Anda di halaman 1dari 17

SANDY PRATOMO

F0313087
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN / C

BAB 7
MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA

Di beberapa unit organisasi, focus mereka adalah laba yang


diukur berdasarkan selisih pendapatan dengan beban. Dan pada
unit usaha yang lain, laba dibandingkan dengan aktiva yang
digunakan

untuk

menghasilkan

laba

itu

sendiri.

Pusat

pertanggungjawaban ini dikenal dengan pusat investasi.


Pada bab ini akan dijelaskan terlebih dahulu jenis-jenis aktiva
yang akan digunakan pusat investasi. Kumpulan beberapa aktiva
terseut

dikenal

dengan

dasar

investasi.

Selanjutnya

akan

diterangkan metode yang membahas hubungan laba dengan


dasar investasi. Metode itu ialah :

1. ROI

atau

return

on

investment

(presentase

tingkat

pengembalian atas investasi)


2. EVA atau economic value added (nilia tambah ekonomi)
Dari metode itu akan dijelaskan keuntungan dari setiap
penggunaan metode serta syarat-syarat penggunaan metode itu
senndiri. Dan sub-bab terakhir dalam bab ini adalah menjelaskan
perbedaan dalam mengukur nilai ekonomi.

STRUKTUR ANALISIS
Tujuan pengukuran penggunaan aktiva :
1. Memberikan tambahan informasi yang membantu dalam
pengambilan

keputusan

terkait

aktiva

yang

akan

digunakan dan untuk memacu manajer supaya keputusan


yang diambil adalah untuk kepentingan perusahaan.
2. Mengukur kinerja unit usaha
Pada umumnya para manajer memiliki dua sasaran unit
kerja:

1. Menghasilkan laba yang cukup dari sumber daya yang


digunakan.
2. Bisa

menggunakan

tambahan

sumber

daya

apabila

menghasilkan laba yang lebih memadai. Dan perusahaan


harus

menghentikan

penggunaan

aktiva

apabila

pengembalian kas atas penjualan lebih rendah atau


kurang memadai.
Tujuan

menghubungkan

laba

dengan

investasi

yakni

memotivasi manajer unit untuk mencapai tujuan-tujuan diatas.


Menurut Robert dan vijay (2007) menyatakan bahwa Tingkat
pengembalian

atas

investasi

(ROI)

adalah

suatu

rasio

perbandingan. Pembilangnya (numerator) adalah pendapatan


yang

dilaporkan

pada

laporan

keuangan.

Penyebutnya

(denominator) adalah aktiva yang digunakan. Nilai tambah


ekonomi (EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio . EVA dapat
diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge)
dari laba operasi bersih (net operating profit). Beban modal
diperoleh dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan
dengan suatu tingkat tarif (rate).

MENGUKUR AKTIVA YANG DIGUNAKAN

1. KAS
Kebanyakan perusahaan mengendalikan kas secara
terpusat karena pusat pengendalian membuat penggunaan
saldo kas lebih kecil daripada jika setiap unit usaha
memegang saldo kas nya,baik untuk pemasukan maupun
pengeluaran. Sehingga saldo kas actual lebih kecil dari yang
diperlukan.

2. PIUTANG
Para

manajer

unit

usaha

dapat

mempengaruhi

besarnya piutang secara tidak langsung melalui kemampuan


mereka dalam penjualan; dan secara langsung, melalui
pembuatan kondisi kredit dan menyetujui akun kredit
individu dan batas kredit, serta melalui wewenang mereka
dalam mengumpulkan kredit yang jatuh tempo.

3. PERSEDIAAN
Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang
yaitu, biasanya dicatat pada jumlah akhir periode meskipun
rata-rata antar periode lebih baik secara konseptual. Jika
perusahaan menggunakan LIFO (last in, first out ) untuk
tujuan akuntansi keuangan, maka metode penilaian yang
lain digunakan untuk pelaporan laba unit usaha karena saldo
persediaan LIFO cenderung sangat rendah bila terjadi inflasi.
Apabila work in proses akan dibiayai dengan pembayan
dimuka atau pembayaran cicilan maka pembayaran tersebut
akan dikurangi dari jumlah persediaan atau dilaporkan
sebagai kewajiban.
Modal yang dibutuhkan perusahaan untuk persediaan
adalah sebesar selisih jumlah persediaan kotor dan utang.

4. MODAL KERJA SECARA UMUM


Perlakuanmodalkerjabervariasi.

Salah

satunya,

Perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancer kedalam


basis
lancar.

investasi
Dasar

dengan
alasan

tidak
adalah

mengeliminasi

kewajiban

motivasional.

Pendapat

motivasional jika unit unit usaha tidak dapat mempengaruhi


utang

atau

kewajiban

lancer

yang

lain.

Implikasinya

meskipun demikian, metode tersebut melebihkan (overstate)


jumlah modal perusahaan yang diperlukan untuk mendanai
unit usaha, karena kewajiban lancer merupakan sumber
modal, dan seringkali merupakan biaya yang berbunga nol.
Dilain pihak, seluruh kewajiban lancer dapat dikurangkan
dari aset lancar.

5. PLANT, PROPERTY AND EQUIPMENT


Berdasarkan akuntansi keuangan, aktiva tetap dicatat
menurut

biaya

perolehan,

dan

secara

terus

menerus

mengalami penyusutan selama masa ekonomisnya. Bebrapa


perusahaan

menggunakan

metode

yang

sama

dalam

mengukur profitabilitas berdasarkan aktiva. Namun muncul


bebrapa masalah terkait penggunaan metode tersebut.
Antara lain:

a. Akuisisi peralatan baru

Seandainya suatu unit usaha dapat membeli mesin


baru seharga $100.000. Mesin ini diperkirakan akan
menghasilkan
pertahun

penghematan

selama

lima

tahun.

sebesar
Jika

$27.000

perusahaan

memiliki tingkat pengembalian yang dibutuhkan


(reqiuredreturn) sebesar 10%, maka invetasi tersebut
menarik.

b. Nilai buku kotor


Fluktuasi EVA dan ROI dari tahun ketahun dapat
dihindari dengan memasukkan unsur aset yang
dapat

terdepresiasi

(depreciableasset)

ke

dalam

basis investasi dengan nilai buku kotornya (groos


book value), bukan nilai buku bersih (netbookvalue).

c. Penggantian aset
Apabila mesin baru akan menggantikan mesin lama
yang masih memiliki nilai buku belum terdepresiasi
(nilaisisa), nilai sisa tersebut tidak relevan dengan
analisis ekonomi atas pembelian yang diusulkan

(kecuali

secara

tidak

mempengaruhi

langsung

pajak

hal

tersebut

pendapatannya.

Menghilangkan nilai buku dari aset yang lama pada


dasarnya

akan

mempengaruhi

perhitungan

profitabilitas dari unit usaha.

d. Penyusutan anuitas
Apabila depresiasi ditentukan oleh metode anuitas,
bukan oleh metode garis lurus, maka perhitungan
profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan
ROI yang tepat.

e. Metode penilaian yang lain


Nilai

buku

bersih

tetapi

menetapkan

batas

bawahnya, biasanya 50%, sebagai biaya orisinil yang


dapat dihilangkan. Hal ini mengurangi distorsi yang
terjadi dalam unit-unit usaha yang memiliki aset-aset
tua. Kelemahan metode ini adalah bahwa suatu unit
usaha dengan aset yang tetap yang memiliki nilai
buku bersih kurang dari 50% nilai buku kotornya

dapat

mengurangi

basis

unvestasi

dengan

sepenuhnya membuang aset-aset yang masih bagus.

Masalah yang berkaitan dengan penggunaan jumlah


nonakuntansi dalam sistem internal adalah bahwa
profitabilitas unit usaha tidak akan konsisten dengan
profibilitas

perusahaan

yang

dilaporkan

kepada

pemegang saham, akibatnya tidak senang dengan


sistem internal yang menggunakan metode berbeda
untuk mempertahankannilaitanpaadanilaiteoritisnya.

6. ASET YANG DISEWAGUNAUSAHAKAN


Manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa
daripada memiliki aset ketika beban bunga atas biaya sewa
lebih kecil dari beban modal yang diterapkan pada basis
investasi dari unit usaha. Banyak perjanjian sewa merupakan
perjanjian finansial yaitu, mereka memberikan alternatif cara
untuk menggunakan aset yang harus didapatkan dengan
dana dari utang dan pembiayaan modal.

7. AKTIVA YANG MENGANGGUR


Apabila suatu unit usaha memiliki aset tak terpakai
(idle asset) yang dapat digunakan oleh unit lain, ia
diperbolehkan untuk mengeluarkan aset tersebut dari basis
investasinya. Tujuan dari izin ini adalah untuk mendorong
para unit usaha adalah melepas aset tak terpakai kepada
unit lain yang mungkin memerlukannya. Namun, apabila
aset tetap tersebut tidak dapat digunakan oleh unit lain,
maka pemberian izin untuk menjual/mengganti aset tersebut
akan membuat tindakan-tindakan yang disfungsional.

8. ASET TIDAK BERWUJUD


Melaksanakan

penelitian dan pengembangan (R&D)

yang intensif (misalnya Beberapa perusahaan cenderung


perusahaan farmasi seperti Novartis yang menghabiskan
dana yang besar untuk mengembangkan produk baru);
sedangkan

yang

lainnya

focus

pada

pemasaran.

Ada

keuntungan dalam mengkapitalisasi aset tidak berwujud


seperti

R&D

dan

dana

pemasaran

dan

kemudian

mengamortisasi selama masa manfaatannya. Metode ini

akan mempengaruhi manajer dalam melihat pengeluaran ini.


Menghitung

aset

seperti

ini

sebagia

investasi

jangka

panjang, akan mendapatkan manfaat yang lebih sedikit dari


pengeluaran yang dilakukan.

9. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kadang-kadang, suatu unit usaha menerima modal
permanennya dari kumpulan dana perusahaan. Perusahaan
memperoleh dana tersebut dari pemberian pinjaman, modal
investor, dan laba ditahan. Bagi unit usaha, jumlah total dari
dana tersebut adalah relevan tetapi bukan merupakan
sumber daya dimana mereka berasal.

10.

BEBAN MODAL
Kantor pusat menentukan tarif (rate) untuk menghitung

beban modal (capitalcharge). Tarif tersebut seharusnya lebih


tinggi dari tarif perusahaan untuk pembiayaan utang karena
dana yang terlibat merupakan campuran antara utang dan
modal berbiaya lebih tinggi (higher-costequity). Biasanya,
tarif tersebut ditetapkan sedemikian rupa dibawah estimasi

biaya modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit


usaha berada diatas nol.

11.

SURVEI-SURVEI PRAKTEK

Beberapa perusahaan memasukkan aset tetap mereka


kedalam basis investasinya pada nilai buku bersihnya.
Mereka melakukannya karena ini merupakan dimana jumlah
aset

tersebut

karenanya,

tertera

sesuai

dalam

dengan

laporan

laporan

keuangan

keuangan

dan

tersebut,

mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi


perusahaan tersebut.

EVA Versus ROI

Beberapa perusahaan atau bahkan banyak menggunakan


ROI ketimbang EVA untuk mengevaluasi unit-unit usaha mereka.
Kelebihan dari ROI adalah :

1. ROI adalah pengukuran yang lengkap dan menyeluruh


dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang
tercermin dari rasio ini.
2. Mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam arti
absolut.
3. merupakan detominator yang dapat diaplikasikan untuk
setiap

organisasi

yang

bertanggung

jawab

terhadap

profitabilitas.

EVA memang tidak memberikan perbandingan sejenis ini.


Namun EVA memiliki kelebihan daripada ROI, antara lain:

1. seluruh unit usaha mempunyai sasaran laba yang sama


untuk

perbandingan

investasi.

Di

lain

pihak,

pendekatanROI memberikan insentif yang berbeda untuk


investasi diantara unit usaha.
2. Keputusan yang meningkatkan ROI pusat investasi bisa
menurunkan laba perusahaan secara keseluruhan. Apabila
pusat investasi diukur dengan menggunakan EVA, maka

investasi dengan laba diatas modal akan berakibat


meningkatkan EVA, dan ini akan menarik minat manajer.
3. EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dan dapat
digunakan untuk jenis aset yang berbeda pula.
4. EVA, berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi yang lebih
kuat

terhadap

perubahan-perubahan

nilai

pasar

perusahaan.

Pemegang saham adalah pemilik kepentingan yang menjadi


perhatian yang penting dalam perusahaann. Beberapa alasan
kenapa pembuatan nilai pemegang saham menjadi penting :

1. Mengurangi resiko takeover


2. Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger
dan akuisisi.
3. Mengurangi biaya modal, yang memungkinkan investasi
yang lebih cepat untuk pertumbuhan yang akan datang.

Ketika digunakan sebagai ukuran kinerja, EVA mendorong


manajer

meningkatkan

dengan

mengambil

tindakan

yang

konsisten dengan peningkatan nilai saham ini. Ini dapat dipahami


dengan melihat cara EVA diperhitungkan.

EVA = laba bersih beban modal,


Dimana
BEBAN MODAL = biaya modal x modal yang digunakan

Cara lain untuk menyatakan persamaan diatas adalah :


EVA = modal yang digunakan (ROI biaya modal)

EVA memecahkan permasalahan perbedaan sasaran laba


untuk aset yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan
sasaran laba yang sama untuk aset berbeda pada unit usaha
berbeda.

PERTIMBANGAN
MANAJER

TAMBAHAN

DALAM

MENGEVALUASI

Melihat kelemahan dari ROI, akan sangat mengejutkan bila


ROI digunakan secara luas. Namun cakupan kesalahan tersebut
tidak bisa ditentukan, sebab hanya beberapa manajer saja yang
mengakui adanya kesalahan dan bahkan banyak yang tidak bisa
melihat letak kesalahan itu.
Penggunaan EVA memang disarankan. Namun pengganaan
Eva juga tidak bisa menyelesaikan semua masalah terkait aktiva
tetap. Kecuali bila menggunakan metode annuitas, namun ini
jarang digunakan setiap hari.
Karena hal ini, bebrapa perusahaan mengeluarkan unsur
aktiva tetap dari dasar investasi. Mereka mengendalikan aktiva
tetap menggunakan perangkat terpisah, serta penggunaan beban
bunga untuk aktiva yang tidak dikendalikan.

MENGEVALUASI KINERJA EKONOMI SUATU ENTITAS


Manajer perlu laporan-laporan ekonomi dapat dijadikan
dasar untuk memperoleh nilai perusahaan secara keseluruhan.
Nilai semacam itu disebut breakup value yaitu, estimasi jumlah

yang akan diterima oleh para pemegang saham jika masingmasing unit usaha dijual.
Breakup value berguna bagi organisasi luar yang sedang
akan membuat penawaran pengambilalihan perusahaan, dan
tentu saja, ia juga berguna bagi pihak manajemen dalam menilai
suatu tawaran.
Secara konsep, nilai suatu unit usaha adalah present value
dari

pendapatan

dimasa

depan.

Hal

ini

dihitung

dengan

mengestimasi arus kas untuk setiap tahun dimasa depan dan


mendiskontokan setiap arus kas tersebut pada rate pendapatan
yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai