Rahmad Wijaya
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Pendahuluan
A.
B.
C.
D.
Latar belakang.....................................................................................3
Rumusan masalah................................................................................3
Tujuan..................................................................................................4
Manfaat ...............................................................................................4
Pembahasan
A.
B.
C.
D.
Penutup
A. Simpulan.............................................................................................20
B. Saran...................................................................................................20
Daftar pustaka
21
1. Pendahuluan
A. Latar belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus di kuasai oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pemersatu bangsa
Indonesia yang telah di terangkan di dalam Sumpah Pemuda 27 Oktober 1928 di
Batavia ( Jakarta). Bahasa Indonesia sangat lah penting dalam menunjang seluruh
aspek, baik itu pendidikan, ilmu pengetahuan, sosial, dan lain-lain, maka dari itu
pendidikan bahasa Indonesia sangat lah diperlukan.
Ujian Nasional adalah ujian tahap akhir mulai dari SD, SMP, dan SMA
yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Didalam ujian nasional terdapat mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, Matematika, IPA, dan IPS yang dilaksanakan di tingkat SD, SMP, dan
SMA. Bahasa indonesia memegang peranan penting di dunia pendidikan
Indonesia.
1)
2)
3)
4)
B. Rumusan masalah
Mengapa bahasa Indonesia termasuk di dalam Ujian Nasional ?
Apa dampak positif bahasa Indonesia termasuk di dalam Ujian Nasional ?
Apa materi bahasa Indonesia yang sering keluar di Ujian Nasional ?
Bagaimana jika bahasa Indonesia tidak termasuk dalam Ujian Nasional ?
C. Tujuan
1) Mendeskripsikan alasan bahasa indonesia termasuk dalam Ujian Nasional
2) Menjelaskan dampak positif di lakukan UN mata pelajaran bahasa
Indonesia
2. Pembahasan
A. Alasan bahasa Indonesia masuk Ujian Nasional
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia, walaupun kita
tau bahwa Indonesia terdiri dari 237.641.326 juta penduduk, dan 13.466 pulau
yang terdaftar. Dengan banyak nya penduduk dan pulau, maka indonesia
mempunyai keragaman suku, ras, agama, dll. Disni lah pentingnya kita
mempelajari bahasa Indonesia. Pendidkan bahasa Indonesia telah di mulai dari
kita kecil yang dilakukan secara nnformal, sedangkan dalam tingkat Sekolah
Dasar kita sudah memulai belajar bahasa Indonesia secara formal. Dalam tingkat
Sekolah Dasar lah kita mulai mengenal tentang Ujian Nasional yang salah satu
diujikan dalam Ujian Nasional adalah Bahasa Indonesia, namun saat ini UN
tingkat Sekolah Dasar telah dihapuskan dan digantikan dengan ujian sekolah yang
materinya 25% dari pemerintah pusat dan 75% dari sekolah berkoordinasi dengan
pemerintah kabupaten/kota.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang
Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan UAN
adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian
tes pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas
(https://fandalarasati.wordpress.com/artikel/analisis-kebijakan-ujian-akhir-nasional-terhadap-evaluasi-pendidikan-di-indonesia/).
bisa mengikuti perkembangan jika yang belum berkembang saja mutu pendidikan
kita masih rendah. Berbagai upaya pun di lakukan oleh pemerintah indonesia
untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dalam menghadapi era globalisasi ini lah,
Indonesia perlu meningkatkan mutu pendidikan agar bisa bersaing dengan negara
lainnya, yang salah satu nya dilakukan dengan menyelenggarakan UN yang
sebagaimana tertuang dalam PP No 32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,
menjadi satu kesatuan baik pemetaan, seleksi, kelulusan, maupun pembinaan
untuk meningkatkan mutu. (http://nasional.inilah.com/read/detail/2045175/un-upaya-pengendalian-mutu-pendidikan).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita perlu melihat dari banyak sisi.
Telah banyak pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya tentang faktor
penyebab dan solusi mengatasi kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia.
Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan
pendidikan nasional tercapai. Dalam persfektif makro banyak faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan
pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar,
aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern,
metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,
manajement pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya
manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman
dan
profesional
(Hadis
dan
Nurhayati,
2010:3)
( (https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/landasan-dan-problematika-dalam-pendidikan/peningkatan-mutu-pendidikan/
(http://bandung.bisnis.com/read/20121203/34239/275536/bahasa-indonesia-masuk-kurikulum-di-45-
Bahasa indonesia saat ini adalah bahasa yang termasuk ke dalam 5 bahasa
terbesar di dunia, tepatnya berada di ranking ke-4 dari semua bahasa didunia ini,
karena tata bahasa yang digunakan dianggap relatif mudah untuk dipelajari, oleh
karena itu, bahasa Indonesia di berbagai negara termasuk Amerika yang
mempunyai suatu komunitas yang khusus mempelajari bahasa Indonesia . Itu
seharusnya menjadi kebanggaan bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Meskipun di
Indonesia sendiri terdapat banyak daerah yang mempunyai bahasa dan dialek
daerah mereka masing-masing namun lebih dari 90% lebih dari warga negara
indonesia adalah penutur aktif bericara menggunakan bahasa Indonesia. Apakah
bahasa Indonesia perlu dipertahankan dan juga dilestarikan ? jawabannya sudah
pasti ia, bahwa bahasa Indonesia perlu dan sangat harus untuk dipertahankan,
karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan juga sebagai
bahasa persatuan di Indonesia sendiri, bisa kita bayangkan bagaimana suatu
negara yang berdiri sendiri, namun tidak mempunyai bahasa negara itu sendiri.
Sudah pasti komunikasi di negara tersebut akan sangat hancur berantakan, seperti
contoh jikalau Indonesia tidak mempunyai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi
setiap hari, sedangkan di Indonesia sendiri terdapat banyak suku budaya yang
mempunyai bahasa mereka sendiri, maka komunikasi antar suku atau daerah
dipastikan tidak akan berjalan dengan lancar (https://bernadus24.wordpress.com/2011/02/16/14/)
Bahasa Nasional
Setiap negara mempunyai bahasa nasional nya masing-masing, di Indonesia
bahasa Indonesia lah yang menjadi bahasa Nasional. Itu lah salah satu alasan
bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang masuk Ujian Nasional.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memegang peranan penting. Dalam
Ujian Nasional ini bahasa Indonesia merupakan materi pokok untuk dipelajari.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional juga dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran,
buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.
nasional
pada
media-media
komunikasi
atau
pada
acara-lainnya.
(http://ebad.heck.in/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-sebagai-baha.xhtml)
dan
bahwa
proses
globalisasi
akan
berwujud
pada
kualitas sumber
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_sumber_daya_manusia_Indonesia).
daya
manusia.
baik itu jadi professor, presiden, gubernur, manager perusahaan, harus lah
menguasai bahasa Indonesia baik itu lisan maupun tulisan.
Hasil ujian nasional tingkat SMA/K dan sederajat telah diumumkan. Menurut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, persentase kelulusan ujian nasional
SMA dan sederajat tahun ini mencapai 99,4 persen. Ini berarti hanya 0,52 siswa
peserta UN yang tidak lulus. Namun juga ada suatu hal yang mencengangkan,
yaitu ada 24 SMA dan sederajat dengan tingkat kelulusan nol persen. Ada yang
lebih menarik lagi dari hasil UN kali ini, yakni mengenai nilai bahasa Indonesia.
Nilai UN mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa jurusan bahasa tingkat
SMA lebih rendah daripada nilai UN siswa jurusan IPA dan IPS.
(http://www.tempo.co/read/kolom/2013/05/30/731/Nilai-Ujian-Nasional-Bahasa-Indonesia)
(http://fujianto98.blogspot.com/2013/10/mengapa-kita-masih-harus-belajar-bahasa.html).
Dalam Ujian
I.
No
1
INDIKATOR
Menidentifikasi isi dan bagian suatu teks
Menentukan persamaan isi berita
Menentukan perbedaan penyajian berita
Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.
menentukan kalimat fakta/opini dalam
teks iklan.
10
denah.
Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita
pendek/cerita anak.
Mengidentifikasi perbedaan karakteristik
dua novel.
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.
Menulis catatan pengalaman pada buku
harian.
Menulis pesan singkat sesuai konteks.
Menulis laporan/pengumuman/resesnsi
Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat
pembaca
pesan
singkat, laporan, pengumuman,
petunjuk, rangkuman teks berita,
slogan/poster, iklan, resensi dan
karangan, surat pembaca, teks
menulis rangkuman.
menulis teks berita sesuai konteks.
Menulis slogan sesuai konteks.
Menulis iklan sesuai konteks.
pidato,
dan karya ilmiah; menulis teks
sastra
dalam
bentuk
puisi,
masalah
karya
Sumber
: http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UN-Tahun-Pelajaran-2014-2015.pdf)
II.
No
Kompetensi
Indikator
Menentukan unsur-unsur paragraf, ide
pokok,
Membaca
kalimat
utama,
kalimat
penjelas.
11
isi, tujuan.
Menentukan opini penulis dan pihak
yang dituju
dalam tajuk rencana/editorial.
Menentukan isi simpulan
diagram atau
tabel.
Menentukan
grafik
unsur-unsur
intrinsik/ekstrinsik
novel/cerpen/drama.
Menentukan unsur-unsur
intrinsik
puisi.
Menentukan isi puisi lama, pantun,
2
Menulis
mengungkapkan pikiran, gagasan,
pendapat, perasaan, dan informasi
dalam berbagai jenis dan bentuk
paragraf, teks pidato, surat resmi, dan
gurindam
Menulis paragraf padu.
Melengkapi berbagai bentuk dan jenis
paragraf
dengan kalimat padu.
Melengkapi teks pidato.
Melengkapi paragraf dengan
baku, kata serapan,
kata
berimbuhan,
kata
kata
ulang,
ungkapan, pribahasa.
Menyuntingpenggunaan
kalimat/frasa/kata
penghubung/istilah dalam paragraf.
Menulis surat resmi.
Menyunting kalimat dalam surat resmi.
Menulis judul sesuai EYD.
Menulis karya ilmiah (latar belakang
dan rumusan
masalah).
Melengkapi lirik
puisi
lama/baru
(dengan kata
kias/berlambang/berima/bermajas).
Melengkapi dialog drama.
Menentukan kalimat resensi.
12
Sumber : http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UN-Tahun-Pelajaran-2014-2015.pdf)
(http://ranggitz.wordpress.com/2012/04/25/bahasa-indonesia-yang-mulai-terpuruk-di-
negara-indonesia/).
13
bukan luntur, dan bukanlah sudatu kegagalan bangsa. Penggunaan bahasa asing
juga tidak bisa dihindari. Maka dari itu, bahasa Indonesia juga harus meng-update
diri sehingga tidak kalah bersaing, ungkap Wiendu ketika ditemui usai acara
Jambore Nasional Bahasa dan Sastra 2011 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta,
Selasa (29/11) (http://www.jpnn.com/read/2011/11/29/109517/Bahasa-Indonesia-Jangan-Kalah-Bersaing-).
Bahasa yang kini kalah saing dengan bahasa pendatang bahkan bahasa yang
katanya bahasa gaul yang digandrungi oleh kawula masa kini yang justru
menganggap Bahasa Indonesia tidak keren, ketinggalan zaman dan ribet.
Kenyataan pahit lain yang harus ditelan oleh Bangsa Indonesia adalah meski
Bahasa Indonesia digunakan setiap hari, masih banyak masyarakat yang tidak
menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mata pelajaran bahasa
Indonesia sangat kurang diminati para siswa. Hasil Ujian Nasional (UN) yang
dilangsungkan setiap tahunnya selalu menunjukkan banyaknya siswa yang
memiliki nilai ujian Bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
ujian Bahasa Indonesia. Kurangnya minat terhadap Bahasa Indonesia semata-mata
karena kita terlalu mengganggap remeh terhadap bahasa ini dan mendorong kita
untuk tidak mencintai bahasa ini layaknya bahasa lainnya. Sungguh sangat
disayangkan bahwa selama ini pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah
hanya menjadi semacam syarat. Murid tidak memahami secara mendalam tentang
tata cara dalam berbahasa yang sesungguhnya. Padahal bahasa akan terbina
dengan baik apabila sejak dini anak-anak dilatih dan dibina secara serius.
Idealnya, para siswa harus dibiasakan membaca koran, karya-karya sastra,
menulis esei dan menganalisa tulisan serta menonton siaran berita televisi.
(http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/11/bahasaku-bahasa-indonesia-492446.html).
14
berhubung
ia
tak
mengerti
apa
yang
sedang
diperbincangkan(http://leylahana.blogspot.com/2012/10/seandainya-tidak-adabahasa-indonesia.html)
Di dalam penelitian salah satu mahasiswa jurusan bahasa Indonesia di
Kendari, mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor kenapa masyarakat kita
lebih suka menggunakan istilah asing dalam menawarkan barang produksinya di
sebuah reklame. Beberapa faktor itu meliputi, (1) karena untuk menarik perhatian
masyarakat, (2) karena dianggap lebih bergengsi, (3) karena dianggap sebagai
bentuk masyarakat yang mengikuti kemajuan zaman, (4) karena masyarakat
dianggap lebih akrab dengan istilah asing tersebut, (5) karena istilah asing lebih
umum dipakai dalam hal-hal tertentu daripada istilah Indonesia (Sukmawati,
Nurhayati, dan Ery Iswari, 2009: 1-6). Dari kelima faktor tersebut sudah bisa
disimpulkan bahwa memang bahasa asing ternyata kedudukannya sudah lebih
tinggi daripada bahasa Indonesia. Orang lebih suka menggunakan bahasa asing
karena di dalam mentalitas masyarakat, bahasa asing adalah bahasa orang-orang
berpendidikan tinggi atau dianggap masyarakat modern. Sehingga terkadang dapat
mendorong seseorang berbicara bahasa asing tidak sesuai dengan situasinya lagi.
(http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/23/melihat-kembali-nasionalisme-kita-melalui-bahasa-indonesia-495300.html)
15
indonesia di hapuskan para pelajar Indoneisa tidak akan menghiaraukan lagi dan
di masa depan nanti berkemungkinan terjadi konflik ? mengapa demikian ?
dkarenakan berkemungkinan masing masing daerah memkai bahasa nya masingmasing, dan daerah lain tidak mengerti bahasa daerah tersebut yang akan
menimbulkan miscommunication antara mereka.
Daerah Papua yang terpencil membutuhkan pembelajaran lebih dalam lagi
mengenai bahasa Indonesia. Terkadang, perbedaan bahasa dapat menyebabkan
konflik dalam masyarakat. Sebuah kata yang sama dapat memiliki arti yang
berbeda di setiap daerah di Indonesia. Misalnya yang terjadi pada peristiwa di
16
atas. Satu kalimat yang dapat diartikan menjadi beberapa makna yang berbeda.
Contoh lain adalah kata Mangkat untuk kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur
ternyata memiliki arti yang berbeda. Untuk kawasan Jawa Tengah, arti kata
Mangkat adalah berangkat. Dan untuk Jawa TImur, arti kata Mangkat adalah
meninggal. Kedua arti yang ada dalam satu kata ini sungguh sangat berbeda. Ini
dapat memicu kesalahpahaman dalam berbahasa. Walaupun masih sama-sama di
Pulau Jawa, sudah dapat menyebabkan adanya perbedaan bahasa. Sebagian besar
penyebab perbedaan bahasa ini adalah adanya perbedaan struktur kebahasaan di
setiap daerah. Struktur inilah yang terkadang menyebabkan kesalahpahaman
dalam berbahasa.
(http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/09/konflik-bahasa-yang-terjadi-di-indonesia-papua-
572128.html).
17
Dari berita di atas konflik akibat bahasa sangat lah mudah terjadi di
Indonesia dikarenakan banyak suku, bangsa, dan ras yang mengakibat
pertumpahan darah di Indonesia. Di sini lah lagi Ujian Nasional berperan aktif,
melalui Ujian Nasional lah generasi muda mempelajari bahasa Indonesia, agar
kelak tidak ada lagi konflik seperti ini lagi. Jadi perlu lah kita sebagai penerus
bngsa Indonesia untuk terus menjaga keamanan Indonesia, coba anda bayangkan
jika di dalam saja terjadi konflik sampai terjadi pertumpahan darah bagaimana
pandangan bangsa lain tenatng bangsa kita, dan kemungkinan yang terburuk lagi
kita bisa di adu domba oleh bangsa lain untuk memecahbelahkan Indonesia
melalui bahasa.
18
C. Penutup
A. Simpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak bahasa,
suku, ras, dan etnis. Melalui bahasa Indonesia lah semua keragaman itu bisa
bersatu, bahasa Indonesia telah diajarkan sewaktu masih kecil walaupun secara
nonformal. Salah satu peningkatan bahasa Indonesia ini melalui Ujian Nasional,
jadi Ujian Nasional berepran penting dalam peningkatan bahasa Indonesia di
dunia pendidikan di Indonesia
B. Saran
Peningkatan bahasa Indonesia sangat lah penting, walaupun Ujian Nasional
pada saat ini banyak menemui tolakan dari berbagi pihak. Jadi saya menyarankan
sebagai penulis untuk menanamkan rasa cinta akan bahasa Indonesia, walaupun
semua orang di Indonesia mempunyai bahasa daerah masing-masing, tetapi ingat
lah bahasa Indonesia lah yang dapat mempersatukan kita.
19
Daftar Pustaka
https://fandalarasati.wordpress.com/artikel/analisis-kebijakan-ujian-akhirnasional-terhadap-evaluasi-pendidikan-di-indonesia
http://nasional.inilah.com/read/detail/2045175/un-upaya-pengendalian-mutupendidikan
https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/landasan-dan-problematika-dalampendidikan/peningkatan-mutu-pendidikan/
http://bandung.bisnis.com/read/20121203/34239/275536/bahasa-indonesiamasuk-kurikulum-di-45-negara
https://bernadus24.wordpress.com/2011/02/16/14/
http://ebad.heck.in/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-sebagai-baha.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_sumber_daya_manusia_Indonesia
http://www.tempo.co/read/kolom/2013/05/30/731/Nilai-Ujian-Nasional-BahasaIndonesia
20
http://fujianto98.blogspot.com/2013/10/mengapa-kita-masih-harus-belajarbahasa.html
http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2014/10/SK-Kisi-Kisi-UNTahun-Pelajaran-2014-2015.pdf
http://ranggitz.wordpress.com/2012/04/25/bahasa-indonesia-yang-mulai-terpurukdi-negara-indonesia/
http://www.jpnn.com/read/2011/11/29/109517/Bahasa-Indonesia-Jangan-KalahBersainghttp://bahasa.kompasiana.com/2012/09/11/bahasaku-bahasa-indonesia492446.html
http://leylahana.blogspot.com/2012/10/seandainya-tidak-ada-bahasaindonesia.html
http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/23/melihat-kembali-nasionalisme-kitamelalui-bahasa-indonesia-495300.html
http://ekarosalinahattas.blogspot.com/2011/10/ujian-nasional-bahasa-indonesiaharus.html
http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/09/konflik-bahasa-yang-terjadi-diindonesia-papua-572128.html
kompas.com
21