar Rp. 672.654.,
sebesar

8.28%.

Tetapi,

PDRB

dibanding

per

tahun

2009

atau

kapita Kabupaten Bengkulu

Tengah apabila didasarkan pada harga konstan tahun 2010, dimana


pada tahun 2010 nilai PDRB per kapitanya yaitu hanya sebesar Rp.
3.878.968.-

dan

terjadi

penurunan

nilai

sebesar

Rp.

10.611.-

dibanding tahun 2009 atau sebesar -0.27%.

Tabel
2.18
Pendapatan Regional dan
Pendapatan
Regional Perkapita Kabupaten Bengkulu
Tengah

Sektor / Industrial Origin


I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB pada harga pasar (Juta Rupiah)
2. Penyusutan (Juta Rupiah)
3. PDRN pada harga pasar
4. Pajak tak Langsung Neto (Juta
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor
Produksi
Pendapatan
6. PDRB
PerkapitaRegional
(Rupiah)(Juta
7. Pendapatan Regional Perkapita (Rp)

Tahun
2012

2013

763.719,6
23.239,0
740.480,6
9 6.674,7
733.805,9
2
8.115.526,0
7.797.652,8
6

864.168,1
26.295,9
837.872,1
6 7.552,6
830.319,4
9
8.788.180,0
8.443.955,6
3
44

II. Atas Dasar Harga Konstan 2000


1. PDRB pada harga pasar (Juta Rupiah)
366.032,8
418.443,0
2. Penyusutan (Juta Rupiah)
3. PDRN pada harga pasar
347.589,8
4. Pajak tak Langsung Neto (Juta
5.644,0
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor
341.945,8
Produksi
4
6. PDRB Perkapita
(Rupiah)
3.889.580,2
7. Pendapatan Regional Perkapita (Rp)
3.633.624,1
III. Penduduk Pertengahan Tahun
94.106
(jiwa) : Kantor BPS Kabupaten Bengkulu Tengah
Sumber

381.430,6
619.219,0
362.211,6
5.881,0
356.330,6
6
3.878.968,9
3.623.713,8
98.333

b.
Kemiskinan
Angka kemiskinan berdasarkan data PPLS di Kabupaten
Bengkulu
Tengah pada tahun 2013 turun sangat signifikan dibandingkan
dengan data
2011 dan 2012. Pada tahun 2013 penduduk miskin berjumlah
23.188 jiwa sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 54.606 jiwa dan
pada tahun 2012 sebesar 54.715 jiwa. Disatu sisi, penurunan
angka

kemiskinan

tersebut sangat mengembirakan akan tetapi

disisi lain angka itu menimbulkan suatu pertanyaan. Pertanyaan


yang muncul adalah, apakah penurunan angka kemiskinan tersebut
nyata adanya atau kesalahan dalam proses pendataan. Untuk
melihat gambaran perubahan jumlah penduduk miskin dapat dilihat
pada grafik berikut :

45

Grafik
2.1
Angka
Kemiskinan

60

50

40

30
20
Tngkat
Kemiskinan
Kabupaten

10

Tingkat
Kemiskinan

Provinsi
2011
2013

Pada

2012

priode

2011-2013

secara

proporsional

tidak

ada

perubahan tingkat kemiskinan yang berarti bahkan cenderung stabil


yaitu lebih dari setengah

penduduk

Kebupaten

benteng

merupakan kabupaten baru dan pada 2012 masih menjadi tujuan


bagi

program

transmigrasi

nasional.

Pada

2011,

Kabupaten

Bengkulu Tengah menerima 75 KK transmigrasi dari Pulau Jawa.


Sebagaimana karakteristik para transmigran mereka merupakan
masyarakat miskin dari jawa.

c.
Inflasi

Laju

Laju Inflasi Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 Kota Bengkulu


sebesar
3.96% mengalami menurun dibandingkan inflasi pada tahun 2012
yang mencapai 9.08%. Namun, inflasi triwulan laporan masih
berada di atas inflasi nasional yang hanya sebesar 4,61%.

Pada triwulan IV tahun 2013, inflasi Bengkulu mencapai


3.96%. Pencapaian inflasi pada triwulan IV 2013, diperkirakan akan
lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan III 2013 yang
merupakan

masa

puncak

tingginya

permintaan

masyarakat.

Sepanjang triwulan III 2013, harga-harga cenderung mengalami


peningkatan sehingga diprediksikan pada triwulan IV 2013 ini
merupakan saatnya bagi penurunan kembali harga-harga di pasar
seiring dengan permintaan masyarakat yang mulai berkurang.
Terbatasnya pasokan terutama dari kelompok bahan makanan
diperkirakan

masih

akan

dapat

terkendali

dan

belum

akan

mengakibatkan lonjakan harga yang signifikan, dapat dilihat pada


tabel 2.19 dibawah:

Tabel
2.19

Tabel Laju
Inflansi

Tahun/ Bulan
1
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2012
Tahun 2013
Januar
i
Februa
ri
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustu
s
September
Oktobe
r
Nopemb
er
Desemb

Makanan
Jadi,

Transport
asi

Baha
n
2
6,6
4
19,1

Minuman,
3
5,8
4
17,5

9
3,7
9
25,2

4
6,2
3
5,5

9
2,5
0
4,1

81.68
2,8

2
6,3
2
1,4

2
7,3
9
1,8

8
1,3
9-

2
1,9
7
1,9

5
3,8
8
3,4

4.12
9.17
-

5
2,7
4
2,9

1
5,4
8
5,6

7
3,3
9
3,5

4
5,6
4
5,6

4
4,4
7
4,6

5
6,0
0
6,4

5
5,8
1
6,2

2
6,1
3
7,2

3
6,3
2

2
7,3
9

9.27
6.38
156,25
-1.8
0,5
8
0,1
51.51
-

1.68
Sumber : er
BPS Provinsi Bengkulu

Perumaha
n 4
6,2
1
14,6

Sandang Kesehat
an 6
5
8,7
0,9
7
0
8,4
10,42
4
8,2
2,6

Pendidik
an 7
0,7
9
6,5

da
8
0,8
1
6,2

Umum
9
5,00

8
7,8
5
3,8

64.42
-

2,88

0
8,9
4
0,0

0.24
2,0
6-

3,96

7
-0.05

0.06
0,4
4
0,6

1,87
-0.7

13,44

8
4,7
5
12,39

1
1,9
9
5,6

2,6
5
2,6

1
0,8
8
3,1

1
3,0
8
3,5

9
3,6
4
3,9

-0.23

7
4,9
0
4,8

1
4,0
3
4,3

-0.29

6
0,9
0
1,3

2
4,4
6
5,0

0,1
5
1,6

0,47

1
5,6
0
10,52

0
1,2
8
1,9

0
5,0
0
5,0

4
2,3
4
2,3

3,11

11,48

3
7,2
4
9,5
2
9,5
4
8,9

6
2,1
0
1,8

4,09

0
8,9
4

9
2,0
6

3,96

10,92
12,32
12,39

5
5,2
6
5,6
1

-0.25

9,08
1,68
0,20
-0.5
1,40
4,14
3,91

39

2.2.2. Kesejahteraan Sosial


a. Angka Melek Hurup
Angka melek huruf di Kabupaten Bengkulu Tengah masih
rendah dibandingkan dengan Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar
91.86%, sedangkan angka melek hurup Provinsi Bengkulu adalah
95,30%. Tidak ada perkembangan angka melek huruf antara tahun
2011 dan 2013 (Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah,
2013).
Tabel 2.20 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah
No.
Uraian
1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun
yang bisa membaca dan menulis
2
3

Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas


Angka melek huruf

2011
73.161

2012
-

77.014
3.853

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah

2013
73.16
1
77.01
491,8
6

b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah


Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah
lebih rendah

dibanding

dengan

rata-rata

lama

sekolah

di

Provinsi Bengkulu. Terjadi peningkatan lama sekolah di Kabupaten


Bengkulu Tengah maupun di Provinsi Bengkulu secara umum. Angka
rata-rata lama sekolah tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Tengah
yaitu 7.25 dan meningkat dibanding tahun 2012 yaitu 7.06, tetapi
angka tersebut lebih rendah terhadap rata-rata Provinsi Bengkulu
yaitu dengan rata-rata lama sekolah 8.25 pada tahun 2012 dan
8.33 pada tahun 2013.

c. Angka Partisipasi Kasar


Angka
penduduk

partisipasi

dari

berbagai

kasar

adalah

usia

sedang

perbandingan
sekolah

pada

jumlah
jenjang

pendidikan tertentu dibanding dengan jumlah penduduk berada


pada kelompok usia yaitu berkaitan dengan jenjang pendidikan
tersebut. Angka partisipasi kasar (APK) mengalami penurunan yang
signifikan dengan meningkatnya jenjang pendidikan.

APK pada

usia pendidikan SMA mengalami penurunan yang sangat drastis

dibanding APK pada usia pendidikan dasar 9 tahun (SD+SMP). APK


anak- anak perempuan lebih tinggi dengan APK anak laki-laki.
Pada tahun 2013 ,APK tingkat usia SMA tidak mencapai 50%.
APK rata-rata Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2012 dan 2013
seperti tabel 2.21.
Tabel 2.21 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Tengah 2012-2013

2013

2012

Tingkat

LK

PR

Rata-Rata

104.03
82.14

100.59
100.71

102.45

71.70
61.25
65.86
49.01
SMA
Sumber: BPS Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013

42.29

47.67

Pend.
SD
SMP

LK

PR

105.18
90.31

107.78
99.12

Rata-Rata
106.30
94.84

91.36

d. Angka Partisipasi Murni (APM)


Angka partisipasi murni (APM) pendidikan tingkat sekolah
dasar cukup tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah, tetapi APM pada
tingkat sekolah menengah pertama terjadi penurunan yang cukup
signifikan. Wajib belajar 9 tahun masih cukup terkendala di wilayah
ini.

APM pada tingkat pendidikan sekolah lanjutan atas (SMA

sederajat) mengalami penurunan yang sangat signifikan di bawah


angka 50%.

Pada jenjang pendidikan dasar APM anak- anak

perempuan lebih tinggi dari APM anak laki-laki, tetapi pada jenjang
pendidikan SMA sederajat APM anak perempuan lebih rendah pada
anak laki- laki. Anak-anak

perempuan

putus

sekolah

pada

jenjang tingkat SMA sederajat lebih tinggi dibanding anak laki-laki.


Angka APM Kabupaten Bengkulu Tengah disajikan pada tabel 2.22.
Tabel 2.22 Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Tengah 20122013
2013

2012

Tingkat
Pend.

LK

PR

Rata-Rata

LK

PR

SD

92.00

91.46

91.73

90.42

94.97

76.19
80.26
78.29
61.44
73.98
SMP
52.95
47.01
49.63
40.78
36.52
SMA
Sumber: BPS KabupatenBengkulu Tengah, 2013

Rata-Rata
94.13
66.03
38.68

2.2.3. Seni Budaya dan Olahraga


Analisis kinerja atas seni budaya dan olah raga dilakukan
terhadap indikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga, dan
jumlah gedung olah raga.
Grup kesenian dan grup olah raga di Kabupaten Bengkulu
Tengah sudah cukup berkembang, dan terdapat 31 grup kesenian
yang sudah ada, dan klub olah raga baru berjumlah 10 kub.
Namun, sarana gedung untuk kesenian maupun gedung untuk
fasilitas olah raga dalam ruang belum tersedia.
Tabel 2.23 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2010
s.d 2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah

No

Capaian Pembangunan

2012

1
2
3
4

Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.


Jumlah gedung kesenian per 10.000
penduduk.
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.
Jumlah gedung olahraga per 10.000
Sumber
: Diknasporabud Kabupaten Bengkulu tengah
penduduk.

31
10
-

Tabel 2.24 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2013


Menurut kecamatan Kabupaten Bengkulu
Tengah

No

Kecamatan

Jumlah grup
kesenian per
10.000
penduduk

Pondok Kelapa

Taba Penanjung 2 Group Kesenian


Pondok Kubang 1 Group Kesenian

2 Group Kesenian

Jumlah
gedung
kesenian
per 10.000
penduduk

Jumlah
klub
olahrag
a
per
10.000
penduduk

Jumlah
gedung
olahraga
per
10.000
penduduk

Talang Empat

2 Group Kesenian

Merigi Sakti

4 Group Kesenian

3 Group Kesenian

Merigi
Kelindang
Bang Haji

Pematang Tiga 2 Group Kesenian

Karang Tinggi

2 Group Kesenian

10

Pagar Jati

8 Group Kesenian

5 Group Kesenian

Jumlah
31 Group Kesenian
Sumber : Diknasporabud Kabupaten Benteng

N UMUM
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala
bentuk jasa pelayanan,
maupun

jasa

publik

baik

dalam

bentuk

barang

publik

yang menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah provinsi dan kabupaten dalam upaya pemenuhan kebutuhan


masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sedangkan

untuk

penyusunan

rancangan

awal

RPJPD

kabupaten disusun kedalam Tabel capaian indikator setiap variabel


yang dianalisis menurut kecamatan di wilayah kabupaten Bengkulu
Tengah.
Indikator variabel aspek pelayanan umum terdiri dari :

2.3.1. Layanan Urusan Wajib


Analisis

kinerja

atas

terhadap indikator-indikator
wajib

layanan

urusan

wajib

dilakukan

kinerja

penyelengaraan

urusan

pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan,

kesehatan,

pekerjaan

umum,

perumahan,

penataan

ruang,

perencanaan

pembangunan,

perhubungan,

lingkungan

pertanahan,

kependudukan

dan

sipil, pemberdayaan

perempuan

dan

perlindungan

catatan

anak,

keluarga

hidup,

berencana

dan

keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha


kecil menengah, penanaman

modal, kebudayaan, kepemudaan

dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi
daerah,

pemerintahan

umum,

administrasi

keuangan

perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian,


pangan,

pemberdayaan

masyarakat

dan

ketahanan

desa, statistik,

kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.


a. Bidang Urusan Pendidikan

daerah,

Di era otonomi daerah urusan pendidikan dari taman kanakkanak hingga Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) menjadi tanggung jawab
daerah, sehingga masa depan pendidikan sangat bergantung
kepada kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sektor
pendidikan.
Bengkulu

Program

Tengah

pendidikan

adalah

bagi

masyarakat

meningkatkan

kualitas,

Kabupaten
pemerataan

kesempatan untuk memperoleh pendidikan termasuk bagi anakanak yang kurang mampu, anak-anak di daerah terisolir dan
terpencil, relevansi antara bidang pendidikan yang diikuti dengan
kebutuhan tenaga kerja

serta

sumber

daya

alam

yang

ada.

Fasilitas pendidikan merupakan infrastruktur yang sangat penting


dalam menunjang keberhasilan program pendidikan. Dengan tenaga
pengajar

yang

berkualitas

dan

fasilitas

yang

memadai

akan

memberikan nilai tambah bagi peningkatan kualitas sumber daya


manusia.
1. Pendidikan Dasar
a) Angka partisipasi sekolah

Tabel 2.25 Angka Partisipasi Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar


Kabupaten Bengkulu
Tengah
2013

2012

Tingkat
LK

PR

94.34
98.16
7-12
91.63
95.97
13-15
Sumber; BPS Benteng, 2013

Rata-Rata

LK

PR

Rata-Rata

96.58
93.87

94.89
81.04

98.82
84.88

96.80
83.72

Angka partisipasi sekolah pada tingkat pendididikan dasar


di Bengkulu Tengah cukup tinggi, pada tingkat pendidikan dasar
6 tahun, tetapi pada jenjang pendidikan dasar 9 tahun
mengalami penurunan yang cukup besar.

Angka partisipasi

sekolah pada tingkat pendidikan dasar 6 tahun pada tahun


2013 meningkat dibanding tahun 2012, tetapi lanjutan pada
tingkat pendidikan dasar 9 tahun terjadi penurunan yang
sangat besar pada tahun 2013 dibanding tahun 2012.
partisipasi

sekolah

pada

tingkat

pendidikan

dasar

perempuan lebih tinggi dibanding dengan anak laki-laki.

Angka
anak

b) Rasio ketersediaan gedung sekolah/penduduk usia sekolah


Kebutuhan ruang sekolah dasar di Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk pelayanan tingkat pendidikan dasar sudah mencukupi,
yaitu dengan rasio 150 siswa per sekolah. Apabila setiap sekolah
dasar memiliki 6 ruang belajar per sekolah, maka setiap ruang
belajar diisi sebanyak 25 siswa. Rasio ketersediaan gedung
sekolah dengan penduduk usia sekolah seperti Tabel berikut ini :

Tabel 2.26 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah


Tahun 2013 Kabupaten Bengkulu Tengah
No.
1

Jenjang Pendidikan

2013

SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah

98

1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12


tahun
1.3. Rasio
2

14.906
150,0

SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah

39

2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15


tahun
2.3. Rasio

6.308
252,4

Sumber; Diknaspora KabupatenBengkulu Tengah

Tabel
2.27
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2013
Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkulu
Tengah

SD/MI

No

(1)

Kecamatan

(2)

Jumlah jumlah
gedung pendudu
k
sekola
h
usia 712 th
(3)

(4)

SMP/MTs
jumlah
penduduk
Rasio

Rasio
usia 1315 th

(5=3/4)

(6)

(7)

(8=6/7)

Pondok Kelapa

20

3.631

191

1.811

226

Taba Penanjung

13

1.544

110

793

132

Pondok Kubang

1.037

94

325

108

Talang Empat

1.827

228

1.285

257

Merigi Sakti

1.069

119

494

247

Merigi Kelindang

1.008

126

385

96

Bang Haji

671

134

380

190

Pematang Tiga

1.380

153

345

115

Karang Tinggi

1.671

139

354

51

1.068

133

237

118

10 Pagar Jati

11
8

Sumber; Diknaspora Kabupaten Bengkulu Tengah

c). Rasio guru/murid


Hasil

analisis

rasio

Bengkulu Tengah

jumlah

dapat

guru/murid

dilihat

dalam

Jumlah guru di Kabupaten Bengkulu


mencukupi

dimana

setiap

17

se- kabupaten
tabel

berikut.

Tengah

siswa

telah

sekolah dasar

dibimbing oleh 1 (satu) guru, sementara jumlah guru


sekolah menengah pertama masih terkategori kurang
dimana setiap 25 siswa sekolah menengah pertama
dibimbing oleh 1 (satu) guru.
Tabel 2.28 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2011 s.d 2013 Kabupaten Bengkulu
Tengah

No.
1

Jenjang Pendidikan

2011

2012

2013

97

97

97

1.1. Jumlah Guru

820

820

820

1.2. Jumlah Murid

14.106

SD/MI

1.3. Rasio
2

14.133 14.160

17,2

17,2

17,3

SMP/MTs

26

26

26

2.1. Jumlah Guru

224

224

224

2.2. Jumlah Murid

5.486

5.513

5.540

2.3. Rasio

24.5

24,6

24,7

Sumber; Diknaspora Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel 2.29 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar


Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkulu Tengah 2013

SD/MI
No.
(1)
1

Kabupaten/Kota
/ Kecamatan*)
(2)

Jumlah Jumlah

Jumlah Jumlah
Rasio

(3)

(5=3/4
)
3420
5,8

(6)

(8=6/7
)
1232 7,9

Kecamatan Merigi Sakti

39

975

14,7

69

410

4,4

Kecamatan Merigi
Kelindang
Kecamatan Bang Haji

19

830

15,1

56

314

4,4

22

583

15,1

39

205

9,02

28

1.022

11,5

78

286

9,3

Kecamatan Pematang
Tiga
Kecamatan Karang Tinggi

124

1.647

13,5

88

469

6,4

10

Kecamatan Pagar Jati

26

823

9,7

66

87

10,2

74,14

716

7
8

178

(7)

248

(4)

Rasio

Kecamatan
Kelapa
Kecamatan
Penanjung
Kecamatan
Kubang
Kecamatan

Pondok

SMP/MTs

Taba

77

1.690

14,1

11

378

Pondok

79

625

12,2

44

2.022

30,9

156

1.336

20,4

156

897

17,5

Talang Empat

Jumlah

818 12.95
1
Sumber : Diknaspora Kabupaten Bengkulu Tengah

4,9

4.627 104,92

2. Pendidikan Menengah
a) Angka Partisipasi Sekolah
Angka partisipasi sekolah tingkat menengah di Kabupaten
Bengkulu Tengah menurun sangat nyata dibanding dengan
angka partisipasi sekolah tingkat dasar.

Banyak anak-anak

putus sekolah setelah pendidikan dasar, terutama anak lakilaki.


Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar
Kabupaten Bengkulu
Tengah

Pend.
16-18

2013

2012

Tingkat
LK

PR

Rata-Rata

LK

PR

Rata-Rata

60.15

50.00

54.48

53.34

55.52

56.91

b) Rasio Guru/Murid Sekolah Tingkat Menengah


Rasio guru dan murid di Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk tingkat menengah terkategori cukup dimana rata-rata
setiap 1 (satu) guru membimbing 11 orang siswa, hanya di
kecamatan Pagar Jati tercatat masih kekurangan guru.

Tabel 2.31 Jumlah Siswa, Sekolah, Guru dan Rasio Siswa/Guru


Kabupaten Bengkulu Tengah
2013

NEGERI
KECAMATAN

Sekolah

Murid

SWASTA
Guru

1
553
1. Talang Empat
2. Karang Tinggi
1
247
3. Taba Penanjung
1
286
27
4. Merigi Kelindang
*
*
*
Data
5. Pagar Jati
1
292
13
Belum
6. Merigi Sakti
*
*
*
7. Pondok Kelapa
1
551
Tersedia
8. Pondok Kubang
*
*
9. Pematang Tiga
1
122
10. Bang Haji
*
*
Jumlah
6
2.051
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah

Rasio
Murid/Gur
u
9
9
11
22
13
7
11

b. Bidang Urusan Kesehatan


Angka usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Bengkulu
Tengah sedikit lebih tinggi dibanding dengan angka usia harapan
hidup masyarakat Provinsi Bengkulu secara umum.

Angka usia

harapan hidup di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2012


yaitu 70.12 meningkat pada tahun 2013 yaitu sebesar 70.19.
Sementara angka usia harapan hidup rata-rata Provinsi Bengkulu
pada tahun 2012 yaitu 69.90, dan sedikit meningkat pada tahun
2013 menjadi 70.16.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat, pemerintah
melakukan

berbagai

program

kesehatan

masyarakat,

jemput

seperti

imunisasi,

sehat,

pelayanan

menambah

fasilitas

kesehatan yang mudah terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat


dan program kesehatan masyarakat lainnya. Salah satu indikator
kesehatan adalah ketersediaan fasilitas kesehatan seperti Rumah
Sakit, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan.
Pada tahun 2013 fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten
Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel berikuti ini;
Tabel 2.32 Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Puskesmes Keliling Kabupaten Bengkulu Tengah

NO

KECAMATAN

RUMA
H
SAKIT
-

PUSKESMA
S

1.
Talang Empat
2
2.
Karang Tinggi
3
3.
Taba Penanjung
1
2
4.
Merigi Kelindang
2
5.
Pagar Jati
2
6.
Merigi Sakti
1
7.
Pondo kelapa
3
8.
Pondo kubang
2
9.
Pematang Tiga
2
10. Bang Haji
1
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2013

PUSKESMA
S
PEMBANT
4

PUSKESMA
S
PEMBANT
2

4
2
2
4
3
6
3
1
0

3
2
2
2
1
3
2
2
1

Tabel
2.33
Jumlah Dokter, Perawat dan Bidan di Kabupaten Bengkulu
Tengah

NO

KECAMATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Dokte
r
Spesiali Umum
s 4

Talang Empat
Karang Tinggi
Taba Penanjung
Merigi Kelindang
Pagar Jati
Merigi Sakti
Pondok Kelapa
Pondok Kubang
Pematang Tiga
Bang Haji
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam

Perawat
Gigi

Umum Gigi

1
2
1
3
2
2
1
1
1
Angka 2013

15
12
31
6
6
3
16
9
4
2

1
1
1
1
-

Bidan
27
17
30
7
10
9
28
20
8
3

Tabel
2.34
Jumlah Kematian bayi di Kabupaten Bengkulu
Tengah
Dari tahun 2011 sampai dengan Tahun
2013

No

Tahun 2011

1.

74 bayi

Jumlah Kematian
Bayi
Tahun 2012
Tahun 2013 (Januariagustus)

53 bayi

63
bayi

Sumber : Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah, 2013

Sedangkan Usia Harapan Hidup (UHH) di kabupaten Bengkulu


Tengah di tahun 2013 adalah 70,2 tahun, perkiraan pada tahun
2014 naik menjadi
72,0 tahun.
c. Ketenagakerjaan
Tingkat

pengangguran

terbuka

pada

tahun

2013

di

Kabupaten Bengkulu Tengah relatif rendah, yaitu 2.67%, dan tingkat


pengangguran terbuka ini mengalami penurunan yang sangat
signifikan dibanding pada tahun 2012, yaitu sebesar 4.14%. Juga

persentasi angkatan kerja terhadap pengangguran

mengalami

peningkatan, yaitu pada tahun 2012 sebesar


72.64%, dan pada tahun 2013 sebesar 73.33%. Angka
ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkulu Tengah disajikan pada Tabel
2.35.

Tabel 2.35
Ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkulu Tengah
2012-2013

Ketenagakerjaan

2012

Angkatan Kerja
- Bekerja
- Pengangguran
Bukan Angkatan Kerja
- Sekolah
- Mengurus Rumah Tangga
- Lainnya
Jumlah Angkatan dan Bukan Angkatan
Kerja
% terhadap Angkatan Kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka
% Angkatan Kerja terhadap
Sumber : BPS Bengkulu Tengah
Pengangguran

45.445
43.562
1.883
17.113
5.333
9.604
2.176
62.558
95.86
4.14
72.64

2013
51.772
50.339
1.383
16.737
5.374
8.761
2.602
68.459
91.33
2.67
73.33

d. Bidang Urusan Pekerjaan Umum

Kebijakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu


Tengah melalui kebijakan sebagai berikut : Membangun dan
memelihara jalan, jembatan, irigasi dan drainase, meningkatkan
sarana

dan

prasarana

kebinamargaan,

membangun

dan

mengembangkan infrastruktur transportasi darat, meningkatkan


monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan pembangunan
bidang pekerjaan umum dan perhubungan serta mengoptimalkan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang.

1. Infrastruktur Jalan
Prasarana jalan dan perhubungan yang memadai merupakan
salah satu syarat yang sangat penting, agar roda kegiatan
perekonomian

suatu

wilayah

dapat

berjalan

dengan

baik.

kabupaten bengkulu Tengah merupakan kabupaten baru pada


saat ini memiliki tiga terminal, yaitu Terminal Taba Penanjung
(Tipe B), Terminal Nakau, dan Terminal Pasar Pedati yang hanya
melayani perpindahan orang atau barang dari Kecamatan Taba
Penanjung, Karang Tinggi dan Kecamatan Talang Empat, baik yang

keluar maupun yang masuk ke Kota Bengkulu, sedangkan dari


kecamatan lain langsung ke Kota Bengkulu.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana
dan Wilayah Nomor 375/KPTS/M/2004 tentang Penetapan Ruasruas Jalan Jaringan Jalan Primer Menurut Peranannya, jaringan
jalan dikelompokkan menjadi Jalan Arteri, Jalan Kolektor Primer 1,
Jalan Kolektor Primer 2 dan Jalan Kolektor Primer 3, dengan
pengertian sebagai berikut.
a) Jalan arteri primer adalah jalan yang melayani angkutan utama
yang merupakan tulang punggung transportasi nasional yang
menghubungkan pintu gerbang utama (pelabuhan utama atau
bandar udara kelas utama).
b)

Jalan

kolektor

primer

(K-1)

adalah

jalan

yang

menghubungkan antar ibukota provinsi.


c) Jalan kolektor primer 2 (K-2) adalah jalan yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota.
d) Jalan kolektor primer 3 (K-3) adalah adalah jalan yang
menghubungkan antar ibukota kabupaten/kota.

Kabupaten Bengkulu Tengah dilalui oleh jalan lintas barat


Sumatera yang membentang dari Sabang melalui Banda Aceh dan
selanjutnya menyusuri

sisi barat

Pulau Sumatera hingga ke

Bandar Lampung dan Bakahuni. Sehingga jaringan jalan arteri


dan kolektor primer di Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan
bagian dari jalan Lintas Barat dan penghubung Lintas Pulau
Sumatera. Panjang total jaringan jalan primer di Kabupaten
Bengkulu Tengah adalah 159,02 kilometer yang meliputi 65,59
kilometer jalan arteri primer, 21.13 kilometer jalan kolektor primer
1 (K-1) dan 72,3 kilometer jalan kolektor primer 3 (K-3), sedangkan
jalan lokal primer 343,6 kilometer. Secara detail data jaringan
jalan arteri primer dan kolektor primer di Kabupaten Bengkulu
Tengah disajikan pada Tabel 2.36 berikut dan data jaringan jalan
lokal primer disajikan pada Tabel 2.37

Tabel 2.36
Kondisi dan Dimensi Jaringan Jalan Arteri Primer dan Kolektor
Primer
Kabupaten Bengkulu
Tengah

No

No.
Ruas

Kondisi Awal
Fungsi Jalan
(Km)
Nama Ruas

Panjang
(Km)
Arteri

1
2
3

4
5
6

001.11 Nakau-Bts Kepahiang


019.1 Kembang Seri-Air
010 Pasar
Sebakul
Pedati (S.
Hitam)- Simpang
Padang
021 Betuah/Kerkap
Lubuk Durian-Lubuk Sini
040 Tugu Hiu-Taman Hutan
Raya-Simpang Kroya
044.2 Klindang-Susup
TOTAL

No.
Ruas

K1

K2

48,56
17,03
21,13

48,56
17,03
0,00

0,00
0,00
21,13

40,00
22,70

9,60
159,02

Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah

K3

024
017
009

40,00
22,70

65,59

21,13

0,00

9,60
72,3
0

Tabel 2.37 Dimensi Jaringan Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah

No.
Ruas

Nama
Ruas

Kecamatan
Dilalui

Sumber: RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah

Panjang

Lebar

Ruas
(Km)

Ruas (m)

Kondisi

jalan

Bengkulu Tengah

berdasarkan
dapat

lebar

dibedakan

jalan

di

menjadi

Kabupaten

tiga

kategori,

yaitu jalan nasional memiliki lebar 6-9 m, jalan provinsi memiliki


lebar 4-4,5 m dan jalan kabupaten memiliki lebar 3-4 m.
Berdasarkan jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Bengkulu
Tengah dari total panjang jalan 23 persen hotmix, 44 persen
aspal

penetrasi,

sisanya masih
berdasarkan

23

persen

berupa

kerikil/base

perkerasan

dan

tanah.

10

persen

Kondisi

jalan

kerusakan jalan, jalan nasional memiliki kondisi

relatif mantap (56 persen) sedangkan jalan provinsi memiliki jalan


dalam kondisi tidak mantap lebih besar (58 persen) dari jalan
yang memiliki kondisi mantap dan jalan kabupaten memiliki
jalan tidak mantap 68 persen dibandingkan jalan mantap. Lebih
jelasnya

kondisi

jalan

berdasarkan

kerusakan

jalan

dapat

dilihat pada Tabel 2.38 berikut.


Tabel
2.38
Kondisi Jalan Berdasarkan Status
Kewenangan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
2013

Mantap
Status

Baik

Nasional
Propinsi
Kabupaten

18,30
12,80
38,34

Kondis
i Tidak Mantap
Rusak
Rusak

Sedan
g
24,38
17,50
70,92

Ringan
30,60
35,40
139,66

Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah

Berat
2,40
6,60
96,15

Jumlah
Panjan

Progra
m TA.

75,68
72,30
345,07

75,7
8,0
23,65

Kondisi medan pada bagian Bengkulu Tengah menuju ke


Bengkulu Utara melalui Pagar Jati dan Pematang Tiga merupakan
daerah perbukitan sehingga
memiliki

kelandaian.

jalan

menjadi

berkelok

dan

Ditambah dengan kondisi jalan tidak

mantap lebih banyak dari jalan mantap, maka kenyamanan dan


kemudahan untuk menjangkau suatu wilayah sangat rendah.
Lebih jelasnya kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan jalan
dapat dilihat pada Tabel 2.39, proporsi jenis permukaan jalan
Tabel 2.40, status jalan Tabel 2.41. berikut.

Tabel 2.39
Jenis Permukaan
Jalan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
2013

Panjang
Ruas
Jalan
(Km)
440,59

Jenis
Permukaan

Aspal
Hotmix (Km)

Penetrasi
(Km)

101,68

Non
Aspal

Krikil/Base (Km)

Tanah (Km)

102,5

41,68

194,73

Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel
2.40
Proporsi Jenis Permukaan
Jalan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
2013
Jenis
Permukaan
Aspal
Non
Hotmix
Penetrasi
Krikil/Base
Aspal

Tanah

23%
44%
23%
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah

10%

Tabel 2.41 Status Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun


2013

Status Jalan

Panjan
g
Ruas

Jalan Nasional

75.63

Jalan Propinsi

72.2

Penentuan Ruas Jalan


Kode
Klasifkas
Statu
i
s

Lebar

Lu

6-9

Lu

4-4,5

3-4

Jalan Kabupaten
346,8
Lu/Jjs/ Trans
Sumber: RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah
2. Infrastruktur Jembatan
Jembatan

sebagai

prasarana

transportasi

mempunyai

manfaat yang dominan bagi pergerakan lalu lintas. Jembatan


adalah istilah umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai
jalur transportasi yang melintasi sungai, danau, rawa, jurang

maupun

rintangan

lainnya.

Pada

dasarnya

pembangunan

jembatan tidak hanya bertujuan untuk alat penghubung saja,


tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi luas, antara lain :
a) Fungsi Ekonomi
Fungsi pembangunan jembatan ditinjau dari segi ekonomi
antara lain,

jarak

tempuh

antara

pusat

produksi

dengan

daerah pemasaran semakin dekat, waktu tempuh relatif singkat


dan biaya transportasi yang dikeluarkan semakin kecil. Dengan
adanya penghematan jarak, waktu dan biaya yang dikeluarkan
maka kemajuan ekonomi akan lebih cepat tercapai.

b)
Sosial

Fungsi

Pembangunan

jembatan

dapat

meningkatkan

interaksi

sosial antara daerah yang dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa


atau jurang. Interaksi sosial yang terjalin dengan baik antar
kedua

masyarakat

di

daerah tersebut dapat memberikan

dampak yang positif, antara lain yaitu mereka akan merasa


sebagai satu kesatuan wilayah.

c)
Politik

Fungsi

Membangun jembatan akan memperlancar jalannya roda


pemerintahan

dan

pengawasan

secara

langsung

terhadap

jalannya pemerintahan sampai pada daerah yang masih terisolir.


Apabila terjadi bencana alam di suatu daerah, maka jalan dan
jembatan merupakan prasarana yang dapat mempercepat suplai
sembako dan obat-obatan. Dengan demikian pembangunan
jembatan dapat memperlancar tindakan- tindakan pemerintah
dalam mengatur kepentingan, keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat.
Kondisi fasilitas jembatan yang ada di Kabupaten Bengkulu
Tengah dapat dilihat pada tabel 2.42 :

Tabel
2.42

Jumlah Jembatan dan Kondisi di Kabupaten Bengkulu


Tengah

KONDISI

JUMLAH
JEMBATA
N 38

PJ

DIMENSI
Lb

Bt

602

3,5

BENTANGAN
ATAS
BA
RS
RB
36

BENTANGA
N
BA BAWAH
RS
RB

PONDASI
BA
RS
RB

32

38

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013

Ketetangan BA

: Baik

RS

: Rusak

RB

: Rusak berat

PONDASI
RB
BA
RS
3
22
13

55

3.
Irigasi
Mata

pencaharian

masyarakat

Kabupaten

Bengkulu

Tengah sebagian besar adalah petani. Kabupaten Bengkulu


Tengah memiliki lahan sawah fungsional seluas 3.387 hektar,
sedangkan areal potensial mencapai 6.501,5 hektar. Dari areal
sawah yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah, memiliki jaringan
irigasi

sepanjang

107.145

meter.

Berikut

Tabel

2.43

drainase/irigasi di Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai berikut:

Tabel 2.43 Dimensi Jaringan Irigasi Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun


2013
Luas Cakupan

Panjang Saluran
Panjang Saluran
(m)

107.145

7.698

99.447

Potensial

Fungsional

(Ha)

(Ha)

6.501,5

3.387

Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah

4. Sistem Jaringan Air Bersih


Masyarakat

Bengkulu

Tengah

umumnya

masih

menggunakan sumur sebagai sumber air bersih, baik untuk


dikomsumsi maupun untuk mencuci dan mandi dan kurang dari
10 persen masyarakat yang dapat menikmati jaringan air bersih
dari PDAM. Masyarakat yang menggunakan PDAM sebagai sumber
air bersih terdapat pada Kecamatan Talang Empat, Karang Tinggi,
Pondok Kelapa Dan Taba Penanjung. Masyarakat yang tinggal
dekat dengan aliran sungai, umumnya menggunakan air sungai
untuk keperluan mandi dan cuci.
5. Sistem Jaringan Air Limbah
Sebagaimana umumnya masyarakat Indonesia yang tidak
memiliki jaringan perpipaan air limbah, demikian pula halnya
Kabupaten Bengkulu Tengah yang umurnya belum cukup satu
tahun pembuangan air limbah rumah tangga baik bekas mandi,
mencuci maupun memasak, air limbahnya dialirkan ke saluran
drainase atau sungai melalui saluran terbuka. Sedangkan air
limbah berupa tinja manusia diolah sementara melalui

septic
71

tank.

Umumnya,

septic

tank

milik

masyarakat

Bengkulu

Tengah belum memadai sehingga belum dapat dikatagorikan


memenuhi standar kesehatan masyarakat.
6. Sistem Jaringan Listrik
Pembangunan

di

sektor

listrik

bertujuan

untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di desa maupun di


kota. Dengan adanya jaringan listrik maka sektor-sektor lainnya
seperti industri kecil dan rumah tangga, pertanian, dan jasa dapat
berkembang sehingga meningkatkan kegiatan perekonomian di
daerah tersebut. Namun di Kabupaten Bengkulu Tengah belum
semua desa dapat dijangkau oleh jaringan listrik. Berikut di bawah
ini daftar desa yang belum tersedia jaringan listrik

dapat

dilihat pada Tabel 2.44.


Tabel 2.44
Jumlah Desa Belum Mempunyai Jaringan
Listrik
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
2013
No.

Kecamatan

1.

Taba Penanjung

2.

Pagar Jati

3.

Talang Empat

4.

Merigi Sakti

5.

Pondok Kubang

6.

Karang Tinggi

Desa
Kota Nyiur
Tanjung Raman
Taba Durian Sebakul
Datar Lebar
Ulak Lebar
Talang Ambung
Jumlah
Karang Are
Jumlah
Lagan Bungin (Dusun 1)
Jumlah
Pungguk Sakti
Taba Gemantung
Jumlah
Paku Haji
Talang Tengah I
Dusun Anyar
Linggar Galing
Jumlah
Jumlah
Kembang Ayun
Bintang Selatan
Pagar Dewa

Jumlah KK
139
140
140
107
100
142
768
167
167
145
145
177
150
327
120
110
52
296
578
14
14
161
155
86
72

7.

Pondok Kelapa

Sidodadi

Sumber: RTRW KabupatenBengkulu Tengah, 2013

7.
Sistem
Telekomunikasi

37
439

Jumlah

Jaringan

Pada umumnya, keperluan telekomunikasi di Bengkulu


Tengah hanya

dapat

menggunakan

hand

phone. Jaringan

telepon hanya ada di Kecamatan Talang Empat dan Pondok


Kelapa itupun belum dapat diakses ke seluruh wilayah kecamatan.
8.
Sistem
Sampah

Jaringan

Di dalam sub bidang sampah Kabupaten Bengkulu Tengah


masih menggunakan sistem tradisional dan belum menggunakan
sistem

penyediaan

TPS

dan

langsung, cakupan area 100


pelayanan

80

kilometer

kontainer,
kilometer

sistem
persegi,

pelayanan
cakupan

persegi, pendanaan dan pembiayaan

APBD, kelembagaan DPU, permasalahan yang dihadapi

yaitu

kurangnya sarana dan prasarana pengangkutan sampah dan

box container, dan minimnya dana operasional kebersihan


sehingga sarana dan prasarana kurang terawat.

9.
Bersih

Air

Pelayanan penyediaan air bersih dilakukan oleh Badan


Layanan Umum

Air Minum

(BLU-AM) yang meliputi wilayah

Kecamatan Pondok Kelapa, Karang Tinggi, Talang Empat dan


Taba Penanjung. Sumber- sumber air baku BLU-AM berasal dari
air permukaan atau sungai. Berdasarkan data BLU-AM, jumlah
produksi air kurang lebih 3.565.400 meter kubik/tahun, yang
didistribusikan kurang lebih 3.228.400 meter kubik/tahun dengan
tingkat kehilangan air sebesar 23 persen.
Jumlah pelanggan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 9.188
unit satuan rumah.

Jika dikaitkan dengan pelayanan pada

penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah, angka tersebut baru


73

mencapai

23

persen.

kelompok

non

niaga

Sebagian besar
yang

terdiri

pelanggan

dari

adalah

rumah tangga

dan

pemerintahan. Kelompok pelanggan non niaga berjumlah


8.676 pelanggan
dengan rincian

atau

90

persen

dari

total

pelanggan,

8.400 pelanggan rumah tangga (90 persen) dan 276 instasi


pemerintah. Selama kurun waktu lima tahun terakhir produksi air
minum dan air yang dijual di Kabupaten Bengkulu Tengah
mengalami fluktuasi.
Di dalam sub bidang air minum Kabupaten Bengkulu Tengah
menggunakan
ditransmisikan

sistem
secara

penyediaan
gravitasi

dengan

(sebagai

metode

sumber

air)

air
atau

dipompa menuju ke tempat penampungan air (reservoir), untuk


selanjutnya didistribusikan secara gravitasi
Kabupaten

Bengkulu

Tengah.

ke

seluruh

wilayah

Sistem pelayanan dilakukan

oleh BLU-AM, dengan cakupan area wilayah dalam Kabupaten


Bengkulu Tengah. Kebocoran pelayanan sebesar 23 persen,
aset yang dimiliki reservoir dengan kapasitas cukup besar yaitu
reservoir kapasitas 200 meter kubik sejumlah 1 unit, reservoir
kapasitas 100 meter kubik 1 unit dan reservoir kapasitas 50 meter
kubik sejumlah 12 unit.
Pendanaan dan pembiayaan untuk air bersih perkotaan
melalui sharing pemerintahan daerah dengan BLU-AM, sedangkan
untuk

air

bersih

pedesaan

melalui

Kelembagaan yang mengelola air bersih


AM

untuk

air

bersih

perkotaan

pemerintahan
saat

ini

daerah.

adalah

BLU-

dan pemerintahan daerah

untuk air bersih pedesaan. Permasalahan utama yang dihadapi


saat ini masih belum terjangkaunya pelayanan air bersih ke
seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah, pada
beberapa wilayah sumber baku air bersih secara teknis belum
memenuhi standar baku, masih tingginya penggunaan sumur oleh
masyarakat.

e.

Bidang

Perumahan,

Pembangunan,
Pertanahan,

Penataan

Perhubungan,
Kependudukan

Ruang,

Perencanaan

Lingkungan
dan

Catatan

Hidup,
Sipil,
74

Pemberdayaan
Keluarga

Perempuan

Berencana

dan

dan

Perlindungan

Keluarga

Sejahtera,

Anak,
Sosial,

Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,


Penanaman Modal, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah
Raga, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

Sebagai daerah otonom baru yang bupati defenitifnya yang


pertama dilantik pada april 2013, penanganan unsur-unsur yang
menjadi kewajiban dilaksanakan oleh SKPD dengan pemanfaatan
dana APBD secara efisien dan
kewajiban-kewajiban

ini

efektif.

Dalam

pelaksanaan

sekaligus dilakukan peningkatan dan

penataan kelembagaan serta peningkatan kapasitas aparatur.

f. Administrasi Keuangan Daerah, Kondisi APBD dan APBN


(TP)
Pendapatan
sebesar

Rp.

Kabupaten
111.460.737.101,00

329.184.964.259,00
dan

Rp

(2011), Rp.

395.619.728.223,02

pendapatan

Bengkulu

dalam

struktur

Tengah

(2010),

Rp.

395.925.566.166,00

(2012)

(2013). Penyumbang terbesar


Pendapatan

APBD

Kabupaten

Bengkulu Tengah selama 4 tahun terakhir bersumber dari pos


dana perimbangan.
Tabel.
2.45
Keuangan Daerah Kabupaten Bengkulu
Tengah
2010

2011
1

2012

2013

PENDAPATAN 111.460.737.101,0 329.184.964.259,0 395.925.566.166,0 395.619.728.223,0


2
0
0
0
PENDAPATAN
ASLI
DAERAH
DANA
PERIMBANGA
N
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH data
Sumber

Kondisi

2.563.184.637,00

2.563.184.637,00

3.830.464.800,00

6.567.991.000,00

97.298.212.994,00

267.587.892.000,00

334.140.967.485,00

356.953.640.223,02

14.439.978.470,00

59.033.887.622,00

57.954.133.872,00

32.098.097.000,00

: KUA PPAS Benteng 2013

belanja

daerah

mengalami pertumbuhan
Penerapan

Kabupaten

sebagaimana

Bengkulu

pendapatan

Tengah
daerah.

format anggaran surplus/defisit baik secara absolut


75

maupun relatif menunjukan adanya


belanja,

belanja

Kabupaten

suatu

peningkatan

sisi

Bengkulu Tengah sebesar Rp.

114.201.376.101,00 (2010), Rp. 336.522.476.688,07 (2011), Rp.


438.273.643.619,00 (2012) dan Rp. 415.173.087.659,45 (2013)
komponen

belanja

digunakan

untuk

belanja

tidak

langsung

merupakan komponen yang cukup besar menyerap belanja daerah


pada tahun 2009 dan tahun 2013 lebih besar jika dibandingkan
dengan komponen belanja pelayanan publik. kondisi belanja belanja
daerah secara umum bisa dilihat secara rinci pada diagram sebagai
berikut :
Tabel 2.46 Kondisi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
2013

BELANJA
BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
BELANJA
LANGSUN
G

88.670.806.531,0
0

149.467.249.878,0
7

211.186.514.041,0
0

209.549.899.909,45

25.530.569.570,0
0

187.055.226.810,0
0

227.087.129.578,0
0

205.623.187.750,00

g. Badan

kepegawaian

Sumber data : APBD KabupatenBengkulu Tengah, 2013

Daerah

Kabupaten

Bengkulu

Tengah

sampai dengan tahun 2011 mencatat jumlah Pegawai Negeri Sipil


sebanyak 3.275 orang. Jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.47 Jumlah Pegawai Dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Tengah
NO

INSTANSI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sekretariat Daerah
Sekretariat Dewan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Disperindag
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
DPPKAD
Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Dinas Pertambangan dan Energi


DISHUBKOMINFOPAR
Dinas Pertanian, perkebunan dan Kehutanan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pemberdayaan masyarakat dan PemDes
Badan Pemberdayaan Perempun dan KB
Inspektorat Daerah
Badan Ketahanan Pangan
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Lingkungan Hidup
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

LAKILAKI
59
23
650
114
57
20
38
28
35
27
18
41
48
28
19
29
15
17
28
13
13

PEREMPUAN
34
6
850
308
21
7
7
19
32
14

JUMLAH
PEGAWAI
93
29
1.500
422
78
27
45
47
67
41

2
12
17
13
5
21
15
4
10
6
6

20
53
65
41
24
50
30
21
38
19
19
76

22
23
24
25
26
27
28
29
30

BP4K
Satuan Polisi Pamong Praja
KESBANGPOLINMAS
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Direktur RSUD
Sekretariat Kopri
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kecamatan se-Kabupaten Bengkulu
tengah (10 Kecamatan)
31 Kelurahan se-Kabupaten Bengkulu tengah
Jumlah
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka
2013

54
18
5
14
9
10
5
7
185

10
2
4
4
4
41
0
3
67

64
20
9
16
13
51
5
10
252

3
1.703

4
1.572

7
3.275

Sedang Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di


Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 28 Dinas, Badan dan Kantor,
10 Kecamatan dan satu kelurahan. Berikut tabel jumlah SKPD dan
jumlah pegawai per golongan :

77

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah
Tabel 2.48 Jumlah SKPD dan Pegawai Berdasarkan Golongan
Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

INSTANSI

Sekretariat Daerah
Sekretariat Dewan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Disperindag
Dinas Pemuda Olah raga kebudayaan dan
pariwisata
9 Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
10 DPPKAD
11 Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
12 Dinas
Pertambangan dan Energi
13 DISHUBKOMINFOPAR
14 Dinas Pertanian, perkebunan dan
Badan Perencanaan Pembangunan
15 Kehutanan
DaerahPemberdayaan Perempuan dan KB
Badan
16 dan PemDes
17 Inspektorat Daerah
18 Badan Ketahanan Pangan
19 Badan Kepegawaian Daerah
20 Badan Lingkungan Hidup
21 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
22 BP4K
23 Satuan Polisi Pamong Praja
24 KESBANGPOLINMAS
25 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
26 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu
27 Direktur
RSUD
28 Sekretariat Korpri
29 Kecamatan se-Kabupaten Bengkulu
tengah (10 Kecamatan)
30 Kelurahan se-Kabupaten Bengkulu tengah
(satu Kelurahan)
Jumlah
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2013

2
-

14
21

GOLONGAN
II
III
25
55
3
12
213
644
190
333
9
48
4
17
5
28
3
5
12
1

IV
15
5
657
2
3
4
6

21
31
35
33
24
27
44
25

7
3
3
6
1
6
2
5

23
18
11
28
16
10
17
7
8
2

4
4
6
3
2
4
3
5
1
3

42
6

19

86

5
2
610 1.652

4
774

14
3

6
2
3
2
7
2
3

44

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

2.3.2. Layanan Urusan Pilihan


a. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Penanaman modal dari para investor sangat dibutuhkan dan
berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah serta perekrutan
tenaga kerja. Hal ini juga dapat mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bengkulu Tengah. Investor yang masuk ke
Kabupaten
mengalami

Bengkulu

Tengah

penambahan

dari

secara

Tahun

2010-2013

signifikan.

Hal

tidak

inimenjadi

kewajiban bagi pemerintah daerah untuk menarik minat para


investor untuk berinvestasi dii Kabupaten Bengkulu Tengah.
Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat
pada tabel 2.49

Tabel
2.49
Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2010 s/d
2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah
Tahun

Uraia
n
(2)

(1)

PMDN

PMA

Total

(3)

(4)

2009

Jumlah Investor

(5=3+4
) 5

2010

Jumlah Investor

11

11

2011

Jumlah Investor
12
12
Sumber ; KP2TSP Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013

b. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja


Rendahnya

daya

Kabupaten Bengkulu
perekonomian

serap

Tengah

bidang
adalah

ketenagakerjaan
karena

di

struktur

masyarakat bertumpu pada sektor pertanian. Lebih

dari 70 % masyarakat pada umumnya adalah petanii yang masih


menggunakan sistem tradisional dan sektor lain yang belum
berkembang sehinga belum mampu mencipatakan peluang kerja
bagii

masyarakat

Kabupaten

Bengkulu

Tengah.

Angka

daya

serap tenaga kerja kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada


tabel berikut :

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel
2.50
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2012 s.d
2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah

No.
1

Uraian

Jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan


PMA/PMDN
Jumlah seluruh PMA/PMDN

Rasio daya serap tenaga kerja

2012

2013

3.287

4.605

39

36

Sumber ; KP2TSP Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013

EK DAYA SAING DAERAH

Daya saing daerah berkaitan erat dengan perkembangan


ekonomi daerah dan tingkat investasi. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan

sejauh

mana

aktivitas

perekonomian

akan

menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode


tertentu. Oleh karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah
suatu proses penggunaan factor produksi untuk menghasilkan
output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan balas
jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapkan pendapatan
masyarakat akan meningkat sebagai faktor produksi, sehingga
akan

berpengaruh

terhadap

daya

saing

daerah.

Struktur

perekonomian Kabupaten Bengkulu Tengah pada dasarnya tidak


berbeda jauh dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Propinsi
Bengkulu, masih didominasi oleh sektor pertanian dengan sub
sektor tanaman bahan makanan.

Sementara itu, untuk meningkatkan investasi Pemerintah


Daerah

Kabupaten

memberikan

Bengkulu

kemudahan-

Tengah

telah

berupaya

kemudahan

pada

investor

untuk
dengan

membentuk KPTSP (Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Dengan


adanya KPTSP tersebut, maka pelayanan perijinan
dapat

terkoordinir

dengan

baik.

Namun,

usaha

sudah

berbagai upaya

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

perbaikan dalam pelayanan masih terus ditingkatkan, dan pada


akhir tahun 2013 ini KPTSP statusnya ditingkatkan menjadi Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka


konsumsi
RT per kapita)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang


amat penting dalam melakukan analisis terhadap pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan

sejauh

menghasilkan

mana

tambahan

aktivitas

perekonomian

akan

pendapatan masyarakat pada periode

tertentu. Oleh karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah


suatu proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan
output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkanbalas
jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapkan pendapatan
masyarakat akan meningkat sebagai pemilik faktor produksi.
Berdasarkan data konsumsi rumah tangga per kapita yang
terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tahun
2013 rata-rata pengeluaran makanan perkapita didominasi oleh
padi-padian

hal

ini

dikarenakan

faktor

konsumsi

masyarakat

Bengkulu tengah dipengaruhi oleh sektor pertanian dan konsumsi


pokok masyarakat setempat berupa beras.
Sektor

selanjutnya

merupakan

konsumsi

ikan/udang/ cumi/kerang serta telur dan susu.

sayur-sayuran,
Hasil analisis

konsumsi RT perkapita dapat disajikan dalam tabel 2.51 berikut:

Tabel
2.51
Persentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Rata-rata Pengeluaran
Makanan
Kabupaten Bengkulu Tengah tahun
2013

Rata-rata Pengeluaran Makanan Perkapita Sebulan


Golongan
Pengeluaran
Perkapita
Sebulan
1

Padipadia
n 2

<100.000
100000 149999
150000 199999
200000 299999
300000 499999
500000 749999
750000 999999
> 1000000
TOTAL

Umbiumbia
n 3

Ikan/Udang/
Cumi/Keran
g
4

Daging

Telur
dan

Sayursayuran
7

35.00
0
59.71

3.571

5.486

2.700

4
50.25
8
68.34

1.605

9
77.04
9
70.99

4.519

9
87.04
7
70.007

4.426

Sumber : Susenas, 2013

2.438
3.737
2.994

7.186

15.51
8
22.73

2.254

0
36.07
2
49.31

11.502

4
55.60
0
27.719

62.617

5
36.71
7
44.34

8.584

9
18.164

4.487
16.763

Kacangkacanga
n 8

6.615
13.64
2
25.93

19.28
6
15.70

3.571

0
31.48
9
42.78

5.818

6
58.59
8
59.86

11.340

0
81.01
6
47.195

21.103

4.443
9.163
17.213
10.086

67

b. Nilai Tukar Petani


Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks
harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang
dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. Secara
konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan tukar barangbarang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang
atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan
keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Harga yang
diterima petani adalah rata-rata harga produsen dari hasil
produksi petani sebelum ditambahkan biaya
transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam
harga penjualannya atau disebut farm gate (harga
disawah/ladang setelah pemetikan). Harga yang dibayar petani
adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau
dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya
sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian.
harga

barang

untuk

keperluan

produksi

Data

pertanian

dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan


petani,sedangkan harga barang/jasa untuk keperluan konsumsi
rumah tangga dicatat darihasil wawancara langsung dengan
pedagang atau penjual jasa di pasar terpilih.
Tabel 2.52
Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013
Kabupaten Bengkulu Tengah

Tahun/Bulan
1
Januari
Februa
ri
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septemb
er
Oktober
Nopembe

IT
IB
2
3
138
143.5
3143. 138.1
9314 138.04
4.411 138.0
44.36 8
144.2 138.5
143.4 9
1142. 139.7
6814 3
3.441 140.9
44.43 7
144.0 141.5
6146. 3
142
19142013
Sumber; BPS Provinsi Bengkulu,

NTP
4
104.01
104.22
104.61
104.55
104.04
102.63
101.21
101.21
101.71
101.63
102.5
103.29

68

c. Pengeluaran
(Persentase

Konsumsi

Non

Pangan

Perkapita

Konsumsi RT untuk Non Pangan)

Tingkat pengeluaran pada konsumsi non pangan di Kabupaten


Bengkulu Tengah didominasi oleh sektor perumahan, hal ini
diakibatkan oleh semakin tingginya kebutuhan akan perumahan
di Kabupaten Bengkulu Tengah yang dipengaruhi oleh banyaknya
PNS dari daerah lain yang pindah ke Kabupaten Bengkulu Tengah.
Selain hal tersebut dari faktor aneka barang dan jasa juga faktor
yang

mendominasi

mencerminkan

di

Kabupaten

tingginya

tingkat

Bengkulu
konsumtif

Tengah.
di

Hal ini

Kabupaten

Bengkulu Tengah. Dapat dilihat pada tabel 2.53 dibawah ini :

Tabel 2.53 Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2008 s.d 2013 Kabupaten
Bengkulu Tengah

Rata-rata Pengeluaran Non Makanan Perkapita Sebulan


Golongan
Aneka
Pakaian,
Pengeluaran
Perumahan
Barang
Alas Kaki
Perkapita
dan Jasa
dan Tutup
Sebulan
Kepala
3
4
1
2
<100.000
0
0
0
100000 149999
11.59
21.93
9.792
150000 199999
17.17
22.29
3.644
200000 299999
36.21
29.03
8.513
300000 499999
59.31
51.59
11.63
500000 749999
105.91
76.63
16.63
750000 999999
199.87
123.07
22.87
> 1000000
350.57
128.01
24.48
4
6
4
TOTA
86.088
61.520
13.526
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, 2013

Baran
g
Tahan
Lama
5
0
1.958
1.766
2.482
6.151
10.07
46.42
107.96
7
12.543

Pajak,
Pungutan
dan
Asuransi
6
0
69
551
1.268
3.007
4.457
14.48
17.60
44.332

Keperluan
Pesta dan
Upacara/
Kenduri
7
0
0
1.300
832
1.474
631
9.687
19.36
52.290

Rata-rata
Non
Makana
n
8
0
45.34
46.73
78.34
133.17
214.34
416.41
648.01
0
180.29

70

2.4.2

Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Luas wilayah produktif yang ada di Kabupaten Bengkulu


Tengah serta luas seluruh wilayah budidaya dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.54
Tabel
2.54
Luas Wilayah Produktif Tahun 2010 s.d
2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah

No
1.
2.

Uraia
n
Luas wilayah produktif
Luas seluruh
wil. Budidaya

2010

2011

2012

2013

63128,84 64128,84 64328,84 64378,8


4
82603,08 83603,08 83803,08 83853,0
8

3. Rasio (1./2.)
0,764243 0,767063 0,767619 0,76775
8
Sumber; Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu
Tengah

Tabel
2.55
Luas Wilayah Produktif Tahun
2013
Kabupaten Bengkulu
Tengah

(1)

(2)

Luas
Wilayah
Produkti
f
(3)

Kecamatan Talang Empat

4462

6068

0,7294

Kecamatan Karang Tinggi

5154

7146

0,721243

Kecamatan pagar jati

11940

14085

0,84771

Kecamatan Merigi Sakti

2291

6852,58

0,334327

Kecamatan Taba
Penanjung
Kecamatan Merigi
Kelindang
Kecamatan Pondok

5402

7267,42

0,743317

3760,5

5101,36

0,737156

8770

10570

0,829707

7492

8078

0,927457

8480

11963,8

0,708805

6470,92

0,91101
71

No.

6
7

Kecamatan

8 Kelapa
Kecamatan Pondok
9 Kubang
Kecamatan Pematang
10 Tiga
Kecamatan Bang Haji

6413,336

Luas Seluruh
Wil.
Budidaya
(4)

(5=3/4)

Rasio

Jumlah
64128,836
83603,08
0,767063
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu
Tengah

72

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

2.4.3 Iklim Berinvestasi


Salah satu upaya strategis untuk menumbuhkan iklim
yang

kondusif

Pemerintah

bagi

Daerah

perkembangan
Kabupaten

investasi

Bengkulu

dilakukan

Tengah

dengan

memadukan koordinasi penanaman modal dengan pemberian


pelayanan yang prima, transparan dan akuntabel. Untuk itu
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
akan mulai resmi melaksanakan aktifitasnya pada tanggal 1
Januari 2013.
Iklim

investasi

yang

kondusif

hendaknya

didukung

dengan suasana lingkungan keseharian yang relatif aman


dengan

angka

kriminalitas

yang

relatif

kecil.

Angka

krimininalitas di Kabupaten Bengkulu Tengah dari tahun 2012


sampai dengan tahun 2013 dilihat dari berbagai kasus dapat
kita lihat pada tabel 2.56 dan tabel 2.57 sebagai berikut :
Tabel 2.56 Banyaknya Peristiwa Kejahatan Yang
Dilaporkan dan Yang Diselesaikan Menurut Kecamatan
(POLSEK) di Kabupaten Bengkulu Tengah 2012 2013

1.
2.
3.
4.
5.

POLSE
2012
2013
1
2
3
4
K
Talang Empat
43
Karang Tinggi
13
Taba Penanjung
14
Pagar Jati
16
Pondok Kelapa
45
JUMLAH
131
Sumber : Polres Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013

73

43
8
6
11
13
81

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel 2.57 Banyaknya Peristiwa Kejahatan Yang Dilaporkan dan


Yang diselesaikan Oleh POLRES Kabupaten Bengkulu Tengah 2012
2013

URAIAN

Dilaporkan

Diselesaikan

1. Pencurian dengan Pemberatan


2. Pencurian dengan Kekerasan
3. Penganiayaan Berat
4. Pencurian Kendaraan Bermotor
5. Kebakaran/ Pembakaran
6. Pembunuhan
7. Perkosaan
8. Perjudian
9. Uang Palsu
10. Narkotik
11. Penyeludupan

60
15
4
25
7
2
8
6
2
4
8

Dilaporkan

Diselesaikan

29
5
2
4
6
1
2
7
1
2
7

PERTUMBUHAN
(%)

87
31
1
33
7
2
15
7
3
6
7

Jumlah
141
66
199
Sumber : Polres Kabupaten Bengkulu Tengah, 2013INERJA

31
19
0
5
7
2
12
7
3
6
7

45,00
106,67
75,00
32,00
0
0
87,50
16.67
50
50
12,50

99

41,13

PENYELENGGARAAN
URUSAN ERINTAHAN

2.5 Kinerja Penyelenggaraan


Gambaran
Bengkulu

Umum

kondisi

daerah

Kabupaten

Tengah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah Kabupaten Bengkulu Tengah


tahun

2010-2013

yang

dipaparkan

ditabulasikan ke dalam tabel berikut :

74

dalam

bab

ini

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel 2.58 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap


Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Bengkulu Tengah

No

Aspek/Fokus/Bidang
Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah

2009

2010

2011

2012

2013

3,98

4,21

3,85

3,80

1.
KESEJAHTERAANMASYARAKA
1.1.
Kesejahteraan dan Pemerataan
1.1.1.1 Pertumbuhan PDRB
PDRB atas dasar harga
konstan (juta rupiah)

352.024,99 366.032,84 381.430,6 396.133,5 411.183,82


6
0
864.168,1
940.294,8
1.028.582,4
PDRB atas dasar harga berlaku
711.914,56 763.719,69
1
9
8
(juta rupiah)
1.1.1.2 Laju inflasi
1.1.1.3 PDRB per kapita
1.1.1.4 Prosentase Penduduk Miskin
1.1.1.5 Tingkat Pengangguran Terbuka
1.1.1.6
Indeks Pembangunan Manusia
1.2.
1.2.1

2.1.1

6,82

5,83

5,69

8.115.526,0 8.788.180,0 9.124.507 9.628.998 10.049.406


*
1
9
6,42
67,86

68,18

4,14
68,51

2,67

Pendidikan

1.2.1.2 Angka rata-rata lama sekolah


2.1

4,27

Kesejahteraan Sosial

1.2.1.1 Angka melek huruf


2.

12,07

91,86
6,66

91,86
6,86

7,06

22,357,25

PELAYANAN UMUM
Pelayanan Urusan Wajib
Pendidikan

2.1.1.1 Pendidikan dasar


2.1.1.1. Angka Partisipasi Kasar
1
2.1.1.1.
Angka Partisipasi Murni
2
2.1.1.1.
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
3
sekolah
2.1.1.1. Rasio murid terhadap guru
4
2.1.1.2
Pendidikan menengah

1/154,6
17,2

2.1.1.2. Angka Partisipasi Kasar


1

75

106,30

102,45

91,73

94,13

1/149,8

1/150

17,2

17,3

94,84

91,36

7,44

Kajian Lingkungan Hidup Strategis


Kabupaten Bengkulu Tengah

76

Anda mungkin juga menyukai