Anda di halaman 1dari 6

data yang diolah berasal dari data https://data.oecd.

org/, yang
merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh
negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan
ekonomi pasar bebas. Negara yang terletak di asia pasifik
yang kami jadikan sampel adalah Australia, Jepang, dan Korea
Selatan.
RND

OECD (2016), Population with tertiary education (indicator).


doi: 10.1787/0b8f90e9-en (Accessed on 14 May 2016)
1. Populasi berdasarkan tertiary education.
Merupakan populasi dengan pendidikan tinggi bagi mereka yang
telah menyelesaikan SMA, SMA, SMK/ sederajat, maupun kuliah
yang langsung memasuki dunia kerja.merupakan mereka yang
mempunyai pendidkan program teoritis atau keterampilan tingkat
tinggi untuk membantu proses penelitian atau profesi seperti
kedokteran dan program lainnya yang mengarah ke pasar tenaga
kerja. Tolak ukur presentase yang menjadi acuan adalah penduduk
usia yang sama. permintaan terus meningkat bagi mereka yang
mempunya pengetahuan dan keterampilan khusus.
Dari diagram diatas dan untuk selanjutnya, yang berwarna merah
adalah Australia, sedangkan berwarna biru adalah Jepang, dan yang
terakhir berwarna ungu adalah Korea. Total populasi pada tahun
2014 di korea selatan adalah 50,424,000 jiwa, Australia 23.013.000
jiwa , Jepang 127.006.000 Jiwa. Walaupun jepang memiliki jumlah
populasi lebih besar, jika dibandingkan denga Korea. Akan tetapi,
sebesar 67.7% penduduk korea yang berumur 25-34 tahun yang
telah menamatkan pendidikan akhir mereka, sedangkan penduduk
jepang hanya sebesar 58.6% dari populasi mereka.

Dengan grup umur yang sama, jumlah individu yang mendapatkan


pekerjaan adalah sebesar 25.8% (13,009,392 jiwa) untuk Korea,
40.3% (51,183,418.00 jiwa) bagi Jepang, dan Australia sebesar
57.7% (8,675,901 jiwa). Rate employement jepang lebih tinggi dari
Korea karena sifat budaya mereka yang menilai lebih tinggi kepada
masyarakatnya untuk lebih produktif, dan karena itu nilai pekerja
jauh lebih tinggi dibandingkan hanya bersantai, bahkan budaya ini
masih berlaku di antara pekerja yang lebih tua hingga zaman
sekarang. Disisi lain, masyarakat jepang menganut ajaran atau
prinsip bahwa yang artinya adalah Waktu adalah
uang. Masyarakat senior jepang yang berumur lebih dari working
age jarang sekali yang benar-benar menikmati waktu pensiun
mereka.

Jepang

Korea

Secara unemployment rate, jumlah pekerja yang dipekerjakan, dan


retirement age secara labor activity index Jepang lebih tinggi
dibandingkan Korea Selatan. Itulah alasan kami mengapa rate
employment Jepang lebih tinggi dibandingkan Korea, walaupun
secara populasi Korea lebih banyak daripada Jepang.
2. sebagian besar pekerja yang lebih tua di Jepang tetap bekerja
untuk mempertahankan standar hidup mereka. Banyak
pekerja jepang yang pensiun dari karir mereka dengan uang
pensiun yang cukup tetapi tetap mengambil pekerjaan baru di
tempat lain dalam rangka mempertahankan standar hidup
mereka seperti pada tahun 1950an, dimana Jepang
mengalami economic booming.
3. pemerintah
Jepang
mengambil
peran
aktif
dalam
memfasilitasi partisipasi angkatan kerja pekerja yang lebih
tua, termasuk memberikan insentif bagi pengusaha untuk
memberikan insentif bagi karyawan yang masih muda
maupun senior. Langkah-langkah utama untuk mendukung
pengusaha termasuk memberikan konsultan dan subsidi
keuangan, kehidupan (seperti memfasilitasi panti jompo ) dan
insentif untuk mempromosikan pekerjaan mereka.

4.

Pertambahan nilai dari perbedaan sektor informasi dan komunikasi


teknologi dengan konsumsi menengah (tediri dari nilai input dari
barang dan jasa dari proses produksi; i.g marketing, accounting,
data processing, transportation, storage, maintenance, security.).
pertambahan nilai Korea Selatan sebesar 9.6% , sedangkan Jepang
8.1%.

Dari keseluruhan populasi sebanyak 83.31% warga Korea Selatan


memiliki komputer dan internet pribadi , sedangkan Jepang
sebanyak 77,9% dari populasi mereka. Dengan lebih majunya warga
Korea Selatan dalam pengenalan internet dan komputerisasi, maka
dapat mengurangi biaya tenaga kerja karyawan dalam mengenal
internet dan komputerisasi.

Management information Systems (MiS)


Decision Support System adalah sistem yang digunakan untuk
mengolah dan menganalisi bisnis data. DSS digunakan untuk
membantu pengambil keputusan dalam hal bentuk data, model dan
pengetahuan, yang bertujuan untuk pengambil keputusan secara
struktur maupun non-struktur. DSS merupakan aplikasi yang biasa
digunakan dalam perusahaan sebagai otak pintar untuk melakukan
pengolahan data yang akan disajikan ke para pengambil keputusan
untuk
melakukan
pengambilan
keputusan
terbaik
bagi
perusahaanya. Sebaiknya starbucks menggunakan Online Analytical
Processing (OLAP) untuk melakukan data analisa dan statistik
analisa secara skala besar sebagai acuan untuk mengambil
keputusan. analisis bisnis data dan Gambar dibawah ini merupakan
proses cara kerja DSS.

Oracle Product and Services by starbucks


Oracle OLAP mempermudahkan untuk memproduksi ukuran
analitikal seperti perhitungan time-series, forecasting, model
finansial, allocation, dan lain-lain. Oracle OLAP cubes mewakili
penggunaan skema desain bintang. Standar representasi data OLAP
ini memudahkan setiap pelaporan dan alat analisis atau
Oracle Business Intelligence Applications
Oracle Business Intelligence (BI) Applications database lengkap
yang dapat digunakan dari lini terdepan sampai senior menejemen

untuk membuat keputusan, aksi, dan proses bisnis yang lebih baik.
Didesain untuk lingkungan yang heterogeneous, yang mana solusi
ini dapat membuat perusahaan mendapatkan wawasan luas data
hal data resources dan aplikasinya. Macam-macam Oracle Business
Intelligentt

Oracle financial analytics (OFA

Oracle HR analytics (OHRA)

Oracle marketing analytics (OMA)

Oracle vertical (industry specific) analytics

Oracle sales analytics (OSA)

Oracle service analytics (OSEA)

Oracle supply chain analytics (OSCA)

http://www.tradingeconomics.com/south-korea/indicators
http://www.tradingeconomics.com/Japan/indicators

Anda mungkin juga menyukai