Struktur teks ulasan pada film 5 cm ini sama halnya dengan struktur teks ulasan pada umumnya. Struktur terdiri dari 4 bagian antara lain Orientasi, Tafsiran, Evaluasi dan Rangkuman
Contoh Teks Ulasan Film 5 cm
Film yang memiliki durasi 125 menit ini merupakan film karya sutradara Rizal Mantovani yang kita kenal merupakan salah satu sutradara hebat asal Indonesia. Film 5 cm ini mengisahkan persahabatan 5 orang remaja yang bernama Arial (Deni Sumargo), Genta (Ferdi Nuril), Ian (Saykoji), Riani (Raline Shah), Zafran (Herjunot Ali). Film ini menceritakan kisah persahabatan mereka yang dikemas dengan cerita pendakian ke Puncak Mahameru, Gunung Semeru. Film ini juga secara tidak langsung telah mempromosikan keindahan Indonesia dari sudut pandang yang berbeda yaitu pegunungan. Meskipun film ini dirilis pada Desember 2012 tetapi film ini masih membekas pada hati penontonnya karena ceritanya yang berbeda dengan film-film Indonesia lainnya. Dalam film ini, Sang Penulis Donny Dirgantoro bermaksud memberikan sajian kepada penonton tentang kisah persahabatan remaja bahwa persahabatan itu tak hanya dihabiskan untuk sekedar kumpul-kumpul setiap saat, makan bersama dan nongkrong bareng, tertawa sekencangkencangnya, Oleh karena itu film ini bercerita ketika 5 orang remaja yang bersahabat itu dipisahkan dalam waktu yang lumayan lama dan tak berhubungan satu sama lain hingga akhirnya mereka semua berkumpul kembali untuk memulai perjalanan menuju Puncak Mahameru. Selain menceritakan persahabatan, kebersamaan yang terjalin antara sahabat membuat para penonton seakan masuk dalam cerita tersebut. Tema film tentang persahabatan memang sangat jarang dipilih karena kepopulerannya kalah dengan tema percintaan yang sudah sangat banyak sekali. Oleh karena itu, sang sutradara berinisiatif membuat film
yang bertema persahabatan menjadi sebuah kemasan film yang
menakjubkan dimata penonton. Selain keseriusan mereka dan kebersamaan yang diperkuat di dalam film ini tetapi pada film ini juga disajikan sisi humornya untuk menambah warna pada film ini. Adegan humor itu terjadi ketika Arial dan Ian yang mengganti nama penyair terkenal Khalil Gibran menjadi Khalil Zafran dengan sajaknya SayapSayap Patah diganti menjadi Sayap-Sayap Ayam. Film yang ditujukan untuk kalangan remaja ini termasuk film luar biasa yang patut ditonton dan alur ceritanya pun mudah dipahami karena alurnya menggunakan alur maju. Selain alur dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami, para pemeran pun sangat menghayati setiap adegan yang mereka mainkan sehingga karakter dari setiap peranan yang diperankan di film ini menjadi benar-benar nyata. Salah satu contohnya adalah saat adegan di atas mobil pick-up yang akan mengantarkan mereka ke kaki Gunung Semeru dimana mereka membacakan mantra sebelum melakukan pendakian. Karakter pemain sangat terlihat nyata seperti bukan rekayasa akting semata. Namun pada film 5 cm ini terdapat beberapa kekurangan yang terlihat nyata di mata penonton salah satunya adalah kesan khayalan dan terlalu imajinatif. Salah satu cerita yang sedikit aneh terlihat dalam adegan saat mereka berada di jalur pendakian yang tiba-tiba terjadi hujan batu yang datang dari puncak para pemain pun terkena batu dan yang paling parah adalah Ian (Saykoji) yang memiliki banyak luka. Kejadian seperti itu sangat bisa menyebabkan kematian karena batu yang jatuh dari puncak sangatlah banyak dan besar tetapi dalam cerita film ini sang pemeran Ian (Saykoji) ternyata hanya mengalami pingsan. Dalam hal ini sutradara tak mau kisah persahabatan yang seharusnya berakhir dengan happy ending menjadi sad ending akibat kematian Ian. Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang terlihat sangat mengkhayal seperti di poster dan vcd film. Ketika semua pemeran ditambah dengan adik perempuan Arial (Deni Sumargo) yang diperankan Pevita Pearce yang berperan sebagai Dinda. Di dalam poster dan Dvd film, semua pemeran terlihat sedang mendaki awan, hal ini tentunya sangat terlihat aneh karena awan yang dibuat disainer sangat terlihat tidak nyata sehingga membuat calon penonton sedikit ragu akan isi film ini. Meskipun begitu, sebenarnya film ini memang menyajikan puncak
tertinggi Pulau Jawa yaitu Mahameru dan mereka memang berada di
atas awan. Meskipun terdapat kekurangan-kekurangan, tetapi secara keseluruhan film ini dikemas Sang Sutradara Rizal Mantovani ini sangat baik untuk penonton dan banyak pelajaran yang dapat diambil. Film ini sangat layak ditonton berbagai kalangan meskipun tujuan utamanya adalah kalangan remaja, tetapi orang dewasa juga dapat menontonnya. Meskipun telah diputar beberapa kali tetapi penonton tetapi sampai saat ini masih banyak yang selalu memutar film ini karena kisah yang disajikan sangat membekas di hati. Sajian temanya tentang persahabatan pada film ini sangat kuat sekali dan mengkesampingkan tema cinta antara pemeran.