Anda di halaman 1dari 19

Tabel 5.

1
Jenis Kelamin Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

N
4
18

%
18.2
81.8

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia yang berjenis kelamin lakilaki 4 orang (18,2%), dan perempuan 18 orang (81,8%)
Tabel 5.2
Tingkat Pendidikan Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD/sederajat
Tamat SD/sederajat
Total

N
6
16

%
27.3
72.7

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, Tingkat pendidikan Lansia yang tertinggi adalah tamat
SD/sederajat sejumlah 16 orang (72,7%), dan yang terendah adalah tidak tamat
SD/sederajat sejumlah 6 orang (2,7%)
Tabel 5.3
Pekerjaan Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Pekerjaan
Petani
Pedagang/wiraswasta
Buruh/tukang
Tidak bekerja
Total

N
3
2
2
15

%
13.6
9.1
9.1
68.2

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dismpulkan bahwa pekerjaan lansia yang tertinggi
adalah tidak bekerja sejumlah 15 orang (68,2%) dan yang terendah adalah
pedagang/wiraswasta sejumlah 2 orang (9,1%) dan buruh/tukang sejumlah 2 orang (9,1%)

Tabel 5.4
Klasifikasi Status Gizi berdasarkan IMT Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Klasifikasi status gizi
berdasarkan IMT
Gizi lebih
Gizi baik
Gizi kurang
Gizi buruk
Total

6
11
4
1

27.3
50.0
18.2
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Klasifikasi status gizi


berdasarkan IMT lansia yang tertinggi adalah gizi baik sejumlah 11 orang (50,0%), dan
yang terendah adalah gizi buruk sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.5
Penyakit yang pernah diderita Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Penyakit yang pernah
diderita Lansia
penyakit lain
tidak pernah
Total

21
1

95.5
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Penyakit yang pernah diderita
Lansia yang tertinggi adalah Penyakit lain sejumlah 21 orang (95,5%) dan yang terendah
adalah tidak pernah sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.6
Kategori frekuensi makan keluarga sehari-hari Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Kategori frekuensi makan
keluarga sehari-hari
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
Total

4
9
8
1

18.2
40.9
36.4
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Kategori frekuensi makan


keluarga sehari-hari Lansia yang tertinggi adalah 2 kali sejumlah 9 orang (40,9%) dan
yang terendah adalah > 3 kali sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.7
Menu yang biasa dihidangkan sehari-hari Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Menu yang biasa
dihidangkan sehari-hari
makanan pokok saja (MP)
MP dan lauk pauk (MP + LP)
MP dan sayur (MP + S)
MP + LP + S
MP + LP + S + buah
MP + S + buah + susu
Total

1
3
2
12
3
1

4.5
13.6
9.1
54.5
13.6
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Menu yang biasa dihidangkan
sehari-hari Lansia yang tertinggi adalah MP+LP+S sejumlah 12 orang (54,5%) dan yang
terendah adalah makanan pokok saja (MP) sejumlah 1 orang (4,5%) dan MP + S + buah +
susu sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.8
Konsumsi Beras di Desa Duhiadaa tahun 2015
Beras

Sangat jarang (<1 kali


sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

%
1

4.5

4.5

18.2

16

72.7

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi beras rerata
adalah selalu (setiap hari) sejumlah 16 orang (72,7%) dan yang terendah adalah sangat
jarang sejumlah 1 orang (4,5%) dan sering sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.9

Konsumsi Jagung di Desa Duhiadaa tahun 2015


Jagung
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Total

N
3

%
13.6

22.7

9
3

40.9
13.6

9.1

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi jagung yang
tertinggi adalah Jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 9 orang (40,9%) dan yang terendah
adalah sangat sering (5-6 kali seminggu) berjumlah 2 orang (9,1%)
Tabel 5.10
Konsumsi Ubi kayu di Desa Duhiadaa tahun 2015
Ubi kayu
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Total

N
5

%
22.7

22.7

7
4

31.8
18.2

4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi ubi kayu yang
tertinggi adalah jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 7 orang (31,8%) dan yang terendah
adalah sangat sering (5-6 kali seminggu) 1 orang (4,5%)

Tabel 5.11

Konsumsi Ubi jalar di Desa Duhiadaa tahun 2015


Ubi jalar
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
9

%
40.9

9.1

8
3

36.4
13.6

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi ubi jalar yang
tertinggi adalah jarang tidak pernah sejumlah 9 orang (40,9%) dan yang terendah adalah
Sangat jarang (<1kali sebulan) sejumlah 2 orang (9,1%)
Tabel 5.12
Konsumsi Talas di Desa Duhiadaa tahun 2015
Talas
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)

N
17

%
77.3

4.5

18.2

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi talas yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 17 orang (77,3%) dan yang terendah adalah sangat
jarang (<1 kali sebulan) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.13
Konsumsi Mie di Desa Duhiadaa tahun 2015
Mie
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
11

%
50.0

4.5

8
1
1

36.4
4.5
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi mie yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 11 orang (50,0%) dan yang terendah adalah Sering
(2-4 kali seminggu) dan selalu (setiap hari) masing-masing berjumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.14

Konsumsi Ikan di Desa Duhiadaa tahun 2015


Ikan
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

4.5

13.6

9.1

16

72.7

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi ikan yang
tertinggi adalah selalu (setiap hari) sejumlah 16 orang (72,7%) dan yang terendah adalah
sangat jarang (<1 kali sebulan) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.15
Konsumsi Telur di Desa Duhiadaa tahun 2015
Telur
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Total

N
3

%
13.6

18.2

9
4

40.9
18.2

9.1

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi telur yang
tertinggi adalah Jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 9 orang (40,9%) dan yang terendah
adalah Sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 2 orang (9,1%)

Tabel 5.16

Konsumsi Daging ayam di Desa Duhiadaa tahun 2015


Daging Ayam
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
8

%
36.4

22.7

8
1

36.4
4.5

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi daging ayam
yang tertinggi adalah tidak pernah Jarang (1-4 kali sebulan) masing-masing berjumlah 8
orang (36,4%) dan yang terendah adalah sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 1 orang
(4,5%)
Tabel 5.17
Konsumsi Daging sapi di Desa Duhiadaa tahun 2015
Daging Sapi
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)

N
10

%
45.5

36.4

18.2

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi daging sapi
yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 10 orang (45,5%) dan yang terendah adalah
Jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 4 orang (18,2%)
Tabel 5.18
Konsumsi Daging kambing di Desa Duhiadaa tahun 2015
Daging Kambing
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)

N
17

%
77.3

18.2

4.5

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi daging sapi
yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 17 orang (77,3%) dan yang terendah adalah
Jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.19

Konsumsi Tempe di Desa Duhiadaa tahun 2015


Tempe
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
12

%
54.5

18.2

3
3

13.6
13.6

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi tempe yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 12 orang (54,5%) yang terendah adalah Jarang (1-4
kali sebulan) dan Sering (2-4 kali seminggu) masing-masing berjumlah 3 orang (13,6%)
Tabel 5.20
Konsumsi Tahu di Desa Duhiadaa tahun 2015
Tahu
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Total

N
8

%
36.4

13.6

4
6

18.2
27.3

4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi tahu yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 8 orang (36,4%) dan yang terendah adalah sangat
sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.21

Konsumsi Kangkung di Desa Duhiadaa tahun 2015


Kangkung
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
5

%
22.7

9.1

4
4

18.2
18.2

4.5

27.3

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi kangkung


yang tertinggi adalah selalu (setiap hari) 6 orang (27,3%) dan yang terendah adalah Sangat
sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.22
Konsumsi Bayam di Desa Duhiadaa tahun 2015
Bayam
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)

N
6

%
27.3

9.1

7
4

31.8
18.2

4.5

9.1

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi bayam yang
tertinggi adalah jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 7 orang (31,8%) dan yang terendah
adalah sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.23

Konsumsi Kacang panjang di Desa Duhiadaa tahun 2015


Kacang panjang
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
8

%
36.4

9.1

7
4
1

31.8
18.2
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi kacang


panjang yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 8 orang (36,4%) dan yang terendah
adalah selalu (setiap hari) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.24
Konsumsi Ketimun di Desa Duhiadaa tahun 2015
Ketimun
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
12

%
54.5

13.6

6
1

27.3
4.5

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi ketimun yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 12 orang (54,5,%) dan yang terendah adalah Sering
(2-4 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.25
Konsumsi Wortel di Desa Duhiadaa tahun 2015
Wortel
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)

N
15

%
68.2

13.6

18.2

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi wortel yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 15 orang (68,2%) dan yang terendah adalah Sangat
jarang (<1 kali sebulan) sejumlah 3 orang (13,6%)
Tabel 5.26

Konsumsi Labu di Desa Duhiadaa tahun 2015


Labu
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
8

%
36.4

22.7

6
2
1

27.3
9.1
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi wortel yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 8 orang (36,4%) dan yang terendah adalah Selalu
(setiap hari) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.27
Konsumsi Daun singkong di Desa Duhiadaa tahun 2015
Daun singkong
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
11

%
50.0

18.2

6
1

27.3
4.5

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi daun


singkong yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 11 orang (50,0%) dan yang terendah
adalah sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.28
Konsumsi Daun pepaya di Desa Duhiadaa tahun 2015
Daun pepaya
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Total

N
10

%
45.5

22.7

5
2

22.7
9.1

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi daun


singkong yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 10 orang (45,5%) dan yang terendah
adalah sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 2 orang (9,1%)
Tabel 5.29

Konsumsi Pisang di Desa Duhiadaa tahun 2015


Pisang
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
1

%
4.5

9.1

5
8
6

22.7
36.4
27.3

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi pisang yang
tertinggi adalah Sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 8 orang (36,4%) dan yang terendah
adalah tidak pernah sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.30
Konsumsi Pepaya di Desa Duhiadaa tahun 2015
Pepaya
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
2

%
9.1

4.5

10
6

45.5
27.3

4.5

9.1

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi pepaya yang
tertinggi adalah jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 10 orang (45,5%) dan yang terendah
adalah sangat jarang (<1 kali sebulan) dan sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 1
orang (4,5%)

Tabel 5.31

Konsumsi Jeruk di Desa Duhiadaa tahun 2015


Jeruk
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
12

%
54.5

13.6

4
1
2

18.2
4.5
9.1

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi jeruk yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 12 orang (54,5%) dan terendah adalah sering (2-4
kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.32
Konsumsi Mangga di Desa Duhiadaa tahun 2015
Mangga
Tidak pernah
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
4
4
2

%
18.2
18.2
9.1

9.1

10

45.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi mangga yang
tertinggi adalah Selalu (setiap hari) sejumlah 10 orang (45,5%) dan terendah adalah Sering
(2-4 kali seminggu) dan Sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 2 orang (9,1%)

Tabel 5.33

Konsumsi Nenas di Desa Duhiadaa tahun 2015


Nenas
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Total

N
13

%
59.1

9.1

6
1

27.3
4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi nenas yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 13 orang (59,1%) dan terendah adalah Sering (2-4
kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.34
Konsumsi Mentega/Margarin di Desa Duhiadaa tahun 2015
Mentega/Margarin
Tidak pernah
Total

N
22
22

%
100.0
100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi


mentega/margarin yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 22 orang (100%)
Tabel 5.35
Konsumsi Minyak kelapa di Desa Duhiadaa tahun 2015
Minyak kelapa
Tidak pernah
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
8
4
2
8

%
36.4
18.2
9.1
36.4

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi minyak


kelapa yang tertinggi adalah tidak pernah dan selalu (setiap hari) sejumlah 8 orang
(36,4%) dan terendah adalah Sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 2 orang (9,1%)

Tabel 5.36

Konsumsi Kelapa/Santan di Desa Duhiadaa tahun 2015


Kelapa/Santan
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Total

N
17

%
77.3

9.1

1
1

4.5
4.5

4.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi kelapa/santan


yang tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 17 orang (77,3%). Terendah adalah Jarang (14 kali sebulan), Sering (2-4 kali seminggu) dan sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah
1 orang (4,5%)
Tabel 5.37
Konsumsi Gula pasir di Desa Duhiadaa tahun 2015
Gula pasir
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

4.5

4.5

18.2

16

72.7

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi gula pasir
yang tertinggi adalah selalu (setiap hari) sejumlah 16 orang (72,7%). Terendah adalah
Sangat jarang (<1 kali sebulan) dan Jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.38
Konsumsi Gula merah di Desa Duhiadaa tahun 2015

Gula merah
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

N
6

%
27.3

27.3

7
3

31.8
13.6

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi gula merah
yang tertinggi adalah jarang (1-4 kali sebulan) sejumlah 7 orang (31,8%) dan terendah
adalah Sering (2-4 kali seminggu) sejumlah 3 orang (13,6%)
Tabel 5.39
Konsumsi Kopi di Desa Duhiadaa tahun 2015
Kopi
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)
Total

N
9

%
40.9

4.5

1
1

4.5
4.5

4.5

40.9

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi kopi yang
tertinggi adalah tidak pernah dan Selalu (setiap hari) sejumlah 9 orang (40,9%) dan
terendah adalah sangat jarang (<1 kali sebulan), Jarang (1-4 kali sebulan), Sering (2-4 kali
seminggu) dan Sangat sering (5-6 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.40
Konsumsi Teh di Desa Duhiadaa tahun 2015

Teh
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)

Selalu (setiap hari)


Total

%
5

22.7

13.6

3
1
10

13.6
4.5
45.5

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi teh yang
tertinggi adalah Selalu (setiap hari) sejumlah 10 orang (45,5%) dan terendah adalah Sering
(2-4 kali seminggu) sejumlah 1 orang (4,5%)
Tabel 5.41
Konsumsi Susu di Desa Duhiadaa tahun 2015
Susu
Tidak pernah
Sangat jarang (<1 kali
sebulan)
Jarang (1-4 kali sebulan)
Sering (2-4 kali seminggu)
Sangat sering (5-6 kali
seminggu)
Selalu (setiap hari)

N
10

%
45.5

9.1

5
1

22.7
4.5

13.6

4.5

Total

22

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi konsumsi susu yang
tertinggi adalah tidak pernah sejumlah 10 orang (45,5%) dan terendah adalah Sering (2-4
kali seminggu), Selalu (setiap hari) sejumlah 1 orang (4,5%)

Tabel 5.46
Total Pendapatan Keluarga Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015

Total Pendapatan
300000
350000
500000
650000
700000
1000000
1500000
2000000
Total

N
2
1
1
1
1
2
1
2

%
18.2
9.1
9.1
9.1
9.1
18.2
9.1
18.2

11

100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Keluarga Lansia yang
tertinggi adalah Rp.500.000 Rp.800.000 sejumlah 22 orang (36.9%) dan yang terendah
adalah Rp.1.000.000 Rp.3.525.000 berjumlah 3 orang (5.1%)
Tabel 5.47
Total Pengeluaran untuk Pangan Keluarga Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015
Total pengeluaran untuk Pangan
Rp.45.000 Rp.60.000
Rp.115.000 Rp.175.000
Rp.180.000 Rp.192.000
Rp.200.000 Rp.245.000
Rp.250.000 Rp.285.000
Rp.300.000 Rp.350.000
Rp.400.000 Rp.500.000
Rp.550.000 Rp.750.000
Total

N
3
7
4
16
13
7
6
4
60

%
5,0
11,8
6,8
26,8
21,7
11,8
10,0
6,19
100,0

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengeluaran untuk Pangan


Keluarga Lansia yang tertinggi adalah Rp.200.000 Rp.245.000 sejumlah 16 orang (26.8%)
dan yang terendah adalah Rp.45.000 Rp.60.000 berjumlah 3 orang (5.0%)

Tabel 5.48
Total Pengeluaran untuk Non Pangan Keluarga Lansia di Desa Duhiadaa tahun 2015

Total pengeluaran untuk Non


Pangan

Rp.15.000 Rp.35.000

48

79,7

Rp.70.000 Rp.95.000

8,4

Rp.115.000 Rp.130.000

6,8

Rp.170.000 Rp.220.000

5,1

60

100,0

Total

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengeluaran untuk Non Pangan
Keluarga Lansia yang tertinggi adalah Rp.15.000 Rp.35.000 sejumlah 48 orang (79.7%)
dan yang terendah adalah Rp.170.000 Rp.220.000 berjumlah 3 orang (5.1%
Tabel 5.49
Total Pengeluaran untuk Pangan & Non Pangan Keluarga Lansia di Desa Duhiadaa
tahun 2015
Total pengeluaran Pangan dan
Non pangan

Rp.45.000- Rp.80.000

5,1

Rp.135.000 Rp.195.000

10,1

Rp.200.000 Rp.245.000

14

23,4

Rp.250.000 Rp.295.000

16

26,7

Rp.305.000 Rp.370.000

10

16,9

Rp.455.000 Rp.480.000

5,1

Rp.520.000 Rp.570.000

6,7

Rp.625.000 Rp.865.000

6,8

60

100,0

Total

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengeluaran untuk Pangan & Non
Pangan Keluarga Lansia yang tertinggi adalah Rp.250.000 Rp.295.000 sejumlah 16 orang
(26,7%) dan yang terendah adalah Rp.45.000-80.000 dan Rp.455.000Rp.480.000 masingmasing berjumlah 3 orang (5.1%)

Anda mungkin juga menyukai