Karya Ilmiah
Diajukan guna memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Diajukan Oleh:
M. Thaufiqurrakhman
I1A004015
M. Thaufiqurrakhman
VAT merupakan jarak antara permulaan dari kompleks QRS dan puncak
gelombang R. Ini menggambarkan waktu yang ditempuh dari aktivasi awal berkas
His sampai ke titik aktivasi lengkap pada otot jantung. Variasi VAT tergantung
dari ketebalan otot ventrikel. Rasio VAT merupakan perbandingan waktu yang
diperlukan oleh impuls untuk menyebar dari permukaan dalam ventrikel
(endokardium) ke permukaan luar ventrikel (epikardium) antara ventrikel kanan
dan kiri. Nilai normal rasio VAT adalah <1. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran rasio ventrikel kanan dan kiri pada hasil rekam jantung
lansia di Panti Sosial “Budi Sejahtera” Landasan Ulin. Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat observasional dengan subyek 44 orang Lansia yang
memenuhi persyaratan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
normal atau rasio VAT <1 sebesar 41%, dan hasil VAT yang memanjang atau
rasio VAT >1 sebesar 59%. Pada setiap kelompok usia terdapat adanya rasio VAT
yang memanjang.
M. Thaufiqurrakhman
VAT represent the distance between start from complex QRS and culminate wave
R. This depict the time which is gone through from activation early binding His to
complete activation dot at heart muscle. Variation of VAT depended from thick of
muscle ventricle. Ratio VAT represent the time comparison needed by impulse to
disseminate from surface in ventricle (endocardium) to external surface of
ventricle (epicardium) between left and right ventricle. Normal value of ratio VAT
is <1. This research target to know the left and right ratio ventricle at result
record the heart older people in Panti Social "Budi Sejahtera" Landasan Ulin.
This is observational study with 44 geriatries which has fulfilled the requirement
of the examination. Result of research indicate that the normal result or ratio
VAT <1 equal to 41%, and result of long VAT or ratio VAT >1 equal to 59%. In
each age group there are existence of long ratio VAT.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerahNya,
pada waktunya.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna
Lambung Mangkurat.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini telah melibatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
Kedua orang tuaku, Bapak Rusniansyah dan Ibu Satia Noor, Adik-adikku
Nur Aina Hafizah dan Ahmad Luthfi Anshari, yang telah memberikan dukungan,
sumbangan pemikiran yang telah banyak diberikan sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan.
dr. Edison, M. Kes. selaku dewan penguji yang telah memberikan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................3
C. Tujuan Penelitian..............................................................3
D. Manfaat Penelitian............................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Elektrokardiograf....................................................................6
D. Nomenklatur...........................................................................10
A. Rancangan Penelitian.............................................................19
D. Variabel Penelitian.................................................................20
F. Prosedur Penelitian.................................................................21
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
5.1 Diagram persentasi rasio VAT pada ventrikel kanan dan kiri
pada Lansia Budi Sejahtera Tahun 2008………………………… 27
Lampiran
1. Survey Probandus
3. Data subyek penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
4. Tabel Pengumpulan dan Pengolahan Rasio VAT pada Ventrikel Kanan dan Kiri
5. Dokumentasi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak tahan terhadap jejas, termasuk
infeksi. Pada orang lanjut usia (lansia), terdapat kemunduran organ tubuh seperti
kardiovaskular. Penyakit jantung dan stroke meningkat perlahan pada usia lebih
dari 65 tahun. Orang-orang usia tersebut atau lebih, rentan untuk terkena serangan
jantung, stroke, penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi yang menuju
seluruh jantung. Alat medis yang dapat digunakan untuk merekam aktivitas
Time (VAT) yang menggambarkan waktu yang diperlukan oleh impuls untuk
ventrikel (epikardium). Nilai normal VAT di V1-V2 < 0,03 detik dan di V5-V6 <
luar ventrikel (epikardium) antara ventrikel kanan dan kiri. Nilai normal rasio
VAT adalah < 1. Rasio VAT bermakna klinis sebagai penanda terjadinya
hipertrofi ventrikel, infark, Bundle Branch Block (BBB) dan lain-lain. Ventricle
sangat penting karena bernilai tinggi sebagai diagnosis terjadinya gagal jantung.
Pada lansia juga terdapat gangguan konduksi intraseluler dan yang paling sering
ditemukan pada orang dewasa dengan kadar timbal yang tinggi terkandung di
dalam darah dan tulang. Pada lansia jumlah jaringan ikat jantung meningkat,
Penelitian tentang variasi normal nilai rasio VAT pada lanjut usia belum
pernah dilakukan. Mengingat pentingnya arti klinis dari VAT tersebut, maka perlu
Bagaimana gambaran rasio VAT antara ventrikel kanan dan kiri pada hasil
rekam jantung lansia di Panti Sosial Tresna Werdha ”Budi Sejahtera” Landasan
Ulin, Banjarbaru?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran rasio VAT antara ventrikel kanan dan kiri pada
hasil rekam jantung lansia di Panti Sosial Tresna Werdha ”Budi Sejahtera”
D. Manfaat Penelitian
keadaan sistem konduksi dan penebalan otot jantung yang dapat bermakna
fisiologis maupun patologis pada lansia. Selain itu, hasil penelitian ini dapat juga
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu atrium kanan, atrium kiri,
ventrikel kanan dan ventrikel kiri (Gambar 2.1). Ruangan-ruangan ini dibatasi
oleh katup-katup jantung, yatitu katup trikuspid mengatur aliran darah antara
atrium kanan dan ventrikel kanan, katup pulmonal mengontrol aliran darah dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonal, katup mitralis mengatur aliran darah kaya O 2
paru dari atrium kiri ke ventrikel kiri, serta katup aorta yang membuka aliran
darah kaya O2 dari ventrikel kiri ke aorta. Ditinjau dari sudut kelistrikannya
jantung hanya terdiri dari dua bagian, karena kedua atrium berkontraksi secara
bersamaan, demikian juga kedua ventrikel. Oleh karena massa otot atrium relatif
yang dikenal dengan istilah potensial aksi. Potensial yang timbul pada otot
Siklus depolarisasi jantung dimulai dari suatu tempat di atrium kanan yang
disebut nodus sinoatrium (nodus SA) dan menyebar ke serat-serat otot atrium.
cepat sekali melalui jaringan konduksi khusus yaitu jalur tunggal berkas His, yang
bercabang dua di septum antara ventrikel menjadi cabang berkas kanan (right
bundle branch) dan cabang berkas kiri (left bundle branch). Selanjutnya melalui
(12,13).
tubuh. Bila elektroda dipasang di permukaan tubuh pada sisi yang berhadapan
dengan jantung, potensial listrik yang dibangkitkan oleh jantung dapat direkam
(14).
B. Elektrokardiograf
mesin EKG dalam satuan miliVolt (mV). Kalibrasi standar yaitu tinggi amplitudo
equivalen dengan 0,2 detik. Tiap kotak besar terbagi dalam 5 kotak kecil, masing-
Kontraksi dan relaksasi dari otot jantung dihasilkan oleh depolarisasi dan
repolarisasi sel miokardium. Aktivitas listrik ini diubah oleh elektroda yang
diletakkan di ekstremitas dan dinding dada lalu dicatat pada kertas grafik yang
vektor depolarisasi, ketebalan dan fungsi dari jaringan interventrikular, dan jarak
adalah usia 60-75 tahun disebut cukup tua, usia 76-90 tahun disebut tua dan usia
>90 tahun disebut sangat tua. Biasanya digunakan usia >65 tahun sebagai
patokan. Beberapa peneliti menggunakan umur >30 tahun sebagai awal proses
penuaan karena pada umur tersebut seluruh proses dan metabolisme di dalam
Kuantitas dari jaringan ikat (kolagen) pada otot jantung mengalami peningkatan,
terutama sekali pada endokardium dan perikardium, dimana lipofuscin disimpan
didalam miokardium. Oleh beberapa penulis, dari empat dekade awal kehidupan,
cardiac output menurun sekitar 10% tiap dekade, stroke volume menurun sekitar
7% tiap dekade, tahanan pembuluh darah perifer meningkat lebih sekitar 12%. Ini
berarti bahwa jika kita bandingkan usia dari 30 tahun dengan 90 tahun, cardiac
output bisa mengalami penurunan sekitar 60% denyut volume untuk sekitar 42%
Sel dari nodus sinoatrium digantikan oleh jaringan ikat, frekuensi jantung
dengan bertambahnya usia dapat menjadi dua kali lipat menurun, keduanya
berkaitan dengan penurunan cardiac output, pada kapasitas vital paru, jumlah otot
Seperti disebutkan bahwa potensial aksi dipicu oleh pembukaan natrium dan
pemanjangan pada jantung yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh
perpindahan kalsium yang lebih lama. Hal ini terjadi karena sesuai menuanya
protein yang terlibat di dalam potensial aksi seperti halnya protein tersebut
spesifik (2).
Potensial aksi yang diperpanjang membantu jantung yang lebih tua bekerja
dengan baik dalam semua situasi. Ini dilakukan melalui dua cara. Pertama, pori-
pori pada membaran miosit tetap terbuka lebih lama untuk mengijinkan lebih
banyak kalsium yang masuk ke dalam sel setiap denyutan. Kedua, protein yang
membawa kalsium keluar dari sel dan natrium kembali bekerja lebih lambat. Hasil
bersihnya adalah lebih banyaknya kalsium yang tersedia di dalam sel. Efek dari
hal ini adalah mengijinkan retikulum endoplasma yang lebih lemah, yang mana
memiliki lebih sedikit pompa, untuk mengisi kalsium sebagai persiapan denyutan
Sebagai contoh, dalam penuaan jantung adaptasi potensial aksi yang lama
bekerja sesuai dengan irama jantung yang rendah. Tetapi selama irama jantung
yang cepat, potensial aksi yang lama memberikan kontribusi dalam disregulasi
kalsium pada miosit. Sebagai hasilnya, jantung yang lebih tua tidak merespon
secara dinamik untuk kebutuhan tubuh seperti halnya pada jantung yang muda.
Jadi, potensial aksi yang diperpanjang merupakan alasan logis bahwa orang yang
lebih tua tidak bisa melakukan kegiatan lebih banyak dibandingkan yang lebih
muda (2).
D. Nomenklatur
Abnormalitas dari elektrokardiograf dapat diketahui dengan terlebih dahulu
1. Gelombang P
Nodus SA yang terletak pada dinding kanan atas atrium kanan akan
kecil (0,25 mV). Durasi dari gelombang P tidak lebih dari tiga kotak kecil (0,12
detik) (17,18,19).
2. Interval PR
Interval PR merupakan waktu antara dimulainya depolarisasi dari atrium
dimulai dari awal gelombang P sampai akhir dari kompleks QRS. Durasi normal
3. Kompleks QRS
Durasi dari kompleks QRS tidak lebih dari 2,5 kotak kecil (0,10 detik).
memberikan durasi yang abnormal pada kompleks QRS (>0,12 detik) (20,21).
4. Segmen ST
Akhir dari kompleks QRS disebut dengan J point atau ST junction. Segmen
(17,18,19).
5. Gelombang T
sampai pada puncak pada tengah gelombang awal, kemudian secara curam pada
dengan iskemik miokard akut dan salah satu ciri dari hiperkalemia (17,18,19).
6. Interval QT
Interval QT dimulai dari awal kompleks QRS sampai akhir gelombang T dan
interval QT adalah 0,35 – 0,45 detik, dan tidak lebih dari setengah panjang
dengan tendensi yang lebih besar pada wanita daripada laki-laki (17,18).
VAT merupakan jarak antara permulaan dari kompleks QRS dan puncak
gelombang R. Ini menggambarkan waktu yang ditempuh dari aktivasi awal berkas
His sampai ke titik aktivasi lengkap pada otot jantung. Variasi VAT tergantung
dari ketebalan otot ventrikel. Batas normal tertinggi pada V1 dan V2 (ventrikel
kanan) ialah 0,03 detik dan batas normal tertinggi pada V5 dan V6 (ventrikel kiri)
secara cepat menurun ke nol, ini merupakan penurunan dari gelombang R. Oleh
karena itu, hipertrofi dari kedua ventrikel selalu memperpanjang waktu yang
disebabkan oleh gelombang eksitasi yang berjalan dari endokardium ke
Blok pada cabang berkas His, VAT dari bilik yang terlibat terlihat
memanjang, hal ini berhubungan dengan rute yang tidak pasti oleh eksitasi
gelombang yang menuju dinding ventrikel. Pada kasus ini, akan dihasilkan
gambaran gelombang R yang bifida dan VAT diukur sampai puncak kedua yang
luar ventrikel (epikardium) antara ventrikel kanan dan kiri. Nilai normal rasio
VAT adalah <1. Rasio VAT bermakna klinis sebagai penanda terjadinya
hipertrofi ventrikel, Bundle Branch Block (BBB), infark pada jantung dan lain-
lain (4).
sistolik dan diastolik pada jantung. Perubahan yang mencolok akan menyebabkan
F. Psikogeriatri
agar tidak timbul salah paham sebaiknya dilakukan kontak mata, saling
memandang. Dengan kontak mata, mereka akan dapat membaca bibir lawan
mudah memahami maksud orang lain. Sikap yang hangat dalam berkomunikasi
akan menimbulkan rasa aman dan diterima. Mereka akan lebih tenang, lebih
senang, merasa aman, merasa diterima, merasa dihormati dan sebagainya (23).
Pada lanjut usia yang sangat tua memang akan terlihat penurunan kinerja baik
Dalam pelayanan kesehatan jiwa lanjut usia, mereka perlu diberikan latihan-
Banyak hal yang dahulunya dengan mudah dapat dipecahkan menjadi terhambat
karena terjadi penurunan fungsi indra pada lanjut usia. Hambatan yang lain dapat
berasal dari penurunan daya ingat, pemahaman dan lain-lain, yang berakibat
Pada lanjut usia, daya ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang
seringkali paling awal mengalami penurunan. Pada lanjut usia yang menderita
demensia, gangguan yang terjadi adalah mereka tidak dapat mengingat peristiwa
atau kejadian yang baru dialami, akan tetapi hal-hal yang telah lama terjadi, masih
diingat. Keadaan ini sering menimbulkan salah paham dalam keluarga. Oleh
sebab itu dalam proses pelayanan terhadap lanjut usia, sangat perlu dibuatkan
tanda-tanda atau rambu-rambu baik berupa tulisan, atau gambar untuk membantu
bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau yang dituntut oleh
lingkungannya. Motivasi dapat bersumber dari fungsi kognitif dan fungsi afektif.
Motif Kognitif lebih menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi dan
untuk mencapai tujuan tertentu. Motif ini mendorong manusia untuk belajar dan
ingin mengetahui. Motif Afektif lebih menekankan aspek perasaan dan kebutuhan
individu untuk mencapai tingkat emosional tertentu. Motif ini akan mendorong
manusia untuk mencari dan mencapai kesenangan dan kepuasan baik fisik, psikis
subyektif. Pada lanjut usia, motivasi baik kognitif maupun afektif untuk
kemudian baru diambil suatu keputusan. Pengambilan keputusan pada lanjut usia
sering lambat atau seolah-olah terjadi penundaan, oleh sebab itu, mereka
karena itu dalam pengambilan keputusan, kaum tua tetap dalam posisi yang
dihormati (23).
Bijaksana adalah aspek kepribadian (personality), merupakan kombinasi
dari aspek kognitif, afektif dan konatif. Kebijaksanaan menggambarkan sifat dan
sikap individu yang mampu mempertimbangkan antara baik dan buruk serta
Atas dasar hal tersebut, dalam melayani lanjut usia termasuk psikogeriatik mereka
LANDASAN TEORI
seluruh jantung. Alat medis yang dapat digunakan untuk merekam aktivitas
permukaan luar ventrikel (epikardium). Nilai normal VAT di V1-V2 < 0,03 detik
dan di V5-V6 < 0,05 detik. Vat tersebut memanjang pada Bundle Branch Block
VAT merupakan jarak antara permulaan dari kompleks QRS dan puncak
gelombang R. Ini menggambarkan waktu yang ditempuh dari aktivasi awal berkas
His sampai ke titik aktivasi lengkap pada otot jantung. Variasi VAT tergantung
dari ketebalan otot ventrikel. Batas normal tertinggi pada V1 dan V2 (ventrikel
kanan) ialah 0,03 detik dan batas normal tertinggi pada V5 dan V6 (ventrikel kiri)
luar ventrikel (epikardium) antara ventrikel kanan dan kiri. Nilai normal rasio
VAT adalah < 1. Rasio VAT bermakna klinis sebagai penanda terjadinya
hipertrofi ventrikel, infark, Bundle Branch Block (BBB) dan lain-lain. Ventricle
Waktu
Impuls
Endokardium
Ventrikel
Ventrikel
kiri
kanan
Epikardium
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah orang usia lanjut di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Landasan Ulin. Berdasarkan data di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Landasan Ulin, jumlah populasi usia lanjut
bersedia untuk dilakukan penyadapan, usia 60 tahun ke atas, tidak ada riwayat
sakit jantung, dalam keadaan tenang, memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) antara
18 - 25 Kg/m2 dan tampak dalam keadaan sehat berdasarkan tanda vital dan
obsevasi klinis sederhana. Selain itu sampel dalam 2 jam sebelumnya tidak
1. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jelly EKG (Signa Gel ®,
2. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seperangkat mesin EKG
®
(ECG-3006 Shenzen Biocare Electronic Co., Ltd – South Korea), kertas
®
perekam EKG (Cardiograph-Paper, Fukuda M.E Kogyo Co., Ltd – Japan),
®
timbangan (Soehnlo – Germany), pengukur tinggi badan (Stature Meter 2M –
dan kuesioner.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah rasio VAT antara ventrikel kanan dan
ventrikel kiri.
E. Definisi Operasional
luar ventrikel (epikardium) antara ventrikel kanan dan kiri. VAT diperoleh dengan
R dalam satuan detik. Pada ventrikel kanan ditentukan dari sadapan V1 atau V2
dan ventrikel kiri dari sadapan V5 atau V6. Penentuan sadapan yang digunakan
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan tinggi gelombang R dan S
pada sadapan prekordial (V1–V6). Rasio RS yang paling mendekati 1 adalah letak
kategori tertentu yaitu aksis longitudinal normal jika zona transisi terletak pada
sadapan V3-V4. Jika terletak pada V5-V6 disebut Clock Wise Rotation/CWR dan
V5. Tetapi jika menunjukkan CWR, maka digunakan sadapan V2 dan V6, dan jika
CCWR maka digunakan sadapan V1 dan V5. Rasio VAT didapat berdasarkan
Nilai normal rasio VAT adalah <1. Dan dikatakan rasio VAT memanjang jika
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibedakan menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap Persiapan
kepada tahap penentuan apakah subyek penelitian layak untuk diikutkan dalam
identitas diri dan persyaratan bagi subyek penelitian yang telah ditetapkan oleh
dalam penelitian EKG (lampiran 2). Ekslusi dilakukan apabila subyek penelitian
b. Pengukuran Tinggi dan Berat Badan serta Tanda Vital oleh Peneliti
dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pada pengukuran berat
badan, subyek penelitian diminta untuk melepaskan alas kaki dan berdiri di atas
alat ukur berat badan dengan berpakaian seminimal mungkin, melepaskan pakaian
yang berat (misalnya jaket dan ikat pinggang) maupun benda-benda yang melekat
di tubuh subyek penelitian (jam tangan, gelang dan lain-lain yang mempengaruhi
kali dan diambil rata-rata. Berat badan subyek penelitian dicatat dalam satuan
kilogram (Kg) dengan ketelitian 0,1 Kg. Pada pengukuran tinggi badan, subyek
diminta untuk berdiri tegak lurus dengan tumit, bokong, bagian dorsal tubuh dan
ubun-ubun terletak dalam satu garis vertikal yang sejajar dengan tembok tempat
bersandar. Kedua mata kaki sebelah dalam saling bersentuhan, tangan dalam
posisi rapat di sisi tubuh, bagian bawah mata dan telinga terletak dalam satu garis
horizontal yang sejajar dengan lantai. Tinggi badan diukur oleh peneliti dari ujung
3 kali dan diambil rata-rata. Data tinggi badan yang diperoleh dicatat dalam satuan
meter (m) dengan ketelitian 0,01 m. Tanda vital subyek penelitian yaitu, tekanan
frekuensi denyut nadi dihitung dengan meraba arteri radialis subyek penelitian
sebab subyek penelitian yang diperlukan harus dalam keadaan tenang, tidak
2. Tahap Penyadapan
Subyek penelitian diminta untuk berbaring dengan santai pada tempat yang
telah disiapkan. Alat perekam EKG disiapkan sesuai dengan petunjuk dan
spesifikasinya, diletakkan di atas meja dekat dengan sumber listrik dan dipastikan
memberi jelly elektroda. Setelah itu lempeng elektroda dipasang pada masing-
masing pergelangan tangan dan kaki sesuai dengan aturan baku pemasangan
dada sesuai dengan aturan baku pemasangan sadapan EKG prekordial (dada).
Setelah itu mesin EKG dihidupkan dengan cara menekan tombol power.
diletakkan pada sadapan unipolar dada (V1, V6) dan unipolar ekstremitas (aVL dan
aVF).
Kertas hasil perekaman dipotong secara perlahan dan hati-hati agar tidak
merusak hasil perekaman. Tempat perekaman elektroda yang melekat pada tubuh
kapas yang telah dibasahi alkohol 70%. Lempeng elektroda dibersihkan dari sisa
pasta yang tertinggal serta alat-alat EKG dibersihkan dan dikembalikan pada
tempat semula.
3. Tahap Perhitungan
diukur pada sadapan V1 atau V2 dan V5 atau V6. Kemudian rasio antara VAT
statistik deskriptif yang didasarkan pada nilai VAT ventrikel kanan, VAT
rasio ventricle activation time (VAT) jantung pada lansia di Panti Sosial Tresna
yang telah memenuhi kriteria inklusi. Adapun rentang usia dan jenis kelamin
Tabel 5.1. Subyek penelitian berdasarkan rentang usia dan jenis kelamin
Jenis Kelamin
No Rentang Usia Jumlah
L P
(orang)
1 60-64 tahun 6 6 12
2 65-69 tahun 5 7 12
3 70-74 tahun 4 4 8
4 75-79 tahun - 5 5
5 80-84 tahun - 3 3
6 85-89 tahun 2 1 3
7 90-94 tahun - 1 1
Jumlah 17 27 44
menggunakan sadapan V1/V2 dan V5/V6 untuk mengetahui waktu yang diperlukan
Pada
penelitian
Secara lengkap nilai pengukuran rasio ventricle activation time pada hasil EKG
orang lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
Gambar 5.1. Diagram persentasi rasio VAT pada ventrikel kanan dan kiri pada
Lansia Budi Sejahtera Tahun 2008.
Table 5.2. Hasil pengumpulan dan pengolahan rasio VAT pada ventrikel
kanan dan kiri pada lansia budi sejahtera tahun 2008.
sebesar 59% dari subjek penelitian termasuk dalam kategori rasio VAT
memanjang atau rasio VAT > 1, dan sebanyak 18 orang atau sebesar 41%
termasuk dalam kategori normal atau rasio VAT < 1. Hal ini berarti pada lansia
sebagian besar telah terjadi rasio VAT yang memanjang. Berdasarkan penelitian
perpanjangan VAT karena adanya penurunan jumlah sel pacu jantung di nodus
SA. Hal ini yang menyebabkan gangguan pada sistem konduksi jantung (9).
pada ventrikel kanan sebesar 0,02 + 0,0077 detik, ini menggambarkan waktu yang
Berdasarkan kepustakaan, nilai normal tertinggi VAT pada ventrikel kanan adalah
sebesar < 0,03 detik dan dari hasil yang didapatkan rata-rata VAT ventrikel kanan
Hasil pengukuran besar VAT pada ventrikel kanan memiliki nilai tertinggi
sebesar 0,04 detik yang menunjukkan VAT memanjang yang kemungkinan terjadi
akibat adanya hambatan pada penghantaran konduksi jantung dan mungkin juga
terjadi akibat penambahan massa atau pembesaran otot pada ventrikel tersebut.
Pada penelitian ini 50% subyek penelitian yang mengalami pemanjangan VAT
kirinya pada sadapan V6, sehingga kemungkinan terjadi hipertrofi ventrikel kanan
ventrikel yang mengalami blok pada berkas cabang his memiliki nilai sebesar >
0,1 detik. Keadaan ini kemungkinan termasuk variasi normal pada lansia yang
dikarenakan adanya perbedaan struktur anatomi otot jantung pada manusia yang
sesuai bahwa rata-rata subyek penelitian berumur lebih dari 60 tahun (2,4).
CWR
12%
normal
50%
CCWR
38%
Mean VAT pada ventrikel kiri sebesar 0,02 + 0,0066 detik, menggambarkan
waktu yang diperlukan impuls untuk dapat menyebar ke seluruh otot ventrikel
kiri. Nilai VAT ventrikel kiri lansia pada penelitian ini termasuk dalam kategori
normal karena berdasarkan kepustakaan batas nilai tertinggi VAT ventrikel kiri
Nilai rasio VAT normal adalah <1, hal ini dapat disebabkan oleh massa otot
waktu yang lebih singkat daripada ventrikel kiri atau penghantaran konduksi
jantung pada ventrikel kanan berlangsung lebih cepat daripada ventrikel kiri. Pada
penelitian ini terdapat rasio VAT sebesar 1 dengan VAT ventrikel kanan sebesar
0,02 dan ventrikel kiri 0,02 detik, keadaan ini dapat dikatakan normal karena
dilihat dari segi besarnya VAT untuk masing-masing ventrikel berada dalam batas
normal.
Hasil perhitungan mean rasio VAT antara ventrikel kanan dan kiri pada
penelitian ini, seperti yang tersaji pada tabel 5.2 sebesar 0,98 detik, dapat
mean VAT ventrikel kanan dan kiri yang menunjukkan nilai normal.
Nilai tertinggi rasio VAT didapatkan sebesar 2 detik. Ini termasuk kategori
tidak normal yang dapat terjadi akibat adanya penambahan massa otot atau
hambatan sistem konduksi jantung pada ventrikel kanan atau pada kedua
ventrikel. Pada penelitian ini diketahui VAT ventrikel kanan sebesar 0,04 detik
(VAT memanjang) dan ventrikel kiri 0,02 detik (VAT normal), walaupun
secara klinis tidak nampak adanya kelainan dan keadaan ini dapat dirujuk untuk
4 vat < 1
3 vat > 1 (rasio VAT
memanjang)
2
1
0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Usia
Berdasarkan
Laki-Laki
35% gambar 5.3
didapatkan bahwa
Perempuan
65% pada setiap
kelompok usia
terdapat adanya
rasio VAT yang memanjang. Tertinggi pada kelompok usia 65-69 tahun serta
terendah pada kelompok usia 85-89 dan 90-94 tahun. Hal ini menggambarkan
bahwa rasio VAT yang memanjang pada lansia dapat diakibatkan proses penuaan
(24).
Gambar 5.4 hubungan jenis kelamin terhadap rasio VAT >1
memiliki nilai rasio VAT >1 sebanyak 65% atau 17 orang lansia adalah
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengukuran rasio ventricle activation time pada Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru didapatkan hasil normal atau rasio VAT
<1 sebesar 41%, dan hasil VAT yang memanjang atau rasio VAT >1 sebesar
59%.
2. Pada setiap kelompok usia terdapat adanya rasio VAT yang memanjang
B. Saran
mengingat belum banyaknya data tentang penelitian ini. Dengan adanya penelitian
ini diharapkan agar VAT dapat dijadikan sebagai salah satu parameter yang
penting untuk membantu penegakkan diagnosa klinis kelainan jantung dari segi
Survey Probandus
Nama : Gimin
Suku / Bangsa : Banjar
Tempat / Tanggal Lahir : Murangan, 1925
Alamat : Wisma Nusa Indah
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan : 48 kg
Tekanan darah : 130 / 90 mmHg
Denyut nadi : 74 x/menit
Golongan Darah : -
Riwayat penyakit
Hipertensi (darah tinggi)
Diabetes Mellitus (kencing manis)
Asma Bronkhial
Penyakit jantung
Penyakit ginjal
TB Paru
Penyakit/radang paru
Lain-lain, sebutkan ………………….
Riwayat alergi
Makanan, sebutkan …………
Pakaian, sebutkan …………
Materi, sebutkan …………
Debu
Cuaca/iklim
Konsumsi obat atau makanan suplemen dalam 3 hari terakhir : obat rematik
Peneliti
(M.Thaufiqurrakhman)
NIM.I1A004015
Lampiran 3. Data subyek penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru
N Jenis Usia
o Nama Wisma Kelamin (tahun) TB BB IMT
1 As Mawar P 72 1.46 45.00 21,11
2 So Sakura P 63 1.47 54.00 24.98
3 Br Sakura P 80 1.48 40.00 18.26
4 Am Sakura P 60 1.33 32.00 18.09
5 Ku Flamboyan L 66 1.83 73.00 21.79
6 Jw Sakura P 60 1.50 48.00 21.33
7 At Flamboyan L 60 1.65 60.00 22.04
8 No Melati P 60 1.51 43.00 18.85
9 FD Anggrek L 61 1.67 55.00 19.72
10 Ma Melati P 62 1.48 43.00 19.63
11 Su Cempaka P 90 1.44 38.00 18.00
12 Gm Flamboyan L 69 1.58 48.00 19.22
13 Al Melati P 70 1.40 52.00 25.00
14 Sm Teratai P 76 1.62 58.00 21.99
15 Id Anggrek L 69 1.66 50.00 18.14
16 Mu Melati P 73 1.41 38.00 19.11
17 Sd Cempaka P 75 1.35 37.00 20.03
18 An Sakura P 66 1.45 52.00 25.00
19 Ah Melati P 75 1.41 3800 19.11
20 Sy Anggrek L 60 1.55 48.00 19.97
21 SS Cempaka P 65 1.53 63.00 24.99
22 Bq Sakura P 60 1.36 37.00 20.00
23 Yt Melati P 65 1.43 38.00 18.58
24 Um Flamboyan L 60 1.43 43.00 21.02
25 Ms Kenanga P 80 1.65 55.00 20.20
26 Sl Kenanga P 66 1.45 52.00 25.00
27 Ft Kenanga P 66 1.48 43.00 19.63
28 Is Aster L 73 1.53 63.00 24.99
29 Mt Dahlia P 81 1.43 43.00 21.02
30 Ls Kenanga P 89 1.51 43.00 18.85
31 AK Dahlia P 67 1.59 51.00 20.17
32 Si Seroja L 65 1.43 43.00 21.02
33 Tr Seroja L 63 1.61 48.00 18.63
34 Mi Aster L 70 1.59 46.00 18.20
35 Mh Aster L 70 1.51 43.00 18.85
36 Mf Aster L 88 1.53 63.00 24.99
37 SA Kenanga P 75 1.48 43.00 19.63
38 Po Aster L 74 1.60 49.00 19.14
39 Sn Aster L 62 1.48 43.00 19.63
Lampiran 3. Data subyek penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru
Usia
Jenis (tahun
No Nama Wisma Kelamin ) TB BB IMT
40 Mj Dahlia P 73 1.64 53.00 19.71
41 MZ Aster L 67 1.50 48.00 21.33
42 Sr Dahlia P 66 1.43 43.00 21.02
43 Tu Aster L 89 1.55 48.00 19.97
44 Sh Dahlia P 77 1.51 43.00 18.85
Mengetahui,
Kepala Lab. Fisiologi FK UNLAM
Mengetahui,
Kepala Lab. Fisiologi FK UNLAM
dr. Fakhrurrazy, M.Kes
NIP. 132 208 843