kurangnya 4 buah dan ratio tempat tidur dengan luas bangunan adalah 1 : 8 m
Ruangan tenaga medis
Ruangan perawat (nurse station)
Ruangan pimpinan
Ruangan administrasi
Ruangan pendaftaran dan penerimaan pasien
Ruangan sterilisasi alat
Kamar obat
Ruangan reuse
Ruang penunjang non medik yang sekurang-kurangnya terdiri dari pantry,
kelompok ini bersifat formal hingga semiformal. Secara umum kegiatan pelayanan
rawat jalan meliputi:
1. Kegiatan pengobatan (treatment) pasien oleh dokter dibantu tenaga paramedis,
yang meliputi aktivitas sebagai berikut:
2. Penerimaan pasien, memungkinkan terjadinya kontak langsung antara pasien
dengan bagian penerima
3. Pasien menunggu panggilan sesuai urutan pendaftaran
4. Pemeriksaan (diagnosa) pasien oleh dokter dilakukan di ruang praktek/ruang
5.
6.
7.
8.
periksa dokter
Pengobatan (treatment) pasien oleh dokter dibantu tenaga paramedis
Penyelesaian administrasi
Pembelian obat di apotek
Kegiatan rehabilitasi dengan peralatan elektroterapi, hidroterapi, dan lainnya.
atau
mengakses
fasilitas
g.
dengan non-infeksius
14. Poliklinik direncanakan mewadahi ruang konsultasi dan ruang periksa pada
tiap unit pelayanan klinik
15. Pemisahan antara koridor paramedik dengan koridor pasien
16. Sistem sirkulasi dengan menggunakan satu zona yang sama untuk keluar dan
masuk
17. Poli yang ramai letaknya tidak saling berdekatan
18. Merancang proses way-finding yang baik. Setiap pasien, pengunjung, dan
semua staf perlu tau posisi mereka berada, kemana mereka menuju, bagaimana
mereka menuju dan kembali
19. Jalur akses bagi pengguna kursi roda (wheelchairs dan stretchchairs)
hendaknya terpisah dari jalur sirkulasi utama, tetapi tetap nyaman secara
aksesibilitas
20. Lobby dan ruang tunggu cukup muntuk menampung jumlah tempat duduk,
disesuaikan dengan fasilitas
21. Counter registrasi didesain untuk mengakomodasi privasi
22. Ruang dokter hendaknya diberi nomor
23. Pada RS yang cukup besar, jika laboratorium terletak cukup jauh atau lantai
lain, disarankan tetap ada fasilitas laboratorium minor pada fasilitas IRJA
24. Ruang tunggu minor pada ruang-ruang klinik perlu disediakan selain ruang
tunggu utama
25. Apabila terdapat klinik pediatric, ruang tunggu bagi pasien pediatric dan
dewasa harus terpisah
26. Area publik dengan fasilitas counter resep, telepon, cafetaria, toilet
27. Loket pembayaran dan tagihan IRJA hendaknya dekat dengan lobby tetapi
tidak secara frontal menangkap pasien pada pintu masuk (efek psikologis
pasien)
28. IRJA hendaknya bangunan blok tersendiri sehingga efisien (keamanan),
dikunci setelah jam pelayanan
29. Pintu antara pelayanan emergency dan IRJA harus dapat diakses bagi petugas
dan pasien emergency 24 jam
30. Perlu adanya papan nama, signage untuk memudahkan konsumen
31. Untuk fasilitas administrasi dan area publik kebutuhannya adalah:
a. Penyimpanan kursi roda (wheelchair) dan dorongan (stretcher)
b. Meja administrasi dan informasi
c. Counter registrasi
d. Lobby dan ruang tunggu
e. Toilet
f. Telepon umum
g. Tempat minum
DOKUMENTASI