Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT, karena atas ijin-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester 1 mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Makalah dengan judul Peran Bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional ini
disusun disebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam dunia
pendidikan di Indonesia, yang salah satu nya melalui Ujian Nasional . Untuk lebih
jelasnya mengenai isi dari makalah ini akan dijabarkan pada bab pendahuluan dan
pembahasan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurullaningsih M.Pd. atas
bimbingannya selama ini dan memberikan materi tentang seluruh cakupan Bahasa
Indonesia sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan makalah ini. Dan juga
terima kasih saya ucapkan pada sumber-sumber yang telah membantu dalam
terselesaikannya makalah ini.
Saya sangat menyadari makalah yang saya tulis ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat saya
harapkan.
\
Palembang, Desember 2014

Rahmad Wijaya

Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Pendahuluan
A.
B.
C.
D.

Latar belakang.....................................................................................3
Rumusan masalah................................................................................3
Tujuan..................................................................................................4
Manfaat ...............................................................................................4

Pembahasan
A.
B.
C.
D.

Alasan bahasa Indonesia masuk Ujian Nasional.................................5


Dampak positif bahasa Indonesia masuk Ujian Nasional....................9
Kisi-kisi soal bahasa Indonesia di Ujian Nasional 2015.....................11
Dampak bila bahasa Indonesia dihapuskan dalam Ujian Nasional....14

Penutup
A. Simpulan.............................................................................................20
B. Saran...................................................................................................20
Daftar pustaka

21

1. Pendahuluan
A. Latar belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus di kuasai oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pemersatu bangsa
Indonesia yang telah di terangkan di dalam Sumpah Pemuda 27 Oktober 1928 di
Batavia ( Jakarta). Bahasa Indonesia sangat lah penting dalam menunjang seluruh
aspek, baik itu pendidikan, ilmu pengetahuan, sosial, dan lain-lain, maka dari itu
pendidikan bahasa Indonesia sangat lah diperlukan.
Ujian Nasional adalah ujian tahap akhir mulai dari SD, SMP, dan SMA
yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Didalam ujian nasional terdapat mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, Matematika, IPA, dan IPS yang dilaksanakan di tingkat SD, SMP, dan
SMA. Bahasa indonesia memegang peranan penting di dunia pendidikan
Indonesia.

1)
2)
3)
4)

B. Rumusan masalah
Mengapa bahasa Indonesia termasuk di dalam Ujian Nasional ?
Apa dampak positif bahasa Indonesia termasuk di dalam Ujian Nasional ?
Apa materi bahasa Indonesia yang sering keluar di Ujian Nasional ?
Bagaimana jika bahasa Indonesia tidak termasuk dalam Ujian Nasional ?

C. Tujuan
1) Mendeskripsikan alasan bahasa indonesia termasuk dalam Ujian Nasional
2) Menjelaskan dampak positif di lakukan UN mata pelajaran bahasa
Indonesia

3) Mendeskripsikan kisi-kisi soal bahasa Indonesia di UN


4) Menjelaskan dampak bila bahasa Indonesia di hapuskan dalam Ujian
Nasional
D. Manfaat
1) Mengetahui alasan bahasa indonesia termasuk dalam Ujian Nasional
2) Mengetahui dampak positif di lakukan UN mata pelajaran bahasa
Indonesia
3) Mengetahui kisi-kisi soal bahasa Indonesia di UN
4) Mengetahui dampak bila bahasa Indonesia di hapuskan dalam Ujian
Nasional

2. Pembahasan
A. Alasan bahasa Indonesia masuk Ujian Nasional
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia, walaupun kita
tau bahwa Indonesia terdiri dari 237.641.326 juta penduduk, dan 13.466 pulau
yang terdaftar. Dengan banyak nya penduduk dan pulau, maka indonesia

mempunyai keragaman suku, ras, agama, dll. Disni lah pentingnya kita
mempelajari bahasa Indonesia. Pendidkan bahasa Indonesia telah di mulai dari
kita kecil yang dilakukan secara nnformal, sedangkan dalam tingkat Sekolah
Dasar kita sudah memulai belajar bahasa Indonesia secara formal. Dalam tingkat
Sekolah Dasar lah kita mulai mengenal tentang Ujian Nasional yang salah satu
diujikan dalam Ujian Nasional adalah Bahasa Indonesia, namun saat ini UN
tingkat Sekolah Dasar telah dihapuskan dan digantikan dengan ujian sekolah yang
materinya 25% dari pemerintah pusat dan 75% dari sekolah berkoordinasi dengan
pemerintah kabupaten/kota.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang
Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan UAN
adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian
tes pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas
(https://fandalarasati.wordpress.com/artikel/analisis-kebijakan-ujian-akhir-nasional-terhadap-evaluasi-pendidikan-di-indonesia/).

Alasan bahasa Indonesia masuk Ujian Nasional adalah


Upaya pengendalian mutu pendidikan
Pendidikan merupakan hal penting. dan akan terus berkembang seiring
berjalannya zaman dan di Indonesia agak sulit mengimbangi perkembangan itu,
karena di indonesia mutu pendidikannya pun masih tergolong rendah. Bagaimana

bisa mengikuti perkembangan jika yang belum berkembang saja mutu pendidikan
kita masih rendah. Berbagai upaya pun di lakukan oleh pemerintah indonesia
untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dalam menghadapi era globalisasi ini lah,
Indonesia perlu meningkatkan mutu pendidikan agar bisa bersaing dengan negara
lainnya, yang salah satu nya dilakukan dengan menyelenggarakan UN yang
sebagaimana tertuang dalam PP No 32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,
menjadi satu kesatuan baik pemetaan, seleksi, kelulusan, maupun pembinaan
untuk meningkatkan mutu. (http://nasional.inilah.com/read/detail/2045175/un-upaya-pengendalian-mutu-pendidikan).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita perlu melihat dari banyak sisi.
Telah banyak pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya tentang faktor
penyebab dan solusi mengatasi kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia.
Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan
pendidikan nasional tercapai. Dalam persfektif makro banyak faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan
pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar,
aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern,
metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,
manajement pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya
manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman
dan

profesional

(Hadis

dan

Nurhayati,

2010:3)

( (https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/landasan-dan-problematika-dalam-pendidikan/peningkatan-mutu-pendidikan/

Melestarikan warisan bangsa


Bahasa Indonesia adalah warisan bangsa, walupun kita tahu bahwa Indonesia
pernah dijajah oleh belanda dan jepang, yang budaya masih tersisa sedikit di
masyrakat Indonesia. Kita perlu melestarikan warisan bangsa yang salah satu nya
itu bahasa Indonesia agar tidak di klaim oleh orang lain. Pada fakta nya, sekarang

pendidikan bahasa Indonesia telah masuk kurikulum di 45 negara, bahkan di


Australia sudah ada 500 sekolah yang membuka studi pendidikan bahasa
Indonesai
negara).

(http://bandung.bisnis.com/read/20121203/34239/275536/bahasa-indonesia-masuk-kurikulum-di-45-

Bahasa indonesia saat ini adalah bahasa yang termasuk ke dalam 5 bahasa

terbesar di dunia, tepatnya berada di ranking ke-4 dari semua bahasa didunia ini,
karena tata bahasa yang digunakan dianggap relatif mudah untuk dipelajari, oleh
karena itu, bahasa Indonesia di berbagai negara termasuk Amerika yang
mempunyai suatu komunitas yang khusus mempelajari bahasa Indonesia . Itu
seharusnya menjadi kebanggaan bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Meskipun di
Indonesia sendiri terdapat banyak daerah yang mempunyai bahasa dan dialek
daerah mereka masing-masing namun lebih dari 90% lebih dari warga negara
indonesia adalah penutur aktif bericara menggunakan bahasa Indonesia. Apakah
bahasa Indonesia perlu dipertahankan dan juga dilestarikan ? jawabannya sudah
pasti ia, bahwa bahasa Indonesia perlu dan sangat harus untuk dipertahankan,
karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan juga sebagai
bahasa persatuan di Indonesia sendiri, bisa kita bayangkan bagaimana suatu
negara yang berdiri sendiri, namun tidak mempunyai bahasa negara itu sendiri.
Sudah pasti komunikasi di negara tersebut akan sangat hancur berantakan, seperti
contoh jikalau Indonesia tidak mempunyai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi
setiap hari, sedangkan di Indonesia sendiri terdapat banyak suku budaya yang
mempunyai bahasa mereka sendiri, maka komunikasi antar suku atau daerah
dipastikan tidak akan berjalan dengan lancar (https://bernadus24.wordpress.com/2011/02/16/14/)

Bahasa Nasional
Setiap negara mempunyai bahasa nasional nya masing-masing, di Indonesia
bahasa Indonesia lah yang menjadi bahasa Nasional. Itu lah salah satu alasan
bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang masuk Ujian Nasional.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memegang peranan penting. Dalam

Ujian Nasional ini bahasa Indonesia merupakan materi pokok untuk dipelajari.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional juga dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran,
buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional

Kedudukan pertama dari bahasa Indonesia sabagai bahasa

nasional

dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir- bulir Sumpah


Pemuda.

Bahasa Indonesia sebagai kebangaan Bangsa

Kedudukan kedua ini dibuktikan dengan masih digunakkannya bahasa


Indonesia hingga saat ini juga. Hal ini membuktikan betapa besarnya kebanggaan
dan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Tidak seperti Negara
lain yang harus menggunakan bahsa Negara persemakmurannya.

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan pemersatu bangsa yang


berbeda suku, agama, ras adat dan budaya

Kedudukan ketiga adalah bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi


dibuktikan dengan digunakannya bahsa Indonesia pada kegiatan sehari hari
seperti

pada

media-media

komunikasi

atau

pada

acara-lainnya.

(http://ebad.heck.in/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-sebagai-baha.xhtml)

B. Dampak positif bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional


Berikut dampak positif diadakannya bahasa Indonesia dalam Ujian
Nasional adalah sebagai berikut :

Untuk meningkatkan SDM Indonesia yang lebih baik lagi

Dengan adanya bahasa Indonesia di dalam Ujian Nasional dapat


meningkatkan SDM indonesia yang lebih baik lagi, agar bisa bersaing dengan
dalam negeri ataupun di luar negeri. Pengembang sumber daya manusia
Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional
Indonesia. Oleh karena itu, pikiran-pikiran pembangunan yang berkembang di
Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran yang makin kuat akan
tidaknya terhindarnya keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global yang
sedang berlangsung itu. Diharapkan proses ini membawa keuntungan dan
mendorong proses pembangunan nasional. Hal yang ingin dicegah adalah bahwa
bangsa Indonesia hanyut tanpa kendali dalam arus globalisasi itu dan tenggelam
didalamnya,

dan

bahwa

proses

globalisasi

akan

berwujud

proses dehumanisasi. Pada waktu yang bersamaan, bangsa Indonesia juga


menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain
yang telah lebih dahulu maju. Oleh karena itu, pembangunan bangsa yang maju
dan mandiri, untuk mewujudkan kesejahteraan, mengharuskan dikembangkannya
konsep pembangunan yang bertumpu pada manusia dan masyrakatnya. Atas dasar
itu untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian, titik berat pembangunan
diletakkan

pada

bidang ekonomi dengan

kualitas sumber

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_sumber_daya_manusia_Indonesia).

daya

manusia.

Dan setiap orang berhasil,

baik itu jadi professor, presiden, gubernur, manager perusahaan, harus lah
menguasai bahasa Indonesia baik itu lisan maupun tulisan.

Meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia

Hasil ujian nasional tingkat SMA/K dan sederajat telah diumumkan. Menurut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, persentase kelulusan ujian nasional
SMA dan sederajat tahun ini mencapai 99,4 persen. Ini berarti hanya 0,52 siswa
peserta UN yang tidak lulus. Namun juga ada suatu hal yang mencengangkan,
yaitu ada 24 SMA dan sederajat dengan tingkat kelulusan nol persen. Ada yang
lebih menarik lagi dari hasil UN kali ini, yakni mengenai nilai bahasa Indonesia.

Nilai UN mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa jurusan bahasa tingkat
SMA lebih rendah daripada nilai UN siswa jurusan IPA dan IPS.
(http://www.tempo.co/read/kolom/2013/05/30/731/Nilai-Ujian-Nasional-Bahasa-Indonesia)

Bahasa Indonesia, Sebelum mempelajari struktur bahasa Asing, pelajari dulu


struktur bahasa Jadi aneh kalau orang Indonesia bahasa Inggrisnya baik dan
struktur bahasanya bagus, tapi di kasih untuk menulis dalam bahasa Indonesia jadi
berantakan. Maka dari itu pondasi awal untuk mempelajari bahasa asing baik itu
bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Jepang dan lain sebagainya maka dari itu
pelajari dulu struktur bahasa Indonesia dulu baru lanjut belajar struktur bahasa
Asing

(http://fujianto98.blogspot.com/2013/10/mengapa-kita-masih-harus-belajar-bahasa.html).

Dalam Ujian

Nasional lah pemerintah Indonesia mengevaluasi tentang kemampuan dasar


bahasa Indonesia. Sebelum menghadapi Ujian Nasional siswa mempelajari materi
agar siap tempur dalam menghadapi Ujian Nasional, dan juga disini guru
mempunyai peranan penting dalam mengajarkan dan meningkatkan kemapuan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

I.
No
1

C. Kisi-kisi Soal Bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional


Tingkat SMP ( Sekolah Menengah Pertama)
KOMPETENSI
Membaca dan memahami berbagai
teks nonsastra (biografi, artikel,
berita, iklan, tabel/diagram, bagan,
grafik, peta, denah), berbagai karya

INDIKATOR
Menidentifikasi isi dan bagian suatu teks
Menentukan persamaan isi berita
Menentukan perbedaan penyajian berita
Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.
menentukan kalimat fakta/opini dalam

sastra (puisi, antologi puisi, cerpen,

teks iklan.

10

buku kumpulan cerpen, cerita anak Menyimpulkan isi paragraf


buku cerita anak, novel remaja, Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bangan,
novel
angkatan 20-30-an, dan drama).

denah.
Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita
pendek/cerita anak.
Mengidentifikasi perbedaan karakteristik
dua novel.
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.
Menulis catatan pengalaman pada buku

Menulis dan menyunting teks


nonsastra dengan menggunakan
kosakata yang bervariasi dan efektif

harian.
Menulis pesan singkat sesuai konteks.
Menulis laporan/pengumuman/resesnsi
Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat

dalam bentuk buku harian, surat


pribadi, surat dinas, narasi dan

pembaca

pesan
singkat, laporan, pengumuman,
petunjuk, rangkuman teks berita,
slogan/poster, iklan, resensi dan
karangan, surat pembaca, teks

menulis rangkuman.
menulis teks berita sesuai konteks.
Menulis slogan sesuai konteks.
Menulis iklan sesuai konteks.

pidato,
dan karya ilmiah; menulis teks

Menyusun petunjuk melakukan sesuatu.

sastra
dalam

bentuk

puisi,

dongeng, cerpen, dan drama

Menulis teks pidato.


pantun, Menulis
rumusan

masalah

karya

ilmiah/saran karya ilmiah/ daftar pustaka


Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca,
pilihan kata.
Melengkapi pantun.
Melengkapi puisi.
Melengkapi naskah drama.

Sumber

: http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UN-Tahun-Pelajaran-2014-2015.pdf)

II.

Tingkat SMA ( Sekolah Menengah ke Atas)

No

Kompetensi

Indikator
Menentukan unsur-unsur paragraf, ide
pokok,

Membaca

kalimat

utama,

kalimat

penjelas.

11

Memahami isi dan bagian-bagian


paragraf suatu artikel teks nonsastra,

utama, kalimat penjelas.


Menentukan isi paragraf : fakta, opini,
pernyataan/jawabna pertanyaan sesuai

tajuk rencana, laporan, karya ilmiah,

isi, tujuan.
Menentukan opini penulis dan pihak

teks pidato, biografi tokoh, serta


berbagai bentuk dan jenis paragraf

yang dituju
dalam tajuk rencana/editorial.
Menentukan isi simpulan

nontek; memahami teks sastra


berbentuk puisi lama, puisi baru,
hikayat/sastra Melayu klasik, cerpen,
novel, dan drama.

diagram atau
tabel.
Menentukan

grafik

unsur-unsur

intrinsik/ekstrinsik
novel/cerpen/drama.
Menentukan unsur-unsur

intrinsik

puisi.
Menentukan isi puisi lama, pantun,
2

Menulis
mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat, perasaan, dan informasi
dalam berbagai jenis dan bentuk
paragraf, teks pidato, surat resmi, dan

gurindam
Menulis paragraf padu.
Melengkapi berbagai bentuk dan jenis
paragraf
dengan kalimat padu.
Melengkapi teks pidato.
Melengkapi paragraf dengan
baku, kata serapan,
kata
berimbuhan,

kata

kata
ulang,

karya ilimiah dengan

ungkapan, pribahasa.
Menyuntingpenggunaan

mempertimbangkan kesusuaian ini


dengan konteks, kepadanan,
kepaduan, ketepatan kalimat,
penggunaan bahasa, diksi, struktur
kalimat, dan ejaan; mengungkapkan

kalimat/frasa/kata
penghubung/istilah dalam paragraf.
Menulis surat resmi.
Menyunting kalimat dalam surat resmi.
Menulis judul sesuai EYD.
Menulis karya ilmiah (latar belakang

pikiran dan gagasan dalam bentuk


puisi, cerpen, novel, drama, kritik,

dan rumusan
masalah).
Melengkapi lirik

esai, dan resensi

puisi

lama/baru

(dengan kata
kias/berlambang/berima/bermajas).
Melengkapi dialog drama.
Menentukan kalimat resensi.

12

Menentukan kalimat kritik.


Menentukan kalimat esai

Sumber : http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UN-Tahun-Pelajaran-2014-2015.pdf)

D. Dampak Bila Bahasa Indonesia Dihapuskan dalam Ujian


Nasional
a) Kemungkinan bahasa Indonesia kalah saing dengan bahasa daerah
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Bangsa Indonesia sudah jelas
tercantum pada Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
1945 yang menempatkan bahasa Indonesia sebagai ilmu dan bahasa utama di
Indonesia termasuk bahasa pengantar dalam pelaksanaan pendidikan di sekolahsekolah maupun universitas. Bahkan bahasa Indonesia juga menjadi bahasa resmi
yang digunakan oleh pemerintahan daerah di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu,
dari Sabang sampai Merauke masyarakat Indonesia harus bisa berbahasa
Indonesia. Karena tanpa kita sadari, kita telah tumbuh menjadi bangsa yang
menghargai persatuan. Masyarakat kita toleransi dengan adanya perbedaan suku,
ras, agama, dan bahasa daerah yang sangat beragam jumlahnya. Maka dari itu,
penggunaan bahasa dinilai sangatlah penting, karena bahasa juga menunjukan
identitas suatu bangsa

(http://ranggitz.wordpress.com/2012/04/25/bahasa-indonesia-yang-mulai-terpuruk-di-

negara-indonesia/).

Untuk mengimbangi perkembangan bahasa asing ataupun internasional, maka


sebaiknya bahasa Indonesia harus terus diperbarui. Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti mengatakan,
hal tersebut bertujuan agar bahasa Indonesia dapat lebih mengaktualisasi dirinya
dan tidak akan kalah bersaing dengan bahasa lainnya. Bahasa Indonesia itu

13

bukan luntur, dan bukanlah sudatu kegagalan bangsa. Penggunaan bahasa asing
juga tidak bisa dihindari. Maka dari itu, bahasa Indonesia juga harus meng-update
diri sehingga tidak kalah bersaing, ungkap Wiendu ketika ditemui usai acara
Jambore Nasional Bahasa dan Sastra 2011 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta,
Selasa (29/11) (http://www.jpnn.com/read/2011/11/29/109517/Bahasa-Indonesia-Jangan-Kalah-Bersaing-).
Bahasa yang kini kalah saing dengan bahasa pendatang bahkan bahasa yang
katanya bahasa gaul yang digandrungi oleh kawula masa kini yang justru
menganggap Bahasa Indonesia tidak keren, ketinggalan zaman dan ribet.
Kenyataan pahit lain yang harus ditelan oleh Bangsa Indonesia adalah meski
Bahasa Indonesia digunakan setiap hari, masih banyak masyarakat yang tidak
menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mata pelajaran bahasa
Indonesia sangat kurang diminati para siswa. Hasil Ujian Nasional (UN) yang
dilangsungkan setiap tahunnya selalu menunjukkan banyaknya siswa yang
memiliki nilai ujian Bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
ujian Bahasa Indonesia. Kurangnya minat terhadap Bahasa Indonesia semata-mata
karena kita terlalu mengganggap remeh terhadap bahasa ini dan mendorong kita
untuk tidak mencintai bahasa ini layaknya bahasa lainnya. Sungguh sangat
disayangkan bahwa selama ini pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah
hanya menjadi semacam syarat. Murid tidak memahami secara mendalam tentang
tata cara dalam berbahasa yang sesungguhnya. Padahal bahasa akan terbina
dengan baik apabila sejak dini anak-anak dilatih dan dibina secara serius.
Idealnya, para siswa harus dibiasakan membaca koran, karya-karya sastra,
menulis esei dan menganalisa tulisan serta menonton siaran berita televisi.
(http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/11/bahasaku-bahasa-indonesia-492446.html).

Memang, pada kenyataannya, Bahasa Indonesia digunakan hanya dalam


perbincangan antarsuku. Sedangkan bila sesama suku, lebih suka menggunakan
bahasa daerahnya. Saat aku kuliah di Semarang, rekan-rekan mahasiswa yang
berasal dari suku yang sama, misalnya Suku Sunda, akan berbicara dengan Bahasa
Sunda. Rekan-rekan dari Suku Jawa pun demikian pula. Mereka lebih nyaman
berbicara dengan bahasa daerahnya jika berhadapan dengan sesama suku. Aku

14

sendiri, berhubung hanya bisa berbicara Bahasa Indonesia, jadi hanya


menggunakan Bahasa Indonesia. Alasannya, lebih enak berbicara dengan bahasa
daerah daripada Bahasa Indonesia. Lagipula, kalau berbicara dengan Bahasa
Indonesia di hadapan orang yang sama sukunya, sering diejek sombong, tidak
kenal dengan akarnya sendiri. Itu tak menjadi masalah, asalkan jangan berbicara
dengan bahasa sukunya bila di dekatnya ada rekan dari lain suku. Sang rekan
yang tak mengerti, kemungkinan bisa tersinggung atau merasa diperbincangkan
diam-diam,

berhubung

ia

tak

mengerti

apa

yang

sedang

diperbincangkan(http://leylahana.blogspot.com/2012/10/seandainya-tidak-adabahasa-indonesia.html)
Di dalam penelitian salah satu mahasiswa jurusan bahasa Indonesia di
Kendari, mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor kenapa masyarakat kita
lebih suka menggunakan istilah asing dalam menawarkan barang produksinya di
sebuah reklame. Beberapa faktor itu meliputi, (1) karena untuk menarik perhatian
masyarakat, (2) karena dianggap lebih bergengsi, (3) karena dianggap sebagai
bentuk masyarakat yang mengikuti kemajuan zaman, (4) karena masyarakat
dianggap lebih akrab dengan istilah asing tersebut, (5) karena istilah asing lebih
umum dipakai dalam hal-hal tertentu daripada istilah Indonesia (Sukmawati,
Nurhayati, dan Ery Iswari, 2009: 1-6). Dari kelima faktor tersebut sudah bisa
disimpulkan bahwa memang bahasa asing ternyata kedudukannya sudah lebih
tinggi daripada bahasa Indonesia. Orang lebih suka menggunakan bahasa asing
karena di dalam mentalitas masyarakat, bahasa asing adalah bahasa orang-orang
berpendidikan tinggi atau dianggap masyarakat modern. Sehingga terkadang dapat
mendorong seseorang berbicara bahasa asing tidak sesuai dengan situasinya lagi.
(http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/23/melihat-kembali-nasionalisme-kita-melalui-bahasa-indonesia-495300.html)

15

b) Kemungkinan terjadi konflik di Indonesia


Pelajar adalah generasi bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan di
negara Indonesia. Jika kemampuan dari pelajar di Indonesia akan bahasanya
sendiri tidak diperdulikan maka apa jadinya Indonesia kelak nanti. Bisa-bisa
Indonesia menjadi negara yang melupakan bahasanya sendiri. Jika hasil dari Ujian
Nasiobal bahasa Indonesia mendapatkan hasil yang baik itu akan membuat siswa
dapat berkomunikasi dengan lancar dimanapun seluruh wilayah Indonesia
nantinya dan jika sebaliknya jika siswa mendapatkan hasil yang kurang baik
dalam Ujian Nasional bahasa Indonesia maka siswa diwajibkan mengulang
(http://ekarosalinahattas.blogspot.com/2011/10/ujian-nasional-bahasa-indonesia-harus.html).

Dan bila bahasa

indonesia di hapuskan para pelajar Indoneisa tidak akan menghiaraukan lagi dan
di masa depan nanti berkemungkinan terjadi konflik ? mengapa demikian ?
dkarenakan berkemungkinan masing masing daerah memkai bahasa nya masingmasing, dan daerah lain tidak mengerti bahasa daerah tersebut yang akan
menimbulkan miscommunication antara mereka.
Daerah Papua yang terpencil membutuhkan pembelajaran lebih dalam lagi
mengenai bahasa Indonesia. Terkadang, perbedaan bahasa dapat menyebabkan
konflik dalam masyarakat. Sebuah kata yang sama dapat memiliki arti yang
berbeda di setiap daerah di Indonesia. Misalnya yang terjadi pada peristiwa di

16

atas. Satu kalimat yang dapat diartikan menjadi beberapa makna yang berbeda.
Contoh lain adalah kata Mangkat untuk kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur
ternyata memiliki arti yang berbeda. Untuk kawasan Jawa Tengah, arti kata
Mangkat adalah berangkat. Dan untuk Jawa TImur, arti kata Mangkat adalah
meninggal. Kedua arti yang ada dalam satu kata ini sungguh sangat berbeda. Ini
dapat memicu kesalahpahaman dalam berbahasa. Walaupun masih sama-sama di
Pulau Jawa, sudah dapat menyebabkan adanya perbedaan bahasa. Sebagian besar
penyebab perbedaan bahasa ini adalah adanya perbedaan struktur kebahasaan di
setiap daerah. Struktur inilah yang terkadang menyebabkan kesalahpahaman
dalam berbahasa.

(http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/09/konflik-bahasa-yang-terjadi-di-indonesia-papua-

572128.html).

Berikut contoh konflik bahasa di Indonesia yang diambil dari kompas.com


KENDARI, KOMPAS.com--Pakar bahasa Indonesia Prof DR Mahsun, MS
mengatakan, keragaman bahasa di wilayah Nusantara menjadi pemberi kontribusi
terbesar dari timbulnya konflik di berbagai daerah di Indonesia.
"Beberapa konflik yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, seperti NTB,
Papua dan lain-lain, timbul hanya gara-gara perbedaan bahasa," katanya berbicara
pada Rapat Koordinasi Kebahasaan se-Indonesia di Kendari, Rabu.
Masyarakat di berbagai daerah tersebut kata dia merasa berbeda dengan warga
lainnya di Indonesia, hanya karena menggunakan dialek bahasa yang berbeda.
Padahal ujarnya, para pendiri republik ini sudah menyatukan keberagaman suku,
budaya dan agama ke dalam bingkai NKRI dengan bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
Oleh karena itu kata dia, para pengelola Badan Bahasa di seluruh Indonesia,
haruslah berhati-hati dalam mengelola dan membina keragaman bahasa di wilayah
Nusantara ini, sehingga bahasa yang beragam itu bisa menjadi perekat dari
keberagaman suku-suku bangsa yang hidup di bawah naungan NKRI.
"Keberagaman bahasa di Nusantara ini hanya bisa menjadi perekat dan tetap
memperkokoh berdiri tegaknya NKRI, jika keberagaman bahasa ini dapat dikelola
dengan baik," katanya.

17

Mahsun memuji masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki 19 bahasa


daerah dan 172 dialek bahasa, namun masyarakatnya tetap hidup rukun dan
damai, tanpa ada konflik.
"Kita memberi apresasi kepada masyarakat Sultra yang hidup rukun dan damai di
tengah keberagaman bahasa ini. Kita berharap daerah lain bisa mencontoh Sultra
yang saat ini menjadi daerah teraman di Indonesia," katanya.
Rapat Koordinasi Kebehasaan se Indonesia yang akan berlangsung hingga Jumat
(25/5) itu, dibuka Wakil Gubernur Sultra, HM Saleh Lasata.
Gubernur Sultra, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Jawa Timur dan Gubernur
Jawa Tengah dijadwalkan menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi
Kebahasaan tersebut

Dari berita di atas konflik akibat bahasa sangat lah mudah terjadi di
Indonesia dikarenakan banyak suku, bangsa, dan ras yang mengakibat
pertumpahan darah di Indonesia. Di sini lah lagi Ujian Nasional berperan aktif,
melalui Ujian Nasional lah generasi muda mempelajari bahasa Indonesia, agar
kelak tidak ada lagi konflik seperti ini lagi. Jadi perlu lah kita sebagai penerus
bngsa Indonesia untuk terus menjaga keamanan Indonesia, coba anda bayangkan
jika di dalam saja terjadi konflik sampai terjadi pertumpahan darah bagaimana
pandangan bangsa lain tenatng bangsa kita, dan kemungkinan yang terburuk lagi
kita bisa di adu domba oleh bangsa lain untuk memecahbelahkan Indonesia
melalui bahasa.

18

C. Penutup
A. Simpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak bahasa,
suku, ras, dan etnis. Melalui bahasa Indonesia lah semua keragaman itu bisa
bersatu, bahasa Indonesia telah diajarkan sewaktu masih kecil walaupun secara
nonformal. Salah satu peningkatan bahasa Indonesia ini melalui Ujian Nasional,
jadi Ujian Nasional berepran penting dalam peningkatan bahasa Indonesia di
dunia pendidikan di Indonesia

B. Saran
Peningkatan bahasa Indonesia sangat lah penting, walaupun Ujian Nasional
pada saat ini banyak menemui tolakan dari berbagi pihak. Jadi saya menyarankan
sebagai penulis untuk menanamkan rasa cinta akan bahasa Indonesia, walaupun
semua orang di Indonesia mempunyai bahasa daerah masing-masing, tetapi ingat
lah bahasa Indonesia lah yang dapat mempersatukan kita.

19

Daftar Pustaka
https://fandalarasati.wordpress.com/artikel/analisis-kebijakan-ujian-akhirnasional-terhadap-evaluasi-pendidikan-di-indonesia
http://nasional.inilah.com/read/detail/2045175/un-upaya-pengendalian-mutupendidikan
https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/landasan-dan-problematika-dalampendidikan/peningkatan-mutu-pendidikan/
http://bandung.bisnis.com/read/20121203/34239/275536/bahasa-indonesiamasuk-kurikulum-di-45-negara
https://bernadus24.wordpress.com/2011/02/16/14/
http://ebad.heck.in/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-sebagai-baha.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_sumber_daya_manusia_Indonesia
http://www.tempo.co/read/kolom/2013/05/30/731/Nilai-Ujian-Nasional-BahasaIndonesia

20

http://fujianto98.blogspot.com/2013/10/mengapa-kita-masih-harus-belajarbahasa.html
http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UNTahun-Pelajaran-2014-2015.pdf
http://ranggitz.wordpress.com/2012/04/25/bahasa-indonesia-yang-mulai-terpurukdi-negara-indonesia/
http://www.jpnn.com/read/2011/11/29/109517/Bahasa-Indonesia-Jangan-KalahBersainghttp://bahasa.kompasiana.com/2012/09/11/bahasaku-bahasa-indonesia492446.html
http://leylahana.blogspot.com/2012/10/seandainya-tidak-ada-bahasaindonesia.html
http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/23/melihat-kembali-nasionalisme-kitamelalui-bahasa-indonesia-495300.html
http://ekarosalinahattas.blogspot.com/2011/10/ujian-nasional-bahasa-indonesiaharus.html
http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/09/konflik-bahasa-yang-terjadi-diindonesia-papua-572128.html
kompas.com

21

Anda mungkin juga menyukai